Sebenarnya, Apa Sih Penyebab Trader Takut Loss?

Apakah anda seorang trader? Bila iya, coba jawab pertanyaan berikut.

Apa iya, di dunia ini ada trader yang ingin dan mau mendapatkan loss begitu saja? Tentu jawabnya tidak akan ada. Ini wajar, mengingat loss dalam forex berarti rugi, dan berpotensi menyebabkan kebangkrutan. Semua trader tentu ingin mendapat profit dalam karirnya.

Namun pada faktanya, loss merupakan hal yang wajar. Seandainya loss tidak ada dalam kamus dunia Forex trading, mungkin saja Forex akan menjadi ladang uang yang biasa saja.

Tanpa loss, Forex tak akan mampu menarik perhatian. Tetapi bukan berarti dengan terus-terusan mendapat loss itu berarti baik. Kemudian, kami ingin menyampaikan bahwa setiap trader harus memperhatikan rasio keseimbangan antara profit dan loss dalam transaksinya di dunia Forex. Selalu mendapat loss dapat membuat trader terancam margin call (MC), sedangkan bila trader terus mendapatkan profit, tentunya juga memiliki efek yang kurang baik. Karena apa? Karena hal ini dapat membuat siapa saja menjadi lupa diri.

 

Siap Dengan Loss Di Dunia Forex

Siap Dengan Loss Di Dunia Forex

 

Nah, yang menjadi permasalahan adalah, trader biasanya saat melihat floating, atau terkena stop loss, pasti akan langsung merasa sebal dan berwajah suram. Karena, mereka tahu betul bahwa floating dan stop loss hanya akan mengarah ke satu hal. Apa itu? Kerugian! Hal inilah yang perlu Anda pahami, supaya trading yang Anda lakukan di masa mendatang menjadi lebih baik, lebih nyaman, dan bisa lebih tenang lagi.

 

Hanya menginginkan profit semata

Sifat manusia memang senantiasa diliputi oleh rasa ingin menang sendiri. Tentunya, ini juga berlaku ketika seseorang melakukan trading Forex. Trader tersebut pasti cenderung ingin mendapat profit, secara konsisten. Tidak ada yang menginginkan indikator loss berada dalam portofolio transaksinya. Hal itu sebenarnya wajar-wajar saja dan bukanlah merupakan sebuah keanehan yang terdapat pada diri trader. Tapi kalau sampai over, hal tadi akan berubah menjadi obsesi, yang berujung pada tanda tanya.

Perlu Anda ingat, setiap trader sejatinya pernah dan pasti akan merasakan pahitnya loss. Apakah Anda mengira bahwa bila sudah loss berarti segalanya sudah buruk? Pemahaman ini jelas-jelas keliru. Bila Anda mengalami loss, anda bukan berarti seorang loser. Yang perlu menjadi fokus Anda pribadi adalah bagaimana mengikuti sistem rule yang sudah Anda buat.

Setiap sistem yang Anda terapkan dalam trading akan mengalami permasalahan yang sama yakni kesalahan sinyal. Jadi, tak ada satupun sistem yang mampu menjamin profit secara terus-menerus. Bagaimanapun, trading hanyalah berupa permainan peluang. Sistem anda tidak akan pernah mungkin untuk mencapai tingkat keakuratan 100%. Seandainya sistem Anda sudah berpeluang 60% profit, itu sudah bagus. Dalam kata lain, dari setiap 10 transaksi yang anda jalani, anda hanya merugi sebanyak 4 kali. Kalau Anda sudah tahu tentang rasio kekalahan anda tadi, mengapa juga harus repot-repot meratapinya?

 

Tak bisa menerima loss sedikitpun

Salah satu penyebab dari kegagalan trader yang lain adalah, karena ia tak mampu menerima suatu kekalahan. Padahal, di setiap transaksi ada kalanya Anda akan dipaksa untuk keluar dari posisi secara mendadak. Baik itu karena harus melakukan cut loss, ataupun karena terkena stop loss.

Mengapa ada saja trader yang sudah tau tentang adanya loss tapi tidak mau menerimanya? Jawabannya hanya sederhana, karena tiap loss yang mereka alami dianggap terlalu besar. Seandainya loss Anda masih sanggup Anda tanggung, mungkin Anda tak akan pernah meratapinya. Jika Anda mempunyai management dan batas toleransi dari setiap kerugian, maka Anda akan tetap baik-baik saja.

Namun kenyataannya, masih banyak trader yang sering menahan floating. Mereka cenderung akan menunggu hingga harga dapat berbalik ke posisi yang diinginkan sehingga mereka lebih berpeluang untuk membuat profit. Ketika loss dari floating tersebut sudah menggunung, trader biasanya malah enggan untuk close posisi dan memilih untuk memperpanjang waktu penantiannya. Satu keputusan yang tak ayal akan menjadikan persentase loss semakin besar. Bila jalan ini yang Anda pilih, jangan heran bila akun Anda kelak terkena Margin Call.

Pada saat Anda sudah bisa mulai menerima kekalahan atau loss, maka performa trading Anda biasanya akan mulai stabil. Loss bukanlah suatu hal yang bisa dihindari, dan bukan pula kenangan yang bisa dilupakan. Loss hadir untuk dihadapi dan diminimalkan sebaik mungkin. Pada saat Anda cut loss, pelajarilah semua permasalahan yang menyebabkan kekalahan tersebut. Tetaplah berusaha untuk terus memperbaiki diri dari semua kesalahan yang anda lakukan sebelumnya.

 

Kesimpulan

Loss memang selalu ada dalam trading. Akan tetapi, hal tersebut dapat diterima bila Anda mengetahui tentang batas toleransi dari kekalahan. Loss dapat anda minimalisir dengan mengikuti rule pada sistem trading yang anda gunakan. Pada saat loss, Anda akan mengetahui tentang seberapa akuratkah sistee=m trading yang anda gunakan, dan bisa mulai melakukan penyesuaian. Bila Anda sudah dapat menerima loss dan menerima potensi kerugian yang sewaktu-waktu bisa Anda dapat, transaksi Anda akan menjadi lebih stabil.

Speak Your Mind

*

*

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman