Langkah Menentukan Take Profit

Dalam trading forex, pastilah hal yang paling di inginkan para investor yaitu profit dalam tradingnya. Mengapa demikian? karena sesungguhnya itu merupakan tujuan utama dari para Investor yang memutuskan masuk dalam aktifitas trading. Namun banyak juga para pemain sedikit bingung untuk menentukan berapa ideal Take Profit yang harus di pasang. Bahkan banyak juga pemain justru lebih suka untuk tidak menggunakan kedua-duanya dan lebih suka menutup posisi dengan cara manual (instant execution).

Jika Anda mempunyai posisi dalam trading danpada saat itu juga kebetulan Anda memonitor, maka jika ternyata dalam keadaan profit mungkin sekali Anda akan menghitung dulu berapa pip yang Anda peroleh sebelum mengambil keputusan untuk closing. Itu jika Anda tidak menerapkan profit taking plan, dan keputusan take profit hanya berdasarkan emosi.

Melalui artikel ini akan dicontohkan bagaimana cara menentukan take profit atau target profit. Kemudian selain itu juga memutuskan untuk keluar dengan cara yang sederhana, terbilang relatif mudah tetapi juga cukup efektif, yaitu dengan melihat setup price action sebagai sinyal serta indikator moving average sebagai pendukung, serta cara mengamankan posisi yang sudah profit dan masih open.

 

Emosi dan Logika dalam Take Profit 

Didalam kehidupan nyata banyak trader yang terkait mengunci profit hanya dengan alasan karena tekanan emosional saja, tidak mengikuti exit target yang telah disepakati sebelumnya dalam trading plan, atau bahkan mungkin tanpa target dan tidak terencana. Dampaknya yaitu pada take profit yang dihasilkan dimana sebagai hasil karena emosi jauh lebih kecil dibandingkan yang seharusnya bisa diperoleh, di samping seringnya merasa ragu dan kadang panik ketika pergerakan harga pun ikut berbalik arah juga. Sebaliknya trader yang disiplin menerapkan trading plan dengan exit target yang terencana mendapatkan profit sesuai dengan risk/reward ratio yang telah ditetapkan, tanpa keraguan atau pun kepanikan.

Selanjutnya GBP/USD daily pada gambar berikut adalah dengan mencontohkan seberapa besar seorang trader yang merasa ragu atau mungkin juga merasa segan terhadap take profit ketika pergerakan dari harga sudah mencapai area puncaknya, lalu mengabaikan petunjuk indikator moving average, sehingga hasil profit yang seharusnya bisa diperoleh benar-benar hangus.

Kemudian apabila pada akhirnya nanti harga mengalami kenaikan dan setelah itu masalah lain pundatang karena secara logika dilihat dari posisi open-nya, trader tersebut seharusnya sudah bisa take profit atau mengunci profit (dengan menggeser stop loss level/trailing stop loss) pada risk/reward ratio diantara 1:2 atau 1:3 di area (2).

ilustrasi Teknik profit 1

ilustrasi Teknik profit 1

 

 

Pasar Membawa Arah Pergerakkan

Banyak trader yang keluar secara manual dikarenakan pergerakan harga mulai melawan posisinya, tetapi selanjutnya berbalik lagi setelah eksekusi exit dilakukan, atau exit pada breakeven karena melihat dari harga yang akan berbalik, tetapi hal ini ternyata tidak. Trader tersebut berfikir seolah mereka tahu apa yang akan terjadi pada pergerakan harga di pasar.

Baiklah, sebenarnya tak seorangpun tahu dan bisa memastikan pergerakan harga pasar, tak terkecuali pada para profesional trader yang paling top. Yang perlu dan penting kita lakukan yaitu percaya sepenuhnya pada trading plan kita, dan risk / reward ratio yang telah kita sepakati. Maka biarlah pasar menentukan pergerakannya sendiri, selanjutnya kita sikapi dan siasati lewat strategi trading dan money management yang benar-benar telah teruji.

Kita harus selalu meningkatkan kemampuan dalam membaca probabilitas pergerakan harga dalam kondisi pasar yang berbeda-beda. Kemudian apabila kita mempermainkan pasar yakni dengan cara kita seringkali membuka posisi hingga overtrade, atau trading secara asal-asalan, maka cepat ataupun lambat account kita pun akan sirna tidak peduli seberapa strategi take profit apapun yang kita terapkan.

 

Mengunci Profit Pada Kondisi Pasar Trending

Jika kondisi pasar sedang trending dengan kuat, kita bisa meraup profit yang sangat signifikan dengan menggeser stop loss (trailing stop). Contoh dibawah ini AUD/USD daily dengan indikator ema 8 daily dan ema 21 daily sebagai support level dengan kondisi pasar uptrend.

ilustrasi mengunci profit

ilustrasi mengunci profit

 

 

Take Profit Pada Kondisi Pasar Ranging (Sideway)

Pasar yang sideway ditandai dengan batas-batas range atas dan bawah. Kita juga menetapkan level entry dan exit dengan formasi pin bar dimana terbentuk pada batas-batas range tersebut. Sebagai contoh, perhatikan chart GBP/USD daily berikut:

ilustrasi sideway

ilustrasi sideway

  

Menggunakan Risk/Reward Ratio

Walaupun sebenarnya tak seorangpun tahu mengenai apa yang akan terjadi pada pergerakan harga pasar, dari berbagai metode yang telah teruji, secara umum bila kondisi pasar sedang trending dengan sangat kuat, maka menerapkan trailing stop adalah strategi yang paling tepat guna meraup keuntungan besar atau big profit. Kemudian stop loss tersebut kita pindahkan. Bagaimana caranya? yaitu mula-mula dengan cara pada titik 1:2, kemudian 1:3, kemudian apabila kondisi pasar masih memungkinkan tidak ada salahnya untuk kita tingkatkan lagi.

Level target profit atau take profit biasanya ditentukan setelah adanya resiko, yaitu dengan risk/reward ratio yang kita rencanakan. Namun dalam kenyataannya target profit relatif bergantung pada kondisi pergerakan dari pasar. Trader pemula biasanya menentukan level target profit dengan perkiraan semata atau berdasarkan emosi saja, tanpa membaca pola pergerakan harga yang mungkin bisa terjadi. Nah, beberapa alternatif dalam artikel ini juga bisa memberikan opsi cara menentukan take profit yang lebih baik.

 

Speak Your Mind

*

*

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman