Apa Itu Pivot Point Dalam Trading Forex?

Apa Itu Pivot Point Dalam Trading Forex? – Dalam menjalankan bisnis forex, terkadang ada bagian-bagian tertentu yang membutuhkan strategi khusus untuk bisa memahaminya. Seperti misalnya cara untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang berpotensi. Seperti yang kita tahu, level support dan resistensi merupakan level-level krisis yang banyak digunakan trader dalam mengambil keputusan.

Nah, sedikit pula trader yang memanfaatkan pivot point untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang berpotensi. Setelah itu, rumusan pivot point bisa anda gunakan untuk menempatkan order (buy/sell) pada kondisi yang sesuai.

Pivot Point Dalam Trading Forex

Secara umum pivot point, level support, dan resistance merupakan area dimana pergerakan harga dapat berubah sewaktu-waktu. Hanya saja, banyak trader yang lebih menggunakan pivot point dibanding lainnya. Hal ini terjadi karena pivot point cenderung lebih obyektik dalam mengamati grafik. Sedangkan beberapa indicator lainnya seringkali mengalami kesalahan.

Perlu diketahui pula jika pivot point dihasilkan dari nilai total penjumlahan posisi harga pada periode hari sebelumnya. Harga ini meliputi harga pembukaan (open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low), serta harga penutupan (close). Keempat harga tersebut kemudian dibagi kembali dengan jumlah dari posisi –posisi harga tersebut yakni 4 (Open, High, Low, dan Close). Sebagai contoh, mari kita hitung nilai pivot point berikut ini :

(Open + High + Low + Close) / 4 = (1.1380 + 1.1266+ 1.1136 + 1.1250) / 4 =11258

Selain rumus tersebut, anda juga bisa mencari nilai pivot point menggunakan rumus (High + low + Close) / 3.

Timbal Balik Pivot Point, Level Support dan Resistance

Tidak hanya berfungsi membantu mengidentifikasi level support dan resistance. Sebaliknya, level support dan resistance juga membantu pivot point dalam menentukan garis target point dan entry point.
Garis support akan diibaratkan sebagai batas dari pergerakan harga yang mengalami penurunan (bearish).

Sedangkan Resistance diibaratkan sebagai batas dari pergerakan harga yang mengalami kenaikan. Pada konsisi ini pivot point berperan untuk menentukan arah harga selanjutnya. Jika harga berada diatas pivot point, maka kemungkinan harga akan mengalami kenaikan (bullish). Sebaliknya, jika harga berada dibawah pivot point, maka kemungkinan harga akan mengamali penurunan (bearish).

Level Fibonacci

Selain pivot point, sebenarnya ada level lain yang memiliki tingkat obyektifitas hampir sama, yakni level Fibonacci. Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan level ini. Perbedaan Fibonacci dengan pivot point adalah, pada level Fibonacci masih terdapat pandangan subyektif pada bagian tertentu. Terutama pada saat indicator Fibonacci melepas pergerakan Swing Highs dan Swing Lows. Sedangkan pivot point masih dapat menggunakan metode yang sama untuk menghitung kedua pergerakan tersebut. Inilah alasan mengapa saat ini banyak trader yang terus mengawasi pergerakan dua level tersebut.

Selain kelebihan diatas, povit point tentu memberkan manfaat bagi banyak trader. Misalnya saja, trader jangka pendek yang mengincar profit. Trader range bound yang menggunakan pivot point untuk mengenali titik-titik reversal. Atau trader breakout yang memanfaatkan pivot point untuk mengenali level kunci yang tepat. Sungguh banyak bukan manfaat pivot point ? Tak hanya itu, bagi anda yang berniat menentukan target point dan entry point, pivot point juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasinya.

Meskipun pivot point memberikan banyak manfaat, perlu diperhatikan jika pivot point bukan cara untuk memastikan dan menetapkan harga. Melainkan hanya digunakan untuk memprediksi pergerakan harga pasar. Tentu hal ini akan lebih berarti dari pada anda tidak melakukan prediksi sama sekali mengenai harga pasar.

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman