Mari Memetik Pelajaran Dari Kasus Money Game CV Prayitno Investama Indonesia

Sempat membaca berita tentang modus penipuan investasi bodong yang sudah terbongkar di Surabaya? Perusahaan yang diduga menipu tersebut bernama CV Prayitno Investama Indonesia, dan diketahui menghimpun dana masyarakat dengan mengaku sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Perdagangan Komoditi Valas dan Migas. Nilai dana yang digondol oleh dua direktur perusahaan tersebut bahkan disinyalir mencapai Rp 22 miliar dengan jumlah korban sekitar 200 orang investor.

 

Investasi Bodong Itu Bahaya!

Investasi Bodong Itu Bahaya!

 

Dari kasus money game (ponzi) yang di usut oleh polisi ini, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pelajaran agar kita terhindar dari modus investasi bodong serupa. Apa saja itu? Mari kita simak yang berikut ini.

1. Jangan mudah percaya dengan bujuk rayu “teman”

Dari info polisi yang dikutip oleh berbagai media, diketahui bahwa sasaran penipuan CV Prayitno Investama Indonesia adalah rekan-rekan pelaku yang berinisial P ketika masih bekerja di RS Premier. Patut untuk diingat, “kawan” bisa menjadi “lawan” anda, bila urusannya sudah menyangkut dengan uang. Biarpun informasi investasi itu datangnya dari teman sejawat, Anda tetap perlu memastikan legitimasinya.

2. Hati-hati dengan semua perusahaan yang tidak berijin

Meskipun berbadan usaha CV, CV Prayitno Investama Indonesia ini tak memiliki ijin operasional. Perlu dicatat bahwa perusahaan yang terjun di sektor keuangan Indonesia, perlu mendapat ijin terlebih dahulu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau bila berkaitan dengan investasi pasar berjangka, maka otoritas tersebut harus memiliki ijin dari Bappebti. Artinya, perusahaan yang tidak memiliki ijin resmi dari salah satu badan tersebut, adalah perusahaan investasi ilegal.

Tak hanya di Indonesia, perusahaan-perusahaan yang ada di luar negeri pun merupakan subjek hukum yang harus mendapat lisensi dari regulator negaranya terlebih dahulu sebelum bisa menjaring nasabah.

3. Awas iming-iming keuntungan super besar dalam persentase tetap.

Diberitakan juga, CV Prayitno Investama Indonesia menggaet korban dengan memberikan penawaran profit sebesar 25 persen tiap bulan. Dengan angka seperti ini, wajar bila banyak orang yang menjadi kepincut.

Padahal, dalam tiap investasi apapun, akan selalu ada unsur ketidakpastian. Setiap investasi pasti memiliki resiko rugi, dan bisa berkesempatan untuk mendapatkan untung. Dan, besaran persentase kerugian maupun keuntungannya tak dapat ditentukan secara pasti di awal perjanjian. Bisa dibuat perkiraan profit dan loss, namun perusahaan investasi yang bonafid tak akan pernah berani menjanjikan return sebesar persentase tertentu setiap bulannya, secara rutin. Aapalagi, besaran tersebut jauh di atas standar bunga bank maupun bunga obligasi yang sedang berlaku.

4. Walaupun Profil perusahaan terlihat menarik dan mewah, hal ini belum tentu bonafid.

Salah satu penyebab mengapa banyak orang tertarik untuk berinvestasi di CV Prayitno Investama Indonesia adalah, materi presentasi yang menarik. Kabarnya, peluncuran perusahaan pada tahun 2013 diberlangsungkan dalam acara mewah. Presentasi tersangka P pun sangatlah meyakinkan, hingga banyak nasabah langsung menyetorkan dana untuk diinvestasikan.

Dan mengapa tersangka P sampai menyewa kantor di gedung? Jawabannya sudah ia katakana di wawancara dengan media Surabaya Pagi, ia mengaku bahwa dia memang sengaja menyewa kantor di Bumi Mandiri, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, hanya untuk meyakinkan para member. Sebab menurutnya, dengan punya kantor, perusahaannya tak akan diragukan lagi oleh semua pihak yang selama ini sudah berinvestasi.

Apabila Anda mendapat penawaran investasi, perhatikanlah bahwa tampang tidak menyimbolkan apa-apa. Sebuah perusahaan kecil tapi bonafid, bisa saja bermula dari kantor yang ada di garasi, seperti halnya Google, Microsoft, Apple, Amazon, dan Disney. Namun perusahaan investasi bodong, biarpun ia berkantor di gedung elite bertingkat, tetap saja tak akan pernah memberikan return seperti yang Anda harapkan. Perhatikan saja kejelasan dan bonafiditas skema investasi sebelum mereka mempercayakan dana Anda pada suatu perusahaan.

5. Ketahui dulu tentang seluk-beluk suatu aset sebelum terjun dalam dunia investasi.

Kata-kata “investasi bidang Perdagangan Komoditi Valas dan Migas” boleh jadi terdengar amat bergengsi dan “wah”. Namun, unsur “wah” tadi kemungkinan hanya muncul di benak orang-orang yang tak memahaminya bidang tersebut saja. Bagi mereka yang cukup paham dengan bidang tersebut, biasanya akan mampu mengetahui tentang eksistensi unsur risiko dalam investasi di bidang ini, dan mampu menepis klaim pemberian profit sebesar 25% secara konsisten.

Di sini, bisa ditemukan satu pelajaran lagi dari kasus CV Prayitno Investama Indonesia: “kenali tentang seluk beluk bidang di mana Anda akan menginvestasikan dana anda.”

Setiap investasi pasti mempunyai aset tertentu, dimana aset tersebut dapat berwujud properti, komoditas, saham, emas, mata uang, dan seterusnya. Akan mudah sekali untuk berfikir bahwa, kalau Anda mendepositkan uang dalam jumlah cukup, uang akan dengan mudah beranak-pinak sendirinya.

Namun nyatanya? dibutuhkan pengetahuan dan waktu untuk mendapatkan kesuksesan. Sama halnya dengan pemilik restoran yang semestinya mengetahui persis tentang seperti apakah itu makanan enak dan tidak, juga pemilik sebuah showroom yang harus tahu betul tentang tipe-tipe mobil berikut spesifikasinya, dan lain sebagainya.

 

Dari tahun ke tahun, ada saja modus investasi bodong yang terbongkar. Dan kebanyakan modusnya, amat mengada-ada. Namun, mengapa selalu saja banyak orang yang menjadi korban? Salah satu penyebabnya adalah pengetahuan dasar tentang dunia finansial yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat Indonesia, pada umumnya masih kurang memadai. Selain itu, meskipun penipuan serupa sering terjadi, amat jarang yang bisa belajar dari sejarah.

Speak Your Mind

*

*

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman