Beda Seorang Trader Dengan Analis

Dalam peristiwa sehari-hari, trader acap kali berbincang-bincang dengan temannya dan mengatakan harga untuk pair EUR/USD dapat mencapai kisaran harga 1.2398 ataupun GBP/JPY sedang menuju ke titik 123.65. Ada pula kawan lain sesame trader yang mengatakan, harga akan cenderung sideway, atau ada lagi yang beranggapan bahwa akan terjadi konsolidasi. Nah, peristiwa tersebut merupakan gambaran untuk Anda tentang seperti apakah seorang analis itu, dan bukan seorang trader. Lalu, bagaimana bila ingin menjadi seorang trader sejati?

 

Trader vs Analis

Trader vs Analis

 

Banyak orang yang melakukan peramalan atas apa yang terjadi di dunia forex selanjutnya, baik itu menggunakan analisis teknikal maupun analisis fundamental. Umumnya, mereka akan memprediksi tentang suatu pair tertentu. Harga akan diperkirakan meningkat sekian poin, Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) diberikan pada estimasi harga sekian, dan didapat gambaran tentang pergerakan trend hari ini, apakah akan naik atau turun. Hal itu, sebenarnya adalah salah satu pekerjaan seorang analis, yang memang digaji untuk memprediksi dan meramalkan arah pergerakan pasar. Dan, Anda sebenarnya tidak perlu membuat analisa seperti itu, dikarenakan pekerjaan Anda adalah seorang trader dan bukan sebagai analis yang harus berpusing-pusing seperti tadi.

 

 

The Real Trader

Sebagai seorang trader, Anda sebenarnya tidak perlu membuat seabrek analisis seperti apa yang dibuat oleh seorang analis. Anda cukup mempelajari dan mengamati arah pergerakan harga pada chart serta menganalisisnya sendiri. Fokuslah pada analisis Anda, ikuti semua rule sistem yang Anda punya, serta kembangkan besaran keuntungan yang bisa anda dapatkan dari balance akun Anda. Yap! cukup seperti itu saja.

Jika memang Anda ingin menjadi seorang trader, lupakanlah pemikiran yang mengarah pada seorang analis. Seorang trader tak akan pernah tahu persis harga bergerak ke mana dalam kurun waktu 1 menit ke depan. Namun sebaliknya, analis mampu memprediksikan secara tepat bahwa harga akan segera masuk ke harga 1.2345 atau ke level 2.3456. Ketimbang mengambil porsi kerja para analis, sebenarnya trader harus memikirkan tentang bagaimana cara mengembangkan uang yang telah Anda kumpulkan dari keuntungan trading, sehingga bisa Anda lipat gandakan sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit.

 

 

Fakta dan Opini

Kehatian-hatian dalam faktor analisis seorang trader dengan analisis yang dihasilkan oleh seorang analis sangatlah berbeda di lapangan. Anda menganalisis harga dengan memakai uang Anda sendiri sebagai jaminan, sedangkan seorang analis tak akan menanggung kerugian sedikitpun bila seandainya memang terjadi kesalahan analisis. Kerugian yang paling besar yang mungkin ia terima adalah kredibilitas. Sebaliknya, bagi seorang trader, kesalahan analisis akan menimbulkan loss secara nyata.

Ketika Anda mengalami sakit gigi, Anda pasti akan mencoba merasakan, memperhatikan, dan mencari solusi agar sakit gigi yang Anda alami itu lekas sembuh. Namun, ketika ada orang lain memeriksa gigi Anda yang sakit, mereka hanya dapat memperkirakan penyebabnya, meramalkan berapa lama sakit yang Anda derita akan sembuh, dan merekomendasikan cara pengobatan tertentu yang mereka tau, tanpa menanggung sendiri rasa sakitnya apabila prediksinya ternyata salah.

Dalam melihat harga, seorang trader tak perlu meramalkan bahwa minggu depan EUR/USD akan melejit naik atau turun dengan tajam, ataupun memprediksi market di sesi Eropa nanti akan membentuk event double top atau hammer. Anda hanya perlu melihat fakta secara real dan apa adanya di market. Jangan pernah mencampur-adukkan harga yang Anda lihat sekarang dengan informasi yang diberikan oleh kaum analis. Karena sesuatu yang sedang terjadi saat ini adalah fakta, sedangkan yang diberikan oleh para analis hanyalah berupa opini yang dapat dipakai untuk membantu analisis yang Anda susun. Disamping itu, mereka juga tidak akan menanggung kerugian sesi trading yang Anda alami.

 

 

Kesimpulan artikel ini adalah

Analis hanya mampu memprediksikan harga yang ada di masa depan, namun tidak akan pernah menanggung segala jenis kerugian yang didapat oleh trader dari kesalahan analisisnya. Sedangkan trader dalam memprediksi hanya bereaksi terhadap harga yang berlaku saat ini dan tidak dapat mengidentifikasi harga yang bisa berlaku di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, sebagai trader sebaiknya jangan membiarkan diri sendiri dibingungkan oleh opini analis yang bermacam-macam. Terapkan strategi Anda sendiri sebagai seorang trader secara tepat dengan memakai opini analis sebagai bahan pertimbangan saja. Bukan sebagai acuan pasti, yang semata-mata harus anda ikuti. Anda juga tak perlu berusaha untuk menduga-duga berapa harga yang berlaku dua bulan mendatang atau bahkan tahun depan, karena Anda bukanlah seorang analis.

Karena anda adalah seorang trader, fokuslah terhadap pekerjaan anda sebagai trader. Biarkan semua bekerja pada cakupanya masing-masing, dan beri ruang serta kesempatan para analis bekerja. Masalah anda mau menolak hasil analisis yang mereka release atau tidak, itu urusan anda. Toh, anda yang akan menerima untung-ruginya bukan?

Oke, cukup sekian dulu artikel yang satu ini. Sampai jumpa lagi!

Mengenali Kejadian Dan Peristiwa Penting Yang Tekait Dengan Forex Di Masa Lalu

Di pasar keuangan, banyak sekali kejadian dan peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah, khususnya sejarah di ranah forex. Dan serangkaian peristiwa penting tersebut agaknya harus diketahui oleh para trader, baik itu trader senior maupun trader junior. Karena, kejadian di dunia forex sebenarnya hanya peristiwa yang terjadi secara tersiklus, dan memiliki pola sebab-akibat yang hampir serupa.

Untuk anda yang belum sempat membaca tentang sejarah yang cukup penting di ranah forex pada masa lampau, di tulisan kali ini akan kami bahas tentang kejadian-kejadian penting yang pernah terjadi di pasar mata uang. Oke, mari kita bahas.

 

 

Perjanjian Smithsonian

Perjanjian yang satu ini dinamakan sesuai dengan tempat pertemuan dan perjanjian tersebut disetujui. Pertemuan Smithsonian ini juga menjadi salah satu peristiwa penting yang ada dalam perkembangan sistem perdagangan mata uang. Menurut catatan yang ada, pertemuan ini diadakan pada tanggal 18 Desember 1971, dan diikuti oleh beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Kanada, Jepang, Belgia, Swedia, Belanda, dan Swiss. 11 Negara tersebut secara resmi menyetujui beberapa poin penting, diantaranya:

 

  • Penurunan nilai mata uang dolar Amerika Serikat (USD) sebesar 8%
  • Peningkatan hubungan kerjasama perdagangan dari yang tadinya (plus/minus) 1% menjadi sekitar (plus/minus) 2%.
  • Perubahan acuan dolar AS terhadap nilai emas dari yang tadinya $35 per ounce menjadi $38 per ounce.
  • Yang menarik disini adalah, perjanjian Smithsonian ini menjadikan nilai tukar mata uang bisa dihitung ulang. Tetapi amat disayangkan, hasil dari perjanjian Smithsonian tersebut juga tak mengatasi masalah yang terjadi kala itu sama seperti dengan perjanjian Bretton Woods yang disepakati di pertemuan yang berbeda.

 

European Joint Float

Walaupun perjanjian Smithsonian sudah disepakati dan diakui oleh para pelaku bisnis dan perdagangan, negara-negara kawasan Uni Eropa masih saja merasa khawatir terhadap resiko dari nilai tukar dolar AS. Dalam upaya untuk mengurangi resiko ini, Komunitas Ekonomi Eropa yang beranggotakan Jerman Barat, Prancis, Belanda, Italia, Belgia dan Luksemburg membuat suatu sistem yang dinamakan dengan sistem European Joint Float pada bulan April tahun 1972.

 

Dampak yang muncul sesudah adanya Perjanjian Smithsonian dan European Joint Float

Sejak Perjanjian Smithsonian dan European Joint Float disepakati, peserta tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk bisa melihat dampaknya. Selang beberapa saat, pasokan mata uang dolar AS berhasil meningkat. Nilai emas juga melonjak bahkan melebihi $100 per ounce. Selain itu, pemerintah serta pihak luar mampu mengendalikan dan menurunkan nilai tukar dolar AS.

 

Perjanjian Jamaika

Pada pertemuan yang diberlangsungkan antara tanggal 7-8 Januari 1976 yang diadakan di Jamaika, para anggota dari International Monetary Fund (IMF) akhirnya meresmikan suatu sistem mata uang ‘free-floating’. Dalam perjanjian Jamaika ini, terdapat beberapa hal penting yang disepakati. Diantaranya:

  • Nilai kurs mata uang yang diperdagangkan bersifat mengambang (floating)
  • Anggota IMF dapat memasuki pasar forex saat hal ini memang perlu untuk dilakukan guna menstabilkan fluktuasi pasar yang sedang terjadi.
  • Emas tidak lagi dipakai sebagai aset cadangan atau jaminan, dan IMF akan mengembalikan semua asset emas yang dimilikinya ke negara-negara anggota IMF.
  • Dengan disetujuinya Perjanjian Jamaika ini, para pemimpin dunia akhirnya sepakat bahwa mereka tidak akan dan tidak berkuasa untuk mengendalikan nilai tukar mata uang, bagaimanapun caranya.

 

 

Yang Perlu Anda Tahu Tentang Sejarah Yang Ada Di Pasar Forex

 

Sejarah Forex

Sejarah Forex

 

Setelah menyimak sekilas tentang pasar forex tadi, agaknya kita mendapatkan gambaran bahwa para pemimpin dunia ataupun lembaga-lembaga penting lain tidak mampu mengendalikan nilai kurs mata uang. Selain itu, kita juga mampu memiliki sudut pandang bahwa tak ada suatu lembagapun yang bisa mengendalikan harga di pasar forex secara penuh.

Pergerakan harga dari suatu nilai kurs mata uang murni, hanya berasal dari hukum penawaran dan permintaan para pelaku ekonominya. Arus perdagangan, arus investasi dan jumlah uang yang beredar mempunyai peran penting dalam mendorong minat penawaran dan permintaan terhadap nilai dari suatu mata uang. Perlu diingat lagi, intervensi dan manipulasi nilai mata uang dari pemerintah maupun bank sentral hanya bersifat sementara saja. Ini tentunya dilakukan dengan tujuan menstabilkan nilai tukar dari mata uang negara yang bersangkutan, agar tidak terjadi kekacauan ekonomi.

Pasar forex cukup menarik bukan? Banyak trader pemula menaruh harap yang besar pada ranah ini. Sebagian dari mereka juga ada yang mengatakan bahwa mereka mampu menaklukan forex. Bila anda juga memiliki anggapan yang sama, kami rasa anda harus menyimpan dulu andai-andai yang anda miliki untuk sementara waktu dan mulai membuka mata. Pasar forex tidak dapat dikendalikan pihak manapun dari penjuru bumi manapun, dan disitulah sisi menariknya.

 

Sekian dulu artikel singkat kami tentang mengenal kejadian dan peristiwa penting terkait forex di masa lalu. Terimakasih telah menyimak artikel kami, sampai jumpa di postingan berikutnya!.

4 Bank Sentral Yang Mendominasi Di Perekonomian Dunia

Bank sentral memiliki peran yang cukup penting dalam perekonomian di negaranya. Mereka bertugas sebagai penjaga kepercayaan dan stabilitas mata uang domestik yang dipakai oleh negaranya masing-masing. Nilai tukar mata uang yang stabil bisa membuat stabilitas harga yang pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi yang sehat. Selain itu, nilai tukar yang stabil akan sanggup menahan gejolak pada perdagangan level internasional seperti pada sektor ekspor dan impor.

Di pasar internasional, dolar AS, Yen, euro,  dan Pounds adalah mata uang yang paling banyak dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Sehingga, keempat mata uang tersebut sangatlah diminati oleh para pelaku pasar. Selain itu, konsistensi serangkaian kebijakan moneter dari bank sentral yang ada di negara-negara tersebut dianggap mampu menjaga stabilitas ekonomi dunia.

Pada artikel ini, akan kami sebutkan empat bank sentral yang agaknya mendominasi perekonomian internasional lewat nilai tukar mata uang serta kebijakan moneter yang diberlakukanya masing-masing. Selamat menyimak artikel kami ya.

 

1. Federal Reserve (The Fed)

The Fed

The Fed

Federal reserve adalah bank sentral di negri paman sam, Amerika Serikat. Federal Open Market Committee (FOMC) mempunyai tanggung jawab dalam menyusun serangkaian kebijakan moneter. Selain itu, The Fed (sebutan lain dari Feredal Reserve) mempunyai mandat yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam memaksimalkan lapangan kerja yang ada, kestabilan harga dan suku bunga yang imbang. Pertemuan FOMC ini diadakan minimal 8 kali dalam setahun, dimana pertemuan tersebut seringkali membahas tentang kondisi perekonomian Amerika Serikat yang sedang terjadi saat itu. Selain itu, tak lepas juga dengan keadaan ekonomi global yang amat menjadi pokok pembahasan dari pertemuan FOMC.

Dengan menggunakan berbagai susunan kebijakan moneter, keputusan yang diambil FOMC dapat mempengaruhi tingkat harga, persentase pengangguran dan akhirnya akan mempengaruhi perputaran ekonomi baik itu di level domestik maupun global. Saat ini, The Fed masih menetapkan target inflasi di level 2%. Yang mana, ini dipandang aman untuk perekonomian Amerika Serikat. Selain itu, level normal bagi tingkat pengangguran adalah pada kisaran antara 5,2 – 5,5%.

Sampai saat ini, Dolar AS (USD) dipergunakan sebagai alat pembayaran internasional yang sah dengan persentase volume sebesar 44,64%.

 

2. European Central Bank (ECB)

ECB

ECB

Bank sentral Eropa mempunyai tanggung jawab atas kebijakan moneter dari 19 negara anggota Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro sebagai alat transaksinya. ECB smerupakan ingkatan dari European Central Bank. Ia terdiri dari 6 anggota dewan eksekutif dan dan gubernur dari 19 lembaga bank sentral negara-negara anggota Uni Eropa. Tugas utama dari European Central Bank ini adalah menjaga stabilitas harga dan nilai mata uang euro di pasar uang.

Bank sentral Eropa setidaknya melakukan diskusi sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dimana pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk membahas perkembangan ekonomi dan penetapan tingkat suku bunga. ECB sendiri menargetkan tingkat inflasi berada pada kisaran level 2%.

Sampai saat ini, mata uang euro (EUR) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 28,30%.

 

3. Bank of England (BoE)

Bank of England

Bank of England

Badan monetary policy committee (MPC) dari Bank of England (BoE) memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter pada negara Inggris Raya. Sama halnya dengan bank sentral lain, tugas utama dari BoE adalah menjaga stabilitas harga dan nilai jual dari mata uang Poundsterling (GBP). Sebelumnya, Bank of England membuat kebijakan moneter dengan acuan tingkat suku bunga, akan tetapi setelah Maret 2009m BoE menerapkan cara tambahan semisal menyuntikan uang ke dalam perekonomian melalui program kuantitatif ataupun melakukan pembelian terhadap aset keuangan.

Anggota komite MPC biasa mengadakan pertemuan setiap bulannya untuk membahas tentang kondisi perekonomian, mengatur tingkat suku bunga dan langkah-langkah lebih lanjut pada program pelonggaran kuantitatif yang akan dipakai. Melalui pertemuan ini, MPC akan memantau stabilitas harga, dan kondisi ekonomi. Tingkat inflasi ideal untuk negara Inggris menurut BoE saat ini, berada pada kisaran level 2%.

Sampai saat ini, mata uang Poundsterling (GBP) digunakan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 7,92%.

 

4. Bank of Japan (BoJ)

Bank of Japan

Bank of Japan

Kebijakan moneter dari Bank of Japan ditentukan oleh dewan khusus yang bertujuan menjaga stabilitas perekonomian. Hal ini dilakukan agar kegiatan ekonomi di negara Jepang dapat terbantu. Operasi pasar uang terbuka merupakan salah satu kebijakan yang digunakan oleh Bank of Japan (BoJ) saat ini. Bank of Japan melakukan beberapa internvesi ke dalam pasar secara langsung dengan menyuntikan dana ke sejumlah lembaga keuangan. Harapanya, harga pasar akan mudah untuk dikendalikan, dan nilai Jepang Yen (JPY) di pasar keuangan akan stabil. Pada akhirnya, ini dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dari BoJ sendiri.

Pertemuan anggota Bank of Japan sendiri dijadwalkan setidaknya 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Pertemuan ini biasanya membahas tentang kondisi ekonomi dan keuangan, nilai tukar mata uang JPY serta laju inflasi.

Sampai saat ini, Jepang Yen (JPY) dimanfaatkan sebagai alat pembayaran internasional dengan persentase volume mencapai 2,69%.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang 4 bank sentral yang mendominasi perekonomian dunia. Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa!

Belajar Cara Mengelola Leverage, Agar Trading Lebih Maksimal

Bila anda meminta nasihat dari para trader forex senior, mungkin mereka akan menyinggung tentang hal pengelolaan leverage. Betapa tidak? Kegagalan dalam mengelola leverage pada sebuah akun forex menjadi salah satu faktor yang paling ampuh untuk membuat seorang trader mengalami kerugian atau bahkan margin call.

 

Leverage

Leverage

 

Di sisi lain, Leverage dapat menjadi sebuah kelebihan di forex trading yang sanggup memberikan seorang trader sebuah keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan investasi lain. Bagi trader yang sudah mampu mengelola leverage, hal ini tentunya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, mereka yang masih belum, pastinya malah akan meningkatkan resiko kerugian yang cukup besar.

 

Contoh skenario Leverage

Sebagai contoh, ada satu kasus dimana kita menggunakan leverage dengan perbandingan 1:500 di forex trading. Melihat angkanya, ini berarti seorang trader dapat menggunakan setiap $1 yang terdapat di akun tradingnya dengan kemungkinan akan mendapat untungan sebanyak $500 di setiap transaksi yang terjadi. Tentu hal tersebut menjadi suatu kelebihan dari forex trading. Bagi sebagian trader, mencari broker forex yang menawarkan leverage sebesar-besarnya adalah salah satu hal yang mereka prioritaskan. Karena hal ini dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang lebih banyak.

 

Apakah Anda adalah seorang trader yang tergolong bermodal besar?

Bagi sebagian trader yang memiliki jumlah modal dana yang cukup besar, mereka akan cenderung lebih memilih leverage yang kadarnya lebih kecil. Bisa 1:2 atau hingga perbandingan 1:50. Artinya, dengan modal $50.000, trader bermodal tadi akan memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak $100.000. Dan nominal ini, sudah merupakan angka yang sangat besar dalam dunia forex.

 

Seperti apakah rumus penghitungan Leverage?

Jika Anda tidak begitu yakin tentang berapa banyak leverage yang bisa Anda gunakan saat ini, berikut adalah rumus sederhana yang dapat Anda gunakan untuk menghitungnya (boleh anda catat):

Total posisi terbuka  dibagi dengan jumlah total dana (balance) yang anda miliki di akun trading Anda.

 

Studi Kasus Penghitungan Leverage

Contohnya, bila total seluruh posisi yang terbuka di akun trading Anda bernilai $600, dan Anda hanya mempunyai dana $100 di akun trading, maka Leverage yang cocok untuk adalah 1:6. Biasanya Anda dapat melihatnya pada bagian Terminal pada platform trading yang Anda pakai.

Sekarang, setelah Anda mengetahui tentang berapa banyak margin yang dibutuhkan, Anda bisa mulai memperhatikan apakah ini sudah sesuai dengan gaya trading yang Anda jalankan. Jika Anda seorang trader yang berani dalam mengambil resiko dan dengan style Intraday (Scalping), leverage 1:100 mungkin cukup cocok bagi Anda karena tipe trading seperti itu hanya mengambil beberapa pips dan memakai lot yang lebih besar lagi.

Di lain sisi, jika Anda adalah trader yang sedang mencari aman atau bertipe jangka panjang, leverage 1:50 ke bawah amat cocok untuk Anda, karena time frame yang dipakai besar tentu bila sedang mengalami loss Anda tidak akan terlalu terbebani dengan kerugian yang anda alami tersebut.

Pada umumnya, kebanyakan broker forex memberikan saran kepada para trader untuk memanfaatkan leverage yang kecil ketimbang yang besar, karena terkadang seorang trader lupa dalam mengatur lot sehingga saat sedang mengalami kerugian beruntun, trader tersebut akan mengalami Margin Call.

Sebagai contoh, bila Anda memiliki dana sejumlah $100 dan menggunakan leverage 1:100 dan memakai lot 0.1. Kemudian ketika Anda mengalami Loss 100 pips, maka dana sebesar $100 yang anda miliki tadi akan habis dalam sekejap.

Nah, untuk menghindari Margin Call, kami amat menyarankan kepada pribadi Anda agar mulai menentukan tentang seberapa banyak leverage yang Anda butuhkan di setiap transaksinya. Selain itu, jangan sekali-kali melakukan trading dengan Full-Lot hanya dalam beberapa kali entry posisi saja. Pakailah lot yang sesuai dengan ketahanan margin yang Anda miliki. Idealnya, ketahanan diposisikan pada level besaran 500-1000 pips yang ada di setiap entry posisi.

 

Anda masih bingung dengan pengelolaan leverage anda?

Bilamana anda masih kebingungan dalam mengelola leverage anda, Anda tak perlu berkecil hati. Cobalah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan daftar relasi yang anda miliki. Bila ternyata di sana anda bisa menemukan trader senior ataupun orang yang sudah lebih dahulu mengerti tentang leverage ini, mulailah berkonsultasi dengan mereka.

Ceritakanlah kondisi anda kepada mereka, dan mintalah saran terbaik. Seorang trader sejati, pasti tidak akan merasa terbebani dalam membantu juniornya guna meraih kesuksesan. Dan anda, bisa mendapatkan banyak pelajaran dari mereka.

Seandainya pun anda tidak menemukan orang-orang yang mampu mengajari anda, anda bisa mencari referensi yang lebih lengkap lagi, ataupun memberikan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini. Kami akan memberi jawaban dengan lebih gamblang agar anda bisa melakukan trading lebih baik lagi bersama kami, dan dapat meraih kesuksesan trading di dunia forex.

Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang belajar cara mengelola leverage. Semoga anda bisa memetik manfaat dari artikel yang kami tulis tadi, dan makin mudah untuk meraih kesuksesan di dunia forex.

Nasehat Trader Sukses Paul Tudor Jones Bagi Pemula

Para trader yang telah meraih kesuksesan dalam karirnya sebagian besar akan mendedikasikan pengetahuan serta waktunya untuk mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita dapat mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir serta pandangan mereka tentang dunia trading dan investasi. Salah satu diantara mereka adalah Paul Tudor Jones.

 

Paul Tudor Jones, Memprediksi Black Monday 1987 Dengan Tepat

Paul Tudor Jones II merupakan investor dan trader profesional, pendiri dan presiden Tudor Investment Corporation. Tudor Investment adalah sebuah perusahaan hedge fund multi milyard dollar. Selain itu kekayaan pribadinya ditaksir mencapai US$ 6.3 milyard pada tahun 2009 dan masuk dalam urutan 336 orang terkaya di dunia menurut versi majalah Forbes Maret 2012.

 

Paul Tudor Jones

Paul Tudor Jones

 

Nama Paul Tudor Jones mulai dikenal dunia sejak ia bisa dengan tepat memprediksi terjadinya crash di pasar saham dunia pada Senin 19 Oktober 1987 atau yang dikenal sebagai Black Monday 1987. Pada hari itu, jatuhnya harga saham dunia dimulai di Hongkong, kemudian melebar ke Eropa dan akhirnya menghantam Amerika Serikat yang menyebabkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami penurunan hingga mencapai 508 point ke angka 1738.74 atau 22.61%. Jones sendiri justru berhasil meraup keuntungan yang sangat luar biasa dengan melakukan aksi jual dalam volume yang sangat besar.

 

Strategi tradingnya tersebut ia ungkapkan pada film produksi PBS 1987 yang berjudul ‘TRADER: The Documentary’. Film ini sempat menggemparkan dunia trading saat itu karena menguraikan secara detail tentang manajemen resiko yang diterapkan dan dianggap sebagai strategi ‘holy grail’ ala Paul Tudor Jones. Sayangnya, pada tahun 1990, Jones meminta film tersebut ditarik dari peredaran dan Paul sendiri telah membeli hampir semua copy film tersebut.

 

Sekolah Tak Mengajarkan Trik Trading

Dalam dunia trading, Paul Tudor Jones telah dianggap sebagai salah satu trader terkemuka atau ‘Great Trader’. Lahir di Memphis, Tennessee, AS pada tahun 1954, Jones mempunyai cita-cita menjadi petinju terkenal. Setelah Jones mendapatkan gelar dibidang ekonomi dari University of Virginia pada tahun 1976, ia sempat bekerja di sebuah broker saham sebelum mulai trading dengan modal sendiri pada tahun 1980.

 

Merasa ilmunya kurang cukup memadai, ia mendaftar di Harvard Business School, dan akhirnya diterima. Tetapi tak lama kemudian ia berhenti kuliah karena merasa kecewa. “Sungguh gila apabila saya terus mengikuti kuliah. Untuk apa? Mereka tidak mengajarkan trik atau cara dalam trading di pasar saham. Rupanya ilmu yang saya cari bukanlah bagian dari mata kuliah sekolah bisnis yang paling top sekalipun.” kata Jones yang pernah menjadi juara tinju amatir kelas welter ini.

 

Atas saran saudara sepupunya (Eli Tullis) yang bekerja sebagai pedagang kapas, Jones berguru pada Eli Tullis, seorang trader komoditi di New Orleans. Sambil bekerja di perusahaan pialang milik Tullis, ia belajar bagaimana trading futures pada komoditi kapas di New York Cotton Exchange. “Saya telah mempelajari banyak hal dalam trading. Trading di futures sangat kompetitif dan Anda harus bisa menerima kerugian. Sudah selayaknya Anda belajar dari kekalahan dan kesalahan. Tidak ada yang benar atau salah dalam trading pada pasar jenis apapun. Yang ada hanyalah apabila emosi Anda tinggi berarti Anda salah, bahkan cepat atau lambat Anda akan kalah.” kata Jones yang pernah menjabat sebagai direktur di Institute for Financial Markets di Washington D.C. itu.

 

Pada saat ini Tudor Investment Corporation yang merupakan bagian dari korporasi bisnis Paul Tudor Jones, Tudor Group, merupakan salah satu perusahaan pengelola asset terkemuka di AS. Aktivitasnya meliputi trading dan investasi di berbagai jenis pasar serta riset.

 

Nasehat Jones untuk para trader: “Kerugian merupakan bagian dalam trading. Jika Anda mengalami loss, maka renungkan lah mengapa hal tersebut bisa terjadi, bukan untuk disesali. Anda tentu akan mendapatkan banyak profit ketika pasar trending kuat, tetapi hal tersebut jarang terjadi, karena hanya 15% kemungkinannya. Mungkin Anda dapat mengatakan ketika pasar sedang uptrend, tetapi saya katakan bahwa pasar masih konsolidasi, jangan masuk dulu… Satu hal yang penting adalah jangan fokus pada profit yang akan Anda peroleh saja, melainkan fokus pada proteksi apa yang telah Anda miliki. (Don’t focus on making money, focus on protecting what you have).” kata Paul Tudor Jones.

 

Sahabat, perlu diingat bahwa bertrading forex sekali lagi bukanlah sebuah “rich quick scheme”. Anda tidak dapat membaca satu dua artikel saja atau membeli sebuah “rumus rahasia” seharga ratusan Dollar ataupun hanya mengharapkan agar mendapatkan sebuah keuntungan sepanjang waktu dari rumus rahasia Anda. Kalau bisa seperti itu, pastilah semua orang sudah bertrading forex dan melupakan pekerjaan mereka. Kenyataannya bahkan ada yang gagal dan ada yang berhasil. Pastilah ada perbedaan pemahaman antara yang berhasil dengan yang gagal.

 

Semoga artikel Nasehat Trader Sukses Ala Paul Tudor Jones ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

 

Sudah Mengenal Tentang “Level Trader Forex”? bagian-2

Bila di postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang trader forex level 0, 1, dan 2, kali ini kita akan melanjutkanya ke level trader forex 3, 4, dan 5. Setiap level trader forex tentunya juga memiliki perbedaan dan cirikhasnya tersendiri. Namun tidak semua orang mengetahuinya.

Oleh karenanya, kami menuliskan dan menjelaskan kepada Anda lewat postingan ini, agar anda bisa mengetahui seperti apakah trader forex level 3, 4, dan 5 itu. Dan untuk lebih jelasnya, mari kita simak saja artikel forex kami berikut ini.

 

 

Trader Forex Level 3

 

Level 3

Level 3

 

Pada akhir dari level 2, kita akhirnya berhasil menyadari bahwa pokok permasalahan bukan terletak di system. Kita menyadari bahwa kita mampu mendapatkan profit bahkan jikapun kita hanya menggunakan system yang simple, semisal moving average saja tanpa mengkolaborasikanya dengan indicator lain, jika kita bisa menggunakan kepala kita dan melakukan money management yang benar. Bila seorang trader memiliki minat untuk lebih mengembangkan keahlian dirinya dalam bertrading, biasanya ia akan mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi setiap gejala pasar yang muncul dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Hingga akhirnya, ia berhasil masuk ke dalam Level Pencerahan.

Level pencerahan ini membuat otak kita sadar tentang suatu hal yang penting. Dan faktanya, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat tentang apa yang akan terjadi pada market di 30 detik kemudian. Kita mulai menguasai sebuah system trading dan memodifikasinya sedemikian rupa sehingga bisa sesuai dengan karakter kita, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan dengan system yang asli.

 

Kita dapat mulai bertrading setelah tau betul bahwa tingkat probabilitas untuk mendapat profit lebih besar daripada resiko kita untuk mengalami loss. Kita hanya melakukan trading bila system kita menampilkan signalnya, dan senantiasa menggunakan stoploss. Stoploss ini wajib untuk selalu dipasangkan agar kita tidak mengalami kerugian dalam jumlah besar, saat trend trading kita cenderung mengalami loss.

Kita secara seketika sadar bahwa dalam dunia trading, hanya terdapat satu hal yang penting yakni konsistensi pada system, psikologi trading dan money management. Dan kedisiplinan kita untuk melakukan trading, apapun yang terjadi. Kita mempelajari tentang cara money management, 2% risk, dan juga hal lainnya.

Setelah seorang trader berada di level pencerahan, alam bawah sadar mereka akan menerima bahwa kita tak dapat meramalkan pergerakan market secara pasti, karena memang tak seorang pun bisa melakukanya. Dari 7% trader yang berhsil memasuki level ini, hanya sekitar 5% saja yang berhasil maju ke level berikutnya.

 

 

Trader Forex Level 4

 

Level 4

Level 4

 

Bila trader forex level 3 hanya trading jika system memberi signal, di level ini kita akan lebih banyak melakukan trading. Bahkan, kita akan mulai memasang target dengan profit sekitar 20 point per hari, dan setelah kita mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kita bisa meningkatkan target hingga mencapai 40 point per hari. Walau terdengar sulit, hal itu pada akhirnya akan mampu kita lakukan.

Kita memang masih harus bekerja keras untuk mendapatkannya, melakukan perbaikan system di sana-sini, lebih menguasai emosi kita, dan melaksanakan money managemen dengan lebih baik lagi. Kebanyakan trader biasanya melangkah ke level ini dengan menempuh perjalanan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader, hanya sekitar 3% yang sanggup untuk maju ke level berikutnya.

 

 

Trader forex Level 5

 

Level 5

Level 5

 

Nah sekarang kita sampai di pembahasan trader forex level 5. Ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader yang di dunia ini. Di level ini, seorang trader bisa melakukan trading secara alami, dan kita telah menguasai semuanya. Ia bisa berdansa dengan pasar, tak peduli kemanapun arah market berjalan.

Bila kita telah melakukan open posisi di posisi yang benar, kita tinggal menunggu waktu untuk melihat pergerakan profit dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader. Inilah yang disebut level utopia. Kita telah mampu menguasai emosi kita dan kini kita melakukan trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kita dapatkan. Level ini disebut disebut sebagai Levelnya Seorang Trader Sejati.

Kita akan menjadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan menyimak apa yang kita katakan. Karena beberapa tahun yang lalu kita berada diposisi mereka, kita akan memberikan saran yang terbaik untuk mereka agar mereka juga bisa berkembang.

Namun kita tahu betul bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mayoritas dari mereka masih seorang trader level 1. Kita tidak akan mempunyai masalah financial, karena kita mampu membeli semua benda yang kita butuhkan. Namun memang, perjalanan untuk menpak di level ini tidaklah singkat. Hanya sekitar 3% trader saja yang bisa mencapai level ini.

 

 

Setelah kita mengenal bermacam-macam level trader forex, kita dapat melakukan introspeksi diri, sudah mencapai level berapakah diri kita di dunia forex. Dan, setelah itu, kita dapat melakukan pengembangan diri, hingga kita menyentuh tingkatan trader forex level 5, dan lebih bermanfaat bagi sesame.

Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami, sampai jumpa di postingan berikutnya!

Sudah Mengenal Tentang “Level Trader Forex”?

Untuk meraih sukses dalam menjalani karir sebagai seorang Trader, maka seseorang akan melalui beberapa tahapan yang secara tidak sadar mereka lewati. Proses terjadinya perubahan dari seseorang ini sering dikenal sebagai “Level Trader”. Bila diamati sekilas, level trader ini memiliki jenjangnya tersendiri. Meskipun memang bukan suatu hal yang formal, setiap trader pasti sempat mengalami level-level berikut.

Lantas, bagaimanakah level trader forex tersebut? Apakah ada yang sesuai dengan anda? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama artikel singkat yang berikut ini.

 

Trader Forex Level 0

 

Level 0

Level 0

 

Di level ini, seseorang akan lebih banyak belajar tentang pengetahuan forex secara mendalam melalui berbagai jenis buku atau literatur yang mereka dapati, baik secara gratis ataupun beli dari internet dan toko buku. Orang-orang yang sedang berada dilevel ini adalah orang yang hebat dan dapat menjadi seorang penulis buku Forex yang terkenal atau best seller, namun mereka hanya menguasai teori dan tak memiliki keberanian untuk bermain secara nyata.

Beberapa dari mereka yang sedang berada di Level ini, sudah bisa menjadi seorang Analis dari suatu perusahaan valas. Ini desebabkan karena orang yang sedang berada dilevel ini menguasai Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal dengan baik secara teoritis.

Dan mereka akan menjelaskan dengan penuh keyakinan pada tiap orang bahwa kita akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dalam waktu sekejap, namun mereka lalai bahwa mereka hidup dengan Gaji Bulanan dan tidak pernah sekalipun Trading. Artinya orang yang berada dilevel ini tergolong pada orang yang No Action Talk Only (NATO).

 

Trader Forex Level 1

 

Level 1

Level 1

 

Bila kita merupakan trader yang tergolong pada level ini, maka kita akan sadar bahwa dengan pengetahuan saja maka kita tak akan mendapat keuntungan yang maksimal secara finansial. Hal yang paling penting bukanlah seberapa luas kita bisa mengetahui teori forex. Namun, seberapa banyak profit yang bisa kita kumpulkan ke dalam kantong.

Namun sayangnya, market amat sanggup untuk mengalahkan kita. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor “luck” semata. Loss demi loss pasti pernah menghampiri kita, kita terus mencoba bertahan namun bila sampai margin habis, siapa yang dapat terus bertahan. Kita sama sekali tidak menyadari bahwa kita sedang tidak dapat melakukan trading, namun tetap mengira bahwa bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya.

Kita tetap mengira bahwa kita adalah orang yang spesial, seseorang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kita tak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga memiliki perasaan yang seperti itu. Kita tidak memiliki sistem yang komplit, kita dikuasai oleh emosi, kita senantiasa averaging posisi bila loss karena kita Marah pada market, kita selalu take profit dalam jumlah yang kecil ataupun membiarkan profit berubah menjadi loss karena kita dikuasai oleh Keserakahan, kita tak pernah trading karena takut. Kita membiarkan diri kita dikendalikan oleh emosi sehingga margin equity.

90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, biasanya akan merasa kapok, berhenti melakukan trading dan menganggap ini semua hanya sebuah mimpi buruk belaka. Sebagian lagi moralnya sedang anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti halnya orang gila. Dalam sebulan atau dua bulan margin habis kemudian mereka mencari mangsa lagi.

Mereka masih mengaku sebagai seorang trader, namun sebenarnya mereka hanyalah executor. Dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menduduki jabatan sebagai manager dibrokernya. Kemudian sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku sebagai seorang trader namun tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri.

Dan bila mereka sudah sampai ke level ini, hanya masalah waktu saja hingga mereka dapat bertahan di level ini dan hingga meraih profit dengan lebih mudah. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% saja sadar dan pindah ke level 2.

 

Trader Forex Level 2

 

Level 2

Level 2

 

Dilevel ini kita akan sadar bahwa kita tidak bisa melakukan trading bila tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan profit secara konsisten. Dan kita tahu solusinya, bahwa kita sadar bahwa selama di level 1 pikiran kita dikaburkan oleh emosi sehingga kita tak dapat berfikir secara jernih.

Di level ini kita akan mencari “holy grail” (system yang sempurna, system yang menghasilkan 100% profit, suatu system yang tidak pernah loss), kita mulai membeli system yang kita temukan di internet, kita membaca semua website yang membahas tentang trading. Mulai dari USA, UK, Australia, Europa sampai Russia. Kita baca semua ebook yang tersedia, kita praktekan semua system yang diperoleh, kita haus akan ilmu seperti seorang pengembara yang berada di padang pasir dan haus akan air minum.

Pada level ini kita akan membaca secara detail tentang indikator, mencoba indicator yang terdapat di metatrader satu persatu, bahkan kita mungkin akan membuat indikatornya sendiri (biasanya gabungan antara 2 atau 3 indicator), kita akan bermain-main dengan Moving Average, Fibonnacci Lines, Pivot Point, deMark, Fractals, Divergence, Camarilla Pivot, DMI. Selain itu tadi, masih ada ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya. Kita tahu betul bahwa pasar terlalu rumit untuk diprediksikan hanya dengan 1 indicator saja, kita tahu kombinasi ideal dari tiap-tiap indicator. Kita tahu persis tentang keunggulan indicator tersebut beserta dengan kelemahannya.

Kita akan mencoba menebak TOP dan BOTTOM dari market dengan memanfaatkan indicator tersebut. Kita akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan beberapa pertanyaan bodoh pada trader senior. Karena kita tahu dan kita sadar bila kita tidak bertanya sekarang, maka selamanya kita tidak akan pernah tahu. Pada akhirnya, di level ini kita akan mendapatkan 5 sampai 10 buah system yang lengkap dan mencoba untuk mencari tahu system manakah yang paling cocok dengan kepribadian yang kita miliki.

 

Berdasarkan fakta di lapangan, hanya separuh saja yang bisa melangkah ke level 3, lanjut ke level 4, hingga akhirnya hanya sedikit saja yang melangkah ke level 5. Bila anda penasaran dengan seperti apa trader level 3, trader level 4, dan seperti apa trader level 5, anda bisa menyimak penjelasan kami di artikel berikutnya.

 

Terimakasih sudah menyimak artikel tentang Sudah Mengenal Tentang “Level Trader Forex” bagian pertama, sampai jumpa di postingan berikutnya!

2 Inspirasi Trading Jim Rogers, Trader Sukses Penyabet Rekor Dunia

James Beeland Rogers, Jr., atau yang lebih populer disapa dengan panggilan Jim Rogers, adalah seorang investor dan trader profesional terkemuka, analis, penulis buku, serta komentator di berbagai media investasi terkenal. Bersama dengan George Soros, Rogers mendirikan Quantum Fund dan berhasil meraup keuntungan sbanyak 4200 persen dalam kurun waktu 10 tahun.

Untuk anda yang penasaran dengan sosok yang satu ini, berikut adalah kisah perjalanan karir dan inspirasi trading seorang Jim Rogers yang dapat kami tuliskan. Terutama, dalam hal mencari peluang investasi dan sikap yang paling tepat saat belajar trading serta menghadapi loss yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

 

 

Mengawali Karir Di Wall Street

 

Jim Rogers

Jim Rogers

 

Jim Rogers lahir di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada tahun 1942 dan seperti penuturannya ia mulai belajar berbisnis sejak usia 5 tahun, walaupun hanya berjualan kacang. Seusai menyelesaikan studi di bidang sejarah di Yale University, Rogers bekerja di Wall Street pada broker Dominick & Dominick. “Kala itu saya tidak tahu apa perbedaan antara saham dan bond. Bahkan, saya tidak tahu benar tentang apa sebenarnya bisnis yang berjalan di Wall Street,” kenangnya.

Karena tertarik dengan pengaruh politik terhadap pasar, Rogers memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya untuk mempelajari ilmu Philosophy, Politics and Economics di Universitas Oxford, sebelum akhirnya bekerja di perusahaan investasi Arnhold and S. Bleichroder pada 1970an. Dari sanalah Jim Rogers kemudian bertemu dengan sosok trader legendaris, George Soros.

Pensiun dini di umur 37 tahun membuat nama Jim Rogers tercatat dalam daftar Guinness Book of World Records sebanyak 2 kali. Walau begitu, rekor tersebut bukan dalam ranah trading maupun investasi. Figur ini tak disangka-sangka pernah meraih pengakuan untuk rekor keliling dunia dengan menggunakan sepeda motor (pertama ia lakukan antara tahun 1990-1992 dan ke dua ia lakukan antara tahun 1999 dan 2002). Semua petualangan yang ia tuliskan dalam buku berjudul Investment Biker dan Adventure Capitalist yang masing-masing sudah berstatus best seller.

Lalu, apakah insipirasi trading yang dapat diserap dari pengalaman dan kesuksesan Jim Rogers? Ada banyak tips yang sempat disampaikan oleh chairman dari Rogers Holdings and Beeland Interests, Inc dan pendiri dari Rogers International Commodities Index (RICI) ini. Tetapi, ini adalah 2 inspirasinya yang paling populer.

 

1)  Peluang Investasi Bisa Dicari Dimanapun Juga

Mengenai cara mencari peluang investasi, Jim Rogers yang juga merupakan seorang penulis tetap di berbagai media finansial kenamaan ini ternyata memiliki pandangan yang menarik. “Hey, apakah Anda baca buku saya yang berjudul Investment Biker? (dalam kontennya, terselip pelajaran bahwa) mencari ide untuk berinvestasi tidak harus dengan duduk di depan komputer melulu seharian. Naik sepeda motor dan lihat bagian dunia lain dapat menjadi alternatif solusi yang menarik. Di China misalnya, banyak peluang investasi yang ada di sana… Tapi itu cara saya, Anda mungkin saja punya metode yang berbeda….,” demikian ungkap seorang Jim Rogers.

Sejak tahun 2007, Jim Rogers dan keluarga bermukim di Singapura sembari mengatur semua perusahaan serta portofolio investasi pribadinya. Tentang hijrahnya ke Singapura, Rogers mengatakan bahwa Asia masih sangat potensial, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk bernvestasi di Asia. “Jika Anda cukup cerdas di tahun 1807 Anda akan hijrah ke kota London, jika Anda inginkan bisnis di tahun 1907 Anda akan pindah ke kota New York, dan jika Anda hendak berinvestasi di tahun 2007 Anda akan bermukim di negara Asia,” katanya.

 

2) Dalam Belajar Trading Dan Menghadapi Loss, Diam Adalah Emas

Dalam trading, Rogers lebih mengandalkan faktor fundamental. “Saya sempat bekerja sama dengan nama-nama besar dalam dunia trading. Saya tidak tahu apakah saya sudah belajar dari mereka. Cara belajar yang paling baik dalam dunia investasi atau trading adalah dengan tidak berbuat apa-apa sampai ada sesuatu yang harus dilakukan,” kata Jim Rogers, yang pandangan ekonominya cukup sejalan dengan paham Austrian School of Economics dan sudah mendapat gelar profesor di bidang keuangan dari Columbia University School of Business.

 

 

Nasihat Untuk Para Trader Pemula

 

Apa nasehatnya untuk para investor dan trader pemula? “Oh, kalau saya akan menunggu sampai ada uang di suatu tempat, dan yang harus saya lakukan hanyalah menghampiri dan mengambil uang itu. Sembari menunggu, saya tidak melakukan apa-apa. Mereka yang loss berteriak: Saya sudah loss!, saya harus mendapatkan uang itu kembali!…. Itu salah, itu pikiran yang amat keliru. Yang seharusnya mereka lakukan adalah duduk manis saja hingga mereka menemukan sesuatu,” tutur Jim Rogers.

 

Oke, itulah tadi artikel singkat tentang 2 inspirasi trading Jim Rogers. Semoga bisa menginspirasi anda, dan semoga anda bisa melakukan trading dengan lebih baik lagi. Terimakasih sudah menyimak, sampai jumpa lagi di artikel yang selanjutnya!

Joe Chalhoub: Raih Kesuksesan Setelah Sempat Berhenti Trading

Salah satu hal yang penting ketika trading adalah kesadaran bahwa kita tak bisa berhenti belajar dan tidak pernah menganggap diri kita sudah mahir. Juga, memiliki pemikiran bahwa kita adalah seorang super trade. Sementara kenyataannya, kita baru menekuni dunia trading selama satu, dua, atau beberapa bulan saja. Padahal yang sebenarnya, kita hanya menggeluti akun demo saja.

Untuk semakin memperdalam pelajaran-pelajaran yang paling penting dalam melakukan aktivitas trading, kali ini kita akan merenungkan pengalaman seorang Joe Chalhoub. Namun, sebelum kita mengupas tuntas tentang inspirasi yang bisa kita dapat darinya, kita akan bahas sejenak tentang latar belakang dari kesuksesannya.

 

 

Siapakah Joe Chalhoub?

 

Joe Chalhoub

Joe Chalhoub

 

Chalhoub mungkin bukan termasuk investor top dunia yang populer seperti Bernanke. Namun, pengembang software trading yang juga menyediakan sinyal forex ini mempunyai beragam pengalaman inspiratif. Sebelum ia mampu menciptakan strategi trading yang membuatnya meraup profit besar dari forex, Chalhoub hanyalah seorang trader awam yang baru 3 tahun memulai perjalanan nya dalam dunia trading.

Pada 3 bulan pertama, trading yang dilakukan mengalami loss, hingga ia kehilangan semua modal dan hartanya. Ketika titik kelam dalam hidupnya tersebut ia alami, terlintas pikiran di benak Chalhoub untuk berhenti dari trading. Namun dalam hati terkecilnya ia sadar, bila ia berhenti sekarang mungkin ia akan menghilangkan kesempatan untuk memiliki bisnisnya sendiri.

 

 

Cara Joe Chalhoub Bangkit Dari Kerugian

 

Chalhoub pun mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Ia bertekad untuk meneruskan karirnya sebagai seorang trader. Namun, ia juga mengambil keputusan bijak untuk tidak melakukan apa-apa. Chalhoub memutuskan untuk pasif sebagai trader dan mulai mempelajari, mengamati, menganalisis, dan berlatih forex sendirian. Berikut ini adalah langkah-langkah Joe Chalhoub untuk kembali memulai tradingnya setelah mengalami kerugian:

 

Langkah 1: Mengamati Market

Chalhoub mempelajari apa saja yang menyebabkan pergerakan dan bagaimana reaksi dari penggerakan market. Ia menaruh perhatian besar pada hal yang satu ini, sebelum memutuskan untuk kembali ke forex trading.

 

Langkah 2: Memahami Analisa Teknikal & Analisa Fundamental

Kemudian sesudah melakukan observasi terhadap market dan pergerakannya, pria yang sempat menjabat sebagai kepala eksekutif Forbes sejak tahun 1999 ini mulai mempelajari analisa teknikal dan fundamental. Ia mencoba memahami, bagaimanakah kedua tipe analisa yang berbeda ini dapat memprediksi dan mengarahkan pasar, serta apa yang dapat dilakukan nya untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kedua analisa tersebut.

 

Langkah 3: Memperdalam Ilmu Dengan Belajar Trading Forex

Sesudah memutuskan bahwa ia akan membangun bisnis miliknya sendiri dan menjadi trader handal, Chalhoub mulai membaca buku-buku forex trading. Memiliki karir awal sebagai process engineer di Shell Canada, agaknya tak membuat terlintas sedikitpun di pikiran Joe Chalhoub bahwa suatu hari nanti ia akan bersentuhan dengan buku forex. Tetapi semenjak mengalami loss besar, ia sadar bahwa ia tidak bisa hanya mengandalkan analisis semata untuk mendapat profit secara konsisten.

Joe Chalhoub yakin bahwa buku tentang forex trading biasanya menjelaskan strategi yang berbeda dan mengulas taktik para trader handal. Ia kemudian menghabiskan waktunya untuk membaca kesemua buku tersebut. Tentu saja, dalam tahap ini ia masih tidak melakukan apapun yang dapat mengukuhkan dirinya sebagai trader. Mungkin bisa dibilang jika ini adalah kali pertama ada seorang trader yang sama sekali tidak melakukan trading. Chalhoub bahkan tidak memakai akun demo dari satu brokerpun.

 

Langkah 4: Terapkan Di Akun Demo

Beberapa kali Chalhoub melakukan eksperimen dari hasil belajar dan membaca teknik-teknik baru, sebelum kemudian ia merasa mantap untuk membuat akun gratis dan mulai melakukan trading dengan akun demo,  dimana hampir setiap teknik yang terdapat pada buku tersebut ia coba. Hingga akhirnya, pria berusia 60 tahunan tersebut menemukan pola kinerja dan validitas market yang begitu berbeda bila dibandingkan dengan saat ia pertama kali menekuni trading.

Setelah satu tahun mencoba dan mempelajari hal-hal baru tentang trading, akhirnya Joe Chalhoub mempunyai strategi rekaannya sendiri. Usaha keras dan tekad bulat dari Chalhoub pun terbayar. Strategi ciptaannya bekerja dengan performa yang sangat baik. Kini, setiap bulan ia memiliki profit yang cukup konsisten.

 

 

Kembali Ke Titik Nol

 

Walaupun Chalhoub mencapai target ketika bertrading dan memiliki strategi yang berhasil, itu tidaklah cukup untuk membuat keuntungannya menjadi bertambah. Terkadang, ia masih mengalami loss dalam beberapa transaksi tradingnya. Pengalamannya dalam mengamati market membuat Chalhoub sadar, bahwa ia pernah melewatkan setiap kesempatan market forex yang penuh dengan potensi dan peluang. Namun ia sadar, dirinya tidak memiliki siapapun untuk disalahkan kecuali dirinya sendiri. Oleh sebab itulah, ia memulai kembali proses belajarnya dari nol. Chalhoub kembali mengamati semua chart dari waktu ke waktu, sembari mendeteksi peluang yang ada di sepanjang hari, dari Senin sampai Jumat.

Sebagai trader yang bekerja tanpa memakai jasa bantuan broker, Chalhoub berkomitmen bahwa ia akan selalu ada di depan komputer setiap hari. Namun pada praktiknya, ia sendiri tak bisa melakukan hal tersebut. Sebab, Chalhoub memiliki profesi lain yang lebih dahulu mantap dibandingkan dengan karirnya sebagai trader. Selain itu, ia juga mempunyai keluarga. Sama sekali tidak mungkin bila ia menghabiskan seluruh waktunya untuk duduk di depan layar komputer dan tak mememperhatikan sekitarnya.

Maka ia pun memprogram ulang strategi dan sistem trading yang ia miliki, sehingga semua bisa berjalan dengan baik sesuai harapannya. (Ia masih bisa berkarirnya sebagai CEO Heritage-Crystal Clean, dan masih bisa berbagi waktu dengan keluarga. Sementara pada saat yang sama, Chalhoub tidak meninggalkan sesi tradingnya.) Chalhoub kemudian membangun sebuah perangkat lunak buatan yang mampu mengumpulkan data market dan menerapkan strategi ke data tersebut untuk mendeteksi peluang yang ada di market 24 jam non stop.

Program ciptaan Chalhoub tersebut mampu menganalisis data fundamental dan teknikal kemudian menghasilkan sinyal forex, yang kemudian diteruskan secara otomatis ke platform broker yang ia miliki dan dijalankan secara otomatis. Teknologi tersebut membuatnya sanggup menjalankan program, menganalisis market, dan membuat keputusan trading tanpa harus mengganggu aktivitas keseharian yang lain.

Apa Itu Bursa Berjangka?

 

Bursa berjangka adalah istilah yang merujuk kepada sebuah pusat perdagangan kontrak berjangka (futures) dan options atau instrumen keuangan lain diperdagangkan pada kisaran harga tertentu berdasarkan peraturan dan regulasi yang sedang berlaku.

Sedangkan menurut UU RI tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan serta menyediakan sistem ataupun sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan pada kontrak yang berjangka serta opsi atas kontrak yang berjangka.

Sementara itu, untuk pengiriman aset dalam kontrak yang berjangka akan dilaksanakan ke dalam periode waktu mendatang. Waktu pengiriman atau penyerahan aset tersebut telah disepakati dalam kontrak. Kontrak berjangka yang diperdagangkan bersifat mengikat secara hukum karena sudah teregulasi dan berada di bawah pengawasan yang ketat.

 

Apa Itu Bursa Berjangka?

Apa Itu Bursa Berjangka

 

Sejarah Singkat Bursa Berjangka

 

Bursa berjangka sudah ada di masa lampau sebelum ada kemajuan teknologi seperti yang ada pada saat ini. Keresahan dan adanya keprihatinan petani terhadap fluktuasi harga komoditas yang relative tajam sudah memunculkan pusat perdagangan berjangka dan kontrak berjangka komoditas.

Sejarah mencatat bahwa, terbentuknya pasar berjangka secara resmi adalah pada tahun 1840 di pusat utama petani biji gandum, Chicago. Bursa tadi bernama Chicago Board of Trade (CBOT), namun kontrak berjangka yang pertama untuk komoditas jagung baru dibuat pada sekitar tahun 1851. 26 tahun kemudian muncul lah bursa yang bernama Chicago Produce Exchange, tapi diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME) di tahun 1898.

Dengan melakukan merger bersama Chicago Board of Trade (CBOT), Chicago Mercantile Exchange (CME) saat ini dapat menjadi suatu bursa berjangka yang cukup terkenal karena memiliki jumlah kontrak berjangka yang paling besar dibandingkan dengan bursa berjangka yang lain. Beberapa instrumen keuangan semisal mata uang, saham, dan komoditas aktif sering diperdagangkan pada CME ini.

 

 

Manfaat Bursa Berjangka

 

Salah satu manfaat dan kegunaaan utama yang bursa berjangka ialah sebagai sarana untuk dilakukan nya pengelolaan risiko (risk management) melalui aktivitas lindung nilai atau yang biasa disebut dengan hedging. Faktor yang sulit diprediksi semisal perubahan musim ekstrim, bencana alam dan ketidak pastian lain yang membuat produsen mudah mengalami kerugian. Oleh karena itu, hedging agaknya perlu dilakukan karena pada sesi perdagangan bebas, fluktuasi harga seringkali memicu dampak yang negatif terhadap para pelaku pasar.

Aktivitas untuk melindungi nilai dengan memanfaatkan kontrak berjangka yang juga dapat memungkinkan mereka untuk bisa menurunkan risiko negatif akibat dari gejolak harga. Bursa juga dapat memberikan fasilitas bagi produsen guna menjual komoditasnya dengan harga yang telah dipastikan saat ini, yaitu sebelum masa panen, dan akan menyerahkan hasil komoditasnya itu di waktu yang akan datang. Selain itu, kontrak berjangka juga akan menjadikan produsen mampu mendapatkan jaminan harga karena tidak akan terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga yang ada di pasar.

Manfaat kedua adalah sebagai Price Maker, atau sarana untuk pembentukan harga yang adil dan juga wajar. Hal ini bisa terjadi karena transaksi dan perdagangan di bursa berjangka hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa ataupun melalui anggota bursa berjangka. Di samping itu, proses perdagangan serta transaksi pada bursa berjangka adalah berdasarkan pada mekanisme pasar, yakni permintaan dan juga penawaran secara transparan.

Selain kedua manfaat yang kami sebutkan tadi, manfaat lainnya adalah sebagai sarana untuk berinvestasi. Perubahan harga kontrak berjangka biasanya dimanfaatkan pula oleh para investor atau spekulator untuk memperoleh keuntungan. Umumnya investor ataupun spekulator akan menjual kontrak yang berjangka ketika harga diperkirakan akan mengalami penurunan dan membelinya lagi saat harga sedang rendah.

Komoditas yang paling utama yang juga dijadikan sebagai kontrak berjangka adalah jenis komoditas pertanian, minyak, logam mulia, dan industri hulu. Dalam kontrak berjangka, spesifikasi produk telah ditetapkan dengan jelas yakni hal-hal yang berhubungan dengan waktu pengiriman atau penyerahan, kuantitas, dan kualitas. Kondisi ini selanjutnya mampu mendorong terwujudnya kemudahan transaksi dan pasar yang cukup likuid.

 

 

Pelaku Bursa Berjangka

 

Secara garis besar, para pelaku bursa berjangka ada dua yakni pelaku yang disebut hedgers dan spekulator. Hedgers adalah pihak yang melakukan hedging dalam mengelola risiko perubahan harga yang diberlakukan secara tajam. Hedgers meliputi konsumen komoditas, produsen komoditas, manager portofolio dan juga Hedge Fund.

Sedangkan para pelaku bursa berjangka yang kedua adalah spekulator. Walaupun sering dipandang negatif karena melakukan transaksi tanpa minat yang nyata untuk membeli barang, kehadiran para spekulator dapat memberikan manfaat kerena mereka bisa menyediakan likuiditas di pasar.

Spekulator secara aktif meramaikan kegiatan transaksi jual beli yang ada di bursa. Ada empat jenis spekulator di bursa berjangka, yakni Individual Trader, Hedge Fund, Proprietary Trader, dan Market Maker semisal perusahaan broker atau dealer.

 

 

Lembaga Penjamin Transaksi

 

Agar performa serta kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka terpenuhi, terdapat suatu lembaga penjamin yang bernama Lembaga Kliring Berjangka. Lembaga ini mempunyai peran penting dan berfungsi untuk menjamin jalan nya perdagangan. Disamping itu, Lembaga Kliring juga melakukan pengelolaan risiko dengan melakukan beberapa jalan, diantaranya mengadakan pembinaan serta pengawasan kondisi keuangan dari anggota Lembaga Kliring Berjangka.

Dalam usahanya dalam menjamin transaksi anggota berjangka, Lembaga tersebut memasangkan margin. Lembaga kliring akan melakukan kalkulasi yang disebut sebagai mark to market. Kalkulasi tersebut akan menghitung setiap posisi pembukaan dan penutupan di akhir sesi perdagangan. Lembaga kliring akan mendebet rekening yang mengalami kekurangan margin dan mengkredit semua rekening yang memiliki kelebihan margin.

 

 

Kesimpulan

Adanya bursa berjangka mampu memberi efek positif terhadap pasar komoditas. Para pelaku bursa berjangka bisa merasakan kemudahan dalam proses untuk menemukan harga komoditas dan melindungi sejumlah aset dari ancaman fluktuasi harga yang tidak bisa terprediksi. Kemunculan bursa berjangka juga mampu memberikan peluang yang cukup bagus bagi para trader untuk mendapatkan profit lewat bertrading di bursa berjangka.

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman