Pentingnya Berderma Dalam Kesuksesan Trading

Banyak dari kita kesulitan dalam mempelajari dunia trading. Sudah berkali-kali mengalami loss, namun tetap saja tak kunjung mendapat profit. Mungkin, kita juga sudah berkali-kali pula mengikuti berbagai rekomendasi dari para trader senior, namun tetap saja terjebak Margin Call (MC). Kita telah berlatih berbulan-bulan, tapi masih saja tidak terlihat perkembangan jumlah profit pada Account trading kita. Lantas, apakah yang sebenarnya sedang terjadi?

Tanpa kita sadar, selama ini, apa yang kita raih semisal withdraw profit, tak lain adalah pemberian dari Sang Pencipta. Namun, seringkali kita merasa bahwa profit yang kita dapat adalah hasil dari jerih payah kita sendiri, tanpa terdapat sedikitpun campur tangan orang lain, terlebih lagi dari Tuhan.

Mind-set semacam inilah yang harus kita benahi. Sebagai seorang yang bertuhan, kita harus mulai memberikan sebagian profit kita kepada mereka yang kekurangan, sebagai wujud rasa terima kasih kita kepada Tuhan, atas segala macam hal yang telah diberikan Nya kepada kita.

Karena semua hal yang kita lakukan di dunia ini, sebenarnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Bilamana kita berbuat buruk kepada orang lain, pasti hal-hal buruk akan menimpa kita atas kehendak Tuhan. Bilapun kita berbuat baik pada orang lain, Tuhan tidak akan lengah, dan pasti akan memberikan ganjaran yang baik, atas apa yang kita perbuat.

 

Berderma Kepada Sesama

Berderma Kepada Sesama

 

Berbagi dengan orang lain, atau berderma, selain bisa membantu orang-orang yang membutuhkan, juga akan memberikan efek positif kepada diri kita pribadi. Mengeluarkan sebagian uang kita untuk mereka yang kekurangan, setidaknya dapat membuat pikiran dan hati menjadi lebih nyaman dan tentram. Jadi, agar kita lebih nyaman dalam bertrading, cobalah untuk rutin berderma dari sekarang. Seperti yang kita ketahui, untuk melakukan trading, kita membutuhkan perasaan yang nyaman, sehingga kita dapat melihat harga tanpa ada sedikitpun rasa risau.

Setiap agama (baik itu Islam, Kristen, Hindu, ataupun Budha) amat menyarankan kepada para pemeluknya untuk melakukan derma. Karena, efek samping dari memberikan sebahagian dari apa yang kita punya untuk orang lain, dapat menghilangkan penyakit ataupun bala yang ada pada diri kita. Tentunya ini amat didamba oleh siapapun, termasuk para trader yang memiliki penyakit serakah dan ketakutan, yang obatnya tidak dapat dibeli di apotik manapun.

Untuk memperkuat niat anda untuk berderma, akan kami jabarkan berdasarkan pandangan dari beberapa agama, tanpa sedikitpun berniat untuk menceramahi dan memaksa anda untuk mengamalkanya.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Islam

Agama Islam telah mengajarkan bersedekah kepada para pemeluknya. Hal ini diterangkan secara jelas pada Al Qur’an dan hadist (anjuran dari nabi Muhammad). Siapa saja yang melakukan derma, akan dihilangkan dosa nya, dipanjangkan umurnya, dan akan mendapat ganjaran kebaikan yang sangat besar.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Kristen

Agama Kristen sendiri juga menyerukan kepada para pemeluknya untuk mengeluarkan sedekah. Karena, dalam agama Kristen, sedekah sendiri akan digantikan oleh Tuhan dengan berlipat ganda, dan tak akan pernah habis maupun rusak oleh kutu ataupun ngengat. Dan, bagi yang menjalankan amalan sedekah, mereka juga akan mendapatkan ketenangan batin yang menyenangkan.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Hindu

Sesungguhnya makin banyak kita bersedekah maka makin banyak pula kenikmatan yang akan diperoleh sebagaimana dinyatakan dalam kitab Sarasamuscaya, yang merupakan salah satu bagian kitab suci agama hindu.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Budha

Berderma yang dilakukan dengan keyakinan, penuh hormat, secara tepat waktu, ikhlas dan tanpa merugikan diri sendiri ataupun pihak lain akan menghasilkan buah karma yang baik berupa kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah.

 

 

Kesimpulan Artikel ini

Segala kemajuan yang kita dapati sejatinya adalah karunia dari Tuhan. Berkat kemurahan yang Tuhan beri, kita bisa mendapat profit dan membaca arah harga dengan nyaman dan bijak. Oleh karenanya, kita harus banyak berterimakasih kepada Tuhan, dan harus sering bersyukur.

Sejatinya, berderma kepada orang lain tidak hanya dilakukan menggunakan uang saja. Namun, perbuatan kita untuk membantu sesama juga merupakan salah satu cara untuk membalas karunia yang telah Tuhan beri kepada kita semua.

Untuk anda yang sudah terbiasa berderma dengan sesama, mungkin sudah cukup paham dengan apa yang kami jelaskan tadi. Namun, untuk anda yang masih belum terbiasa, anda kami rekomendasikan untuk mencoba hal ini sesekali.

Seperti apa yang kami sebutkan tadi, berderma tidak harus dengan mengeluarkan uang. Tapi, bilapun anda ingin berderma dengan uang yang anda punya, cobalah untuk melakukanya sedari yang paling mampu anda ikhlaskan, terlebih bila sudah menyangkut masalah nominal. Bilapun anda bingung mau berderma kemana, anda bisa menyalurkanya lewat lembaga-lembaga resmi, ataupun ormas yang siap menyalurkan dana yang anda berikan, ke orang yang berhak untuk mendapat bantuan.

 

Apapun keputusan anda, anda lah yang akan memperoleh kebaikan atas setiap perbuatan baik yang anda lakukan. Sampai jumpa!

Nasehat Trader Sukses Paul Tudor Jones Bagi Pemula

Para trader yang telah meraih kesuksesan dalam karirnya sebagian besar akan mendedikasikan pengetahuan serta waktunya untuk mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita dapat mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir serta pandangan mereka tentang dunia trading dan investasi. Salah satu diantara mereka adalah Paul Tudor Jones.

 

Paul Tudor Jones, Memprediksi Black Monday 1987 Dengan Tepat

Paul Tudor Jones II merupakan investor dan trader profesional, pendiri dan presiden Tudor Investment Corporation. Tudor Investment adalah sebuah perusahaan hedge fund multi milyard dollar. Selain itu kekayaan pribadinya ditaksir mencapai US$ 6.3 milyard pada tahun 2009 dan masuk dalam urutan 336 orang terkaya di dunia menurut versi majalah Forbes Maret 2012.

 

Paul Tudor Jones

Paul Tudor Jones

 

Nama Paul Tudor Jones mulai dikenal dunia sejak ia bisa dengan tepat memprediksi terjadinya crash di pasar saham dunia pada Senin 19 Oktober 1987 atau yang dikenal sebagai Black Monday 1987. Pada hari itu, jatuhnya harga saham dunia dimulai di Hongkong, kemudian melebar ke Eropa dan akhirnya menghantam Amerika Serikat yang menyebabkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan hingga mencapai 508 point ke angka 1738.74 atau 22.61%. Jones sendiri justru berhasil meraup keuntungan yang sangat luar biasa dengan melakukan aksi jual dalam volume yang sangat besar.

 

Strategi tradingnya tersebut ia ungkapkan pada film produksi PBS 1987 yang berjudul ‘TRADER: The Documentary’. Film ini sempat menggemparkan dunia trading saat itu karena menguraikan secara detail tentang manajemen resiko yang diterapkan dan dianggap sebagai strategi ‘holy grail’ ala Paul Tudor Jones. Sayangnya, pada tahun 1990, Jones meminta film tersebut ditarik dari peredaran dan Paul sendiri telah membeli hampir semua copy film tersebut.

 

Sekolah Tak Mengajarkan Trik Trading

Dalam dunia trading, Paul Tudor Jones telah dianggap sebagai salah satu trader terkemuka atau ‘Great Trader’. Lahir di Memphis, Tennessee, AS pada tahun 1954, Jones mempunyai cita-cita menjadi petinju terkenal. Setelah Jones mendapatkan gelar dibidang ekonomi dari University of Virginia pada tahun 1976, ia sempat bekerja di sebuah broker saham sebelum mulai trading dengan modal sendiri pada tahun 1980.

 

Merasa ilmunya kurang cukup memadai, ia mendaftar di Harvard Business School, dan akhirnya diterima. Tetapi tak lama kemudian ia berhenti kuliah karena merasa kecewa. “Sungguh gila apabila saya terus mengikuti kuliah. Untuk apa? Mereka tidak mengajarkan trik atau cara dalam trading di pasar saham. Rupanya ilmu yang saya cari bukanlah bagian dari mata kuliah sekolah bisnis yang paling top sekalipun.” kata Jones yang pernah menjadi juara tinju amatir kelas welter ini.

 

Atas saran saudara sepupunya (Eli Tullis) yang bekerja sebagai pedagang kapas, Jones berguru pada Eli Tullis, seorang trader komoditi di New Orleans. Sambil bekerja di perusahaan pialang milik Tullis, ia belajar bagaimana trading futures pada komoditi kapas di New York Cotton Exchange. “Saya telah mempelajari banyak hal dalam trading. Trading di futures sangat kompetitif dan Anda harus bisa menerima kerugian. Sudah selayaknya Anda belajar dari kekalahan dan kesalahan. Tidak ada yang benar atau salah dalam trading pada pasar jenis apapun. Yang ada hanyalah apabila emosi Anda tinggi berarti Anda salah, bahkan cepat atau lambat Anda akan kalah.” kata Jones yang pernah menjabat sebagai direktur di Institute for Financial Markets di Washington D.C. itu.

 

Pada saat ini Tudor Investment Corporation yang merupakan bagian dari korporasi bisnis Paul Tudor Jones, Tudor Group, merupakan salah satu perusahaan pengelola asset terkemuka di AS. Aktivitasnya meliputi trading dan investasi di berbagai jenis pasar serta riset.

 

Nasehat Jones untuk para trader: “Kerugian merupakan bagian dalam trading. Jika Anda mengalami loss, maka renungkan lah mengapa hal tersebut bisa terjadi, bukan untuk disesali. Anda tentu akan mendapatkan banyak profit ketika pasar trending kuat, tetapi hal tersebut jarang terjadi, karena hanya 15% kemungkinannya. Mungkin Anda dapat mengatakan ketika pasar sedang uptrend, tetapi saya katakan bahwa pasar masih konsolidasi, jangan masuk dulu… Satu hal yang penting adalah jangan fokus pada profit yang akan Anda peroleh saja, melainkan fokus pada proteksi apa yang telah Anda miliki. (Don’t focus on making money, focus on protecting what you have).” kata Paul Tudor Jones.

 

Sahabat, perlu diingat bahwa bertrading forex sekali lagi bukanlah sebuah “rich quick scheme”. Anda tidak dapat membaca satu dua artikel saja atau membeli sebuah “rumus rahasia” seharga ratusan Dollar ataupun hanya mengharapkan agar mendapatkan sebuah keuntungan sepanjang waktu dari rumus rahasia Anda. Kalau bisa seperti itu, pastilah semua orang sudah bertrading forex dan melupakan pekerjaan mereka. Kenyataannya bahkan ada yang gagal dan ada yang berhasil. Pastilah ada perbedaan pemahaman antara yang berhasil dengan yang gagal.

 

Semoga artikel Nasehat Trader Sukses Ala Paul Tudor Jones ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman