Bank sentral memiliki peran yang cukup penting dalam perekonomian di negaranya. Mereka bertugas sebagai penjaga kepercayaan dan stabilitas mata uang domestik yang dipakai oleh negaranya masing-masing. Nilai tukar mata uang yang stabil bisa membuat stabilitas harga yang pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi yang sehat. Selain itu, nilai tukar yang stabil akan sanggup menahan gejolak pada perdagangan level internasional seperti pada sektor ekspor dan impor.
Di pasar internasional, dolar AS, Yen, euro, dan Pounds adalah mata uang yang paling banyak dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Sehingga, keempat mata uang tersebut sangatlah diminati oleh para pelaku pasar. Selain itu, konsistensi serangkaian kebijakan moneter dari bank sentral yang ada di negara-negara tersebut dianggap mampu menjaga stabilitas ekonomi dunia.
Pada artikel ini, akan kami sebutkan empat bank sentral yang agaknya mendominasi perekonomian internasional lewat nilai tukar mata uang serta kebijakan moneter yang diberlakukanya masing-masing. Selamat menyimak artikel kami ya.
1. Federal Reserve (The Fed)
Federal reserve adalah bank sentral di negri paman sam, Amerika Serikat. Federal Open Market Committee (FOMC) mempunyai tanggung jawab dalam menyusun serangkaian kebijakan moneter. Selain itu, The Fed (sebutan lain dari Feredal Reserve) mempunyai mandat yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam memaksimalkan lapangan kerja yang ada, kestabilan harga dan suku bunga yang imbang. Pertemuan FOMC ini diadakan minimal 8 kali dalam setahun, dimana pertemuan tersebut seringkali membahas tentang kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang terjadi saat itu. Selain itu, tak lepas juga dengan keadaan ekonomi global yang amat menjadi pokok pembahasan dari pertemuan FOMC.
Dengan menggunakan berbagai susunan kebijakan moneter, keputusan yang diambil FOMC dapat mempengaruhi tingkat harga, persentase pengangguran dan akhirnya akan mempengaruhi perputaran ekonomi baik itu di level domestik maupun global. Saat ini, The Fed masih menetapkan target inflasi di level 2%. Yang mana, ini dipandang aman untuk perekonomian Amerika Serikat. Selain itu, level normal bagi tingkat pengangguran adalah pada kisaran antara 5,2 – 5,5%.
Sampai saat ini, Dolar AS (USD) dipergunakan sebagai alat pembayaran internasional yang sah dengan persentase volume sebesar 44,64%.
2. European Central Bank (ECB)
Bank sentral Eropa mempunyai tanggung jawab atas kebijakan moneter dari 19 negara anggota Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro sebagai alat transaksinya. ECB smerupakan ingkatan dari European Central Bank. Ia terdiri dari 6 anggota dewan eksekutif dan dan gubernur dari 19 lembaga bank sentral negara-negara anggota Uni Eropa. Tugas utama dari European Central Bank ini adalah menjaga stabilitas harga dan nilai mata uang euro di pasar uang.
Bank sentral Eropa setidaknya melakukan diskusi sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dimana pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk membahas perkembangan ekonomi dan penetapan tingkat suku bunga. ECB sendiri menargetkan tingkat inflasi berada pada kisaran level 2%.
Sampai saat ini, mata uang euro (EUR) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 28,30%.
3. Bank of England (BoE)
Badan monetary policy committee (MPC) dari Bank of England (BoE) memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter pada negara Inggris Raya. Sama halnya dengan bank sentral lain, tugas utama dari BoE adalah menjaga stabilitas harga dan nilai jual dari mata uang Poundsterling (GBP). Sebelumnya, Bank of England membuat kebijakan moneter dengan acuan tingkat suku bunga, akan tetapi setelah Maret 2009m BoE menerapkan cara tambahan semisal menyuntikan uang ke dalam perekonomian melalui program kuantitatif ataupun melakukan pembelian terhadap aset keuangan.
Anggota komite MPC biasa mengadakan pertemuan setiap bulannya untuk membahas tentang kondisi perekonomian, mengatur tingkat suku bunga dan langkah-langkah lebih lanjut pada program pelonggaran kuantitatif yang akan dipakai. Melalui pertemuan ini, MPC akan memantau stabilitas harga, dan kondisi ekonomi. Tingkat inflasi ideal untuk negara Inggris menurut BoE saat ini, berada pada kisaran level 2%.
Sampai saat ini, mata uang Poundsterling (GBP) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 7,92%.
4. Bank of Japan (BoJ)
Kebijakan moneter dari Bank of Japan ditentukan oleh dewan khusus yang bertujuan menjaga stabilitas perekonomian. Hal ini dilakukan agar kegiatan ekonomi di negara Jepang dapat terbantu. Operasi pasar uang terbuka merupakan salah satu kebijakan yang digunakan oleh Bank of Japan (BoJ) saat ini. Bank of Japan melakukan beberapa internvesi ke dalam pasar secara langsung dengan menyuntikan dana ke sejumlah lembaga keuangan. Harapanya, harga pasar akan mudah untuk dikendalikan, dan nilai Jepang Yen (JPY) di pasar keuangan akan stabil. Pada akhirnya, ini dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dari BoJ sendiri.
Pertemuan anggota Bank of Japan sendiri dijadwalkan setidaknya 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Pertemuan ini biasanya membahas tentang kondisi ekonomi dan keuangan, nilai tukar mata uang JPY serta laju inflasi.
Sampai saat ini, Jepang Yen (JPY) dimanfaatkan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 2,69%.
Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang 4 bank sentral yang mendominasi perekonomian dunia. Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa!