Dalam Dunia Forex, Sejatinya Keberuntungan Dapat Diciptakan

Menurut mayoritas trader, trading itu butuh keahlian dalam mengolah transaksi. Selain itu, pengalaman dan pengorbanan juga cukup penting. Trading juga harus dapat mengatur aliran modal dengan hati-hati.

Namun, bilapun terjadi kerugian ataupun keuntungan, kok kelihatannya hanya seperti faktor luck saja?. Memang kadang kala bisa mendapatkan profit. Namun, bila dicermati secara berkelanjutan, terkadang malah merugi terus. Nah, berarti sia-sia saja dong belajar trading selama ini bila hasilnya selalu saja konstan?

Bagi teman-teman yang suka akan buku motivasi dan memang senang dengan hal-hal berbau pengembangan diri, pasti tidak asing lagi dengan sebuah film keluaran Maret 2006 yang disutradarai oleh Drew Heriot.

Dalam film tersebut, beliau menggambarkan tentang hukum tarik menarik. Intinya, terlepas dari faktor Anda merupakan seorang yang berbakat, seorang yang jenius, ataupun seorang yang ahli, faktor keberuntungan sebenarnya dapat saja diciptakan.

 

Keberuntungan Itu Membahagiakan

Keberuntungan Itu Membahagiakan

 

Lantas, bila ada yang berkata bahwa keberutungan itu datang tiba-tiba, sebenarnya itu kurang tepat. Karena, sebenarnya keburuntungan dapat “diciptakan” oleh diri Anda sendiri, atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa..

Kalau Anda akhir-akhir ini sering melakukan trading, mendapatkan profit dan mampu menghasilkan banyak uang, ini merupakan sebuah keberuntungan. Alasannya karena Anda sedang mendapat profit, dan pasti berbahagia dengan hal ini.

Namun terkadang, mungkin anda juga menjumpai pula kerugian, loss, maupun yang berujung pada MC. Mengapa keberutungan tak mampu berpihak kepada Anda waktu itu? Jawabannya sudah pasti, karena Anda tidak menciptakan keberuntungan untuk diri Anda sendiri, sebelum kerugian menggerogoti anda.

Anda masih tidak percaya bahwa keberuntungan bisa anda ciptakan? Oke, kalau begitu anda menyimak beberapa gambaran yang sudah kami sediakan di bawah ini. Dan, ini akan menujukan Anda tentang bagaimana keberuntungan maupun kesialan tersebut bisa sampai diciptakan oleh diri Anda, dan untuk diri anda.

 

Rasa Khawatir Akan kalah, Akan Menjadikan Peluang Kalah Anda Membesar

Pada saat Anda sedang melakukan trading, jangan sampai terdapat sedikitpun rasa khawatir dan pola piker akan mendapatkan kerugian. Buang jauh-jauh semua pikiran yang mengarahkan anda pada rasa tersebut. Menurut hukum tarik menarik, semua hal yang akan Anda pikirkan akan ditarik kembali ke dalam diri Anda sendiri. Karena Anda sudah memikirkan dan membayangkan tentang kekalahan atau takut akan kekalahan, hal tersebut malah memiliki potensi yang besar untuk dimunculkan.

Sebagaimana manusia yang lain, pikiran Anda merupakan gelombang elektromagnetik yang mampu menarik segala kutukan, menarik semua keburukan, dan menarik apa-apa yang Anda khawatirkan dapat terjadi. Jadi, bila Anda sedang mengalami khawatir, ragu, takut, atau rasa tidak nyaman dalam trading, maka solusinya adalah jangan lakukan apapun juga. Percayalah bahwa apapun yang terjadi di saat pikiran tidak nyaman, akan selalu ada rasa was-was. Bila rasa was-was sudah mulai timbul, disitulah fikiran akan mulai menarik segala keburukan yang amat mungkin terjadi.

 

Fokus Menang Akan Menghasilkan Sebuah Kemenangan

Apabila Anda sedang melakukan trading dengan hati yang santai, gembira, dan nyaman, maka fikiran akan cenderung untuk menarik lebih banyak hal yang membuat Anda menjadi bertambah gembira. Ini sungguh nyata. Saya pribadi sering merasakannya di keseharian, sekalipun pada aktivitas diluar dunia trading.

Ketika Anda melakukan trading dengan senang, market akan terlihat lebih mudah untuk terbaca. Walaupun hal ini kelihatannya hanya buah dari faktor keberuntungan, namun secara real ini telah mampu membuat saya selalu mendapatkan kebahagiaan.

Cara tersebut dapat Anda lakukan secara terus menerus dalam membangun gaya trading Anda. Apapun yang Anda lakukan, usahakanlah agar selalu dalam kondisi bahagia. Walaupun pada saat ini sedang terlilit hutang, sedang mendapat tekanan untuk membayar kontrakan, atau bahkan akan segera terkena gusur, maka lupakanlah fikiran tersebut saat sedang trading. Semakin Anda memikirkan kengerian hutang, kewajiban untuk membayar kontrakan, maupun memikirkan penggusuran, maka akan semakin buruk pula karir trading Anda. Tidak percaya? Buktikan saja!

Namun jangan lupa, setelah sesi trading usai, segera lunasi semua hutang, dan bayarkan seluruh kewajiban anda. Jangan sampai hanya karena mendengarkan nasihat saya untuk melupakan hal-hal tadi, anda jadi benar-benar hilang ingatan tentang semua kewajiban yang sudah seharusnya anda tunaikan.

 

Kesimpulan

Hukum tarik menarik adalah hukum yang memang ada, dan akan terus berlaku dari masa ke masa. Tak peduli orang itu beragama apa, dari suku mana, atau dari latar belakang seperti apa, bila mereka selalu berprasangka baik, maka hasilnya akan baik.

Semua orang yang sudah mengetahui hal ini pasti akan menerapkannya ke dalam aktivitas sehari-hari. Tak terkecuali para trader. Namun, tak jarang juga orang melupakan hal ini, dan menuruti semua prasangka buruk mereka. Memang benar bila waspada itu perlu, namun tak ada salahnya untuk berprasangka baik bukan?

Jadi, manfaatkanlah hukum tersebut dan buatlah keberuntungan Anda dalam trading semakin menjadi nyata. Keberuntungan yang Anda buat akan mampu dipergunakan terus menerus sampai Anda mendapatkan profit yang anda inginkan. Semakin Anda percaya, semakin cepat hukum tersebut akan terjadi.

Rasio Risk Reward Dalam Forex

Pernah mendengar tentang rasio risk and reward? Bila anda memang seorang trader sejati, pasti anda pernah mendengar tentang hal ini bukan? Bila belum, anda harus menyimak artike singkat berikut ini hingga usai. Selamat menyimak!

 

Membahas tentang risk and reward ratio

Risk reward ratio

Risk reward ratio

 

Oke, berdasarkan apa yang kami kutip dari investopedia, Rasio risk and reward adalah sebuah rasio yang digunakan oleh banyak investor/trader. Biasanya ini dipakai untuk membandingkan imbal hasil yang diharapkan dari suatu investasi dengan jumlah risiko yang diambil untuk mendapat imbal hasil. Rasio ini diperhitungkan dengan metode yang cukup matematis dengan membagi besaran potensi kerugian trader bilaa harga bergerak ke arah yang tidak terduga sebelumnya. (atau yang dapat disebut sebagai resiko) dengan besaran potensi profit yang diharap akan diterima trader ketika posisi sudah ditutup.

Jadi, katakanlah Anda ingin melakukan trading pada pair EUR/USD. Anda memakai 0.1 lot dengan stop loss sebesar 30 pips dengan target profit 60 pip. Rasio risiko yang Anda miliki dari stop loss dan reward dari target profit adalah 30:60. Ini artinya, di sesi ini Anda akan melakukan trading dengan jumlah dua kali lipat risiko Anda. Rasio risk and reward ini tentunya akan berbeda-beda bagi tiap trader. Berdasarkan strategi-strategi tradingnya dan situasi pasar, rasio risk and reward pada setiap sesi trading pun tak melulu sama.

Untuk hal ini, kenalan saya yang lebih senior di dunia forex pun masih berjuang untuk mengikuti rasio risk and reward yang terbilang bagus. Ia mengaku bahwa biasanya bertrading dengan rasio risk and reward 1:1 merupakan rasio risk and reward yang cukup standar dalam trading. Tetapi menurut saya pribadi, rasio risk and reward 1:1 tidak begitu bagus bila Anda tidak mempunyai strategi trading yang tingkat kematangannya masih belum seberapa. Mengapa? mari perhatikan beberapa contoh yang saya berikan berikut ini:

 

Contoh 1

Anda memiliki strategi trading yang memiliki kemungkinan untuk menang (winning rate) sebesar 60%. Lalu, Anda menggunakan rasio risk and reward 1:1 dalam setiap trading yang Anda jalankan. Misalkan dalam sebulan Anda membuat 200 kali trading dengan 20 pips stop loss dan target profit, berapakah pips yang akan Anda dapatkan pada akhir bulan?

Oke, mari kita perjelas. Kemungkinan menang dari trading anda adalah 60%. Itu artinya, dari 200 kali sesi trading anda berhasil mendapat untung di 120 sesi, dan masih merugi di 80 sesi trading.

Dan bila dijumlahkan secara matematis, akan menghasilkan data sebagai berikut:

(120 trading sukses x 20 pips ) – (80 trading loss x 20 pips) = 2400 pips – 1600 pips = 800 pips

Jadi, pada akhir bulan Anda akan mendapat profit sebesar 800 pips. Tetapi itu tadi hanya akan terjadi bila strategi Anda memiliki kemungkinan menang sebesar 60% dan bersifat konsisten. Jadi, bagaimana jika kemungkinan menang anda hanya kurang dari 50%? Hal yang harus anda lakukan adalah dengan meningkatkan rasio risk and reward yang Anda miliki.

 

Contoh 2

Sebut saja Anda hanya memiliki kemungkinan winning rate dengan persentase 40%. Anda menggunakan rasio risk and reward 1:3, dengan stop loss sebesar 20 pips dan target profitnya sebesar 60 pips. Jadi, berapa pips yang akan Anda peroleh di akhir bulan?

 

Bila kondisinya persentase untuk menang adalah 40% dari 200 kali trades, maka anda akan mendapat kemenangan di 80 kali sesi trading, dan harus menelan 120 kali sesi trading yang loss.

Maka, bila dikalkulasikan akan menampilkan data seperti berikut:

(80 trading sukses x 60 pips) –  (120 trading loss x 20 pips) = 4800 pips – 2400 pips = 2400 pips

Meskipun Anda menggunakan strategi yang memungkinan anda untuk meraih kemenangan sebesar 40%, Anda masih tetap bisa menghasilkan uang! Dalam opini saya, adalah salah kaprah bila ada orang yang berbicara tentang seberapa tinggi persentase kemungkinan anda untuk menang. Berdasarkan fakta perhitungan diatas, kita sudah dapat membuktikan bahwa dengan kemungkinan menang 40% pun, Anda masih berpeluang untuk mendapatkan keuntungan.

Jadi, ini terserah Anda sekarang. Saya harus mengakui bahwa saya tidak selalu memakai rasio risk and reward yang lebih besar, dan kadang-kadang sulit untuk menerapkan rasio risk and reward 1:3 (atau bahkan yang lebih tinggi). Tetapi saya ingin menunjukkan pada Anda, bahwa kemungkinan untuk menang (winning rate) itu bukanlah segalanya. Yang akan membuat Anda meraih kesuksesan dalam bertrading forex adalah persentase kemungkinan menang yang baik dan disertai dengan rasio risk and reward yang baik pula. Dan, setiap trader tentunya juga harus membekali diri mereka sendiri dengan money management yang paling tepat.

Memahami rasio risk and reward memang gampang-gampang susah. Untuk anda yang masih belum mengerti dan masih abu-abu dengan hal ini, anda bisa bertanya kepada kami via kolom komentar yang tersedia. Bilapun ragu, anda juga bisa bertanya kepada teman trader anda yang lebih senior. Namun, kami sarankan untuk memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh teman trader anda tersebut, agar anda bisa lebih mudah dalam memahami risk and reward dalam dunia forex.

Baik, kiranya saya cukupkan artikel yang membahas tentang rasio risk and reward dalam forex ini. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Persamaan Trader Pecundang dan Pemenang

Dalam dunia forex, kita biasa mendengar istilah trader. Ya. Trader adalah sebutan untuk orang yang melakukan aktivitas jual beli di dunia forex. Dan, barang kali anda adalah salah satu dari dari golongan orang yang saya sebutkan tadi.

Trader sendiri memiliki 2 sebutan tambahan. Ada yang dinamakan sebagai trader pecundang, dan juga trader pemenang. 2 trader ini mempunyai perbedaan yang cukup jelas. Padahal, keduanya sama-sama seorang trader. Tidak hanya sekedar pada pola kehidupannya saja, keyakinannya pun ikut turut ambil bagian dalam mempengaruhi kehidupan yang mereka jalani.

 

Winner vs Loser

Winner vs Loser

 

Ada sebuah perbedaan yang amat mencolok antara trader pecundang dan trader pemenang. Akan tetapi, kedua jenis trader ini juga memiliki kesamaan dalam hal karakter serta pemahaman yang hampir mirip. Pada kenyataannya, banyak trader pemenang lebih suka diam menutup mulut.

Diam saat mendapat profit, serta diam dari kekalahan karena posisinya loss. Beberapa dari mereka yang menang biasanya akan menutup diri dan merahasiakan tentang dirinya. Jadi, bila Anda ingin menemukan mereka, berkenalanlah dengan teman-teman dekatnya. Sebabnya, tak lain karena mereka lebih tertutup ketimbang trader yang lain.

Kembali lagi ke trader pecundang dan trader pemenang. Bila dilihat sekilas, keduanya memiliki nasib yang amat berbeda. Namun siapa sangka bahwa mereka ternyata memiliki beberapa kemiripan seperti yang sudah kami tuliskan di bawah ini.

 

1. Punya Keinginan Kuat

Banyak kesamaan yang dimiliki antara trader yang satu dengan yang lain. Tak peduli trader tersebut si trader pemenang atau pecundang, persamaan yang paling terlihat adalah mereka selalu memiliki cara unik untuk bisa melakukan trading. Bagi seorang pemenang maupun sebagai pecundang, mereka sejatinya memiliki perasaan yang sama. Perasaan tersebut kadang kala sering berdebar-debar, atau mempunyai keinginan yang cukup menggebu. Selain itu, mereka memiliki potensi untuk mengambil risiko pada level yang sama.

Baik trader pecundang ataupun pemenang, mereka memiliki percaya diri yang cukup kuat dan tangguh. Tak jarang, mereka melakukan transaksi yang ekstrim. Namun terkadang, analisa trader pecundang lebih sering meleset. Namun ini wajar mengingat trading hanya menawarkan dua pilihan, loss atau profit. Mereka juga memiliki maksud dan tujuan yang sama, untuk mendapat profit serta amat berharap untuk bisa melipat gandakan uang yang dimilikinya. Baik pecundang maupun pemenang, keduanya memiliki keinginan yang sama kuatnya untuk bisa bertahan diforex.

 

2. Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari para trader biasanya lebih cenderung menutup diri dari dunia luar, bahkan dari lingkungannya. Akhirnya, mereka tak mempunyai banyak teman, selain dari kalangan trader. Hal yang lebih parah, mereka bahkan tidak memiliki sahabat dekat dari jenis kelamin yang berbeda. Tak ada hal yang dapat dilakukan dalam mengenali gejala seperti ini. Tetapi faktanya, trader pecundang dan trader pemenang lebih cenderung mencari teman yang jenis kelaminnya sama.

Biasanya para trader hanya memiliki satu atau dua teman dekat yang memiliki jenis kelamin sama. Karena faktor inilah trader tersebut tidak bisa memperkenalkan dirinya ke dunia luar. Alasannya sepele, mereka terlalu tertutup untuk menjalin pertemanan. Kecenderungan untuk menutup diri ini meamang cukup besar. Dan ini, menjadikan teman-teman yang kenal dengan dirinya, kurang begitu dekat saat bercengkrama. Mereka cenderung lebih asyik dengan dunianya sendiri ketimbang dengan aktivitas sosialisasi dengan dunia sekitar. Dengan kata lain, kedua trader ini sama-sama memiliki kelemahan dalam hal sosialisasi terhadap lingkungan bermasyarakat.

Bukan karena mereka tidak pintar bicara, bukan pula karena mereka sulit untuk memperkenalkan diri. Namun trader cenderung menutup karena cara pandang mereka akan chart terlalu fokus. Sehingga, secara tidak langsung, ia membentuk dirinya untuk tidak memperhatikan dunia sekitar. Walaupun hal ini hanya sebagai analisa yang mungkin saja bisa salah, namun rata-rata trader yang telah disurvey dan uji coba dilapangan membuktikan, trader lebih senang hidup dengan dunia tradingnya dibandingkan dengan dunia lainnya.

Selain itu, mereka juga memiliki sisi gelap yang senantiasa ada pada setiap perjalanannya. Sisi buruk ini dipandang sebagai sisi yang mempunyai dua batas secara nyata. Mereka memikirkan semuanya dengan amat kaku dalam menjalani hidup. Karena dari pergerakan pasar yang biasa mereka temui, hanya terdapat dua buah kemungkinan profit atau loss. Tidak ada istilah setengah profit atau setengah loss dalam kamus mereka. Jadi, mereka akan selalu melihat dunia sekitarnya seperti hitam dan putih. Tidak ada warna yang lain dan hadir pada transaksi yang mereka jalani. Keadaan seperti inilah yang memaksa trader bertindak sebagai ekstrimisme dalam menghadapi kejamnya pasar, dan secara tidak sadar merubah karakter pribadinya di dunia nyata.

 

Setujukah Anda mengenai persamaan trader yang kami tulis tadi? Bila ada komentar, sampaikan di kolom komentar ya! Terimakasih karena sudah menyimak!

Ekonomi Liberal kah atau Ekonomi Kerakyatan kah?

Ekonomi kerakyatan adalah sebuah sistem perekonomian yang membangun ekonomi secara mandiri tanpa adanya sedikitpun campur tangan dari para investor asing, dimana fokusnya adalah untuk membangun sektor usaha kecil dan menengah sebagai sebuah pondasi ekonomi yang kokoh. Hal itu amat ideal untuk negara berkembang seperti Indonesia, karena sebenarnya secara pondasi secara menyeluruh perekonomian Indonesia bisa dikatakan belumlah kuat dan stabil. Apabila sektor usaha kecil dan menegah ini sudah kuat dan produktifitasnya berjalan lancar maka secara otomatis pondasi sudah kuat dan stabil.

Ekonomi kerakyatan sebenarnya bisa disamakan dengan ekonomi Syariah. Alasannya, terdapat segudang kemiripan antara cara dagang yang dipraktikan oleh Nabi Muhamad S.A.W. Seperti yang kita tau, beliau adalah seorang pedagang yang cukup sukses. Cara yang dilakukannya adalah ia memperkuat usaha kecil salah satunya dengan memperkuat usaha perdagangan dan ternak domba sewaktu dia sedang memimpin dan memperbaiki ekonomi umat-Nya yang sebagian besar merupakan usaha kecil. Sementara, usaha kecil adalah fokus utama dari sistem ekonomi kerakyatan.

 

Ekonomi Kerakyatan Itu Keren

Ekonomi Kerakyatan Itu Keren

 

Ekonomi kerakyatan ini tidak dapat disamakan dengan paham komunis dan sosialis. Alasannya, Ekonomi kerakyatan terbentuk karena negara kita adalah “one of the kind”. Kaya akan sumber daya alam, kaya akan potensi, dan negara yang beragama dan amat menjiwai konsepsi ke Tuhanan dan kemanusiaan. Jadi salah apabila system ekonomi kerakyatan disamaratakan dengan paham-paham sosialis dan komunis (komunitas) yang diadopsi oleh negara lain.

Sosialis dan komunis di Indonesia, muncul karena perlawanan dari para pejuang kita terdahulu. Saat itu, mereka masih mencari tau tentang cara melawan paham-paham liberal yang digencarkan oleh penjajah Belanda dan Jepang yang senang memerah kekayaan kita dan melemparnya ke pasar bebas, untuk meraih keuntungan sepihak. Ekonomi kerakyatan dapat diartikan seperti “berdiri diatas kaki sendiri” dan tak dapat disamaratakan dengan paham apapun.

Sedangkan tentang pasar bebas atau yang lebih dikenal dengan sebutan “ekonomi liberal” berawal dari penawaran pinjaman dari pihak asing, dan kelompok investor asing, yang mengakibatkan hutang akan bertambah. Bilapun bisa mengulang waktu, seharusnya pemerintahan kita tidak mengambilnya dan harus mampu menolak pinjaman-pinjaman yang ditawarkan. Karena, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan hutang negara.

Selain itu, kita juga harus memikirkan tentang bagaimana cara mengembalikannya, dan sebagian besar kekayaan kita yang cukup vital ternyata sudah dikuasai asing karena hal tadi. Hal tersebutlah yang menyebabkan negara kita “vodoo of the free market” yang bisa dikontrol dengan mudah dan didikte, oleh penguasa negara lain. Dan, ini hanyalah sebuah permainan yang harus cepat disadari. Dampak dari pasar bebas adalah, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin, neo liberal dapat diumpamakan dengan mie instan. Yang bagai diproses secara instan, tanpa tahapan-tahapan yang seharusnya terlebih dahulu dilakukan. Namun, malah mengabaikan apa efek yang seharusnya terjadi di lambung.

Di Indonesia, salah satu pelopor Liberalisme ekonomi adalah pak Soeharto. Hal ini berujung krisis ekonomi pada tahun 1998, dan tumpukan hutang yang tak kunjung lunas hingga sekarang. Tujuannya memang baik, untuk membangun negara ini secara cepat. Namun, hal ini justru kebablasan. Selai itu, hal ini diperparah dengan cicilan dan pinjaman luar negri.

Saya amat percaya bahwa hal yang instant berakhirnya juga akan instant pula. Dan sebenarnya, yang diperlukan oleh Indonesia adalah pembangunan pondasi ekonomi yang lebih struktural dan mandiri. Bilapun kita ingin mecontoh Amerika secara menyeluruh, jelaslah sebuah kesalahan. Sebab, Amerika adalah negara maju dan sudah pernah mencuri banyak asset negara lain.

Jadi menurut saya pribadi, saya kurang setuju apabila negir paman sam tersebut lebih banyak membantu kita agar kita bisa maju. Menurut saya, sepertinya mereka membantu kita agar kekayaan alam yang kita miliki dapat mereka control. Karena sejatinya, dibalik tabiat baik yang sementara itu pasti ada maunya.

Hal ini sudah cukup terlihat dari kebiasaan negri Amerika terhadap negara lain yang ada di belahan bumi lainnya. Seperti halnya Indonesia, banyak negara lain yang pertumbuhannya terhambat karena terbentur secara langsung ataupun tidak langsung dengan kebijakan politik dan ekonomi amerika serikat.

Jadi, kita juga harus mengakui bahwa negri ini melakukan dualisme ekonomi pada praktik kesehariannya. Dan penempuhan jalan tengah yang menggabungkan antara ekonomi kerakyatan dan liberal ini terjadi karena negara berkembang seperti kita yang makmur akan sumber daya alam, perairan, perminyakan dsb. Namun disis lain kita juga masih memiliki hutang yang besar terhadap pihak barat.

Dengan penjelasan diatas, bagaimana pendapat anda tentang perekonomian Indonesia?  Apakah Sistem Ekonomi Kerakyatan atau Sistem Ekonomi Liberal kah yang pantas untuk diterapkan pada Negara kita?. Silahkan berikan Komentar anda di kolom yang tersedia, serta kirimkan alasannya. Bertukar fikiran secara langsung itu baik!

 

Oke, sekian dulu artikel tentang ekonomi liberalkah atau ekonomi kerakyatankah

4 Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Anda

Bagi trader forex, mengenali risiko itu sepenting menargetkan profit trading. Seorang trader sekelas Paul Tudor Jones bahkan berkata, “Jangan fokus membuat uang, fokuslah melindungi aset yang Anda punya”. Kesimpulannya, untuk dapat berhasil bertahan di pasar forex, manajemen risiko adalah kunci yang wajib dimiliki oleh semua trader.

Tapi masalahnya, banyak trader masih kebingungan dalam menentukan berapakah batas toleransi risiko yang ideal. Menurut pengamatan salah satu penulis dari Babypips, topik ini adalah salah satu pokok bahasan paling populer di banyak forum forex. Beberapa solusi menawarkan angka antara 1% hingga 2%, namun ada pula yang secara khusus menyarankan risiko sebesar 5% per trade bila mengadopsi gaya trading agresif. Sekarang yang menjadi pertanyaan, benarkah menentukan batas risiko bisa dilakukan semudah itu?

Risk Management

Risk Management

Jika Anda tak ingin repot-repot dan lebih suka menempuh jalan pintas, maka anjuran tersebut bisa saja diterapkan. Tapi apabila ingin selalu mendapat profit dalam jangka panjang, maka ukurlah batas toleransi risiko sesuai dengan kondisi personal Anda. Nah, bagaimana cara agar dapat mengukur kesesuaian tersebut? Empat cara jitu berikut akan mengungkap jawabannya untuk anda.

 

1. Kenali Tujuan Trading Yang Anda Miliki

Apakah Anda sudah memiliki penghasilan tetap di luar trading? Ataukah profit trading menjadi satu-satunya sumber pemasukan Anda? Jika bertujuan menjadikan trading sebagai sebuah mata pencaharian utama, maka lebih baik anda memilih ukuran trading yang kecil saja. Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan risiko psikologis yang akan membebani perjalanan trading Anda.

Katakanlah Anda berniat ingin menggantungkan hidup dari trading, maka akan ada semacam keharusan untuk memenuhi target profit yang jumlahnya dapat dipakai untuk membayar tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Trading di bawah tekanan seperti tadi jelas akan membuat mental sangat rentan terhadap rasa takut (fear) dan nafsu menjadi serakah (greed), 2 emosi trading yang kami sebutkan barusan, merupakan 2 buah emosi paling negatif yang bisa menghancurkan akun Anda. Oleh karena itu, akan lebih baik bila Anda memperkecil risiko per trade dengan mengambil ukuran trading yang minim saja. Solusi itu bisa meringankan beban trading Anda, dan mengamankan akun trading anda dari kerugian besar.

Sementara itu, bila hanya sekedar menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan, Anda bisa lebih bebas menentukan batasan toleransi risiko. Karena penghasilan utama tak bersumber dari keuntungan trading, maka kerugian tak akan terlalu berpengaruh pada kondisi finansial Anda. Di samping itu, Anda juga bisa belajar untuk mengatur manajemen risiko dan meningkatkan skill trading dengan lebih leluasa, mengingat tidak ada tuntutan kewajiban untuk memenuhi target trading tertentu.

2. Ukurlah Dari Besaran Modal

Berapa banyak investasi awal yang Anda punya? Inilah pertanyaan kedua yang perlu Anda jawab untuk menentukan batasan toleransi risiko. Jika memulai trading dengan dana besar, maka tak masalah untuk mengambil beberapa lot yang berukuran besar dalam sekali waktu. Namun, jika deposit awal Anda relatif kecil, lebih baik jangan gunakan lot ukuran standard dan mini. Ini dilakukan, tak lain untuk melindungi akun dari risiko perubahan volatilitas harga. Apabila Anda kurang sanggup menyesuaikan besaran modal dengan lot trading, maka peningkatan volatilitas sekecil apapun akan berpotensi untuk mendatangkan risiko margin call.

3. Sesuaikan Dengan Pengalaman Yang Anda Miliki

Apabila sudah malang melintang di dunia forex, Anda akan memiliki kepercayaan diri lebih terhadap insting dan keputusan-keputusan trading. Dalam hal ini, melakukan trading dengan memasang risiko besar tak akan menjadi perkara. Justru dengan meningkatkan ukuran trading, Anda bisa dikatakan telah sanggup untuk “naik kelas” dari sekedar trader pendatang baru, menjadi trader yang berpengalaman.

Namun sebaliknya, jangan coba-coba melakukan trading dengan batas toleransi risiko yang besar jika Anda masih kurang berpengalaman. Sebagai catatan, lama pengalaman trading yang ideal tidak ditentukan dari periode tertentu saja, melainkan kemampuan Anda untuk melepaskan diri dari pengaruh emosi. Jadi, meski sudah lama berkecimpung sebagai trader sekalipun, Anda kurang disarankan untuk memperbesar ukuran trading bila masih sering membuat keputusan berdasarkan emosi pribadi.

4. Kondisikan Risiko Trading Sesuai Kenyamanan Pribadi

Tahukah Anda? ukuran risiko tidaklah bersifat statis karena nantinya dapat disesuaikan dengan kenyamanan trading Anda. Contohnya, Anda bisa menerapkan batasan risiko per trade di angka 1% sebagai awalan. Jika dalam beberapa waktu sesudah trading Anda merasa terbebani dengan ukuran tersebut, maka sah-sah saja untuk memperkecil volume risiko tersebut.

Disisi lain, Anda juga bisa memperbesar ukuran trading bila prospek profit dirasa kurang ‘menyulut motivasi’. Hanya saja, pastikan keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara baik dengan memperhitungkan ketiga aspek sebelumnya. Karena jika tidak, itu artinya Anda hanya akan memperbesar ukuran trading tanpa adanya basis yang jelas, atau hanya mengejar profit karena faktor greed semata.

 

Akhir Kata

Apapun yang dikatakan para trader di luar sana? Tidak ada formula pasti dalam menentukan batas risiko paling ideal bagi tiap trader. Ukuran risiko 5% dari jumlah modal mungkin dapat ditolerir bagi trader profesional, namun bisa jadi terlalu besar untuk ukuran trader pemula. Jadi sebaiknya, ukurlah sendiri batas toleransi risiko anda berdasarkan kondisi personal. Dengan cara itulah, Anda dapat mengoptimalkan hasil trading untuk mendapat konsistensi profit yang diinginkan.

Kutukan Yang Ada Di Dunia Trading

Banyak trader yang tidak tahu bahwa terdapat suatu kutukan di dalam forex trading. Dimana orang yang terkena kutukan akan gampang merasa terlena, dan baru akan kembali ingat bila sudah terlanjur berada terjebak ke dalam kungkungan kutukan tersebut. Sudah beberapa situs yang memperingatkan untuk berhati-hati dalam memainkan perdagangan khususnya pada perdagangan forex trading. Pada artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa kutukan forex dan bagaimana cara untuk mencegahnya.

 

Kutukan Trading

Kutukan Trading

 

Kalau orang yang terluka di kulit, pasti akan terlihat lukanya. Orang yang tersayat pada pisau pasti terlihat sayatannya. Dan orang yang bertinju di atas ring akan terlihat dengan jelas bekas pukulannya. Namun, jika orang tersebut sedang terkena kutukan, maka orang tersebut tidak akan menyadarinya. Inilah bahayanya kutukan itu, dan sering kali trader akan tersadar dikala mereka sudah dalam pengaruh kutukan.

 

Lantas, apa saja sih kutukan itu? Setidaknya akan diulas tentang 3 jenis kutukan yang paling terlihat, di antaranya adalah:

 

1. Membisikkan ketakutan 

Bagi siapa saja yang sering merasa ketakutan secara psikologis, sering merasakan menggigil, maka ada kemungkinan bahwa mereka sudah terkena sindrom kutukan. Tanpa diketahui dengan jelas apa dan kenapa rasa takut mampu menghinggapi korban. Namun, yang jelas ketakutan sudah merasuk kedalam diri trader.

Ada sebuah akibat yang menyebabkan mereka menjadi takut. Pengalaman bertahun-tahun yang dialami ketika sedang melakukan trading menyebabkan hasil yang mempengaruhi faktor psikologis. Mereka takut untuk Margin Call lagi, takut untuk mengambil profit yang besar lagi, dan merasa takut untuk kembali mengambil peluang.

Pada saat latihan trading di awal dahulu, Anda mencoba mengklik buy atau klik sell. Tiba-tiba anda mendapatkan profit yang besar. Padahal, waktu itu tidak banyak sistem trading yang anda ketahui dengan baik, tidak banyak indikator yang sudah dipelajari, namun bisa menghasilkan profit yang menakjubkan tanpa harus memakai setumpuk analisa. Ubahlah pemikiran Anda seperti halnya saat masa-masa latihan dahulu, tidak takut untuk melakukan analisa, tidak takut untuk melakukan transaksi, serta tidak takut untuk membuat kesalahan yang tidak dapat terprediksi.

2. Memberikan Angan-angan dan Harapan

Banyak dari mereka yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia forex masih saja belum memperoleh kekayaan. Banyak dari mereka yang cenderung hidup dengan pas-pasan dari hasil trading. Sudah barang tentu trading yang ditekuni saat ini adalah berupa angan-angan agar di masa depan bisa kaya raya dari hasil yang bisa didapatkan di dunia forex. Namun yang terjadi, loss demi loss selalu saja menghampirinya.

Harapan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan latihan dan pembelajaran yang juga tak sesuai dengan harapan. Dibutuhkan pengorbanan hingga mencapai kondisi yang diangan-angankan tersebut. Anda harus rela jika waktu terbuang, rela jika uang menghilang, dan rela tenaganya dikuras dan berkurang setiap saat. Cobalah mempunyai harapan yang realistis yang diimbangi dengan berlatih menuju angan-angan tersebut. Jika latihan anda tidak sesuai dengan tujuan, maka tinggalkan cara itu dan pilihlah untuk dapat tetap dekat dengan angan-angan dan harapan yang Anda idam-idamkan sebelumnya.

 

3. Memotivasi Keserakahan

Semua trader pastinya akan tergiur untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Tidak ada atasan atau bos yang harus memberikan aturan. Tapi Anda bebas untuk melakukan transaksi berapapun besarnya, atau berapapun modalnya, trading akan tetap memberi keuntungan sesuai jumlah lot yang Anda masukan. Namun terkadang, mereka yang ingin cepat kaya berusaha untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dengan serakah.

Banyak trader yang jatuh dan bangkrut karena sifat serakah. Banyak trader yang tidak bisa mengendalikan volume transaksi yang mereka lakukan karena serakah. Dan banyak pula trader yang terfloating karena sifat serakah. Gunakanlah Money Management dan aturan management risiko untuk menghindari keburukan sifat keserakahan tersebut. Semakin Anda mengikuti perasaan serakah yang Anda punya, efek yang akan didapat hanya berupa kebangkrutan dikemudian hari.

Kesimpulan Yang Bisa Dipetik

Banyak orang yang terjun ke dunia trading tidak bisa terlepas begitu saja dari masalah psikologis dan perasaan yang bisa muncul sewaktu-waktu. Adanya keserakahan, angan-angan yang tinggi, dan adanya ketakutan, membuat diri Anda seperti sedang berada di dalam suatu kutukan yang tidak dapat berhenti. Kenali dan gunakan media penangkal semisal manajement trading.

Manajement trading ini sendir terdiri atas management lot, management risiko, dan management modal. Sekilas memang terdengar kompleks, namun akan mudah bila anda nanti sudah terbiasa. Bila anda sama sekali belum belajar tentang ini, cobalah untuk mencari referensi bacaan, atau cobalah untuk berkonsultasi ke yang sudah lebih seniot.

Percayalah, tidak ada sesuatu hal yang terlalu sulit untuk dipelajari dari sebuah buku panduan. Bila anda nanti sudah bisa menguasai manajemen trading, hampir dapat dipastikan kutukan tersebut tak akan menghampiri Anda. Dan anda, akan selangkah lebih dekat lagi dengan kesuksesan.

Cara Mengatasi Kegagapan Ketika Sedang Trading

Kebanyakan trader yang masih pemula biasanya akan merasa gagap ketika baru saja memulai trading. Meskipun sebelumnya sempat melakukan simulasi melalui demo account yang disediakan oleh broker forex yang telah ia pilih, tetap saja “sensasi” yang akan dirasakan oleh setiap trader di real account akan berbeda. Jelas, karena kali ini uang sungguhan yang terlibat. Kalau merugi, kerugian yang diderita tidak hanya sekedar angka minus yang tertera di laporan transaksi. Yang akan “terluka” bukan hanya sekedar “harga diri”, melainkan juga pundi-pundi uang yang kita punya.

Sebenarnya, bukan hanya pemula saja yang sering merasa gagap ketika akan melakukan transaksi. Banyak juga “trader lama” yang mendapat hal serupa, yaitu ketika mereka akan kembali memulai perjalanan trading setelah sempat vakum karena hal tertentu (biasanya karena baru saja mengalami loss).

 

Tahukah Anda bahwa semua trader pernah mendapati kegegapan seperti itu?

Kegagapan Trading

Kegagapan Trading

Kegagapan menjelang transaksi perdana merupakan hal yang wajar dan sering terjadi. Kebanyakan penyebabnya – selain bidang yang disebutkan pada paragraf pertama – adalah minimnya pengalaman. Namun, sebenarnya bukan hanya itu saja penyebabnya. Setidaknya ada beberapa hal yang mengakibatkan seorang trader pemula merasa gagap disaat akan memulai trading.

Kali ini, saya akan membahas beberapa hal yang mampu menimbulkan kegagapan ketika Anda baru akan memulai trading forex. Harapannya, jika Anda telah mengetahui penyebabnya, maka Anda akan mampu menghindarinya.

1. Tidak memiliki skill trading

Tentu saja. Jangankan trading forex, disuruh nyemplung ke kolam renang pun orang akan gagap bila ia tak dapat berenang.

2. Tidak mempunyai sistem untuk bertrading

Kebanyakan pemula hanya akan sekedar mencoba-coba saja. Sangat jarang sekali pemula yang memiliki sistem trading yang baik. Kalaupun ada, kebanyakan dari mereka hanya “mengekor” pada apa yang dilakukan oleh trader lama.

Yang dimaksud dengan sistem trading disini adalah metode analisa/metode trading yang sesuai dengan peran Anda sebagai trader. Tentu saja, selain cocok dengan peran diri sendiri, sistem trading tersebut juga harus telah berhasil “lolos uji”.

Anda mutlak harus menguji coba tentang sistem trading yang akan Anda pergunakan melalui serangkaian simulasi di akun demo. Jika hasilnya baik (profit konsisten), maka tak ada alasan untuk meragu akan kebenaran sistem trading tersebut. Tetapi ingat bahwa dalam menguji sistem trading tersebut Anda juga harus memiliki sikap obyektif. Pastikan Anda mengikuti rule yang diterapkan oleh sistem tersebut. Jangan dilanggar, karena hal itu akan mencerminkan apa yang akan Anda lakoni dan dapati dalam real trading.

3. Tidak memiliki trading plan

Ini juga merupakan salah satu penyebab kegagapan. Begini, ibarat Anda akan berkelana ke dalam hutan, tentu Anda akan merasa lebih tenang bila sebelumnya sudah mempersiapkan perbekalan yang diperlukan. Anda tidak akan terlalu khawatir jika telah mempersiapkan peta (atau alat penunjuk yang lebih canggih lagi semisal GPS), bahan makanan, alat komunikasi, peralatan P3K dan mungkin senjata untuk berjaga-jaga.

Dalam trading pun juga demikian. “Peralatan” yang dibutuhkan dimasukan ke dalam “backpack” yang bernama trading plan.

Masukanlah dalam trading plan anda tersebut sistem trading dan komponen pembatasan resiko (risk management). Anda juga harus menyertakan komponen pengelolaan modal (money management) yang cukup berkaitan erat dengan risk management.

4. Keinginan untuk menjadi sempurna

Sifat perfeksionis menurut pakar psikologi justru merupakan penyebab kegelisahan atau kegagapan. Trader yang perfeksionis berminat senantiasa ingin benar di setiap keputusan yang ia ambil. Ia selalu ingin dapat memprediksi dengan tepat kapan harga mengalami kenaikan ataupun penurunan. Yang ia inginkan adalah, harga akan selalu naik begitu ia membuka posisi buy dan segera turun ketika ia membuka posisi sell. Intinya, ia ingin dalam setiap transaksi yang dilakukan harus berbuah keuntungan, dan ia takut merugi.

Jangan berharap untuk menjadi sempurna. Nyatanya, tidak ada sesuatu hal yang sempurna di dunia ini, termasuk trader. Yang perlu Anda lakukan adalah tetaplah berfokus dan menjalankan trading plan dengan disiplin. Bukankah dalam trading plan itu terdapat pembatasan resiko yang dapat Anda tolerir?

Untung-rugi adalah hal yang biasa dalam trading forex. Yang penting, akumulasi keseluruhan transaksi Anda akan berujung positif. Tidak peduli entah itu besar atau kecil.

5. Tegang, tidak mampu bersikap santai

Di poin nomor 4 sudah dijelaskan, bahwa untung-rugi merupakan hal yang biasa. Jadi, apa yang perlu dikhawatirkan? Bukankah Anda sejak awal telah membatasi resiko dalam penyusunan trading plan?

Salah satu hal yang harus Anda sadari adalah, resiko merupakan bagian dari bisnis, termasuk juga dengan trading. Jadi, kembali saja ke trading plan yang anda miliki. Jalani dengan santai. Percayalah, bahwa jika proses yang Anda jalankan sudah benar, atas izin Tuhan, hasil yang akan Anda peroleh juga akan baik.

Bersikap Tenang Bak Suasana Hutan

Ketenangan merupakan suatu yang indah. Dengan suasana tenang, seseorang bisa mengambil keputusan dengan baik, dan bisa berfikir dengan lebih jernih. Ini berlaku untuk siapapun, dan untuk bidang apapun. Termasuk juga bidang dunia perdagangan, terutama forex.

Diluar sana, banyak sekali trader yang mengalami kebangkrutan, hanya karna kurang mampu mengendalikan diri, dan bersikap lebih tenang lagi. Dan ini benar adanya. Jumlah trader yang seperti tadi bukan hanya satu ataupun dua. Bukan pula puluhan, atau sekedar ratusan. Tentunya, anda tidak ingin menjadi salah satu dari mereka bukan?

Oleh karenanya, belajarlah untuk bersikap tenang sedari dini. Bilapun masih merasa kesulitan, anda bisa berlatih dengan metode yang simple semacam meditasi, atau membaca artikel yang dapat mengajari kita untuk dapat selalu bersikap tenang.

 

 

Oke, Kali ini saya akan mengajak Anda untuk melihat sikap dari seorang trader dari sisi psikologis.

Banyak sekali orang yang melakukan transaksi secara serampangan. Transaksi yang semacam ini banyak sekali dijumpai pada kalangan trader yang masih terbilang pemula. Umumnya, mereka yang sering melakukan transaksi seperti ini memang memiliki sifat yang agak gegabah, sering cemas dengan apa yang dilakukan nya, dan kurang perhitungan. Sehingga, ini tercermin dari track record anda dalam menjalani sesi perdagangan.

 

Ketika open position dimulai, biasanya trader pemula diselimuti perasaan menggebu dan jantung yang berdebar.

Hal ini sering kali muncul di setiap tick pergerakan chart pada open position. Penyebabnya simple, trader tersebut kurang tenang. Dan, bukan trader yang mengalami hal seperti ini biasanya akan lebih mudah merasa kelelahan fisik dan mengalami penurunan tingkat fokus.

 

Bersikap Sebagai Seorang Trader Yang Lebih Tenang

 

Sikap Yang Tenang Kunci Kesuksesan

Sikap Yang Tenang Kunci Kesuksesan

 

Apa yang biasanya Anda lakukan ketika telah memiliki open position di akun trading? Langsung anda tinggalkan, atau anda tatap hingga akhir sesi perdagangan? Jawablah dengan jujur, sesuai kebiasaan anda ya.

Sebenarnya, sikap yang baik sesudah Anda memiliki open posisi adalah mengawasi perkembangan posisi trading yang anda buka, dengan perasaan tenang. Perasaan gembira yang disertai ketenangan secara psikologis mampu meningkatkan ketajaman olah fikir dan sanggup menambah tingkat fokus yang Anda miliki.

Lihatlah pada pergerakan harga, perhatikan dan cermati seputar bagaimana pergerakannya, sudah sampai di level harga berapakah ia. Perhatikan pula setiap indikator yang Anda pakai, serta candlestick yang membentuk suatu pola. Fokuskan pula pada sinyal yang terdapat pada sistem Anda, apakah telah cross atau belum cross (bila memakai Moving Averages), atau sudah jenuh masih belum (bila memakai Stochastic), atau telah tembus belum (bila memakai Fibonacci). Bila ada berita yang diluncurkan oleh media, perhatikanlah efek dari berita tersebut.

Kemudian, bila Anda berada pada open position, jangan bertanya lagi soal ke manakah arah pergerakan harga selanjutnya akan mengarah. Jangan coba-coba untuk bertanya, termasuk ke rekan-rekan yang ada di FB ataupun teman sesame trader. Hal ini dapat mengganggu Anda dalam berkonsentrasi pada open position yang sudah Anda lakukan tadi.

Jangan mengatakan pada siapapun tentang trend saat ini, bila Anda telah memiliki open posisi.  Jika analisis Anda dengan analisis teman terdapat perbedaan, pasti akan timbul rasa ragu-ragu pada analisis Anda sebelumnya. Bukan mendapatkan solusi, Anda justru akan bertambah bingung dengan validitas analisis anda.

 

Jangan Merasa Panik

Bila harga sedang bergejolak, posisi Anda mulai floating minus, dan pergerakan mulai terjadi dengan cepat, janganlah merasa panik. Biasanya, beberapa trader akan merasa kebingungan bila harga yang sedang berlaku ternyata berlawanan dengan apa yang ia harapkan. Jika hal itu benar, rasa cemas dan was-was bisa saja mulai menyelimuti diri trader tadi, hingga sesi trading itu berakhir untung atau malah berakhir rugi.

Saat profit sudah mencapai 3-4 point, trader yang mudah panic biasanya bersegera untuk menutup posisi. Alasan nya, ia takut harga akan bergerak berbalik arah. Ini adalah tindakan yang kurang baik untuk kelancaran trading ke depannya. Dari pengalaman teman yang lebih senior, perasaan ragu dan bingung, kemungkinan besar akan menghasilkan sesi transaksi yang loss.

Tetaplah bersikaplah tenang, dan jangan panic agar Anda tidak termasuk kedalam golongan trader yang mengalami loss.

 

 

Kesimpulan

Sikap tenang pada diri trader ketika melakukan open posisi amat diutamakan. Efek dari rasa tidak tentram dan perasaan ragu dapat menimbulkan prediksi yang salah dan mengakibatkan anda mengalami kerugian. Janganlah takut atau panik bilaa harga cenderung berlawanan, dan jangan tanyakan lagi ke orang lain tentang trend yang berlaku, ketika Anda sudah open posisi. Bila hal itu Anda lakukan, perubahan besar pada transaksi Anda akan segera terlihat. Dan, anda juga akan merasakan sensasi trading yang lebih menentramkan hati.

 

Oke, cukup sekian dulu artikel kami yang satu ini. Terimakasih telah menyimak artikel ini hingga tuntas, semoga anda bisa trading dengan lebih tenang lagi ya.

Pentingnya Berderma Dalam Kesuksesan Trading

Banyak dari kita kesulitan dalam mempelajari dunia trading. Sudah berkali-kali mengalami loss, namun tetap saja tak kunjung mendapat profit. Mungkin, kita juga sudah berkali-kali pula mengikuti berbagai rekomendasi dari para trader senior, namun tetap saja terjebak Margin Call (MC). Kita telah berlatih berbulan-bulan, tapi masih saja tidak terlihat perkembangan jumlah profit pada Account trading kita. Lantas, apakah yang sebenarnya sedang terjadi?

Tanpa kita sadar, selama ini, apa yang kita raih semisal withdraw profit, tak lain adalah pemberian dari Sang Pencipta. Namun, seringkali kita merasa bahwa profit yang kita dapat adalah hasil dari jerih payah kita sendiri, tanpa terdapat sedikitpun campur tangan orang lain, terlebih lagi dari Tuhan.

Mind-set semacam inilah yang harus kita benahi. Sebagai seorang yang bertuhan, kita harus mulai memberikan sebagian profit kita kepada mereka yang kekurangan, sebagai wujud rasa terima kasih kita kepada Tuhan, atas segala macam hal yang telah diberikan Nya kepada kita.

Karena semua hal yang kita lakukan di dunia ini, sebenarnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Bilamana kita berbuat buruk kepada orang lain, pasti hal-hal buruk akan menimpa kita atas kehendak Tuhan. Bilapun kita berbuat baik pada orang lain, Tuhan tidak akan lengah, dan pasti akan memberikan ganjaran yang baik, atas apa yang kita perbuat.

 

Berderma Kepada Sesama

Berderma Kepada Sesama

 

Berbagi dengan orang lain, atau berderma, selain bisa membantu orang-orang yang membutuhkan, juga akan memberikan efek positif kepada diri kita pribadi. Mengeluarkan sebagian uang kita untuk mereka yang kekurangan, setidaknya dapat membuat pikiran dan hati menjadi lebih nyaman dan tentram. Jadi, agar kita lebih nyaman dalam bertrading, cobalah untuk rutin berderma dari sekarang. Seperti yang kita ketahui, untuk melakukan trading, kita membutuhkan perasaan yang nyaman, sehingga kita dapat melihat harga tanpa ada sedikitpun rasa risau.

Setiap agama (baik itu Islam, Kristen, Hindu, ataupun Budha) amat menyarankan kepada para pemeluknya untuk melakukan derma. Karena, efek samping dari memberikan sebahagian dari apa yang kita punya untuk orang lain, dapat menghilangkan penyakit ataupun bala yang ada pada diri kita. Tentunya ini amat didamba oleh siapapun, termasuk para trader yang memiliki penyakit serakah dan ketakutan, yang obatnya tidak dapat dibeli di apotik manapun.

Untuk memperkuat niat anda untuk berderma, akan kami jabarkan berdasarkan pandangan dari beberapa agama, tanpa sedikitpun berniat untuk menceramahi dan memaksa anda untuk mengamalkanya.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Islam

Agama Islam telah mengajarkan bersedekah kepada para pemeluknya. Hal ini diterangkan secara jelas pada Al Qur’an dan hadist (anjuran dari nabi Muhammad). Siapa saja yang melakukan derma, akan dihilangkan dosa nya, dipanjangkan umurnya, dan akan mendapat ganjaran kebaikan yang sangat besar.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Kristen

Agama Kristen sendiri juga menyerukan kepada para pemeluknya untuk mengeluarkan sedekah. Karena, dalam agama Kristen, sedekah sendiri akan digantikan oleh Tuhan dengan berlipat ganda, dan tak akan pernah habis maupun rusak oleh kutu ataupun ngengat. Dan, bagi yang menjalankan amalan sedekah, mereka juga akan mendapatkan ketenangan batin yang menyenangkan.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Hindu

Sesungguhnya makin banyak kita bersedekah maka makin banyak pula kenikmatan yang akan diperoleh sebagaimana dinyatakan dalam kitab Sarasamuscaya, yang merupakan salah satu bagian kitab suci agama hindu.

 

Teruntuk Anda, trader yang beragama Budha

Berderma yang dilakukan dengan keyakinan, penuh hormat, secara tepat waktu, ikhlas dan tanpa merugikan diri sendiri ataupun pihak lain akan menghasilkan buah karma yang baik berupa kemakmuran, kekayaan, dan harta benda yang berlimpah.

 

 

Kesimpulan Artikel ini

Segala kemajuan yang kita dapati sejatinya adalah karunia dari Tuhan. Berkat kemurahan yang Tuhan beri, kita bisa mendapat profit dan membaca arah harga dengan nyaman dan bijak. Oleh karenanya, kita harus banyak berterimakasih kepada Tuhan, dan harus sering bersyukur.

Sejatinya, berderma kepada orang lain tidak hanya dilakukan menggunakan uang saja. Namun, perbuatan kita untuk membantu sesama juga merupakan salah satu cara untuk membalas karunia yang telah Tuhan beri kepada kita semua.

Untuk anda yang sudah terbiasa berderma dengan sesama, mungkin sudah cukup paham dengan apa yang kami jelaskan tadi. Namun, untuk anda yang masih belum terbiasa, anda kami rekomendasikan untuk mencoba hal ini sesekali.

Seperti apa yang kami sebutkan tadi, berderma tidak harus dengan mengeluarkan uang. Tapi, bilapun anda ingin berderma dengan uang yang anda punya, cobalah untuk melakukanya sedari yang paling mampu anda ikhlaskan, terlebih bila sudah menyangkut masalah nominal. Bilapun anda bingung mau berderma kemana, anda bisa menyalurkanya lewat lembaga-lembaga resmi, ataupun ormas yang siap menyalurkan dana yang anda berikan, ke orang yang berhak untuk mendapat bantuan.

 

Apapun keputusan anda, anda lah yang akan memperoleh kebaikan atas setiap perbuatan baik yang anda lakukan. Sampai jumpa!

Inspirasi Trading Dari 5 Kesalahan Fatal Para Artis

Bila berbicara tentang artis-artis top lokal sampai level internasional, sepertinya tidak akan ada habisnya. Umumnya, kita akan merasa terkesima dengan sepak terjang mereka di layar sinema, atau mungkin hanya beberapa eksposur dari kehidupan pribadi mereka. Namun tahukah Anda? terkadang Artis juga ada yang melakukan kesalahan fatal. Dan, konsekuensi buruk harus ia terima bagi karir mereka. Sebagai trader, Anda dapat belajar Trading forex dengan menghindari kesalahan yang serupa agar karir trading anda tetap bisa berjalan dengan lancar.

 

Trading Layaknya Bajing Melompat, Akan Jatuh Kapan?

Seperti peribahasa yang ada di atas (dengan sedikit penyesuaian), kadangkala kita sebagai manusia memaksa agar mampu melampaui performa puncak untuk mengejar target. Pada titik tersebut, kurangnya tingkat kewaspadaan akan berujung kepada kesalahan fatal yang memiliki konsekuensi yang berkepanjangan.

Berikut adalah contoh dari para artis terkenal dengan karier yang cukup gemilang dan malah berakhir buruk karena kesalahan dalam menata manajemen karier mereka.

 

1. Nicholas Cage, Terlalu Sering Menghamburkan Uang Yang Ia Peroleh

Nicolas cage

Nicolas Cage

Nicholas Cage dikenal sebagai salah satu artis Hollywood papan atas dengan bayaran tertinggi (sekitar USD 40 juta pada 2008-2009). Hanya saja, keputusannya dalam “menginvest” penghasilannya sangatlah meragukan. Dia telah menghamburkan sebagian besar pendapatan yang ia miliki untuk membeli kompleks perumahan mewah, mobil super mahal, kapal pesiar, dan lain sebagainya tanpa alasan fundamental yang cukup kuat.

Akibatnya, Nicholas Cage mengajukan klaim bangkrut pada sekitar tahun 2009. Singkat kata, dia tak mampu lagi menanggung pajak dan aneka pengeluaran tambahan lain dari tumpukan barang-barang mewah yang ia miliki.

Bagi seorang Trader, belajar trading harus amat didasari oleh kesadaran terhadap ketahanan modal yang dimilikinya. Ketahuilah, jumlah maksimal lot dan besaran unit mata uang ketika Anda membuka posisi dengan mempelajari manajemen resiko. Kontrol pengeluaran Anda, jangan sampai malah terjadi sebaliknya, Anda dikendalikan oleh nafsu berbelanja.

 

2. Mel Gibson, Pemilik Temperamen Seburuk Gajah Mengamuk

Mel Gibson

Mel Gibson

Salah satu artis legendaris papan atas Hollywood ini, pernah memiliki riwayat buruk karena masalah temperamen. Karier gemilangnya ternodai oleh kejadian pada 2006 silam dimana dia tertangkap sedang mengemudi di bawah pengaruh minuman keras. Saat itu, ia terekam sedang mengumpat, melontarkan bermacam kalimat tak senonoh (SARA) ke aparat polisi selama proses penahanan berlangsung.

Semenjak kejadian tadi, banyak rumah produksi Hollywood yang memblacklist seorang Mel Gibson.

Kontrol emosi juga merupakan faktor penting dalam belajar trading. Jika Anda sedang berada dalam kekalutan, alam bawah sadar akan secara otomatis mengambil alih proses pengambilan keputusan. Bisa jadi akibatnya akan berdampak buruk bagi keberlangsungan aktivitas trading yang Anda miliki.

Ambil waktu sejenak untuk rehat dari aktivitas trading. Jernihkan suasana hati dan pikiran Anda sebelum kembali melakukan trading.

 

3. Lindsay Lohan, Terjerumus Ke Dalam Obat-obatan Terlarang

Lindsay Lohan

Lindsay Lohan

Karier artis yang cukup populer dari seri “Parents Trap” ini berhenti karena masalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Masa perkembangan kariernya akhirnya terancam karena terpaksa harus masuk dan menjalani program rehabilitasi.

Tidak perlu panjang lebar, apapun alasan Anda saat bertrading, jangan pernah libatkan obat-obatan terlarang ke dalamnya. Percayalah, barang haram itu lebih banyak membawa rugi ketimbang membawa manfaat.

 

4. Britney Spears dengan Oops I Did It Again-nya

Britney Spears

Britney Spears

Artis Pop legendaris ini terkenal melalui lagunya yang cukup ngehits. Puncak karirnya mulai menurun sejak permasalahan rumah tangga mencuat pada tahun 2007 silam. Pada saat itu, Britney Spears mulai memperlihatkan perilaku ceroboh sebagai orangtua dan berbagai macam pelanggaran sosial yang semakin mengancam citra publiknya.

Britney Spears ditengarai mempunyai masalah psikologis “breakdown”. Dimana, ia tidak mampu lagi mengontrol perilaku buruk yang dikarenakan masalah-masalah pribadi yang tidak terselesaikan, dan semakin lama semakin menumpuk.

Belajar trading, agaknya menuntut ketelitian dan kewaspadaan agar setiap keputusan yang anda buat, dapat Anda evaluasi saat hasilnya terlihat. Solusi dari setiap permasalahan dapat dipelajari dari serangkaian proses evaluasi tersebut.

Jurnal trading adalah salah satu media terbaik yang digunakan untuk mencatat setiap langkah dan pengambilan keputusan saat Anda masih sedang belajar trading. Setiap kesalahan yang anda lakukan bisa Anda hindari atau perbaiki bila Anda sudah mampu mengindentifikasi di titik-titik manakah potensi kesalahan tersebut akan muncul. Jangan menyepelekan masalah sampai bertumpuk dan menjadi lebih besar lagi.

 

5. Miley Cyrus, Menantang Aturan Yang Ada

Miley Cyrus

Miley Cyrus

Susah membayangkan bagaimana sesosok karakter anak sekolah seperti Hannah Montana (film serial Disney) adalah awal karier dari Miley Cyrus. Citra publiknya kini dipenuhi oleh berbagai kontroversi mengenai sikap eksentriknya yang kerap menantang peraturan-peraturan sosial. Entah sampai kapan si Bajing ini akan terus melompat. Namun akhirnya suatu saat ia akan terjatuh juga.

Sebagai trader, anda dapat belajar trading dengan segala macam pendekatan menurut pilihan Anda pribadi. Tapi, tentu saja Anda harus terlebih dahulu mengenali tentang sejauh apa Anda berani mengambil resiko. Jika tak ingin kondisi keuangan Anda mengalami “kontroversi” seperti halnya dengan seorang Miley, ikutilah aturan-aturan trading tertentu yang memungkinkan Anda untuk mampu menekan risiko. Dan jangan sekalipun mempertaruhkan uang dalam jumlah yang Anda sendiri tak sanggup menanggungnya bila uang tersebut tiba-tiba lenyap.

 

Kesimpulan

Trading merupakan sebuah proses dimana seorang trader mampu meniru atau menghindari serangkaian tindakan pengambilan keputusan dari berbagai sumber untuk mengimprovisasi hasil kegiatan trading. Dalam hal ini, inspirasi untuk belajar dan latihan bertrading di dunia forex. Ini juga dapat diperoleh dari mengamati perilaku para artis dunia, walaupun sebenarnya ada banyak juga tokoh-tokoh di dunia trading dan investasi finansial yang dapat dijadikan panutan.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman