Mengenal Volatilitas Harga Valas

Mengenal Volatilitas Harga Valas – Bukan rahasia lagi jika trading forex adalah bisnis yang sulit untuk diprediksi. Setiap waktu dan setiap saat trader selalu mengamati kondisi pasar yang terus mengalami perubahan. Kondisi ini kemudian akan berlanjut dengan adanya analisis pasar yang dilakukan trader demi untuk membuat strategi trading selanjutnya. Jika kondisi pasar sedang berada pada likuiditas yang tinggi, maka fluktuasi harga dan volatilitas biasanya juga akan lebih tinggi.

Nah, beberapa istilah diatas mungkin sudah tak asing lagi di telinga anda. Namun apakah anda tahu definisi dari volatilitas harga valas? bagaimana pengaruhnya terhadap trading forex? Berikut beberapa paparannya.

Volatilitas Harga Valas

Volatilitas merupakan besarnya selisih jarak antara fluktuasi atau naik turunnya harga valas. Jika volatilitas tinggi, itu berarti harga akan naik tinggi secara cepat, dan kemudian turun dengan tiba-tiba dan cepat pula. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya volatilitas (selisih harga tertinggi dan terendah) menjadi sangat besar.

Pada pasar forex, volatilitas harga tertinggi biasanya dimillilki oleh pasangan mata uang1 GBP/USD, EUR/JPY, GBP/JPY, ataupun EUR/USD. Namun besar kecilnya volatilitas dari masing-masing pasang mata uang juga bisa berubah-ubah dengan jarak waktu yang berbeda-beda. Pada jam-jam tertentu, ada masanya volatilitas mengalami peningkatan, dan ada masanya volatilitas mengalami penurunan.

Meskipun begitu, untuk melihat bagaimana kondisi volatilitas, anda juga bisa melihat berdasarkan jumlah pips tertentu. Misalnya saja 200 pips sehari, atau angka absolute $0.2000, ataupun persentasi perubahan harga valas di awal periode (8,3% dalam setahun).

Cara Mengukur Volatilitas Harga Valas

Jika informasi di atas lebih ditujukan untuk mengetahui perubahan volatilitas, dan waktu volatilitas terjadi, maka sekarang anda juga harus mengetahu bagaimana cara mengukur volatilitas. Secara khusus, volatilitas dapat diukur dengan menggunakan moving averages, Bollinger band, serta Average True Rang (ATR).

Selain itu, ada metode lain yang lebih umum digunakan untuk mengukur volatilitas, yakni dengan menggunakan alat VIX, atau indeks volatilitas. Alat ini bisa digunakan untuk memprediksi secara keseluruhan dalam tempo 30 hari ke depan.

Menyikapi Volatilitas Harga Valas

Semakin tinggi volatilitas akan menyebabkan keuntungan trader semakin besar. Namun disisi lain, jika volatilitas lebih rendah, maka bisa jadi nilai tukar sedang tidak banyak mengalami fluktuasi, dan perubahannya yang terjadi cenderung lebih kecil. Nah, dari sini bagaimana seharusnya sikap yang anda lakukan sebagai trader? Tak bisa dipungkiri jika volatilitas memang sering dianggap sebelah mata karena adanya ketidakpastian dan risiko. Hanya saja sebagai trader, anda harus paham jika dibalik keuntungan yang besar biasanya terdapat risiko yang besar pula.

Volatilitas yang tinggi terkadang akan membuat trading forex menjadi lebih menarik. Hal ini bisa saja terjadi sebab bisa jadi trader juga akan mempertimbangkan profit yang ia dapat. Meskipun begitu, kondisi seperti bukanlah sebuah sinyal bagi anda untuk melakukan trading. Keputusan bagaimana harusnya anda menyikapi volatilitas tergantung pada masing-masing tarder.

Perlu diketahui pula jika valas yang volatilitasnya tinggi ataupun rendah keduanya sama-sama memiliki keuntungan. Namun dengan syarat mereka harus memakai strategi yang berbeda. Harga valas dengan volatilitas tinggi hanya cocok digunakan oleh trader jangka pendek dan cenderung agresif. Sedangkan harga valas volatilits rendah hanya cocok digunakan oleh trader jangka panjang dan cenderung konservatif. Terlepas dari bagaimana anda menyikapi volatilitas, yang terpenting adalah anda telah menyiapkan berbagai strategi untuk menyikapi kondisi-kondisi tak terduga.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman