Inspirasi Trading Dari 5 Kesalahan Fatal Para Artis

Bila berbicara tentang artis-artis top lokal sampai level internasional, sepertinya tidak akan ada habisnya. Umumnya, kita akan merasa terkesima dengan sepak terjang mereka di layar sinema, atau mungkin hanya beberapa eksposur dari kehidupan pribadi mereka. Namun tahukah Anda? terkadang Artis juga ada yang melakukan kesalahan fatal. Dan, konsekuensi buruk harus ia terima bagi karir mereka. Sebagai trader, Anda dapat belajar Trading forex dengan menghindari kesalahan yang serupa agar karir trading anda tetap bisa berjalan dengan lancar.

 

Trading Layaknya Bajing Melompat, Akan Jatuh Kapan?

Seperti peribahasa yang ada di atas (dengan sedikit penyesuaian), kadangkala kita sebagai manusia memaksa agar mampu melampaui performa puncak untuk mengejar target. Pada titik tersebut, kurangnya tingkat kewaspadaan akan berujung kepada kesalahan fatal yang memiliki konsekuensi yang berkepanjangan.

Berikut adalah contoh dari para artis terkenal dengan karier yang cukup gemilang dan malah berakhir buruk karena kesalahan dalam menata manajemen karier mereka.

 

1. Nicholas Cage, Terlalu Sering Menghamburkan Uang Yang Ia Peroleh

Nicolas cage

Nicolas Cage

Nicholas Cage dikenal sebagai salah satu artis Hollywood papan atas dengan bayaran tertinggi (sekitar USD 40 juta pada 2008-2009). Hanya saja, keputusannya dalam “menginvest” penghasilannya sangatlah meragukan. Dia telah menghamburkan sebagian besar pendapatan yang ia miliki untuk membeli kompleks perumahan mewah, mobil super mahal, kapal pesiar, dan lain sebagainya tanpa alasan fundamental yang cukup kuat.

Akibatnya, Nicholas Cage mengajukan klaim bangkrut pada sekitar tahun 2009. Singkat kata, dia tak mampu lagi menanggung pajak dan aneka pengeluaran tambahan lain dari tumpukan barang-barang mewah yang ia miliki.

Bagi seorang Trader, belajar trading harus amat didasari oleh kesadaran terhadap ketahanan modal yang dimilikinya. Ketahuilah, jumlah maksimal lot dan besaran unit mata uang ketika Anda membuka posisi dengan mempelajari manajemen resiko. Kontrol pengeluaran Anda, jangan sampai malah terjadi sebaliknya, Anda dikendalikan oleh nafsu berbelanja.

 

2. Mel Gibson, Pemilik Temperamen Seburuk Gajah Mengamuk

Mel Gibson

Mel Gibson

Salah satu artis legendaris papan atas Hollywood ini, pernah memiliki riwayat buruk karena masalah temperamen. Karier gemilangnya ternodai oleh kejadian pada 2006 silam dimana dia tertangkap sedang mengemudi di bawah pengaruh minuman keras. Saat itu, ia terekam sedang mengumpat, melontarkan bermacam kalimat tak senonoh (SARA) ke aparat polisi selama proses penahanan berlangsung.

Semenjak kejadian tadi, banyak rumah produksi Hollywood yang memblacklist seorang Mel Gibson.

Kontrol emosi juga merupakan faktor penting dalam belajar trading. Jika Anda sedang berada dalam kekalutan, alam bawah sadar akan secara otomatis mengambil alih proses pengambilan keputusan. Bisa jadi akibatnya akan berdampak buruk bagi keberlangsungan aktivitas trading yang Anda miliki.

Ambil waktu sejenak untuk rehat dari aktivitas trading. Jernihkan suasana hati dan pikiran Anda sebelum kembali melakukan trading.

 

3. Lindsay Lohan, Terjerumus Ke Dalam Obat-obatan Terlarang

Lindsay Lohan

Lindsay Lohan

Karier artis yang cukup populer dari seri “Parents Trap” ini berhenti karena masalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Masa perkembangan kariernya akhirnya terancam karena terpaksa harus masuk dan menjalani program rehabilitasi.

Tidak perlu panjang lebar, apapun alasan Anda saat bertrading, jangan pernah libatkan obat-obatan terlarang ke dalamnya. Percayalah, barang haram itu lebih banyak membawa rugi ketimbang membawa manfaat.

 

4. Britney Spears dengan Oops I Did It Again-nya

Britney Spears

Britney Spears

Artis Pop legendaris ini terkenal melalui lagunya yang cukup ngehits. Puncak karirnya mulai menurun sejak permasalahan rumah tangga mencuat pada tahun 2007 silam. Pada saat itu, Britney Spears mulai memperlihatkan perilaku ceroboh sebagai orangtua dan berbagai macam pelanggaran sosial yang semakin mengancam citra publiknya.

Britney Spears ditengarai mempunyai masalah psikologis “breakdown”. Dimana, ia tidak mampu lagi mengontrol perilaku buruk yang dikarenakan masalah-masalah pribadi yang tidak terselesaikan, dan semakin lama semakin menumpuk.

Belajar trading, agaknya menuntut ketelitian dan kewaspadaan agar setiap keputusan yang anda buat, dapat Anda evaluasi saat hasilnya terlihat. Solusi dari setiap permasalahan dapat dipelajari dari serangkaian proses evaluasi tersebut.

Jurnal trading adalah salah satu media terbaik yang digunakan untuk mencatat setiap langkah dan pengambilan keputusan saat Anda masih sedang belajar trading. Setiap kesalahan yang anda lakukan bisa Anda hindari atau perbaiki bila Anda sudah mampu mengindentifikasi di titik-titik manakah potensi kesalahan tersebut akan muncul. Jangan menyepelekan masalah sampai bertumpuk dan menjadi lebih besar lagi.

 

5. Miley Cyrus, Menantang Aturan Yang Ada

Miley Cyrus

Miley Cyrus

Susah membayangkan bagaimana sesosok karakter anak sekolah seperti Hannah Montana (film serial Disney) adalah awal karier dari Miley Cyrus. Citra publiknya kini dipenuhi oleh berbagai kontroversi mengenai sikap eksentriknya yang kerap menantang peraturan-peraturan sosial. Entah sampai kapan si Bajing ini akan terus melompat. Namun akhirnya suatu saat ia akan terjatuh juga.

Sebagai trader, anda dapat belajar trading dengan segala macam pendekatan menurut pilihan Anda pribadi. Tapi, tentu saja Anda harus terlebih dahulu mengenali tentang sejauh apa Anda berani mengambil resiko. Jika tak ingin kondisi keuangan Anda mengalami “kontroversi” seperti halnya dengan seorang Miley, ikutilah aturan-aturan trading tertentu yang memungkinkan Anda untuk mampu menekan risiko. Dan jangan sekalipun mempertaruhkan uang dalam jumlah yang Anda sendiri tak sanggup menanggungnya bila uang tersebut tiba-tiba lenyap.

 

Kesimpulan

Trading merupakan sebuah proses dimana seorang trader mampu meniru atau menghindari serangkaian tindakan pengambilan keputusan dari berbagai sumber untuk mengimprovisasi hasil kegiatan trading. Dalam hal ini, inspirasi untuk belajar dan latihan bertrading di dunia forex. Ini juga dapat diperoleh dari mengamati perilaku para artis dunia, walaupun sebenarnya ada banyak juga tokoh-tokoh di dunia trading dan investasi finansial yang dapat dijadikan panutan.

Trik Menghadapi Jebloknya Market

Beberapa orang memprediksi bahwa volatilitas pasar finansial akan terus berlangsung sampai beberapa bulan kedepan dan telah melewati banyak tantangan. Salah satu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan adalah kekhawatiran atas ekonomi Eropa dan Amerika Serikat yang akan kembali masuk kedalam masa resesi. Krisis utang yang ada di Eropa saat ini, masih bagaikan hewan liar yang terluka, dimana sewaktu-waktu bisa menjelma menjadi ancaman yang sangat berat.

 

Ketika Market Tiba-Tiba Jeblok

Ketika Market Tiba-Tiba Jeblok

 

Sementara dari AS, Federal Reseve sepertinya tidak sanggup berbuat banyak, meskipun sudah menurunkan tingkat suku bunga jangka pendek dan menengah. Namun, tentu saja prediksi yang diberikan oleh para analis tidak selamanya tepat. Bisa saja para pemimpin negara Eropa tiba-tiba menemukan cara untuk menuntaskan krisis hutangnya, merekapitalisasi bank setempat dan membayar lunas hutang yang mereka punya. Sedangkan dari Washington, mungkin saja tiba-tiba muncul solusi untuk mencairkan kredit perumahan yang selama ini terlanjur membeku. Sehingga lapangan pekerjaan kembali muncul dan bertumbuh. Namun, apakah seluruh prediksi ini terlalu optimitis?.

Menurut seorang Perencana Investasi Harris Private Bank di Chicago yang bernama Jack Ablin, terdapat lima langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi pasar yang buruk, seperti apa yang sudah kami tuliskan berikut, dibawah ini :

 

Menyusun strategi yang tepat sebelum masuk ke dalam market

Apabila anda ingin menginvestasikan dana anda pada dunia saham, disana ada kesempatan bearish dalam tiap sesi market. Anda bisa membeli saham berkualitas tinggi dikala pasar saham sedang jatuh. Cari perusahaan yang akan memberikan dividen dalam waktu dekat. Jika anda tidak ingin mengeluarkan dana yang terlalu besar, berinvestasilah secara bertahap melalui sejumlah saham yang memberikan dividen. Sesudahnya, anda bisa keluar dengan tenang.

 

Rencanakan Keuangan anda sebelum melakukan investasi di sektor manapun

Uang tunai bisa berkuasa dan menjadi raja sebelum pada akhirnya nilai tukar yang ia miliki jeblok. Akan tetapi, bukan berarti anda tidak bisa mendapatkan keuntungan dari uang tersebut. Fokuslah pada kebutuhan jangka pendek terlebih dahulu untuk kebutuhan sesaat. Bisa seperti dana darurat, pengeluaran asuransi, tagihan pajak, dan lain sebagainya. Hindari menyimpan uang pada asuransi ataupun bank yang memiliki eksposur ke Eropa. Cari bank yang berbunga simpanannya rendah, namun memiliki kapasitan dan keamanan yang dapat dipercaya.

 

Cangkok ‘dana pensiun’ anda

Dana pensiun yang kami maksud, bukanlah bagian dari tunjangan hari tua. Akan tetapi, lebih kepada uang lebihan yang bisa anda hasilkan dari pasar saham. Jangan mendadak berhenti berinvestasi hanya karena kondisi pasar sedang turun. Karena, Anda sebenarnya bisa memborong lebih banyak saham ketika indeks sedang jeblok. Kemudian, segera cari perusahaan-perusahaan yang bagus. Tidak cukup hanya berkutat dibursa dalam negeri saja. Anda juga bisa mencari perusahaan bagus hingga kenegara-negara berkembang. Hal ini, merupakan cara yang paling baik untuk mendapatkan profit yang besar.

 

Lindungi semua aset berharga yang telah anda miliki

Apakah anda telah mempunyai berbagai macam asuransi atau simpanan uang muka untuk rumah yang akan anda pakai dalam waktu dekat? Kalau begitu, tidak ada gunanya dong anda masuk ke pasar modal? Lebih baik, anda berkonsentrasi terlebih dahulu kepada hal tadi, dan lebih baik anda mencari kredit kepemilikan rumah (KPR), yang berbunga rendah atau asuransi yang preminya tidak terlalu besar untuk mengamankan aset yang anda punya.

 

Jujurlah kepada seorang penasehat keuangan anda

Apabila menurut anda resiko yang anda hadapi sudah mulai meningkat, sepertinya anda perlu berkomunikasi dengan penasihat keuangan anda sesegera mungkin. Pertanyaan yang paling berat adalah, anda sudah siap rugi sampai berapa banyak? Apakah 10 persen? Apakah 20 persen? Atau malah tidak sama sekali? Jika anda berada pada periode menjelang pensiun, mintalah penasihat keuangan anda untuk melakukan hedging terhadap portofolio saham yang anda miliki ketika pasar sedang mengalami kejatuhan.

Siapa yang dapat anda percaya untuk melindungi aset keuangan anda? Penasihat yang andal akan mendengarkan segala kekhawatiran dan aspirasi seputar keuangan yang sedang anda alami. Ia akan berusaha memaksimalkan segala potensi, sekaligus meminimalisir resiko kerugian yang dapat mengancam keselamatan dana anda, baik dikala pasar sedang bullish ataupun bearish.

 

Tetap Tenang Menghadapi Segala Kondisi Pasar

Bilapun ketika market sedang dalam kondisi yang jeblok posisi anda mulai tersudut, sebisa mungkin tetap bersikap tenang. Kondisi separah apapun bisa anda hadapi dengan lebih baik, ketika kepala anda dingin. Perhatikan semua celah yang bisa muncul kapan saja. Maksimalkan potensi anda, dan jangan pernah menyesali apa yang sudah anda lakukan.

 

Kesimpulan

Menghadapi jebloknya market memang bukan hal yang mudah. Namun, bukan berarti itu mustahil untuk anda lakukan. Nyatanya, bukan anda seorang saja yang sedang menghadapi kondisi market yang bobrok seperti ini di luar sana, dan sudah banyak orang yang mampu melewati kondisi semacam ini. Anda tentunya tidak mau kalah begitu saja bukan?

 

 

Beda Seorang Trader Dengan Analis

Dalam peristiwa sehari-hari, trader acap kali berbincang-bincang dengan temannya dan mengatakan harga untuk pair EUR/USD dapat mencapai kisaran harga 1.2398 ataupun GBP/JPY sedang menuju ke titik 123.65. Ada pula kawan lain sesame trader yang mengatakan, harga akan cenderung sideway, atau ada lagi yang beranggapan bahwa akan terjadi konsolidasi. Nah, peristiwa tersebut merupakan gambaran untuk Anda tentang seperti apakah seorang analis itu, dan bukan seorang trader. Lalu, bagaimana bila ingin menjadi seorang trader sejati?

 

Trader vs Analis

Trader vs Analis

 

Banyak orang yang melakukan peramalan atas apa yang terjadi di dunia forex selanjutnya, baik itu menggunakan analisis teknikal maupun analisis fundamental. Umumnya, mereka akan memprediksi tentang suatu pair tertentu. Harga akan diperkirakan meningkat sekian poin, Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) diberikan pada estimasi harga sekian, dan didapat gambaran tentang pergerakan trend hari ini, apakah akan naik atau turun. Hal itu, sebenarnya adalah salah satu pekerjaan seorang analis, yang memang digaji untuk memprediksi dan meramalkan arah pergerakan pasar. Dan, Anda sebenarnya tidak perlu membuat analisa seperti itu, dikarenakan pekerjaan Anda adalah seorang trader dan bukan sebagai analis yang harus berpusing-pusing seperti tadi.

 

 

The Real Trader

Sebagai seorang trader, Anda sebenarnya tidak perlu membuat seabrek analisis seperti apa yang dibuat oleh seorang analis. Anda cukup mempelajari dan mengamati arah pergerakan harga pada chart serta menganalisisnya sendiri. Fokuslah pada analisis Anda, ikuti semua rule sistem yang Anda punya, serta kembangkan besaran keuntungan yang bisa anda dapatkan dari balance akun Anda. Yap! cukup seperti itu saja.

Jika memang Anda ingin menjadi seorang trader, lupakanlah pemikiran yang mengarah pada seorang analis. Seorang trader tak akan pernah tahu persis harga bergerak ke mana dalam kurun waktu 1 menit ke depan. Namun sebaliknya, analis mampu memprediksikan secara tepat bahwa harga akan segera masuk ke harga 1.2345 atau ke level 2.3456. Ketimbang mengambil porsi kerja para analis, sebenarnya trader harus memikirkan tentang bagaimana cara mengembangkan uang yang telah Anda kumpulkan dari keuntungan trading, sehingga bisa Anda lipat gandakan sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit.

 

 

Fakta dan Opini

Kehatian-hatian dalam faktor analisis seorang trader dengan analisis yang dihasilkan oleh seorang analis sangatlah berbeda di lapangan. Anda menganalisis harga dengan memakai uang Anda sendiri sebagai jaminan, sedangkan seorang analis tak akan menanggung kerugian sedikitpun bila seandainya memang terjadi kesalahan analisis. Kerugian yang paling besar yang mungkin ia terima adalah kredibilitas. Sebaliknya, bagi seorang trader, kesalahan analisis akan menimbulkan loss secara nyata.

Ketika Anda mengalami sakit gigi, Anda pasti akan mencoba merasakan, memperhatikan, dan mencari solusi agar sakit gigi yang Anda alami itu lekas sembuh. Namun, ketika ada orang lain memeriksa gigi Anda yang sakit, mereka hanya dapat memperkirakan penyebabnya, meramalkan berapa lama sakit yang Anda derita akan sembuh, dan merekomendasikan cara pengobatan tertentu yang mereka tau, tanpa menanggung sendiri rasa sakitnya apabila prediksinya ternyata salah.

Dalam melihat harga, seorang trader tak perlu meramalkan bahwa minggu depan EUR/USD akan melejit naik atau turun dengan tajam, ataupun memprediksi market di sesi Eropa nanti akan membentuk event double top atau hammer. Anda hanya perlu melihat fakta secara real dan apa adanya di market. Jangan pernah mencampur-adukkan harga yang Anda lihat sekarang dengan informasi yang diberikan oleh kaum analis. Karena sesuatu yang sedang terjadi saat ini adalah fakta, sedangkan yang diberikan oleh para analis hanyalah berupa opini yang dapat dipakai untuk membantu analisis yang Anda susun. Disamping itu, mereka juga tidak akan menanggung kerugian sesi trading yang Anda alami.

 

 

Kesimpulan artikel ini adalah

Analis hanya mampu memprediksikan harga yang ada di masa depan, namun tidak akan pernah menanggung segala jenis kerugian yang didapat oleh trader dari kesalahan analisisnya. Sedangkan trader dalam memprediksi hanya bereaksi terhadap harga yang berlaku saat ini dan tidak dapat mengidentifikasi harga yang bisa berlaku di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, sebagai trader sebaiknya jangan membiarkan diri sendiri dibingungkan oleh opini analis yang bermacam-macam. Terapkan strategi Anda sendiri sebagai seorang trader secara tepat dengan memakai opini analis sebagai bahan pertimbangan saja. Bukan sebagai acuan pasti, yang semata-mata harus anda ikuti. Anda juga tak perlu berusaha untuk menduga-duga berapa harga yang berlaku dua bulan mendatang atau bahkan tahun depan, karena Anda bukanlah seorang analis.

Karena anda adalah seorang trader, fokuslah terhadap pekerjaan anda sebagai trader. Biarkan semua bekerja pada cakupanya masing-masing, dan beri ruang serta kesempatan para analis bekerja. Masalah anda mau menolak hasil analisis yang mereka release atau tidak, itu urusan anda. Toh, anda yang akan menerima untung-ruginya bukan?

Oke, cukup sekian dulu artikel yang satu ini. Sampai jumpa lagi!

Mengenali Kejadian Dan Peristiwa Penting Yang Tekait Dengan Forex Di Masa Lalu

Di pasar keuangan, banyak sekali kejadian dan peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah, khususnya sejarah di ranah forex. Dan serangkaian peristiwa penting tersebut agaknya harus diketahui oleh para trader, baik itu trader senior maupun trader junior. Karena, kejadian di dunia forex sebenarnya hanya peristiwa yang terjadi secara tersiklus, dan memiliki pola sebab-akibat yang hampir serupa.

Untuk anda yang belum sempat membaca tentang sejarah yang cukup penting di ranah forex pada masa lampau, di tulisan kali ini akan kami bahas tentang kejadian-kejadian penting yang pernah terjadi di pasar mata uang. Oke, mari kita bahas.

 

 

Perjanjian Smithsonian

Perjanjian yang satu ini dinamakan sesuai dengan tempat pertemuan dan perjanjian tersebut disetujui. Pertemuan Smithsonian ini juga menjadi salah satu peristiwa penting yang ada dalam perkembangan sistem perdagangan mata uang. Menurut catatan yang ada, pertemuan ini diadakan pada tanggal 18 Desember 1971, dan diikuti oleh beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Kanada, Jepang, Belgia, Swedia, Belanda, dan Swiss. 11 Negara tersebut secara resmi menyetujui beberapa poin penting, diantaranya:

 

  • Penurunan nilai mata uang dolar Amerika Serikat (USD) sebesar 8%
  • Peningkatan hubungan kerjasama perdagangan dari yang tadinya (plus/minus) 1% menjadi sekitar (plus/minus) 2%.
  • Perubahan acuan dolar AS terhadap nilai emas dari yang tadinya $35 per ounce menjadi $38 per ounce.
  • Yang menarik disini adalah, perjanjian Smithsonian ini menjadikan nilai tukar mata uang bisa dihitung ulang. Tetapi amat disayangkan, hasil dari perjanjian Smithsonian tersebut juga tak mengatasi masalah yang terjadi kala itu sama seperti dengan perjanjian Bretton Woods yang disepakati di pertemuan yang berbeda.

 

European Joint Float

Walaupun perjanjian Smithsonian sudah disepakati dan diakui oleh para pelaku bisnis dan perdagangan, negara-negara kawasan Uni Eropa masih saja merasa khawatir terhadap resiko dari nilai tukar dolar AS. Dalam upaya untuk mengurangi resiko ini, Komunitas Ekonomi Eropa yang beranggotakan Jerman Barat, Prancis, Belanda, Italia, Belgia dan Luksemburg membuat suatu sistem yang dinamakan dengan sistem European Joint Float pada bulan April tahun 1972.

 

Dampak yang muncul sesudah adanya Perjanjian Smithsonian dan European Joint Float

Sejak Perjanjian Smithsonian dan European Joint Float disepakati, peserta tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk bisa melihat dampaknya. Selang beberapa saat, pasokan mata uang dolar AS berhasil meningkat. Nilai emas juga melonjak bahkan melebihi $100 per ounce. Selain itu, pemerintah serta pihak luar mampu mengendalikan dan menurunkan nilai tukar dolar AS.

 

Perjanjian Jamaika

Pada pertemuan yang diberlangsungkan antara tanggal 7-8 Januari 1976 yang diadakan di Jamaika, para anggota dari International Monetary Fund (IMF) akhirnya meresmikan suatu sistem mata uang ‘free-floating’. Dalam perjanjian Jamaika ini, terdapat beberapa hal penting yang disepakati. Diantaranya:

  • Nilai kurs mata uang yang diperdagangkan bersifat mengambang (floating)
  • Anggota IMF dapat memasuki pasar forex saat hal ini memang perlu untuk dilakukan guna menstabilkan fluktuasi pasar yang sedang terjadi.
  • Emas tidak lagi dipakai sebagai aset cadangan atau jaminan, dan IMF akan mengembalikan semua asset emas yang dimilikinya ke negara-negara anggota IMF.
  • Dengan disetujuinya Perjanjian Jamaika ini, para pemimpin dunia akhirnya sepakat bahwa mereka tidak akan dan tidak berkuasa untuk mengendalikan nilai tukar mata uang, bagaimanapun caranya.

 

 

Yang Perlu Anda Tahu Tentang Sejarah Yang Ada Di Pasar Forex

 

Sejarah Forex

Sejarah Forex

 

Setelah menyimak sekilas tentang pasar forex tadi, agaknya kita mendapatkan gambaran bahwa para pemimpin dunia ataupun lembaga-lembaga penting lain tidak mampu mengendalikan nilai kurs mata uang. Selain itu, kita juga mampu memiliki sudut pandang bahwa tak ada suatu lembagapun yang bisa mengendalikan harga di pasar forex secara penuh.

Pergerakan harga dari suatu nilai kurs mata uang murni, hanya berasal dari hukum penawaran dan permintaan para pelaku ekonominya. Arus perdagangan, arus investasi dan jumlah uang yang beredar mempunyai peran penting dalam mendorong minat penawaran dan permintaan terhadap nilai dari suatu mata uang. Perlu diingat lagi, intervensi dan manipulasi nilai mata uang dari pemerintah maupun bank sentral hanya bersifat sementara saja. Ini tentunya dilakukan dengan tujuan menstabilkan nilai tukar dari mata uang negara yang bersangkutan, agar tidak terjadi kekacauan ekonomi.

Pasar forex cukup menarik bukan? Banyak trader pemula menaruh harap yang besar pada ranah ini. Sebagian dari mereka juga ada yang mengatakan bahwa mereka mampu menaklukan forex. Bila anda juga memiliki anggapan yang sama, kami rasa anda harus menyimpan dulu andai-andai yang anda miliki untuk sementara waktu dan mulai membuka mata. Pasar forex tidak dapat dikendalikan pihak manapun dari penjuru bumi manapun, dan disitulah sisi menariknya.

 

Sekian dulu artikel singkat kami tentang mengenal kejadian dan peristiwa penting terkait forex di masa lalu. Terimakasih telah menyimak artikel kami, sampai jumpa di postingan berikutnya!.

4 Bank Sentral Yang Mendominasi Di Perekonomian Dunia

Bank sentral memiliki peran yang cukup penting dalam perekonomian di negaranya. Mereka bertugas sebagai penjaga kepercayaan dan stabilitas mata uang domestik yang dipakai oleh negaranya masing-masing. Nilai tukar mata uang yang stabil bisa membuat stabilitas harga yang pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi yang sehat. Selain itu, nilai tukar yang stabil akan sanggup menahan gejolak pada perdagangan level internasional seperti pada sektor ekspor dan impor.

Di pasar internasional, dolar AS, Yen, euro,  dan Pounds adalah mata uang yang paling banyak dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Sehingga, keempat mata uang tersebut sangatlah diminati oleh para pelaku pasar. Selain itu, konsistensi serangkaian kebijakan moneter dari bank sentral yang ada di negara-negara tersebut dianggap mampu menjaga stabilitas ekonomi dunia.

Pada artikel ini, akan kami sebutkan empat bank sentral yang agaknya mendominasi perekonomian internasional lewat nilai tukar mata uang serta kebijakan moneter yang diberlakukanya masing-masing. Selamat menyimak artikel kami ya.

 

1. Federal Reserve (The Fed)

The Fed

The Fed

Federal reserve adalah bank sentral di negri paman sam, Amerika Serikat. Federal Open Market Committee (FOMC) mempunyai tanggung jawab dalam menyusun serangkaian kebijakan moneter. Selain itu, The Fed (sebutan lain dari Feredal Reserve) mempunyai mandat yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam memaksimalkan lapangan kerja yang ada, kestabilan harga dan suku bunga yang imbang. Pertemuan FOMC ini diadakan minimal 8 kali dalam setahun, dimana pertemuan tersebut seringkali membahas tentang kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang terjadi saat itu. Selain itu, tak lepas juga dengan keadaan ekonomi global yang amat menjadi pokok pembahasan dari pertemuan FOMC.

Dengan menggunakan berbagai susunan kebijakan moneter, keputusan yang diambil FOMC dapat mempengaruhi tingkat harga, persentase pengangguran dan akhirnya akan mempengaruhi perputaran ekonomi baik itu di level domestik maupun global. Saat ini, The Fed masih menetapkan target inflasi di level 2%. Yang mana, ini dipandang aman untuk perekonomian Amerika Serikat. Selain itu, level normal bagi tingkat pengangguran adalah pada kisaran antara 5,2 – 5,5%.

Sampai saat ini, Dolar AS (USD) dipergunakan sebagai alat pembayaran internasional yang sah dengan persentase volume sebesar 44,64%.

 

2. European Central Bank (ECB)

ECB

ECB

Bank sentral Eropa mempunyai tanggung jawab atas kebijakan moneter dari 19 negara anggota Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro sebagai alat transaksinya. ECB smerupakan ingkatan dari European Central Bank. Ia terdiri dari 6 anggota dewan eksekutif dan dan gubernur dari 19 lembaga bank sentral negara-negara anggota Uni Eropa. Tugas utama dari European Central Bank ini adalah menjaga stabilitas harga dan nilai mata uang euro di pasar uang.

Bank sentral Eropa setidaknya melakukan diskusi sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dimana pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk membahas perkembangan ekonomi dan penetapan tingkat suku bunga. ECB sendiri menargetkan tingkat inflasi berada pada kisaran level 2%.

Sampai saat ini, mata uang euro (EUR) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 28,30%.

 

3. Bank of England (BoE)

Bank of England

Bank of England

Badan monetary policy committee (MPC) dari Bank of England (BoE) memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter pada negara Inggris Raya. Sama halnya dengan bank sentral lain, tugas utama dari BoE adalah menjaga stabilitas harga dan nilai jual dari mata uang Poundsterling (GBP). Sebelumnya, Bank of England membuat kebijakan moneter dengan acuan tingkat suku bunga, akan tetapi setelah Maret 2009m BoE menerapkan cara tambahan semisal menyuntikan uang ke dalam perekonomian melalui program kuantitatif ataupun melakukan pembelian terhadap aset keuangan.

Anggota komite MPC biasa mengadakan pertemuan setiap bulannya untuk membahas tentang kondisi perekonomian, mengatur tingkat suku bunga dan langkah-langkah lebih lanjut pada program pelonggaran kuantitatif yang akan dipakai. Melalui pertemuan ini, MPC akan memantau stabilitas harga, dan kondisi ekonomi. Tingkat inflasi ideal untuk negara Inggris menurut BoE saat ini, berada pada kisaran level 2%.

Sampai saat ini, mata uang Poundsterling (GBP) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 7,92%.

 

4. Bank of Japan (BoJ)

Bank of Japan

Bank of Japan

Kebijakan moneter dari Bank of Japan ditentukan oleh dewan khusus yang bertujuan menjaga stabilitas perekonomian. Hal ini dilakukan agar kegiatan ekonomi di negara Jepang dapat terbantu. Operasi pasar uang terbuka merupakan salah satu kebijakan yang digunakan oleh Bank of Japan (BoJ) saat ini. Bank of Japan melakukan beberapa internvesi ke dalam pasar secara langsung dengan menyuntikan dana ke sejumlah lembaga keuangan. Harapanya, harga pasar akan mudah untuk dikendalikan, dan nilai Jepang Yen (JPY) di pasar keuangan akan stabil. Pada akhirnya, ini dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dari BoJ sendiri.

Pertemuan anggota Bank of Japan sendiri dijadwalkan setidaknya 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Pertemuan ini biasanya membahas tentang kondisi ekonomi dan keuangan, nilai tukar mata uang JPY serta laju inflasi.

Sampai saat ini, Jepang Yen (JPY) dimanfaatkan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 2,69%.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang 4 bank sentral yang mendominasi perekonomian dunia. Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa!

Belajar Cara Mengelola Leverage, Agar Trading Lebih Maksimal

Bila anda meminta nasihat dari para trader forex senior, mungkin mereka akan menyinggung tentang hal pengelolaan leverage. Betapa tidak? Kegagalan dalam mengelola leverage pada sebuah akun forex menjadi salah satu faktor yang paling ampuh untuk membuat seorang trader mengalami kerugian atau bahkan margin call.

 

Leverage

Leverage

 

Di sisi lain, Leverage dapat menjadi sebuah kelebihan di forex trading yang sanggup memberikan seorang trader sebuah keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan investasi lain. Bagi trader yang sudah mampu mengelola leverage, hal ini tentunya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, mereka yang masih belum, pastinya malah akan meningkatkan resiko kerugian yang cukup besar.

 

Contoh skenario Leverage

Sebagai contoh, ada satu kasus dimana kita menggunakan leverage dengan perbandingan 1:500 di forex trading. Melihat angkanya, ini berarti seorang trader dapat menggunakan setiap $1 yang terdapat di akun tradingnya dengan kemungkinan akan mendapat untungan sebanyak $500 di setiap transaksi yang terjadi. Tentu hal tersebut menjadi suatu kelebihan dari forex trading. Bagi sebagian trader, mencari broker forex yang menawarkan leverage sebesar-besarnya adalah salah satu hal yang mereka prioritaskan. Karena hal ini dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang lebih banyak.

 

Apakah Anda adalah seorang trader yang tergolong bermodal besar?

Bagi sebagian trader yang memiliki jumlah modal dana yang cukup besar, mereka akan cenderung lebih memilih leverage yang kadarnya lebih kecil. Bisa 1:2 atau hingga perbandingan 1:50. Artinya, dengan modal $50.000, trader bermodal tadi akan memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak $100.000. Dan nominal ini, sudah merupakan angka yang sangat besar dalam dunia forex.

 

Seperti apakah rumus penghitungan Leverage?

Jika Anda tidak begitu yakin tentang berapa banyak leverage yang bisa Anda gunakan saat ini, berikut adalah rumus sederhana yang dapat Anda gunakan untuk menghitungnya (boleh anda catat):

Total posisi terbuka  dibagi dengan jumlah total dana (balance) yang anda miliki di akun trading Anda.

 

Studi Kasus Penghitungan Leverage

Contohnya, bila total seluruh posisi yang terbuka di akun trading Anda bernilai $600, dan Anda hanya mempunyai dana $100 di akun trading, maka Leverage yang cocok untuk adalah 1:6. Biasanya Anda dapat melihatnya pada bagian Terminal pada platform trading yang Anda pakai.

Sekarang, setelah Anda mengetahui tentang berapa banyak margin yang dibutuhkan, Anda bisa mulai memperhatikan apakah ini sudah sesuai dengan gaya trading yang Anda jalankan. Jika Anda seorang trader yang berani dalam mengambil resiko dan dengan style Intraday (Scalping), leverage 1:100 mungkin cukup cocok bagi Anda karena tipe trading seperti itu hanya mengambil beberapa pips dan memakai lot yang lebih besar lagi.

Di lain sisi, jika Anda adalah trader yang sedang mencari aman atau bertipe jangka panjang, leverage 1:50 ke bawah amat cocok untuk Anda, karena time frame yang dipakai besar tentu bila sedang mengalami loss Anda tidak akan terlalu terbebani dengan kerugian yang anda alami tersebut.

Pada umumnya, kebanyakan broker forex memberikan saran kepada para trader untuk memanfaatkan leverage yang kecil ketimbang yang besar, karena terkadang seorang trader lupa dalam mengatur lot sehingga saat sedang mengalami kerugian beruntun, trader tersebut akan mengalami Margin Call.

Sebagai contoh, bila Anda memiliki dana sejumlah $100 dan menggunakan leverage 1:100 dan memakai lot 0.1. Kemudian ketika Anda mengalami Loss 100 pips, maka dana sebesar $100 yang anda miliki tadi akan habis dalam sekejap.

Nah, untuk menghindari Margin Call, kami amat menyarankan kepada pribadi Anda agar mulai menentukan tentang seberapa banyak leverage yang Anda butuhkan di setiap transaksinya. Selain itu, jangan sekali-kali melakukan trading dengan Full-Lot hanya dalam beberapa kali entry posisi saja. Pakailah lot yang sesuai dengan ketahanan margin yang Anda miliki. Idealnya, ketahanan diposisikan pada level besaran 500-1000 pips yang ada di setiap entry posisi.

 

Anda masih bingung dengan pengelolaan leverage anda?

Bilamana anda masih kebingungan dalam mengelola leverage anda, Anda tak perlu berkecil hati. Cobalah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan daftar relasi yang anda miliki. Bila ternyata di sana anda bisa menemukan trader senior ataupun orang yang sudah lebih dahulu mengerti tentang leverage ini, mulailah berkonsultasi dengan mereka.

Ceritakanlah kondisi anda kepada mereka, dan mintalah saran terbaik. Seorang trader sejati, pasti tidak akan merasa terbebani dalam membantu juniornya guna meraih kesuksesan. Dan anda, bisa mendapatkan banyak pelajaran dari mereka.

Seandainya pun anda tidak menemukan orang-orang yang mampu mengajari anda, anda bisa mencari referensi yang lebih lengkap lagi, ataupun memberikan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini. Kami akan memberi jawaban dengan lebih gamblang agar anda bisa melakukan trading lebih baik lagi bersama kami, dan dapat meraih kesuksesan trading di dunia forex.

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang belajar cara mengelola leverage. Semoga anda bisa memetik manfaat dari artikel yang kami tulis tadi, dan makin mudah untuk meraih kesuksesan di dunia forex.

Pelajaran Trading Dari Pahit Manis Kisah Lee Gettess

Trader profesional dan mentor trading ternama yaitu Lee Gettess, adalah full time trader yang selalu fokus pada hal yang terkait dengan manajemen risiko. Ia menjadikan komponen tersebut sebagai faktor utama dalam menunjang kesuksesannya pada trading di pasar komoditi. Namun demikian, suksesnya kolaborasi antara Lee Gettes dengan manajemen risiko tidak terjadi begitu saja. Ada proses awal yang panjang dan terbilang ‘menyakitkan’ sebelum tokoh tersebut berhasil menapaki kesuksesan dalam karir tradingnya. Seperti apakah cerita tersebut? Inspirasi trading apa yang bisa kita ambil dari trader professional ini?

 

 

Pernah Terbujuk Rayuan Broker

Lee pertama kali mengenal trading dan juga pasar komoditi melalui telepon broker yang belum pernah dikenalnya. “Seseorang dalam telepon itu menceritakan bagaimana Omar Sharif mengubah account tradingnya dari USD50,000 menjadi USD50 juta di pasar komoditi gula,” kenangnya. Broker itu juga mengatakan bahwa pola pada pasar komoditi gula seperti yang dialami Omar Sharif akan dan pasti berulang.

 

Lee Gattess trader

Lee Gattess trader

 

Saat itu, Lee bekerja pada General Motors sebagai penjaga gedung sekaligus pembersih kantor (cleaning service), walaupun ia mempunyai latar belakang pendidikan di bidang IT. Lee tahu bahwa ada beberapa orang di Detroit, kota kelahirannya, yang bisa menjadi kaya raya dalam waktu singkat meski ia tak tahu apa yang telah dilakukan orang-orang tersebut. Tanpa berpikir lebih jauh lagi, Lee mengusahakan sejumlah dana untuk bisa menjadi Omar Sharif selanjutnya.

 

“Saya menyerahkan USD10,000 kepada broker tersebut, dan 3 minggu kemudian ia mengembalikan kepada saya sebesar USD3,000,” kata Lee. Tak langsung menyerah, Lee kemudian meyakini bahwa jika ia bisa rugi begitu cepat, pasti ada cara lain untuk membuat keuntungan yang cepat pula. Namun pertanyaannya adalah ‘bagaimana caranya?’ Lee Gettess kemudian mulai belajar tentang segala hal yang terkait mengenai pasar komoditi. Disela-sela waktu luangnya, ia selalu membaca atau mencari tahu segala hal tentang trading serta pasar komoditi. Menurut kacamata atau pengamatan Lee Gettess memang sisi teknikal dari pasar ini selalu menarik untuk dipelajari.

 

 

Transisi Ke Trading For Living

Lee Gettess kemudian terjun trading kembali pada pertengahan tahun 80-an. Saat terjadi crash di pasar saham pada tanggal 12 Oktober 1987 yang berdampak pada semua pasar, Lee mendapat kerugian sebanyak USD1,500. “Waktu itu posisi saya memang salah, saya melawan arah trend. Tetapi bagi saya hal tersebut adalah hasil trading yang bagus. Saya hanya rugi USD1,500,” ungkapnya. “Saya tidak bisa menerima apabila tidak tahu kenapa saya rugi, dan kenapa saya mengabaikan manajemen risiko,” tambah Lee. Setelah merasa bisa menghasilkan profit yang cukup baik untuk hidup, Lee keluar dari pekerjaannya pada tahun yang sama, kemudian mulai konsentrasi penuh pada trading. Lalu seutuhnya Lee masuk dalam fase trading for living.

 

 

Hadirkan Berbagai Inovasi Dalam Trading

Dimulai pada tahun 1988, Lee mengembangkan sebuah software sistem trading dengan  nama ‘Volpat Trading System’, yang kemudian terkenal dan masuk kedalam ranking 10 besar software trading top dunia. Volpat merupakan singkatan dari volatility and pattern. “Volatilitas Anda butuhkan untuk mengetahui kadar aktivitas dari pasar. Jika pasar diam, maka Anda tentu tak akan bisa mencetak uang,” kata Lee. “Sementara pattern, merupakan pola pergerakan harga jangka pendek yang bisa dikenali komputer. Ini bersifat obyektif, dan Anda tetap harus memutuskan point-point entry dan exit sendiri secara tepat.

Pada tahun 1993, Lee menjual softwarenya tersebut ke beberapa trader profesional dan 3 institusi keuangan besar termasuk sebuah bank yang menduduki ranking 10 besar di Amerika Serikat, dengan nilai sebesar USD 675,000. Kemudian pada tahun 1994, Lee Gettess memperkenalkan teknik Market Mapping kepada publik. Teknik ini dapat memperbaiki sistem trading apapun yang telah di-backtest, hingga lebih teliti dan juga dapat lebih diandalkan. Trader terkenal yaitu Larry Williams memuji ide Lee Gettess yaitu sebagai  teknik dalam meminimalisir angka kerugian yang pernah ditemukan.

 

 

Kesuksesan Profit Tergantung Pada Manajemen Risiko

Menurut Lee, segala sesuatu yang bisa menghasilkan profit dalam trading adalah bergantung pada pengendalian risiko. “Anda tidak bisa mengendalikan pergerakan harga pasar. Satu-satunya yang dapat Anda kendalikan ketika trading adalah risiko. Maka itulah tugas utama Anda sebagai trader,” katanya menjelaskan. “Mengendalikan risiko bukan berarti Anda harus menentukan stop loss secara ketat, tetapi Anda harus melihat pergerakan pasar dengan fair dan obyektif. Dengan kata lain berikanlah pasar ruang untuk bergerak,” imbuh Lee Gettes.

 

Apa nasehat Lee untuk para trader pemula?

Nasehatnya adalah Jangan pernah mengharapkan profit ataupun return yang tidak realistis. Cobalah untuk menggunakan money management secara baik. Banyak yang tanya kepada saya tentang bagaimana cara terbaik untuk trading. Itu merupakan pertanyaan yang tidak mungkin bisa saya jawab. Cara dan metode trading seseorang sangatlah bergantung kepada karakter dan kepribadian masing-masing individu. Kemudian, apa jaminan untuk bisa sukses? Ketika saya bekerja di General Motors, setiap orang mengatakan bahwa ini merupakan perusahaan raksasa, dan semua hal yang Anda butuhkan untuk bisa sukses telah dijamin disini. Akan tetapi, saat saya bangun tidur pada suatu pagi dan mengetahui bahwa tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, saya kemudian sadar bahwa jaminan sukses itu terletak pada diri saya sendiri,” jelas Lee Gettess.

 

 

Akhir Kata

Kesimpulan mengenai cerita karir trading serta tips ala Lee Gettess, maka ada 4 pelajaran trading berharga yang bisa kita ambil atau pelajari untuk meningkatkan peluang kesuksesan di masa depan. Pertama-tama, janganlah buru-buru untuk masuk pada suatu bidang investasi yang belum dikenal hanya karena terbujuk iming-iming profit suatu pihak saja. Kedua, ambil hikmah dari setiap kegagalan yang terjadi. Lee Gettess adalah orang yang tidak menyerah begitu saja ketika ia kehilangan USD7,000, atau saat loss USD1,500 saat terjadi crash pada pasar saham. Ia justru berhasil bangkit kembali, mendalami karir trading for living, dan kemudian berhasil menciptakan inovasi trading. Pelajaran ketiga dari seorang  Lee Gettess adalah utamakan manajemen risiko, lalu sesuaikan dengan kondisi pasar. Terakhir, sebagai trader pemula janganlah mengharapkan profit yang terbilang fantastis, serta pilihlah metode trading yang sesuai dengan karakter diri.

 

Demikian artikel mengenai karir trading dan tips ala Lee Gettess, semoga bermanfaat bagi para pembacanya.

Stanley Druckenmiller, Murid George Soros Yang Bantu Bobol Bank Inggris

Banyak dari para trader yang telah meninggalkan jejaknya di dunia investasi finansial. Meskipun setelah pensiun akan dipandang sebagai orang kaya, tetapi kini mereka lebih condong untuk berperan sebagai penulis buku atau pembicara seminar. Hal inilah yang menimbulkan bermacam-macam pelajaran yang dapat kita ambil dari para trader sukses ini. Salah satunya adalah Stanley Druckenmiller.

 

Stanley Druckenmiller

Stanley Druckenmiller

 

Stanley Druckenmiller, Murid George Soros

Stanley Druckenmiller kini menjalani hidup dengan tenang yaitu sebagai pensiunan dan dermawan di kota New York. Namun, dulu ia dikenal sebagai salah satu hedge fund manager terkemuka dengan berbagai macam penghargaan yang didapatkan yaitu sebagai ‘trader forex terbaik dunia’, sekaligus murid dari trader milioner George Soros yang telah melegenda.

 

Prinsip yang selalu digunakan oleh Stanley Druckenmiller pun didapat dari seorang milioner George Soros. Sebagaimana dikatakannya, “Saya belajar banyak tentang segala hal dari dia (George Soros). Yang paling penting adalah bukan pada salah atau benarnya cara trading Anda, melainkan berapa jumlah uang yang Anda peroleh ketika cara trading Anda dianggap benar, dan berapa jumlah uang Anda yang hilang apabila cara trading Anda dianggap salah.”

 

Stanley Druckenmiller yang pernah masuk kedalam urutan 91 orang terkaya di Amerika Serikat versi ‘Forbes Top 400 Americans’  ini ‘berguru’ pada trader sohor dunia, yaitu George Soros ketika ia menerima permintaan untuk bergabung dengan Quantum Funds milik Soros sebagai manager portofolio pada tahun 1988.

 

“Saya telah menemukan orang yang dapat menerjemahkan dengan persis apa yang saya pikirkan.” kata Soros waktu meminangnya. Sebagai pemicu utama (key triggerman) posisi trading Soros, pada tahun 1992, Stanley Druckenmiller dan Soros telah berhasil ‘membobol Bank of England’ melalui aksi sell Pound Sterling dengan modal sindikasi yaitu sebesar US$ 10 milyar serta menghasilkan profit lebih dari US$ 1 milyard dalam sehari. Peristiwa itu pula yang membuat Inggris berpikir ulang untuk ikut serta dalam menggunakan mata uang tunggal Euro.

 

Kemudian setelah ia tidak lagi bergabung dalam Quantum Funds, Stanley Druckenmiller menjadi presiden Duquesne Capital Management yang mengelola aset yang berjumlah milyaran dolar dengan return 30 persen per tahun tanpa pernah loss. Ia mengumumkan pensiun pada tahun 2010 dengan alasan karena lelah dan tertekan harus mengelola dana dalam jumlah yang luar biasa besar. Namun, nyatanya hingga saat ini ia tetap dianggap sebagai salah satu hedge fund manager dan trader forex terbaik dunia.

 

 

Trading Tak Bisa Dipelajari Hanya Dari Teori

Salah satu poin atau tujuan utama dari Stanley Druckenmiller dalam mengelola asset yaitu terletak pada money management yang sangat ia kelola dengan disiplin, yaitu “Dalam jangka panjang, Anda harus menghasilkan return semaksimal mungkin. Hal tersebut bisa dicapai apabila dalam jangka pendek ini modal Anda tidak terkikis. Artinya adalah jika Anda mencoba untuk menghindar dari resiko, itu cara investasi yang salah. Keberhasilan dalam trading, ataupun investasi, sama sekali tidak ditentukan oleh faktor keberuntungan. Itu hanyalah sebuah fantasi. Maka bekerjalah pada hal-hal yang realistis, dan resiko merupakan faktor penting yang harus bisa Anda manage.” katanya.

 

Gaya pengelolaan portofolio trading-nya sendiri serupa dengan George Soros, yaitu dengan memegang sekelompok saham pada posisi long, kemudian sekelompok saham dalam posisi short, dan menggunakan leverage untuk bertrading futures dan valas.

 

Menurut orang-orang terdekat dari seorang Druckenmiller, kunci sukses dari seorang Stanley Druckenmiller dalam trading ada pada kemampuannya untuk mengambil posisi pada waktu yang sangat tepat. Pada saat ia yakin benar, hal yang ia lakukan adalah segera melipat gandakan position size dalam trading-nya. Druckenmiller yang saat ini bertempat tinggal di wilayah New York juga mengisi sebagian waktunya dengan bekerja sebagai Chief Executive Officer dari Harlem Children’s Zone, yaitu sebuah wadah kegiatan sosial yang membantu ribuan anak-anak miskin dan terlantar.

 

Untuk para trader forex, ia mempunyai sebuah petuah: ”Trading merupakan sebuah praktek untuk menghasilkan uang, tidak bisa dipelajari hanya berdasarkan teori saja. Ketika saya melamar kerja di Pittsburgh National Bank (pekerjaan pertamanya jauh sebelum ia bertemu Soros -red) sang manager bertanya ‘saya dengar Anda ikut program Ph.D.’, ketika saya jawab ‘ya’ ia berkata ‘bagus’, dan ia tanya kembali apakah saya sudah mendapat gelar MBA atau Ph.D., saya jawab belum, saya drop-out. Ia berkata ‘itu lebih bagus. Anda diterima. “

 

Berdasarkan cerita dan pengalaman wawancara dari Stanley Druckenmiller dengan seorang manager kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa kita harus dapat mengambil keputusan dengan matang. Jika kita yakin bahwa kita akan lebih maju dengan keputusan yang kita ambil tersebut, maka jalani dan lakukan dengan sebaik mungkin. Maka Anda akan memperoleh keberhasilan atau bahkan kesuksesan. Dan perlu diingat bahwa sebuah gelar yang didapatkan pun tidak akan menjamin Anda sukses karena yang menjamin sebuah kesuksesan adalah skill, ketekunan dan keyakinan yang ada dalam diri Anda.

 

Terimakasih sudah menyimak, dan semoga artikel tentang kesuksesan Stanley Druckenmiller ini bisa menginspirasi para pembaca. Sampai jumpa lagi di postingan kami selanjutnya ya.

Nasehat Trader Sukses Paul Tudor Jones Bagi Pemula

Para trader yang telah meraih kesuksesan dalam karirnya sebagian besar akan mendedikasikan pengetahuan serta waktunya untuk mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita dapat mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir serta pandangan mereka tentang dunia trading dan investasi. Salah satu diantara mereka adalah Paul Tudor Jones.

 

Paul Tudor Jones, Memprediksi Black Monday 1987 Dengan Tepat

Paul Tudor Jones II merupakan investor dan trader profesional, pendiri dan presiden Tudor Investment Corporation. Tudor Investment adalah sebuah perusahaan hedge fund multi milyard dollar. Selain itu kekayaan pribadinya ditaksir mencapai US$ 6.3 milyard pada tahun 2009 dan masuk dalam urutan 336 orang terkaya di dunia menurut versi majalah Forbes Maret 2012.

 

Paul Tudor Jones

Paul Tudor Jones

 

Nama Paul Tudor Jones mulai dikenal dunia sejak ia bisa dengan tepat memprediksi terjadinya crash di pasar saham dunia pada Senin 19 Oktober 1987 atau yang dikenal sebagai Black Monday 1987. Pada hari itu, jatuhnya harga saham dunia dimulai di Hongkong, kemudian melebar ke Eropa dan akhirnya menghantam Amerika Serikat yang menyebabkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan hingga mencapai 508 point ke angka 1738.74 atau 22.61%. Jones sendiri justru berhasil meraup keuntungan yang sangat luar biasa dengan melakukan aksi jual dalam volume yang sangat besar.

 

Strategi tradingnya tersebut ia ungkapkan pada film produksi PBS 1987 yang berjudul ‘TRADER: The Documentary’. Film ini sempat menggemparkan dunia trading saat itu karena menguraikan secara detail tentang manajemen resiko yang diterapkan dan dianggap sebagai strategi ‘holy grail’ ala Paul Tudor Jones. Sayangnya, pada tahun 1990, Jones meminta film tersebut ditarik dari peredaran dan Paul sendiri telah membeli hampir semua copy film tersebut.

 

Sekolah Tak Mengajarkan Trik Trading

Dalam dunia trading, Paul Tudor Jones telah dianggap sebagai salah satu trader terkemuka atau ‘Great Trader’. Lahir di Memphis, Tennessee, AS pada tahun 1954, Jones mempunyai cita-cita menjadi petinju terkenal. Setelah Jones mendapatkan gelar dibidang ekonomi dari University of Virginia pada tahun 1976, ia sempat bekerja di sebuah broker saham sebelum mulai trading dengan modal sendiri pada tahun 1980.

 

Merasa ilmunya kurang cukup memadai, ia mendaftar di Harvard Business School, dan akhirnya diterima. Tetapi tak lama kemudian ia berhenti kuliah karena merasa kecewa. “Sungguh gila apabila saya terus mengikuti kuliah. Untuk apa? Mereka tidak mengajarkan trik atau cara dalam trading di pasar saham. Rupanya ilmu yang saya cari bukanlah bagian dari mata kuliah sekolah bisnis yang paling top sekalipun.” kata Jones yang pernah menjadi juara tinju amatir kelas welter ini.

 

Atas saran saudara sepupunya (Eli Tullis) yang bekerja sebagai pedagang kapas, Jones berguru pada Eli Tullis, seorang trader komoditi di New Orleans. Sambil bekerja di perusahaan pialang milik Tullis, ia belajar bagaimana trading futures pada komoditi kapas di New York Cotton Exchange. “Saya telah mempelajari banyak hal dalam trading. Trading di futures sangat kompetitif dan Anda harus bisa menerima kerugian. Sudah selayaknya Anda belajar dari kekalahan dan kesalahan. Tidak ada yang benar atau salah dalam trading pada pasar jenis apapun. Yang ada hanyalah apabila emosi Anda tinggi berarti Anda salah, bahkan cepat atau lambat Anda akan kalah.” kata Jones yang pernah menjabat sebagai direktur di Institute for Financial Markets di Washington D.C. itu.

 

Pada saat ini Tudor Investment Corporation yang merupakan bagian dari korporasi bisnis Paul Tudor Jones, Tudor Group, merupakan salah satu perusahaan pengelola asset terkemuka di AS. Aktivitasnya meliputi trading dan investasi di berbagai jenis pasar serta riset.

 

Nasehat Jones untuk para trader: “Kerugian merupakan bagian dalam trading. Jika Anda mengalami loss, maka renungkan lah mengapa hal tersebut bisa terjadi, bukan untuk disesali. Anda tentu akan mendapatkan banyak profit ketika pasar trending kuat, tetapi hal tersebut jarang terjadi, karena hanya 15% kemungkinannya. Mungkin Anda dapat mengatakan ketika pasar sedang uptrend, tetapi saya katakan bahwa pasar masih konsolidasi, jangan masuk dulu… Satu hal yang penting adalah jangan fokus pada profit yang akan Anda peroleh saja, melainkan fokus pada proteksi apa yang telah Anda miliki. (Don’t focus on making money, focus on protecting what you have).” kata Paul Tudor Jones.

 

Sahabat, perlu diingat bahwa bertrading forex sekali lagi bukanlah sebuah “rich quick scheme”. Anda tidak dapat membaca satu dua artikel saja atau membeli sebuah “rumus rahasia” seharga ratusan Dollar ataupun hanya mengharapkan agar mendapatkan sebuah keuntungan sepanjang waktu dari rumus rahasia Anda. Kalau bisa seperti itu, pastilah semua orang sudah bertrading forex dan melupakan pekerjaan mereka. Kenyataannya bahkan ada yang gagal dan ada yang berhasil. Pastilah ada perbedaan pemahaman antara yang berhasil dengan yang gagal.

 

Semoga artikel Nasehat Trader Sukses Ala Paul Tudor Jones ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

 

Sudah Mengenal Tentang “Level Trader Forex”? bagian-2

Bila di postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang trader forex level 0, 1, dan 2, kali ini kita akan melanjutkanya ke level trader forex 3, 4, dan 5. Setiap level trader forex tentunya juga memiliki perbedaan dan cirikhasnya tersendiri. Namun tidak semua orang mengetahuinya.

Oleh karenanya, kami menuliskan dan menjelaskan kepada Anda lewat postingan ini, agar anda bisa mengetahui seperti apakah trader forex level 3, 4, dan 5 itu. Dan untuk lebih jelasnya, mari kita simak saja artikel forex kami berikut ini.

 

 

Trader Forex Level 3

 

Level 3

Level 3

 

Pada akhir dari level 2, kita akhirnya berhasil menyadari bahwa pokok permasalahan bukan terletak di system. Kita menyadari bahwa kita mampu mendapatkan profit bahkan jikapun kita hanya menggunakan system yang simple, semisal moving average saja tanpa mengkolaborasikanya dengan indicator lain, jika kita bisa menggunakan kepala kita dan melakukan money management yang benar. Bila seorang trader memiliki minat untuk lebih mengembangkan keahlian dirinya dalam bertrading, biasanya ia akan mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi setiap gejala pasar yang muncul dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Hingga akhirnya, ia berhasil masuk ke dalam Level Pencerahan.

Level pencerahan ini membuat otak kita sadar tentang suatu hal yang penting. Dan faktanya, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat tentang apa yang akan terjadi pada market di 30 detik kemudian. Kita mulai menguasai sebuah system trading dan memodifikasinya sedemikian rupa sehingga bisa sesuai dengan karakter kita, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan dengan system yang asli.

 

Kita dapat mulai bertrading setelah tau betul bahwa tingkat probabilitas untuk mendapat profit lebih besar daripada resiko kita untuk mengalami loss. Kita hanya melakukan trading bila system kita menampilkan signalnya, dan senantiasa menggunakan stoploss. Stoploss ini wajib untuk selalu dipasangkan agar kita tidak mengalami kerugian dalam jumlah besar, saat trend trading kita cenderung mengalami loss.

Kita secara seketika sadar bahwa dalam dunia trading, hanya terdapat satu hal yang penting yakni konsistensi pada system, psikologi trading dan money management. Dan kedisiplinan kita untuk melakukan trading, apapun yang terjadi. Kita mempelajari tentang cara money management, 2% risk, dan juga hal lainnya.

Setelah seorang trader berada di level pencerahan, alam bawah sadar mereka akan menerima bahwa kita tak dapat meramalkan pergerakan market secara pasti, karena memang tak seorang pun bisa melakukanya. Dari 7% trader yang berhsil memasuki level ini, hanya sekitar 5% saja yang berhasil maju ke level berikutnya.

 

 

Trader Forex Level 4

 

Level 4

Level 4

 

Bila trader forex level 3 hanya trading jika system memberi signal, di level ini kita akan lebih banyak melakukan trading. Bahkan, kita akan mulai memasang target dengan profit sekitar 20 point per hari, dan setelah kita mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kita bisa meningkatkan target hingga mencapai 40 point per hari. Walau terdengar sulit, hal itu pada akhirnya akan mampu kita lakukan.

Kita memang masih harus bekerja keras untuk mendapatkannya, melakukan perbaikan system di sana-sini, lebih menguasai emosi kita, dan melaksanakan money managemen dengan lebih baik lagi. Kebanyakan trader biasanya melangkah ke level ini dengan menempuh perjalanan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader, hanya sekitar 3% yang sanggup untuk maju ke level berikutnya.

 

 

Trader forex Level 5

 

Level 5

Level 5

 

Nah sekarang kita sampai di pembahasan trader forex level 5. Ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader yang di dunia ini. Di level ini, seorang trader bisa melakukan trading secara alami, dan kita telah menguasai semuanya. Ia bisa berdansa dengan pasar, tak peduli kemanapun arah market berjalan.

Bila kita telah melakukan open posisi di posisi yang benar, kita tinggal menunggu waktu untuk melihat pergerakan profit dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader. Inilah yang disebut level utopia. Kita telah mampu menguasai emosi kita dan kini kita melakukan trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kita dapatkan. Level ini disebut disebut sebagai Levelnya Seorang Trader Sejati.

Kita akan menjadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan menyimak apa yang kita katakan. Karena beberapa tahun yang lalu kita berada diposisi mereka, kita akan memberikan saran yang terbaik untuk mereka agar mereka juga bisa berkembang.

Namun kita tahu betul bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mayoritas dari mereka masih seorang trader level 1. Kita tidak akan mempunyai masalah financial, karena kita mampu membeli semua benda yang kita butuhkan. Namun memang, perjalanan untuk menpak di level ini tidaklah singkat. Hanya sekitar 3% trader saja yang bisa mencapai level ini.

 

 

Setelah kita mengenal bermacam-macam level trader forex, kita dapat melakukan introspeksi diri, sudah mencapai level berapakah diri kita di dunia forex. Dan, setelah itu, kita dapat melakukan pengembangan diri, hingga kita menyentuh tingkatan trader forex level 5, dan lebih bermanfaat bagi sesame.

Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa di postingan berikutnya!

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman