Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

Banyak pemain di pasar forex atau pasar saham menyebut dirinya sebagai seorang investor. Namun pada lain kesempatan ia mengaku dirinya merupakan seorang trader. Istilah ‘investor’ dan ‘trader’ acap kali dianggap sama saja, atau diartikan bahwa seorang trader adalah merupakan investor yang juga telah menginvestasikan sejumlah dana, dan seorang investor adalah seorang trader juga karena ia akan melakukan transaksi trading.

Dalam dunia investasi, ‘trading’ dan ‘investing’ merupakan dua buah aktivitas yang berbeda, walaupun pada kenyataanya, baik trader dan investor sama-sama terjun ke pasar. Sudut pandang, cara kerja dan strategi yang mereka gunakan sangat berbeda meskipun tujuan mereka persis sama yakni memperoleh profit yang sebesar-besarnya dalam kurun waktu yang sesingkat mungkin. Pada artikel berikut ini, akan diulas tentang pokok-pokok perbedaan antara keduanya.

 

Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

 

Yang Termasuk kedalam kategori Investor

 

Dalam dunia investasi, secara umum yang dikategorikan sebagai investor adalah mereka yang menempatkan dananya ke dalam instrument investasi jangka panjang semisal real estate ataupun rumah, industri skala besar maupun skala kecil, ataupun berinvestasi di pasar komoditi atau pasar saham untuk ditahan dalam jangka panjang atau dalam waktu yang sangat panjang (puluhan tahun). Dasar pertimbangan investor tentunya berfokus pada produk yang akan dibeli ataupun jenis usaha yang akan dimasuki. Bagi seorang investor saham, ia pasti akan lebih memilih perusahaan yang benar-benar memiliki performa yang sangat bagus.

Investor bisa digolongkan ke dalam investor institusi (institutional investor) semisal bank, lembaga keuangan selain bank, perusahaan khusus asuransi dan yang sejenis dengan nya, dan investor retail atau investor perseorangan. Yang dibahas disini lebih kepada investor perorangan, yang secara tipikal tidak mempunyai rencana yang jelas bila kelak hasil investasinya malah merugi. Mereka akan cenderung melakukan cut-loss untuk beralih ke instrument investasi lain, atau dibiarkan begitu saja dengan harapan bahwa nilainya akan rebound dan akan menghasilkan sejumlah profit.

Biasanya mereka akan menanggapi perubahan harga pasar seperti ini dengan was-was. Misalnya saat harga emas sedang drop seperti saat ini, mereka yang invest besar di emas tentunya akan merasa sangat cemas. Namun tentu saja tidak semua investor perorangan akan berlaku seperti demikian, mereka yang serius dengan rencana dan strategi investasi yang lebih canggih dan lebih matang akan mampu menuai sukses besar. Warren Buffett adalah contoh dari salah seorang investor perorangan kelas dunia yang sudah sangat sukses. Saking suksesnya, banyak sekali orang yang mengidolakan Warren Buffet ini.

 

 

Yang Termasuk Ke Dalam Trader

 

Jika investor lebih berfokus pada produk yang akan dibeli, trader akan lebih berfokus pada sentimen dan juga kondisi pasar. Seorang trader di pasar saham akan kurang mempedulikan tentang performa saham perusahaan yang akan dibeli, selama sentimen pasar terhadap perusahaan tersebut bervalue positif ia akan membeli sejumlah sahamnya untuk secepatnya dijual kembali. Selain itu, ia akan mempertimbangkan tentang kondisi pasar, jika pasar saham sedang terpukul oleh runyamnya suasana politik yang membuat pasar menjadi tidak kondusif bahkan menjadikan indeks harga saham turun, maka ia tidak akan masuk ke dalam pasar hingga kondisinya menjadi normal kembali.

Dibandingkan dengan para investor, transaksi yang dilakukan oleh para trader akan cenderung lebih bersifat jangka pendek dengan frekuensi yang lebih besar. Walau begitu, bila ditotal, jumlah volume dana yang digunakan bias saja tidak terlalu berbeda. Dan amat tergantung kepada dompet tiap trader tersebut. Dari hasil survey yang pernah dilakukan, sebagian besar trader yang mengandalkan sumber pendapatan hanya dari sektor trading (trading for living), baik di indeks saham futures, pasar saham, forex atau komoditi. Pada umumnya trader memiliki metode, strategi dan juga rencana yang jelas dan terarah karena biasanya mereka tak akan menahan posisi trading terlalu lama.

Mereka cenderung lebih suka menggunakan stop loss, target profit, dan juga risk/reward ratio guna membatasi kerugian serta mengatur keuntungan serta teknik-teknik dalam money management untuk memaksimalkan potensi profit yang mungkin tidak dipakai oleh para investor. Trader yang telah mahir akan masuk ke semua jenis pasar, baik itu pasar forex, saham, komoditi ataupun pasar futures. George Soros, pendiri dari Quantum Funds adalah contoh dari salah seorang trader kelas dunia yang amat sukses.

Ketika seorang trader sudah cukup suksesm biasanya ia akan menjadi seorang educator untuk bidangnya, melakukan pengembangan untuk software trading, menulis buku, mengadakan training ataupun seminar, dan hal-hal bermanfaat lain.

 

Walau sekilas kedua profesi tadi sama-sama terlihat simple, namun pada nyatanya pekerjaan mereka sama-sama memiliki tantangnya masing-masing. Dan untuk meraih kesuksesan pada dua bidang tersebut tentunya membutuhkan waasan yang luas, pengorbanan yang tak sedikit, serta tekad yang kokoh.

Oke, sekian dulu artikel kami tentang perbedaan antara trader dengan investor. Terimakasih sudah menyimak, see you next post!

(Dipost oleh Freelancer: Taufik Romadhon – fikro9202@gmail.com)

Sumber Artikel: http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=124535&title=trader_dan_investor_apa_bedanya

Konten ini ditulis oleh penulis freelance yang menulis secara bebas di Gainscope, bilamana ditemukan konten yang tidak sesuai harap lapor kepada info@gainscope.com

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman