Bagaimana Cara Menghindari Investasi Emosional?

Sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan dasar yang sama untuk masuk dan sukses dalam menginvestasikan setiap sen dana yang dimilikinya. Namun sayangnya dalam setiap proses pengembangan kemampuan yang dimiliki, setiap orang akan mendapatkan hasil yang berbeda. Apakah Anda setuju dengan hal ini?

Membahas tentang investasi pasti tidak akan lepas dari kata untung, rugi, keuangan dan emosi. Faktanya kata “emosi” seringkali menjadi jebakan batman bagi banyak orang. Tidak hanya satu atau dua orang, tidak juga satu atau dua juta saja yang harus menghilang dalam sekejap karena kata “emosi” ini. Cukup banyak investor yang terjebak dalam suatu emosi seperti ketakutan dan keserakahan yang bisa menggiring mereka ke puncak kesuksesan semu atau bahkan ke jurang kerugian.

Nah kali ini kita akan sedikit berbagi mengenai cara untuk menghindari investasi emosional dan juga tips agar Anda bisa tetap berada di jalur investasi yang benar.

Hal-Hal yang Mempengaruhi Investasi Emosional

Apakah Anda tahu darimana investasi emosional bisa muncul? Faktany perilaku investor sendiri menjadi salah satu penyebab investasi emosional bisa hadir dalam diri Anda. Tidak hanya itu saja, waktu yang tidak tepat juga membuat rencana yang Anda susun menjadi berantakan dan tentunya ini akan mempengaruhi Anda secara emosi bukan? Segala ketidakpastian yang muncul karena waktu yang tidak tepat akan membuat Anda goyah dan akhirnya Anda akan membelok dari rencana yang sudah ada.

Strategi Untuk Mengeluarkan Emosi Dari Investasi

Investor akan kembali memiliki kinerja buruk saat berkaitan dengan pengembalian dana yang sebenarnya. Fakta membuktikan bahwa investasi emosional bisa menjerat investor saat kondisi tidak menentu. Bagaimanapun ada beberapa strategi yang bisa meringankan masalah ini dan membantu Anda keluar dari investasi emosional ini.

Cara paling efektif adalah dengan strategi dollar-cost averaging. Strategi ini adalah di mana jumlah dolar yang sama diinvestasikan pada intervensi regular yang telah ditentukan sebelumnya. Anda harus tahu bahwa strategi ini bisa diaplikasikan dalam semua kondisi pasar.

Selama tren menurun, investor akan membeli saham dengan harga lebih murah. Lalu selama tren naik maka saham yang dibeli sebelumnya akan mendatangkan keuntungan. Kunci dalam strategi ini adalah tetap mengikuti strategi dan jangan pernah sekalipun berani mengotak-atiknya kecuali ada perubahan besar yang terjadi sehingga membutuhkan penyesuaian ulang.

Teknik lain yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi respon emosional terhadap investasi pasar adalah dengan cara mendiversifikasi portfolio. Dalam sejarah investasi, saat semua pasar bergerak serentak maka diversifikasi bisa memberikan sedikit perlindungan. Pada saat siklus pasar normal, penggunaan strategi diversifikasi akan memberikan perlindungan menurun.

Mendiversifikasi portofolio dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari berinvestasi di industri lain, berinvestasi di negara lain, mencoba investasi jenis lainnya hingga melakukan lindung nilai dengan berinvestasi pada real estate dan ekuitas pribadi.

Intinya investasi tanpa emosi sangat mudah untuk diucapkan secara teori tapi sangat sulit untuk dilakukan, khususnya karena pasar dan kondisi global dikuasai oleh ketidakpastian. Bukti juga menunjukkan bahwa mayoritas investor emosional dan memaksimalkan arus dana mereka di waktu yang salah sehingga secara tidak langsung ini akan mengurangi potensi pengembalian.

Strategi yang mampu menghilangkan respon emosional terhadap investasi harus menghasilkan tingkat pengembalian yang jauh lebih besar . Dolar-cost Averaging dan diversifikasi adalah dua strategi yang sudah terbukti bisa mengurangi reaksi emosional investor terhadap pasar.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman