Anda Sudah Kenal dengan Dollar Komoditas?

Anda Sudah Kenal dengan Dollar Komoditas? – Forex adalah kegiatan perdagangan pasangan mata uang tertentu. Hampir semua negara memiliki mata uangnya masing-masing yang bisa ditradingkan. Kendati demikian tidak semua mata uang tersebut layak untuk ditradingkan. Trader perlu melihat keaktifan peredaran mata uang setiap saat serta kekuatannya dalam pasar maupun perbankan Internasional. Beberapa negara yang mata uangnya memiliki nilai tinggi dan cukup aktif di pasar forex adalah Dollar US, Yen Jepang, Pounsterling Inggris dan beberapa mata uang lainnya. Dollar selain masuk dalam mata uang yang aktif dalam perbankan internasional juga masuk dalam cakupan mata uang komoditas.

Mata uang komoditas adalah mata uang yang dipengaruhi oleh harga komoditas ekspor yang dihasilkan oleh negara yang menggunakan mata uang tersebut. Naik turunnya harga komoditas ditentukan oleh naik turunnya harga komoditas ekspor utama negara yang bersangkutan. Selain itu, neraca perdagangan yang berhubungan dengan komoditi juga ikut mempengaruhi fluktuasi nilai mata uang komoditi.

Dollar Komoditas

Terdapat 3 mata uang komoditas yang diperdagangkan dalam pasar forex yaitu AUD (Dolar Australia), CAD (Dollar Canda) dan NZD (Dollar Selandia Baru). Ketiga negara ini merupakan negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (GDP) yang sangat dipengaruhi oleh nilai ekspor komoditi yang dihasilkan. Fluktuasi nilai tukar mata uangnya juga kebanyakan dipengaruhi oleh kuantitas dan harga komoditas ekspor utamanya. Sebenarnya Franc Swiss (CHF) dan Yen Jepang (JPY) juga dipengaruhi oleh harga komoditas dunia, hanya saja pengaruhnya cukup rendah.

Hubungan Nilai Mata Uang dan Harga Komoditi

Mengetahui hubungan antara nilai mata uang dan harga komoditi utama dunia akan membantu trader untuk memprediksi pergerakan harga suatu mata uang. Berikut hubungan nilai mata uang dengan komoditinya.

  • Australia dan Emas

Autralia menjadi negara kedua terbesar setelah Afrika Selatan yang menghasilkan emas. Ekspor emas memiliki peran yang besar dalam GDP Asutralia sehingga fluktuasi harga emas akan sangat berdampak pada GDP negara ini maupun mata uangnya. Selain emas, Australia juga memiliki komoditas seperti batubara, biji besi dan gandum, namun korelasinya tidak sebesar emas terhadap AUD. Bank Sentral Australia secara berkala selalu menerbitkan commodity index sebagai acuan untuk mengetahui korelasi antara komoditas eksport Australia dan AUD dalam suatu periode. Trader forex perlu memperhatikan pergerakan harga emas dunia sebelum mengambil keputusan memasuki pasar.

  • Kanada dan Minyak Mentah

Kanada masuk dalam jajaran negara penghasil minyak mentah dunia selain Saudi Arabia, Iran, Irak, Rusia, Kuwait dan Venezuela. Selain minyak, Kanada juga turut memiliki komoditas beberapa logam seperti alumunium, nikel dan tembaga. Fluktuasi harga minyak mentah dunia sangat berdampak pada pergerakan harga dan range trading Dollar Canada. Pada tahun 2011 harga minyak dunia melonjak dari 40 dollar per barrel menjadi 80 dollar per barel setelah sebelumnya sempat mengalami pergerakan harga yang signifikan.

Banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga minyak dunia. Pergerakan harga USD serta kuat lemahnya permintaan global terhadap minyak mentah adalah salah satunya. Jika harga minyak dunia menurun, negara mengekspor seperti Kanada akan terganggu. Sedangkan negara seperti Jepang yang menjadi pengimpor justru akan diuntungkan. Kendati memiliki pengaruh yang bertolak belakang, namun penting bagi trader CAD dan JPY untuk mencermati negara yang fluktuasinya dipengaruhi oleh minyak mentah dunia.

  • Selandia Baru dan Produk Olahan Susu serta Daging

Selandia Baru merupakan negara yang bergantung dengan komoditi susu dan daging. Fluktuasi NZD dipengaruhi oleh komoditi secara umum dan juga memiliki korelasi positif terhadap harga komoditi utama dunia. Australia menjadi negara tujuan ekspor utama karena keadaan geografisnya yang berdekatan. Inilah alasan mengapa perekonomian Selandia Baru sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Australia.

Anda Harus Berhati-hati Memilih Broker Forex untuk Hedging!

Anda Harus Berhati-hati Memilih Broker Forex untuk Hedging! – Strategi hedging adalah salah satu strategi yang banyak digunakan oleh para trader forex. Hedging digunakan untuk mengurangi resiko loss dalam jumlah besar. Caranya adalah dengan open posisi sell dan buy pada saat yang bersamaan menggunakan pasangan mata uang yang sama seperti ketika trader melakukan open buy EUR/USD sekaligus open sell EUR/USD.

Hedging juga bisa dilakukan pada beberapa mata uang yang berkaitan seperti buy pada EUR/USD dan sell EUR/GBP dalam tempo dekat. Kendati ini hanya digunakan sebagai strategi cadangan untuk meminimalisir resiko, namun ada beberapa trader yang mencoba menggunakan hedging untuk memperoleh profit.

Broker Melarang Hedging

Walaupun memiliki peran yang sangat penting, ada beberapa broker yang justru melarang penggunaan strategi hedging. Hal ini disebabkan oleh keyakinan broker bahwa hedging dapat mengacaukan Risk Management yang dimiliki oleh broker. Hedging juga disinyalir memiliki resiko yang tinggi terhadap trader. Salah satu broker yang melarang strategi hedging adalah broker yang terikat dengan regulator forex Amerika Serikat, NFA.

Sebagai sanksi pelanggaran hedging yang dilakukan, NFA menerapkan aturan First In First Out (FIFO) yang mana order pada satu pasangan mata uang yang lebih awal di buka harus lebih dulu ditutup. Cara ini dianggap bisa menjadi pengontrol hedging karena posisi baru dari arah yang berlawanan hanya bisa open posisi ketika trading sebelumnya sudah ditutup. Peraturan yang diberlakukan oleh NFA ini kemudian tidak hanya dituruti oleh broker asal AS saja melainkan broker lainnya. Platform MetaTrade5 juga secara tidak langsung turut menerapkan aturan FIFO ini.

Tips Memilih Broker Forex Untuk Hedging

Mengantisipasi aturan dari NFA yang menerapkan FIFO sejumlah broker forex membuat trader mencoba berbagai cara agar hedging tetap bisa dilakukan. Cara pertama dengan membuka trading di beberapa broker lalu melakukan trading harian di akun berbeda ketika akan hedging. Cara kedua adalah dengan bergabung dengan broker yang memang memperbolehkan hedging.

Jika anda memilih cara yang kedua, pastikan broker anda memang mumpuni dan memiliki kapasitas yang memadai. Berikut adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan sebelum memilih broker forex untuk hedging anda.

  • Tips Memilih Broker Forex Untuk Hedging – Regulasi

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa NFA telah memberlakukan aturan FIFO untuk semua transaksi yang dilakukan oleh trader. Jika anda ingin menerapkan strategi hedging lebih baik jika anda menghindari broker yang memiliki regulasi dengan Amerika Serikat. Anda bisa memilih broker yang teregulasi dengan ASIC yang tidak memberlakukan FIFO.

  • Tips Memilih Broker Forex Untuk HedgingKebijakan Broker

Setelah melihat regulasinya, kebijakan broker menjadi salah satu aspek yang perlu untuk dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan regulasi AS bukan satu-satunya alasan broker melarang penggunaan strategi hedging secara bebas. Pastikan broker tersebut telah menginformasikan bahwa hedging memang diperbolehkan. Informasi ini bisa didapatkan melalui website resmi atau bertanya pada klien yang telah bekerja sama dengan broker tersebut sebelumnya.

Jika broker anda menginginkan hedging, anda juga masih perlu mengamati apakah ada batasan tertentu yang mungkin diberlakukan pada hedging. Aturan ini misalnya ketika broker yang memperbolehkan hedging pada kondisi normal namun melarangnya pada akun trading yang masuk program bonus atau memperbolehkan hedging namun akan membatalkan order secara otomatis ketika trader menutup posisi kurang dari 5 menit setelah open order.

  • Tips Memilih Broker Forex Untuk HedgingSpread

Spread merupakan beban laten yang seharusnya ikut diperhitungkan dalam manajemen resiko. Broker dengan spread rendah merupakan prioritas utama apabila anda ingin mengaplikasikan strategi hedging. Broker yang menyediakan floating spread dengan kisaran 0-2 pips bisa menjadi pilihan anda. Hindari broker dengan kuotasi harga 5 digit karena spreadnya akan lebih rapat.

  • Tips Memilih Broker Forex Untuk HedgingEksekusi

Jika strategi hedging anda melibatkan Pending Order maka anda perlu memperhatikan kecepatan dan ketepatan eksekusi yang dibutuhkan agar tidak terkena slipper. Selain slipper, terjadinya requote dan lagging juga perlu anda hindari agar tidak menurunkan akurasi peluang hedging. Anda bisa memilih akun broker dengan cara menguji platform Livenya dengan mendaftar pada akun demo.

  • Tips Memilih Broker Forex Untuk HedgingSwap Free

Swap Free menjadi satu layanan yang disediakan oleh broker sebagai antisipasi adanya kemungkinan hold posisi yang mungkin terjadi hingga berhari-hari. Broker yang menyediakan Swap Free biasanya disebut sebagai akun islami karena disediakan untuk trader muslim yang tidak diperbolehkan trading dengan swap.

Apakah Resiko Strategi Martingale Dapat Diminimalisir?

Meminimalisir Resiko Strategi Martingale – Strategi Martingale adalah strategi trading yang dikembangkan beradasarkan probabilitas milik Paul Pierre Levy, Joseph Leo Doob serta matematikawan lainnya yang juga dikenal sebagai gaya berjudi yang populer pada abad 18 di Prancis.

Gaya berjudi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan satu kali kemenangan yang berasal dari menggandakan taruhan beberapa kali setelah mengalami kekalahan dengan tujuan menutupi kerugian yang telah dialami sebelumnya. Inilah yang menjadi alasan mengapa strategi Martingale dapat dikatakan sebagai bom waktu yang kita tidak tahu kapan akan meledak.

Ilustrasi Strategi Martingale

Saat ini strategi Martingale dapat diterapkan dalam trading forex. Aturannya adalah jika setelah melakukan transaksi dengan menggunakan beberapa Lot dan harga justru bergerak berlawanan arah dari keinginan anda maka selanjutnya anda tetap buka posisi ke arah yang sama menggunakan Lot yang dua kali lipat lebih besar. Jadi ketika transaksi terakhir memperoleh profit, kerugian yang dialami diawal dapat tertutupi.

Ilustrasi strategi Martingale :

Pada awal tarnsaksi Tuan Sing melakukan sell sebanyak 1 Lot dengan perkiraan harga akan turun. Akan tetapi perkiraan Tuan Sing salah dan harga malah naik sehingga Tuan Sing mengalami loss sebesar $ 10. Pada transaksi berikutnya Tuan Sing melakukan sell sebesar 2 Lot namun harga terus naik sehingga menghasilkan loss sebesar $ 20.

Tuan Sing yang menggunakan strategi Martingale, pada tahap berikutnya sell sebanyak 4 Lot dan masih saja mengalami loss yang semakin besar ($ 40) karena harga yang terus naik dan mengharuskan Tuan Sing melakukan sell lagi sebanyak 8 Lot. Pada transaksi ini, prediksi Tuan Sing tentang harga yang berbalik arah menurun benar sehingga Tuan Sing mendapatkan profit sebesar $ 80. Profit ini sudah dapat menutupi kerugian yang dialami sebelumnya sekaligus menyisakan laba sebesar $ 10.

Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi Martingale memiliki fungsi sebagai Stop Loss dalam trading forex. Tugas trader adalah melakukan evaluasi dan mengejar terus pergerakan harga hingga mencapai titik harga berbalik arah seperti yang diinginkan oleh trader.

Keuntungan dan Kelemahan Strategi Martingale

Sebagai strategi trader yang banyak digunakan dalam trading, strategi Martingale tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Trader nampaknya harus memperhatikan hal ini agar tidak salah memilih langkah. Dalam strategi Martingale jumlah lot yang dibuka setelah mengalami kekalahan harus dua kali lipat dari Lot sebelumnya. Hal ini dilakukan agar jika transaksi berikutnya menghasilkan kemenangan maka kekalahan sebelumnya dapat tertutup sekaligus mendapatkan laba. Secara teori pergerakan harga tidak mungkin selalu ke satu arah dan pasti ada pembalikan yang menjadi jaminan trader pasti akan menang pada suatu titik. Nampaknya hal inilah yang menjadi keuntungan dari strategi Martingale.

Namun sayangnya, faktor utama yang turut mendukung strategi Martingale adalah waktu menang yang tidak dapat diprediksi. Bisa saja trader mengalami kekalahan beruntun yang menguras modal dan menyebabkan kebangkrutan sebelum kemenangan dapat diraih. Inilah kekurangan dari strategi Martingale yang membuat trader enggan menggunakannya.

Belum lagi dengan adanya kenyataan bahwa memasang lot lebih banyak berarti sama dengan menarik resiko lebih besar. Sayangnya resiko besar yang ditawarkan oleh strategi Martingale tidak sebanding dengan profit yang didapatkan.

Meminimalisir Resiko Strategi Martingale

Strategi Martingale ada dalam lingkaran strategi trading forex tentu bukan tanpa alasan. Adanya trader yang berhasil mempraktekkan strategi ini dan memperoleh profit membuat trader lain ingin mencoba peruntungannya. Layaknya semua strategi trading, strategi Martingale juga memiliki resiko. Agar para trader yang ingin mencoba tidak khawatir akan mengalami loss yang besar, harus diimbangi dengan cara untuk meminimalisir resiko. Salah satunya adalah dengan menggunakan Lot kecil dalam transaksinya.

Kita dapat menggunakan lot non-standar untuk mengurangi resiko strategi Martingale. Lot kecil ini misalnya 0.1, 0.2, 0.4, 0.8 dan seterusnya. Jika awalnya anda menggunakan lot 0.1 dan mengalami kekalahan, maka transaksi berikutnya anda harus memasang lot 0.2. Inilah cara yang paling tepat untuk meminimalisir resiko strategi Martingale. Kendati profit yang didapatkan kecil, setidaknya hal ini akan membantu anda terlepas dari loss besar.

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging?

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Hedging? – Hedging merupakan strategi yang digunakan untuk menghindari resiko dalam bertrading. Kendati demikian, hedging sendiri biasanya membawa resiko yang lebih besar dari resiko yang akan diatasi. Hedging terdiri atas 2 jenis yaitu hedging terencana dan hedging tidak terencana.

Resiko Hedging

Hedging terencana adalah hedging yang banyak digunakan oleh terder profesional yang sudah faham dengan pergerakan pasar. Hedging terencana ini memiliki resiko yang lebih rendah daripada hedging tidak terencana. Sedangkan pada hedging tidak terencana inilah biasa resiko hedging banyak bermunculan.

  • Resiko Double Spread

Ketika melakukan hedging anda diharuskan untuk membuka posisi buy dan sell dalam satu pasangan mata uang dalam waktu yang bersamaan dan relatif singkat. Hal ini sebenarnya hampir tidak mungkin dilakukan. Ketika kondisi pasar sedang sepi maka selisih Bid dan Ask akan terpaut 1 – 10 poin. Ketika pasar ramai dan votalitasnya sedang naik maka Bid dan Ask nya akan jauh lebih tinggi. Posisi yang dibuka dalam waktu yang singkat kemudian ditutup secara bersamaan (spread) tidak akan menghasilkan keuntungan. Spread membuat order yang anda lakukan tidak akan berada di tempat yang sama. Parahnya lagi, pada hedging spread bisa terjadi hingga dua kali.

  • Resiko Endless Hedging

Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak posisi hedging dalam hedging yang telah dikenai hedging sebelumnya. Hal ini biasanya dialami oleh trader pemula yang salah mendapatkan informasi seputar hedging sehingga ketika dipraktekkan akan menjadi Martingale. Bahkan terkadang trader pemula ini diminta untuk menambah transaksi dengan iming-iming mengurangi kerugian.

  • Resiko salah membuka hedging

Kesalahan membuka hedging ditentukan oleh timing dan kesalahan membuka posisi. Kesalahan menentukan timing merupakan kesalahan yang cukup fatal. Biasanya kesalahan ini terjadi karena trader panik ketika harga melawan posisi. Saat itulah trader kemudian membuka posisi hedging dengan tujuan mengurangi loss. Selain timing, melepas posisi juga menjadi kesalahan yang terjadi. Kebanyakan hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan trader tentang cara melepas hedgingnya. Hal yang mereka ketahui adalah melepas hedging untuk mengunci loss. Padahal resiko ini bisa mengakibatkan kerugian yang membengkak hingga menyebabkan Margin Call.

Cara Mengatasi Resiko Hedging

Hedging yang dianggap sebagai solusi malah bisa menjadi sumber resiko baru. Setelah melihat kemungkinan resiko yang mucul diatas, akan lebih baik jika anda tidak coba-coba untuk mendekati hedging ini. Namun bagi anda yang sudah masuk kedalamnya, berikut adalah beberapa hal yang diperlukan untuk mengatasi resiko hedging

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTarget Saat Membuka Hedging

Sudah dikatakan bahwa hedging memiliki resiko yang besar. Namun jika anda tetap memilih untuk melakukan hedging maka sebaiknya anda membidik target keuntungan. Anda bisa melakukan hedging seperti strategi trading normal dengan batas kekalahan serta memiliki target keuntungan.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingTerus Belajar

Kendati memiliki resiko besar, trader profesional bisa menghasilkan profit sambil melakukan hedging. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi pada anda. Hal yang perlu anda lakukan adalah belajar dari kesalahan dan bertanya pada yang lebih mumpuni. Banyak strategi baru yang mungkin anda temukan dalam proses belajar anda.

  • Cara Mengatasi Resiko HedgingJangan Mencoba Hedging

Jika anda masih takut menerima resiko besar dari yang anda lakukan, maka pilihan terbaik adalah dengan tidak mencoba melakukan hedging. Kendati memang ada trader yang berhasil melakukan hedging bahkan memperoleh profit dari hedging namun anda harus menyadari kemampuan yang anda miliki. Jika yang anda incar adalah keuntungan maka lakukan trading seperti bisnis dagang pada umumnya. Ketika anda bisa memaksimalkan kinerja anda, cukup dengan moving average maka anda sudah bisa menjadi jutawan.

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui?

Apa Saja Resiko Strategi Hedging yang Perlu Anda Ketahui? – Hedging adalah suatu keadaan dimana trader membuka 2 posisi berlawanan yaitu open posisi buy dan open posisi sell tanpa dipasangi stop loss. Target profitnya berkisar 30-50 poin dengan tujuan supaya memperoleh profit disaat terjadi swing harga, baik saat harga bullish maupun saat harga bearish.

Metode utama dari hedging dalam forex adalah seorang trader ritel yang melalui kontrak spot dan pilihan mata uang asing. Kontrak spot tersebut merupakan sebuah jenis perdagangang reguler yang dibuat oleh forex trader. Hedging bukanlah yang paling tepat karena kontrak spot memiliki tanggal pengiriman jangka pendek (dua hari). Kontrak spot untuk hedging lebih penting digunakan daripada hedging itu sendiri.

Tepat dalam memilih mata uang merupakan salah satu metode hedging yang paling populer. Hal ini dikarenakan berbagai mata uang asing memberikan hak kepada trader untuk membeli atau menjual pasangan mata uang dengan nilai tukar pada waktu tertentu, namun bukan sebagai obligasi. Strategi opsi reguler dapat digunakan antara lain seperti long straddles atau bear spread dengan tujuan untuk membatasi potensi kerugian yang diberikan.

Resiko Strategi Hedging

Teknik hedging dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Sebelum melakukan open posisi, maka trader perlu melakukan analisa terhadap semua resiko yang kiranya akan muncul dari open posisi yang diambil. Semua posisi yang diambil dalam forex pasti memiliki resiko, namun ukuran resiko yang nantinya muncul ini tentu tetap dapat kita prediksi. Jika perlu, trader bisa menanyakan kepada broker tentang resiko yang kira-kira mampu di toleransi sebelum open posisi dilakukan.

Resiko dalam hedging muncul karena konsep dasar hedging adalah membuka 2 posisi yang berlawanan dalam satu waktu yang akan berakhir dengan hasil impas, kecuali anda menggunakan lot yang berbeda atau sengaja membuka posisi pada dua level yang berbeda. Nah, resiko hedging akan semakin besar karena trader dapat dikenai spread dua kali. Selain itu resiko strategi hedging antara lain sebagai berikut:

  • Resiko Endless Hedging terjadi ketika trader terjebak dalam hedging yang telah dihedging dalam posisi hedging.
  • Resiko salah membuka hedging menjadi salah satu resiko hedging yang disebabkan oleh salah menentukan timing dan salah membuka posisi.

Strategi Hedging Dalam Forex

Fungsi hedging adalah untuk mengurangi resiko ketika pasar berada dalam kondisi yang sulit di prediksi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan trader lebih memilih hedging daripada menutup posisi. Biasanya trader telah memiliki analisis teknikal yang sehubungan dengan yang akan terjadi dipasaran. Analisis teknikal ini yang kemudian menjadi strategi trader dalam menentukan posisinya. Strategi dalam hedging antara lain:

  • Menganalisis eksposur resiko

Trader harus mengidentifikasi jenis resiko yang ada baik itu dalam posisi saat ini ataupun dalam posisi yang akan dijalaninya. Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan resiko yang tinggi atau rendah di pasar mata uang forex saat ini.

  • Toleransi resiko

Pada langkah ini broker menggunakan tingkat toleransi resiko sendiri untuk menenetukan berapa banyak resiko posisi yang perlu dihedging. Pedagang tidak pernah memiliki resiko nol. Ada beberapa diantaranya yang menetukan tingkat resiko yang bersedia di ambil atau mereka bersedia membayar untuk menghilangkan resiko yang berlebihan.

  • Menetukan trading plan

Seorang trader harus menentukan strategi mana yang biasanya paling efektif untuk digunakan jika ia menggunakan mata uang asing. Tujuannya untuk mengurangi resiko hedging dalam perdagangan mata uang asing tersebut.

  • Memantau jalannya hedging

Dengan melakukan pemantauan maka trader dapat memastikan bahwa strategi tersebut bekerja dengan sebagaimana seharusnya sehingga resiko dapat diminimalisir sesuai dengan tujuan awal.

Hedging sebenarnya merupakan salah satu strategi dalam trading yang berfungsi untuk meminimalisir loss yang mungkin terjadi. Kendati demikian, hedging sendiri memiliki resiko yang cukup besar. Oleh sebab itu trader harus benar-benar mengetahui seluk-beluk hedging agar dapat mengubahnya menjadi rencana trading yang menguntungkan.

Anda Harus Paham Tentang Resiko Strategi Martingale!

Anda Harus Paham Tentang Resiko Strategi Martingale! – Strategi Martingale merupakan salah satu teknik manajemen probabilitas yang dianggap dapat mengubah hasil rugi menjadi keuntungan. Namun teknik melakukannya tidak semudah seperti saat mengatakan. Bahkan jika trader kurang mumpuni, hal ini akan menyebabkan saldo akun adan terjun bebas menghantam sampai batas MC. Inilah mengapa trader perlu untuk mengatahui apa saja resiko yang dapat dibebakan padanya ketika menggunakan strategi Martingale.

Strategi Martingale

Pada dasarnya strategi Martingale akan membuat trader melipatgandakan volume trading pada kondisi tertentu untuk meraih keuntungan yang besar dalam satu posisi yang mampu menutup total kerugian dari posisi loss sebelumnya. Kondisi pada strategi Martingale dapat dijabarkan sebagai berikut.

  • Posisi menang = pertahankan jumlah lot awal
  • Posisi kalah = lipatgandakan jumlah Lot pada posisi trading berikutnya
  • Ketika jumlah margin tidak mencukupi lot syarat = gunakan semua margin yang tersisa
  • Ulangi langkah 1 sampai 3 hingga posisi terakhir mendapat keuntungan dan tidak mampu membuka posisi trading lagi.

Anda tidak memerlukan kalkulasi yang kompleks hanya untuk membayangkan berapa tingginya resiko Martingale. Hal yang perlu anda lakukan hanya menggarisbawahi mekanisme pelipatgandaan Lot. Semakin banyak jumlah Lot maka semakin besar pula resiko kita dalam mempertaruhkan per satu pip-nya. Jadi, ketika posisi pertama yang menggunakan 1 Lot rugi maka posisi berikutnya anda harus menggunakan 2 Lot. Jika masih rugi juga anda bisa menambah 1 Lot lagi hingga sampai pada posisi menang di akhir.

Analogi ketika seseorang menggunakan strategi manajemen Martiangale adalah misalnya dari posisi pertama sampai kelima dia mengalami kekalahan beruntun. Jika pada posisi keenam ia mendapat keuntungan maka semua kerugian akan tertutupi. Namun anda tidak bisa melupakan bahwa resiko kerugian yang lebih besar bisa anda dapatkan jika anda salah arah pada posisi keenam ini.

Mengatasi Resiko Strategi Martingale

Daya tarik dari strategi ini terletak pada analogi sederhana bahwa hanya dibutuhkan satu posisi menang untuk menembus semua kerugian posisi sebelumnya. Hal ini didukung dengan asumsi bahwa tidak mungkin seorang trader akan selalu kalah. Inilah yang menjadi satu alasan mengapa trader masih mencoba menggunakan strategi Martingale walau resiko yang dijabarkan cukup besar.

Mari kita membuat analogi lagi. Kondisi pasar forex hanya memberikan dua altrenatif yaitu sell dan buy yang masing-masing kemungkinannya adalah 50%. Namun probabilitas ini tidak dapat diterjemahkan jika posisi pertama kalah maka posisi selanjutnya akan menang begitupula sebaliknya. Jika kita memang benar-benar tidak beruntung, bisa jadi beberapa kali open posisi yang kita lakukan akan kalah secara beruntun. Ini sama saja dengan anda yang mempertaruhkan keberuntungan dengan menggunakan metode lempar koin yang hanya mempunyai dua kemungkinan namun tetap tidak dapat diprediksi secara pasti.

Kendati strategi Martingale memiliki resiko yang cukup tinggi namun ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menanggulanginya. Metode ini adalah dengan menggunakan Lot kecil. Kita dapat memperkuat ketahanan modal dengan bertrading pada Lot non-standar. Jadi, jika awalnya kalian membuka tarding dengan Lot sebesar 0.1, maka jika anda kalah anda bisa membuka posisi trading menggunakan Lot 0.2. Jika anda menggunakan strategi ini memang keuntungan yang anda dapatkan tidak akan seberapa namun setidaknya ini akan membatasi resiko selama anda mencoba strategi Martingale.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi Martingale menawarkan taktik untuk menutupi kerugian dengan penggandaan resiko walaupun setelah dilakukan perhitungan, keuntungan yang didapatkan tidak sesuai dengan resiko yang menghadang.

Semoga informasi mengenai resiko strategi martingale di atas bisa bermanfaat untuk anda..

Benarkah Strategi Hedging Bisa Menghasilkan Profit Trading?

Benarkah Strategi Hedging Bisa Menghasilkan Profit Trading? – Trading forex adalah salah satu bisnis yang untung ruginya ditentukan oleh keadaan pasar. Oleh karenanya seorang trader harus selalu memantau keadaan pasar yang ada. Karena keadaan pasar yang tidak memiliki dasar statis yang kadang membuat trader berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

Ketika seorang trader masuk ke dalam pasar dengan maksud untuk melindungi posisi yang ada pada saat itu ataupun mengantasipasi sebuah pergerakan yang tidak diinginkan, mereka dapat dikatakan telah melakukan hedging forex. Alasan memanfaatkan hedging ini adalah dapat terlindungi dari resiko downside pada open posisi buy dan terlindung dari posisi upside pada open posisi sell mata uang asing.

Strategi Hedging Menghasilkan Profit

Esensi utama Hedging sebenarnya adalah sebagai alternatif bagi trader untuk meminimalisir kerugian. Akan tetapi ada beberapa trader yang justru menjadikan hedging sebagai jalan untuk memperoleh profit. Banyak trader yang menganggap hedging merupakan teknik trading pada level yang lebih tinggi. Namun tanpa disadari beberapa trader pemula justru telah melakukan hedging secara impulsif. Contohnya ketika para pemula ini penasaran dengan order yang tidak kunjung menghasilkan profit.

Berbeda dengan para pemula, beberapa trader pro yang ingin memperoleh profit dari hedging akan melakukannya sebagai strategi terencana. Mereka akan menjadi hedging sebagai trading plane yang sebelumnya telah melakukan perhitungan yang matang dan menyeluruh. Hedging yang dilakukan secara terencana paling tidak akan mengamankan trading dari loss besar. Apalagi jika trader sudah berpengalaman dalam mengantisipasi pergerakan pasar maka tidak menutup kemungkinan hedging yang dilakukan akan menghasilkan profit.

Pemahaman yang mendalam tentang hedging juga perlu dimiliki sebelum melakukan hedging dengan tujuan memperoleh profit. Hal ini dikarenakan hedging yang dilakukan secara terencana sekalipun memiliki aturan yang cukup rumit. Belum lagi ada kalanya sinyal trading meleset dan malah menghasilkan kerugian dua kali. Keputusan dalam strategi hedging juga perlu diambil dengan kepala dingin berdasarkan keputusan yang objektif. Hal ini bertujuan meminimalisir resiko hedging yang cukup besar.

Hal terakhir yang tak kalah penting dalam menentukan profit yang didapatkan dari proses hedging adalah dukungan dari broker. Percuma saja jika anda telah memiliki strategi yang mantap namun broker anda tidak memperbolehkan teknik tersebut. Untung saja saat ini lebih banyak trader yang memperbolehkan teknik hedging. Beberapa broker yang biasanya melarang hedging adalah broker-broker yang teregulasi dengan AS dengan alasan terkekang oleh larangan dari NFA.

Ilustrasi Strategi Hedging

Berikut ini ada sedikit ilustrasi strategi hedging yang bisa membantu anda lebih memahami tentang hedging:

Kondisi 1 : saat ini GBP/USD adalah 1.5600. Kemudian trader membuka posisi buy karena memprediksi akan naik menjadi 1.56700. Beberapa menit kemudian GPB/USD malah turun berlawanan dengan prediksi menjadi 1.5580. Posisi buy trader rugi 20 poin.

Kondisi 2 : Trader kemudian membuka posisi baru yang berlawanan dengan sebelumnya yaitu open posisi sell di level 1.5580 agar kerugian tidak bertambah besar. Jika seandainya market turun ke level 1.5550 maka kerugian trader tetap 20 poin karena posisi pada kondisi 1 rugi 50 poin (1.5600 – 1.5580) sedang pada posisi kedua untung 30 poin (1.5580 – 1.5550).

Kondisi 2a : Jika market naik level 1.5620 maka sama akan rugi 20 poin karena posisi pertama untung 20 poin dan posisi kedua rugi 20 poin (1.5620 – 1.5580).

Namun kondisi terkunci rugi 20 poin tersebut dapat diubah menjadi profit dengan catatan kita dapat membuka kunci pada kondisi yang tepat. Trader harus memprediksi kemana arah selanjutnya, konvergen atau divergen.

Jadi, dapat disimpulkan strategi hedging yang dilakukan oleh trader bisa menghasilkan profit jika dilakukan dengan terencana, paham dengan keseluruhan hedging yang dilakukan, telah menelaah faktor resiko dan didukung oleh broker yang memadai.

Tips Membaca Candlestick Dalam Trading Forex

Tips Membaca Candlestick Dalam Trading Forex  – Membaca chart adalah salah satu analisa teknikal yang perlu dilakukan dalam trading forex. Melalui analisa teknikal candlestick, kita dapat memperoleh prediksi candlestick yang akan terbentuk selanjutnya akan naik atau turun. Hal ini akan menjadi sumber kita untuk mengambil langkah selanjutnya baik itu buy maupun sell.

Candlestick sebenarnya terjadi karena adanya tekanan penjualan dan dorongan pembelian.  Perbedaan doronganan dan tekanan yang kemudian menyebabkan bentuk dari candlestic berbeda satu sama lainnya. Candlestick terjadi ketika:

Kondisi 1 : Ketika ada banyak pembeli yang melakukan pembelian mengakibatkan harga market semakin meningkat sehingga pada akhir periode market akan ditutup dengan posisi diatas harga pembukuan. Kondisi ini akan menghasilkan candlestick naik. Besarnya dorongan beli bisa diukur dengan melihat pergerakan market dari low sampai close. Semakin besar dorongannya maka akan semakin besar body candle yang terbentuk sehingga body candle naik akan mendominasi pembelian.

Kondisi 2 : Market akan sangat menurun ketika banyak trader yang melakukan penjualan. Pada akhir periode biasanya nilai penutup market berada di bawah harga pembukuan. Kondisi ini akan menyebabkan cendlestick menurun. Ketika candle turun tekanan penjualan diukur mulai dari high sampai close. Semakin besarnya penjualan maka semakin membentuk body candle turun yang panjang akibat harga yang semakin jatuh.

Tips membaca candlestick dalam trading forex

Jika anda benar-benar ingin menggunakan candlestick sebagai andalan dalam mendapatkan profit atau keuntungan yang konsisten seperti para trader profesional, maka sebaiknya anda memperhatikan beberapa tips trading berikut ini.

  • Tips membaca candlestick dalam trading forexPerlawanan

Ketika harga menguasai pasar maka candle akan bergerak ke arah yang sama. Contohnya ketika pembeli menguasai pasar maka candle akan bergerak bullish. Selama tidak ada perlawanan dari penjual maka bentuk candle akan mengikuti candle berikutnya. Ketika trader merasa bahwa pasar terlah terlampau tinggi atau mengalami overbought maka penjual dapat melawan yang aksinya masuk dalam ketegori profit taking.

  • Tips membaca candlestick dalam trading forexPercepatan candlestick

Antusias pasar akan terlihat ketika body candlestick lebih besar dari candlestick sebelumnya. Jadi, misalnya pada saat trader forex membuka posisi maka akan menjadi kekuatan dengan arah trend yang kuat. Bahkan jika ada perlawanan kita sanggup memperkirakan candlestick akan semakin besar dengan arah trend yang sama dengan sebelumnya.

  • Tips membaca candlestick dalam trading forexPerlambatan candlestick

Perlambatan candlestick merupakan kebalikan dari antusiasme akibat keraguan dari trader untuk open posisi dan menyebabkan pasar melambat. Keraguan ini muncul akibat banyak trader yang memikirkan trend pasar tidak jelas. Seandainya tidak ada trader yang open posisi perdagangan maka pasar akan bergerak lambat. Dalam keadaan ini kita harus siap membuka posisis perdagangan yang berlawanan arah agar sell dan buy tidak diambil alih oleh pasar.

  • Tips membaca candlestick dalam trading forexPercobaan candlestick yang berbalik arah

Ketika terjadi overbough atau oversold terdapat beberapa trader yang berusaha mengakhiri trend atau merubah arah trend. Usaha ini akan diawali dengan tes market sebelum arah trend benar-benar berubah. Posisi ini akan ditandai dengan arah trend yang berlawanan. Kondisi ini akan membangun sebuah candlestick pada arah trend yang berlawanan yang pada akhir periode harga pasar akan menarik kembali dekat kearah trend pasar. Hal ini akan menjadi sinyal pembalikan arah yang harus diwaspadai oleh trader untuk membuka posisi perdagangan kearah sebaliknya.

  • Tips membaca candlestick dalam trading forexDivergensi candlestick

Divergensi candlestick akan berjalan ketika ada trader yang ingin mendapatakan harga yang baik ketika mereka sudah mengetahui bahwasannya pasar akan berbalik arah. Keadaan ini dapat dilihat dengan alat bantu indikator teknikal. Kesimpulannya indikator teknikal akan menjadi penunjuk potensi divergensi sehingga posisi baru dalam arah yang berlawanan dengan harga trend dapat dibuka.

Alasan Sistem Trading Belum Bisa Profit Secara Konsisten

Alasan Sistem Trading Belum Bisa Profit Secara Konsisten – Target trading tentu saja adalah profit. Jika profit sudah didapatkan maka bisa dikatakan anda berhasil dalam melakukan trading dengan sistem yang anda miliki. Keberhasilan pada trading sebelumnya membuat trader “ketagihan” untuk melakukan trading terus-menerus. Namun ditengah trading yang dilakukan kadang kala kita akan menemui yang namanya kegagalan atau loss. Bahkan loss ini bisa terjadi lebih dari satu kali atau jumlah loss lebih banyak dari jumlah profit yang kita dapatkan. Jika sudah begini berarti anda berada dalam kondisi profit yang tidak konsisten.

Penyebab Profit Tidak Konsisten

Profit yang tidak konsisten dapat terjadi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah trader yang tidak melakukan evaluasi terhadap trading yang dilakukan selama ini. Bayangkan saja jika seorang trader pemula tidak memiliki laporan evaluasi kegiatan untuk mengetahui alasan kegagalan atau munculnya resiko lain dalam tradingnya. Trader yang hanya menduga-duga tanpa mengevaluasi secara lanngsung sistemnya tidak akan menemukan titik terang dari permasalah yang didapat. Berpindah-pindah dari sistem trading satu ke sistem trading lainnya juga bukan merupakan solusi yang tepat. Tujuan utama evaluasi sebenarnya adalah untuk mengetahui letak kelebihan dan kekurangan sistem trading.

Manfaat evaluasi sistem trading

Sama halnya dengan siswa yang membutuhkan raport sebagai laporan dan juga bahan evaluasi di akhir pembelajaran, trading juga membutuhkan evaluasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hal-hal yang terjadi selama trading. Keuntungan lain yang didapatkan trader ketika melakukan evaluasi yaitu antara lain:

  1. Memperbaiki titik lemah sistem trading

Kesalahan eksekusi bisa menjadi salah satu bahan evaluasi yang baik. Hal ini dikarenakan kesalahan eksekusi yang sering terjadi. Evaluasi dapat memberikan peringatan misalnya kapan tepatnya pasangan mata uang mengalami kerugian. Jika evaluasi ini sudah dilakukan maka anda bisa menghindari kemungkinan hal ini terjadi lagi di masa depan sehingga resiko profit tidak konsisten akan dapat dihindari.

  1. Mengetahui kondisi pasar dan pair yang menguntungkan

Sebelumnya kita telah membahas evaluasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kapan keadaan pasar menguntungkan. Selain itu menunjukan waktunya, evaluasi juga dapat membantu mengetahui pasangan mata uang apa saja yang menghasilkan profit bagi sistem trading. Sehingga dikemudian hari sistem trading ini dapat secara konsisten mengulangi keberhasilan pada situasi yang lebih spesifik.

  1. Memprediksi target profit dan resiko terburuk

Ini adalah poin penting dari hasil evaluasi. Kita tentu tidak dapat menghilangkan resiko sama sekali dan ingin terus-menerus memperoleh profit. Inilah mengapa saat melakukan open posisi kita harus menghitung berapa besar resiko yang ditanggung untuk meraih profit yang ditargetkan. Jika prediksi target profit dan resiko telah dilakukan maka sistem trading memiliki kemungkinan besar memperoleh profit secara konsisten.

Memaksimalkan profit dengan rumus Psikologi Trading

Percobaan dengan menggunakan akun demo merupakan salah satu cara konvensional untuk mengevaluasi sistem trading. Akan tetapi akun demo tidak selalu dapat mewakili kondisi trading pada akun Live karena kinerja sistem trading dari akun demo tidak dapat di terapkan sama persis dengan akun Live. Padahal jika mengetes sistem trading di akun Live akan ada kemungkinan resiko kerugian yang riil.

Lalu bagaimana cara mengevaluasi akun Live tanpa harus menanggung resiko riil yang mungkin lebih besar? Jawabannya adalah dengan belajar menghitung dengan rumus Psikologi Trading dari sistem yang sudah dikembangkan oleh trader profesional.

Trader profesional memiliki formulasi yang dikembangkan dari hasil evaluasi trading yang mereka lakukan sebelumnya. Cakupan rumus trading tersebut salah satunya dapat mengatur besar Lot pada posisi setiap akun berdasarkan modalnya. Ketika menggunakan rumus tersebut, trader profesional akan jauh lebih unggul dari trader retail karena telah menyiapkan setidaknya 3 planning untuk masing-masing posisi trading. Trader profesional dapat mempersiapkan diri dengan langkah prosedural yang terhitung pasti sehingga tidak ada tekanan emosi negatif dalam segala macam kondisi pasar. Rumus inilah yang disebut dengan psikologi pasar.

Ingin Sukses Memasang Pending Order? Cek Disini!

Ingin Sukses Memasang Pending Order? Cek Disini! – Selain memiliki strategi trading yang menjadikan profit sebagai target utama, forex juga memiliki alternatif trading yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebut saja strategi hedging. Hedging digunakan sebagai strategi alternatif yang digunakan untuk mengatasi loss yang besar. Jadi, jika anda memang tidak dalam keadaan yang sesuai dengan fungsi hedging, maka anda tidak perlu menggunakannya.

Selain hedging, ternyata Pending Order juga menjadi salah satu strategi alternatif dalam platform trading yang tidak boleh diremehkan begitu saja. Pending order memiliki fungsi sebagai pengatur open posisi dengan cara yang lebih baik. Jika posisi akan langsung tereksekusi ketika menekan tombol sell atau buy, maka dengan pending order posisi hanya akan tereksekusi ketika harga telah menyentuh level yang ditargetkan. Pending order membuat trader memiliki ruang yang lebih banyak untuk berada di posisi yang lebih strategis.

Agar anda paham dengan kronologi terjadinya pending order, berikut contoh ilustrasinya.

Saat ini EUR/USD berada pada level 1.22515 dan didominasi sentimen bearish. Tuan Kit yang akan membuka posisi sell ragu karena belum ada konfirmasi open dari sistem trading. Konfirmasi sell ini akan muncul setelah harga menembus level support 1.22510. Tuan Kit merasa sell pada harga 1.22515 akan beresiko karena belum ada konfirmasi padahal ia harus segera menutup chart agar dapat melakukan transaksi selanjutnya.

Agar tidak ketinggalan momen, Tuan Kit memanfaatkan Pending Order dan memasang level target open pada level 1.22510. Langkah ini diambil agar Tuan Kit tidak terburu-buru untuk open posisi pada area yang dirasa kurang strategis tanpa perlu berkali-kali mengamati chart untuk mendapatkan momen harga menyentuh level target yang dibuat oleh Tuan Kit sebelumnya.

Kunci Sukses Memasang Pending Order

Ada 4 jenis pending order dalam trading yang bisa anda gunakan sesuai dengan kebutuhan trading.

  • Buy Stop

Buy stop yaitu dengan memesan open posisi buy pada harga tertentu yang lebih tinggi dari harga sekarang. Jadi ketika grafik mencapai harga yang ditentukan maka grafik tersebut akan naik lebih tinggi menuju profit yang diharapkan sebelumnya.

  • Sell stop

Sell stop adalah kebalikan dari buy stop dimana trader memesan untuk open posisi pada harga tertentu yang lebih rendah dari harga sekarang. Jadi ketika grafik menyentuh harga level yang ditentukan maka grafik harga akan terus meluncur turun dan posisi sell akan menghasilkan profit.

  • Buy limit

Buy limit yaitu order open posisi pada harga dibawah harga yang sedang berjalan. Harapannya grafik bergerak turun dan menyentuh harga yang kita tentukan. Grafik ini akan berbalik arah dan berhasil membuka posisi buy dengan harga yang sangat rendah.

  • Sell limit

Sell limit sederhanya diartikan sebagai kondisi memesan open posisi sell ketika harga mencapai level yang lebih tinggi dari harga sekarang. Alasan trader membuka posisi ini adalah perkiraan bahwa setelah menyentuh level tertentu harga akan balik arah turun hingga posisi sell menghasilkan profit.

Meminimalisir Resiko Pending Order

Tidak bisa dipungkiri jika melakukan pending order juga memiliki resiko. Agar resiko pending order dapat diminimalisir maka berikut beberapa hal yang perlu dilakukan.

  1. Memahami jenis pending order

Trader perlu menentukan suatu level yang menjadi terget sebelum memasang pending order. Target tersebut bisa diatas atau di bawah harga yang sedang berlaku, tergantung jenis pending ordernya.

  1. Memanfaatkan pending order sebagai pendukung strategi trading

Salah satu kunci sukses trading adalah mengetahui metode yang sesuai dengan gaya anda dan memaksimalkannya. Maka ketika anda menggunakan pending order maksimalkan fungsinya denga strategi reversal dan break out. Jangan lupa bahwa stop order adalah penunjang strategi break out, sedangkan limit order merupakan pelengkap strategi reversal.

  1. Mengawasi batasan stop level

Stop level diartikan sebagai jarak minimum yang digunakan untuk mengukur selisih harga saat ini dengan target pending order. Batas dari stop level ini ditentukan oleh broker dan memiliki perbedaan pada setiap pairnya. Pada platform MetaTrader biasanya stop loss berada di bawah window order. Semakin besar range pergerakan suatu pair maka semakin tinggi pula standar stop level yang ditetapkan. Berhati-hatilah agar anda tidak salah memasukkan target harga yang melanggar batas stop level karena bisa menyebabkan proses pending order dinyatakan invalid.

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman