5 Tips Sukses Menjadi Trader Forex Part-Time

 

Menjadi trader forex paruh waktu (part-time) menjadi pilihan hidup banyak orang karena berbagai alasan. Dari penelusuran kawan saya, kebanyakan orang ingin menjadi trader forex part-time karena ingin mencari tambahan pemasukan disamping pekerjaan utama mereka. Waktu trading forex yang cenderung fleksibel menjadi alasan favorit mengapa dipilihnya bidang ini sebagai pekerjaan sampingan.

 

Forex Part Timer

Forex Part Timer

 

Salahkah? Tentu saja tidak. Toh kepentingan tiap orang pasti berbeda. Beberapa trader forex senior jugalah merupakan seorang trader forex part-time yang tentunya memiliki pekerjaan utama selain trading.

Biarpun santai, yang penting serius. Begitulah biasanya jargon seorang trader forex part-time. Namun, menjadi seorang trader forex part-time bukan berarti tak bisa meraih kesuksesan lho! Anda tertarik juga untuk menjadi trader part-time? Oke, berikut saya sediakan tips untuk membantu trader forex part-time agar meraih sukses:

 

  1. Lihat Jadwal Dahulu Baru Tentukan Metode Trading Anda
    Jadwal merupakan perkara nomor wahid bagi seorang trader forex part-time. Biarpun hanya sebuah side-job, bukan berarti anda menjalankanya dengan timing yang serampangan bukan? Oleh karenanya, buatlah jadwal. Jika dalam satu hari Anda menjatahkan sejam untuk trading, optimalkanlah waktu tersebut sebaik mungkin.Contoh kasus, Anton adalah seorang karyawan yang hanya memiliki waktu pukul 7 sampai 8 pagi WIB untuk bertrading forex. Kita sama-sama tahu bahwa jam tersebut merupakan sesi perdagangan Asia yang tingkat volatilitasnya cenderung rendah.Maka, Anton harus menentukan gaya trading yang sesuai dengan kondisi lapangan dan sesi perdagangan yang ada di jadwalnya. Day trading tentu tak begitu cocok untuk Adi. Mungkin Adi bisa mencoba Swing Trading yang jangkanya agak panjang saja misalnya. Jadi, trader forex part time juga harus melihat jadwalnya dulu sebelum benar-benar menentukan metode. Jangan sampai terbalik, ya!

 

  1. Pintar Memanfaatkan Slot Waktu Yang Sempit
    Lagi-lagi masih berhubungan dengan masalah penggunaan waktu. Jika Anda adalah seorang trader forex part-time yang masih dalam tahap “tumbuh kembang”, (masih dalam tahap mengembangkan skill), maka manfaatkan porsi waktu untuk lebih banyak melakukan review chart atau mem-backtest system yang anda miliki.Kemampuan trading kita tak hanya diasah dengan cara menyusun rencana lalu melakukan eksekusi trading berkali-kali. Namun, juga dari tugas-tugas trading lainya semisal membuat jurnal trading, mem-backtest sistem, dan lain sebagainya. Akan amat terasa sayang waktunya bila tiba moment pasar slow, Anda hanya duduk di depan monitor dan “nungguin” trading Anda. Lebih baik, waktu yang sedikit ini anda manfaatkan untuk belajar materi pendukung trading. Ya kan?

 

  1. Selalu Memeriksa Kalender Event Forex
    Trader forex part-time seringkali akan melewatkan event-event penting atau event-event yang mengejutkan dalam dunia forex. Salah satu penyebabnya, mungkin karena mereka tidak punya waktu yang fleksibel untuk mengawasi tradingnya. Oleh karenanya, agaknya perlu menyisihkan waktu guna memeriksa kalender event forex setiap harinya.Dengan mengetahui event-event penting ataupun berita-berita forex fundamental, seorang trader dapat merencanakan skenario trading dan memiliki gambaran prediksi tentang bagaimana sekiranya arah pergerakan pasar nantinya. Atau, bilapun sudah terlewatkanan, trader tersebut bisa membuat skenario lain berdasarkan sebuah peristiwa yang sedang terjadi.

 

  1. Membuat Jurnal Trading
    Bagi trader forex full-time saja, jurnal Trading sudah terbilang penting, apalagi bagi trader paruh waktu?. Sediakanlah waktu khusus untuk menyusun jurnal trading demi mengimbangi porsi waktu yang digunakan selain untuk urusan trading. Membuat sebuah jurnal trading agaknya membantu trader untuk mengetahui strategi manakah yang berfungsi dan strategi manakah yang tidak.Jurnal trading juga membantu setiap trader menghemat waktu lho. Contohnya, ketimbang menghabiskan waktu untuk mengingat-ingat moment seperti apa GBP menembus high atau low dengan kuat, ada baiknya bila langsung memeriksa jurnal trading yang kita punya. Untuk trader forex part-time yang lebih mengandalkan robot, jurnal trading juga berfungsi guna menilai apakah kinerja robot mampu berjalan baik atau tidak.

 

  1. Menggunakan Robot
    Kalau yang kelima ini, merupakan langkah yang paling akhir. Mengapa? Karena, trader yang memakai bantuan robot trading sebaiknya terlebih dahulu menguasai bidang dunia trading forex. Penggunaan robot trading memang dapat membantu trader forex paruh waktu. Namun, bila salah strategi dan terlalu mengendalkan robot, bukanlah tak mungkin akun trader juga akan menjadi kacau karenanya. Jadi, lebih baik anda jangan terlalu percaya atau mengandalkan robot saja dalam melakukan trading.

 

Itulah tadi, tips sukses menjadi trader forex part-time yang juga bisa diterapkan oleh trader forex full-time. Namun perlu diingat, trader forex yang hanya menjadikan trading sebagai bidang sampingan, haruslah menjaga “permainan” mereka dengan ekstra ketat. Jadi, apakah part-timer tak bisa meraih sukses? Tentu masih ada peluang. Namun, tantangannya lebih besar karena musuh utamanya adalah waktu yang terus saja bergulir.

Korelasi Dalam Pasar Forex

Sebagai seorang Forex Trader apabila Anda menganalisa beberapa pasangan mata uang yang berbeda untuk menentukan posisi terbaik yang akan anda ambil dalam perdagangan Forex, Anda harus menyadari bahwa korelasi diantara pasangan mata uang antara satu dengan yang lainnya. Ada 2 alasan utama untuk hal itu, diantaranya adalah :

  • Anda harus menghindari untuk mengambil posisi yang sama dengan beberapa pasangan mata uang yang berkorelasi dengan itu di saat yang sama, Sehingga Anda tidak menggandakan resiko Anda.
  • Selain itu, Anda juga harus bisa menghindari dalam mengambil posisi untuk beberapa pasangan mata uang yang berbeda sekaligus, dimana hal itu nantinya bergerak saling berlawanan antara satu dengan yang lainnya.
  • Jika Anda memahami korelasi dari pasangan mata uang, itu akan membantu Anda untuk memprediksi arah dan pergerakan sebuah pasangan mata uang , melalui indikasi yang Anda lihat pada pasangan mata uang lainnya, kemudian berkorelasi dengan pasangan mata uang tersebut.

Sekarang akan saya coba jelaskan kenapa memahami korelasi pasangan diantara mata uang itu dapat membantu.

Mari kita mulai yaitu dengan 4 pasangan mata uang utama yaitu EUR/USD , GBP/USD , USD/JPY dan juga USD/CHF.

Di pasar forex, sama sebagaimana pada pasar-pasar lainnya, seringkali terjadi ada beberapa produk (pasangan mata uang) yang pergerakan harganya saling berhubungan satu sama lain. Hal ini disebut juga sebagai korelasi. Pemahaman akan korelasi dalam pasar forex bisa membantu trader melihat kondisi pasar, menghindari risiko, serta mencari peluang trading potensial. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan korelasi dalam pasar forex itu?

 

Korelasi Forex

Korelasi Forex

 

Korelasi Positif Dan Negatif

Dalam statistik, korelasi yaitu hubungan yang terukur antara dua besaran pada suatu waktu. Korelasi diukur dalam range -1 (untuk korelasi negatif yang sempurna) sampai +1 (untuk korelasi positif yang sempurna).

Pada sebuah korelasi positif menyatakan bahwa kedua besaran tersebut bergerak pada arah yang sama. Semakin tinggi korelasinya maka akan semakin dekat dan makin akurat pula kesamaan geraknya. Sebaliknya, sebuah korelasi negatif menyatakan pergerakan yang berlawanan dimana semakin negatif (semakin kecil) angka korelasinya maka berarti semakin besar perbedaan geraknya.

Penting untuk diketahui bahwa dalam trading forex, pasangan mata uang yang kita tradingkan adalah hasil sebuah satuan tunggal. Pasangan mata uang ini terdiri dari dua mata uang yang berbeda dan nilainyapun ditetapkan berdasarkan nilai dari satu mata uang terhadap mata uang lawannya.

Sebenarnya melalui cara teknis, ketika kita trading di sebuah pasangan mata uang, maka kita melakukan dua trade sekaligus. Kita membeli sebuah mata uang dan sekaligus menjual mata uang pasangannya. Contohnya adalah jika kita buy AUD/USD berarti kita buy AUD sekaligus kita sell USD dalam waktu yang bersamaan. Tidak seperti dalam perdagangan saham atau komoditi yang lain, dalam pasar forex akan lebih tepat bila kita melihat pasangan mata uang yang kita tradingkan sebagai dua trade yang berbeda. Hal ini akan membantu kita dalam mengetahui hubungan antara pasangan mata uang yang kita tradingkan serta korelasinya guna membantu menemukan kesempatan (trading opportunity) untuk masuk ke pasaran.

 

Pola-Pola Pergerakan Pasangan Mata Uang

Jika kita membandingkan beberapa pasangan mata uang utama dalam pasar forex, kita akan menemui kemiripan bentuk pola dalam pergerakan harganya, misalnya yaitu pada EUR/JPY dan EUR/USD seperti berikut ini:

Kedua pasangan mata uang di atas bergerak dengan pola yang hampir sama, mengindikasikan bahwa korelasi tersebut kuat. Jika ingin membuktikan bisa dirinci dari pergerakan naik turunnya harga dari waktu ke waktu. Baik pada EUR/JPY maupun EUR/USD, kita akan buy EUR dan sell mata uang yang lain jika kita membuka posisi buy pada pasangan mata uang tersebut. Makan untuk mengetahui bahwa korelasi tersebut kuat atau tidak, bisa dilihat seperti berikut:

 

Contoh yang lain adalah USD/JPY dan EUR/USD:

Pada contoh di atas terlihat korelasi negatif yang kuat. Faktor penggeraknya disini adalah perubahan harga dari salah satu mata uang pasangannya, dalam hal ini USD. Kemudian karena USD yang berada pada posisi yang berbeda pada pasangan yang satu di sisi buy sedang, kemudian pada pasangan yang lain di sisi sell, sehingga hubungannya bersifat negatif. Untuk menjelaskan illustrasi ini, kita ambil contoh yang bergerak hanya USD, sedang mata uang yang lain, yaitu EUR dan JPY flat (tidak bergerak), maka kita hanya akan membandingkan hubungan antara gerakan harga USD dan gerakan harga USD yang berlawanan, yang jelas tidak ada gunanya.

Contoh korelasi positif pasangan mata uang lainnya terjadi antara lain pada EUR/USD dan GBP/USD, dan korelasi negatif juga terjadi pada pasangan USD/CHF dan EUR/USD.

 

Korelasi antar pasangan mata uang ini sangat penting diperhatikan terutama bagi trader pemula, karena jika salah memahami korelasi dalam membuka posisi trading akan malah memperbesar resiko. Misalnya open buy pada EUR/USD dan EUR/JPY akan makin menambah resiko kecuali mungkin pada momen tertentu saja. Sama halnya open buy EUR/USD dan open sell USD/JPY juga akan menambah resiko.

Setelah itu jika kita bisa mengamati dan mengetahui bahwa korelasi diantara dua pasangan mata uang dalam pasar forex, maka kita dapat mengembangkan strategi trading yang dirasa unik berdasarkan pola dari pergerakan harga kedua pasangan yang berkorelasi, baik itu positif maupun negatif, selain membantu menemukan kesempatan (trading opportunity) yang tepat guna masuk pasar.

Langkah Menentukan Take Profit

Dalam trading forex, pastilah hal yang paling di inginkan para investor yaitu profit dalam tradingnya. Mengapa demikian? karena sesungguhnya itu merupakan tujuan utama dari para Investor yang memutuskan masuk dalam aktifitas trading. Namun banyak juga para pemain sedikit bingung untuk menentukan berapa ideal Take Profit yang harus di pasang. Bahkan banyak juga pemain justru lebih suka untuk tidak menggunakan kedua-duanya dan lebih suka menutup posisi dengan cara manual (instant execution).

Jika Anda mempunyai posisi dalam trading danpada saat itu juga kebetulan Anda memonitor, maka jika ternyata dalam keadaan profit mungkin sekali Anda akan menghitung dulu berapa pip yang Anda peroleh sebelum mengambil keputusan untuk closing. Itu jika Anda tidak menerapkan profit taking plan, dan keputusan take profit hanya berdasarkan emosi.

Melalui artikel ini akan dicontohkan bagaimana cara menentukan take profit atau target profit. Kemudian selain itu juga memutuskan untuk keluar dengan cara yang sederhana, terbilang relatif mudah tetapi juga cukup efektif, yaitu dengan melihat setup price action sebagai sinyal serta indikator moving average sebagai pendukung, serta cara mengamankan posisi yang sudah profit dan masih open.

 

Emosi dan Logika dalam Take Profit 

Didalam kehidupan nyata banyak trader yang terkait mengunci profit hanya dengan alasan karena tekanan emosional saja, tidak mengikuti exit target yang telah disepakati sebelumnya dalam trading plan, atau bahkan mungkin tanpa target dan tidak terencana. Dampaknya yaitu pada take profit yang dihasilkan dimana sebagai hasil karena emosi jauh lebih kecil dibandingkan yang seharusnya bisa diperoleh, di samping seringnya merasa ragu dan kadang panik ketika pergerakan harga pun ikut berbalik arah juga. Sebaliknya trader yang disiplin menerapkan trading plan dengan exit target yang terencana mendapatkan profit sesuai dengan risk/reward ratio yang telah ditetapkan, tanpa keraguan atau pun kepanikan.

Selanjutnya GBP/USD daily pada gambar berikut adalah dengan mencontohkan seberapa besar seorang trader yang merasa ragu atau mungkin juga merasa segan terhadap take profit ketika pergerakan dari harga sudah mencapai area puncaknya, lalu mengabaikan petunjuk indikator moving average, sehingga hasil profit yang seharusnya bisa diperoleh benar-benar hangus.

Kemudian apabila pada akhirnya nanti harga mengalami kenaikan dan setelah itu masalah lain pundatang karena secara logika dilihat dari posisi open-nya, trader tersebut seharusnya sudah bisa take profit atau mengunci profit (dengan menggeser stop loss level/trailing stop loss) pada risk/reward ratio diantara 1:2 atau 1:3 di area (2).

ilustrasi Teknik profit 1

ilustrasi Teknik profit 1

 

 

Pasar Membawa Arah Pergerakkan

Banyak trader yang keluar secara manual dikarenakan pergerakan harga mulai melawan posisinya, tetapi selanjutnya berbalik lagi setelah eksekusi exit dilakukan, atau exit pada breakeven karena melihat dari harga yang akan berbalik, tetapi hal ini ternyata tidak. Trader tersebut berfikir seolah mereka tahu apa yang akan terjadi pada pergerakan harga di pasar.

Baiklah, sebenarnya tak seorangpun tahu dan bisa memastikan pergerakan harga pasar, tak terkecuali pada para profesional trader yang paling top. Yang perlu dan penting kita lakukan yaitu percaya sepenuhnya pada trading plan kita, dan risk / reward ratio yang telah kita sepakati. Maka biarlah pasar menentukan pergerakannya sendiri, selanjutnya kita sikapi dan siasati lewat strategi trading dan money management yang benar-benar telah teruji.

Kita harus selalu meningkatkan kemampuan dalam membaca probabilitas pergerakan harga dalam kondisi pasar yang berbeda-beda. Kemudian apabila kita mempermainkan pasar yakni dengan cara kita seringkali membuka posisi hingga overtrade, atau trading secara asal-asalan, maka cepat ataupun lambat account kita pun akan sirna tidak peduli seberapa strategi take profit apapun yang kita terapkan.

 

Mengunci Profit Pada Kondisi Pasar Trending

Jika kondisi pasar sedang trending dengan kuat, kita bisa meraup profit yang sangat signifikan dengan menggeser stop loss (trailing stop). Contoh dibawah ini AUD/USD daily dengan indikator ema 8 daily dan ema 21 daily sebagai support level dengan kondisi pasar uptrend.

ilustrasi mengunci profit

ilustrasi mengunci profit

 

 

Take Profit Pada Kondisi Pasar Ranging (Sideway)

Pasar yang sideway ditandai dengan batas-batas range atas dan bawah. Kita juga menetapkan level entry dan exit dengan formasi pin bar dimana terbentuk pada batas-batas range tersebut. Sebagai contoh, perhatikan chart GBP/USD daily berikut:

ilustrasi sideway

ilustrasi sideway

  

Menggunakan Risk/Reward Ratio

Walaupun sebenarnya tak seorangpun tahu mengenai apa yang akan terjadi pada pergerakan harga pasar, dari berbagai metode yang telah teruji, secara umum bila kondisi pasar sedang trending dengan sangat kuat, maka menerapkan trailing stop adalah strategi yang paling tepat guna meraup keuntungan besar atau big profit. Kemudian stop loss tersebut kita pindahkan. Bagaimana caranya? yaitu mula-mula dengan cara pada titik 1:2, kemudian 1:3, kemudian apabila kondisi pasar masih memungkinkan tidak ada salahnya untuk kita tingkatkan lagi.

Level target profit atau take profit biasanya ditentukan setelah adanya resiko, yaitu dengan risk/reward ratio yang kita rencanakan. Namun dalam kenyataannya target profit relatif bergantung pada kondisi pergerakan dari pasar. Trader pemula biasanya menentukan level target profit dengan perkiraan semata atau berdasarkan emosi saja, tanpa membaca pola pergerakan harga yang mungkin bisa terjadi. Nah, beberapa alternatif dalam artikel ini juga bisa memberikan opsi cara menentukan take profit yang lebih baik.

 

Trading With Music Is Fun!

 

 

Sebagian orang menganggap musik sebagai teman untuk meramaikan suasana ketika bekerja. Sebagianya lagi, menjadikan music sebagai alat untuk membantunya, bermeditasi, berkonsentrasi, dan yang lainya.

Untuk diri saya pribadi, mendengarkan musik bisa membantu saya lebih santai terhadap suatu kegiatan yang sedang saya kerjakan. Meskipun terdapat pendapat yang berbeda di khalayak umum, mendengarkan musik merupakan sebagai media untuk pengalihan agar tidak mencapai titik stress dalam suatu pekerjaan yang memiliki pressure yang tinggi.

Sebuah riset mengatakan, hampir 75 orang dari 256 pekerja di salah satu perusahaan ritel terbesar dunia, senang mendengarkan musik dikala sedang bekerja. Dimana, dalam setiap 4 minggu mereka mampu menunjukan peningkatan sebesar 10% dalam hal produktivitas. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi dari negeri paman sam, (Universitas Illinois), 6.3% pekerja akan mengalami peningkatan performa kerja dibandingkan dengan mereka yang tidak mendengarkan musik.

 

Music Trading

Music Trading

 

Beragam pendapat pastinya akan timbul, dan mungkinkah dengan mendengarkan musik kita bisa meningkatkan level produktivitas kerja?

Seorang Trader, juga menginginkan peningkatan dalam hal produktivitasnya. Selain itu, tiap trader juga ingin meningkatkan profit dan memperbaiki susunan portfolio trading miliknya. Oke, anggap saja sekarang kita setuju dengan hasil riset diatas. Kita bisa menerima jika musik dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

Lantas, jenis aliran musik apa yang harus kita dengarkan? Apakah semua jenis aliran musik akan memiliki hasil yang sama saja ?

 

Sebagai seorang trader, tentunya anda amat berharap dapat melakukan trading dengan menggunakan pikiran jernih, emosi yang stabil, sekaligus bisa memberikan inspirasi untuk anda saat menganalisa suatu chart.

 

Aliran Musik Dan Pengaruh Mood

Banyak para trader yang memakai musik guna menjaga tingkat kestabilan emosi mereka. Mulai dari aliran jenis jazz, instrument, dangdut, upbeat, rock, house, hingga musik religi. Aliran music itu semua menjadi pilihan alternative untuk para trader.

Selama bertrading, anda tentunya membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan terarah. Untuk itu, amat direkomendasikan agar anda memilih jenis musik dengan aliran easy beat dan melodi yang melantun dengan merdunya atau dengan menggunakan instrument. Pada jenis musik ini, dapat membantu anda lebih fokus dan lebih terarah ketika sedang menganalisa suatu arah pergerakan dari chart.

 

Musik dengan aliran rock, (meskipun begitu kurang direkomendasikan) dapat membantu anda tetap terjaga selama bertrading. Efek dari musik rock sendiri bisa memacu level adrenalin anda bahkan mampu membakar semangat anda. Sayangnya, terlalu bersemangat bisa membuat sebagian orang kurang teliti dan terlalu tergesa-gesa dalam hal melakukan analisa pasar.

 

Musik Mozart? Apa itu Mozart?

Musik yang menemani waktu trading anda, selain membantu untuk memberikan fokus, dapat juga menciptakan efek relaksasi. Terutama, musik dengan jenis aliran jazz, upbeat, ataupun religi yang dapat menurunkan kadar hormon stress dalam tubuh.

Musik yang bisa meningkatkan produktivitas dilabeli dengan istilah “Mozart Effect”. Dinamakan begitu, karena hasil penelitian yang dilakukan disebuah universitas, para pelajar bisa menyelesaikan test matematika yang rumit dengan baik, dikala mereka mendengarkan musik klasik.

Bahkan, efek dari lantunan musik ini bukan hanya sekedar berpengaruh terhadap manusia saja. Melainkan, seekor sapi yang bisa memproduksi susu dengan lebih baik dan volume lebih banyak saat diperdengarkan lantunan musik Mozart.

 

Hasil riset dari Mozart effect menyatakan, bahwa musik bisa:

  1. Meningkat kepekaan, daya ingat, dan mempermudah cara belajar.
  2. Menyembuhkan mental dari kejatuhan dan kekalahan.
  3. Meningkatkan daya imajinasi, sehingga menjadikan anda lebih kreatif.
  4. Menurunkan perasaan depresi dalam diri, serta nervous yang melanda.

 

Apakah Musik Dapat Membantu Kita Lebih Optimal Dalam Bertrading?

Dari sekian banyak aliran music yang ada, pilihan yang paling pas untuk menemani sesi trading kita adalah musik klasik. Dimana, musik klasik bisa dikatakan sebagai media yang amat tepat untuk didengarkan disegala macam trade session. Dari sesi pembukaan market Asia, hingga ke sesi penutupan market Amerika.

Musik klasik telah teruji secara ilmiah dan dapat mendorong perkembangan aspek kognitif (kecerdasan). Lantunan suara musik jenis ini, dapat meningkatkan kecerdasan, kreatifitas, dan kesadaran, yang akan membantu anda selama menjalani sesi trading. Alunan musik klasik juga bisa membantu dalam hal membangkitkan mood anda dalam bekerja, terutama dalam menentukan open posisi trading.

 

Walaupun pada akhirnya, keputusan untuk memilih jenis musik yang akan didengarkan, tergantung selera dari trader sendiri. Bila sebagian orang suka mendengarkan musik klasik, sebagian yang lain suka musik dangdut. Sebagianya lagi, mungkin suka musik pop, rock, dan sebagainya.

Apapun jenis musiknya, bisa anda manfaatkan selama mampu membantu anda tetap fokus dalam bertrading di dunia forex. Bila anda sudah bisa fokus, anda sudah selangkah lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Terimakasih sudah menyimak artikel singkat kami ya.

 

Prestasi Akademik vs Prestasi Trading

 

Berdasarkan pembicaraan dengan seorang kawan yang saya lakukan beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan sebuah cerita unik. Saking uniknya, saya rasa akan cukup menarik bila saya ceritakan di web yang satu ini.

Kawan saya yang satu ini, memang berusia agak lebih tua dari saya. Tak sekedar tua, ia juga lebih senior di dunia forex trading. Walaupun ia sudah bersedia jika kisahnya saya ceritakan, dirinya berpesan untuk tidak mencantumkan namanya di web ini. Sayapun memakluminya, karena setiap orang memang berhak atas sebuah privasi.

 

Oke, dari sinilah kisahnya bermula.

 

Sharing Dari Teman

Sharing Dari Teman

 

“Pak, Situ kan sudah cukup lama di forex. Awal mula di forex dulu seperti apa sih pak? Apa sering ragu juga seperti trader kebanyakan?”

Awal mula saya memutuskan untuk melakukan trading di forex, saya marasa cukup yakin bahwa saya akan sukses dengan cepat di bidang ini. Biarpun memang terdengar seperti sebuah kesombongan, itulah kenyataan yang saya rasakan dulu.

Sebenernya sih, awalnya dulu masuk ke forex tidak sengaja. Hanya saja, dulu saya sempat mengira jika memahami dan mempelajari bagaimana cara melakukan trading kurang lebihnya akan mirip dengan apa yang saya pelajari dahulu tentang teori-teori ekonomi market. Dari hukum permintaan-penawaran, hingga teori-teori portofolio serta berbagai analisis investasi plus aneka macam teknik statistik, yang kebetulan sudah saya pahami dengan relatif mudah.

Berbekal pengalaman pribadi saat masih kuliah, saya yang terlanjur merasa yakin dengan diri saya yang fast learner, langsung masuk ke dunia forex trading dengan antusias dan semangat. Saya juga memiliki keyakinan tinggi bahwa saya akan segera sukses dan menjadi seorang expert trader. Sungguh, itu tadi keyakinan yang terlampau tinggi ternyata.

 

“Kalo hasil trading bapak, gimana pak?”

Mau tau hasil trading saya di bulan pertama? Hasilnya, benar-benar sukses…MC! Belajar trading untuk saya pribadi sungguh merupakan sebuah pengalaman yang “lain dari pada yang lain”. Kalopun mau berterus terang, di forex trading inilah saya bener-bener bisa merasakan “tidak tau apa-apa” dan juga “bukan siapa-siapa” bahkan sampai merasa “tidak tau harus berbuat apa”.

Hihihi! Komplit banget deh pokoknya!.

Beruntung, perasaan-perasaan tadi (“gagal total”), tidak menjadikan saya menyerah. Justru bagi saya, serangkaian kegagalan total tersebut menjadi tantangan tersendiri yang lumayan membuat penasaran.

 

Jadi, mulailah saya belajar dengan menggunakan cara pandang dan keyakinan baru, bahwa ternyata, prestasi akademik (sekalipun itu di bidang ilmu ekonomi) tidak begitu menjamin kelancaran dalam memelajari trading.

Walaupun saya tetap sepakat bahwa kecerdasan tetaplah diperlukan untuk bisa lebih cepat memahami kondisi yang terjadi di market. Trader yang sukses jelaslah trader yang cerdas. Tapi, “cerdas” disini tidak selalu dikonotasikan dengan prestasi akademik. Saya jadi tahu dan bisa mengerti karena ada teman trader yang sudah bergelar master sekalipun, juga pernah mengalami kegagalan besar pada awal-awal belajar trading. Ada yang mengaku, trading sendiri lebih dipengaruhi oleh aspek psikologis ketimbang teknik.

Awalnya, saya mandang skeptis dengan pernyataan itu. Namun akhirnya, saya mengakui bahwa meski aspek teknis merupakan hal yang mutlak untuk dikuasai guna menjadi trader yang baik, dalam prakteknya aspek psikologis memang cukup menentukan. Itulah mengapa, ada beberapa versi pendapat yang juga menyatakan bahwa psikolog yang mengerti ekonomi justru akan cenderung lebih mampu untuk menjadi trader, yang baik dibanding dengan ahli ekonomi murni.

Tentunya ini bukan berarti seseorang harus menjadi seorang lulusan psikologi untuk mejadi trader yang sukses. Saya juga tidak mengatakan bahwa seseorang yang merupakan lulusan sekolah ekonomi dan memiliki nilai atau prestasi akademik yang baik akan gagal menjadi trader loh ya.

Saya cuma ingin meyampaikan pandangan saya, bahwa ternyata, untuk menjadi seorang trader yang sukses tidak cukup hanya dengan berbekal ilmu dasar tentang bagaimana cara memahami market dan statistic saja. Tetapi kematangan psikologis lebih berperan untuk hal ini.

Kesimpulanya, buat temen-temen trader yang kebetulan memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan statistik, jangan cepat-cepat merasa yakin bahwa anda akan dengan mudah meraih kesuksesan di forex trading.

Memang benar, anda sudah mempunyai kelebihan dalam pemahaman analisis fundamental (ekonomi) dan juga ilmu statistik (teknik). Namun, bagaimanapun juga anda harus tetap mengasah kematangan psikologis terlebih dulu sebelum menanam investasi dalam jumlah besar dan mengandalkan sektor forex trading sebagai sebuah profesi.

Juga, bagi temen-temen trader yang tak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan ilmu statistic yang telah memadai, jangan langsung putus asa dan berkecil hati. Dalam belajar trading, yang paling utama diperlukan adalah kemauan, kesabaran, dan ketelatenan.

Percayalah, latar belakang pendidikan dan prestasi akademik tidak akan terlalu berpengaruh terhadap prestasi trading kamu di dunia nyata kok. Tidak percaya? Diskusi saja langsung dengan teman tradingmu yang lebih senior darimu. Pasti jawaban mereka tidak akan jauh berbeda.

Baik, terimakasih sudah menyimak artikel ini ya!

 

Memahami Komponen Pergerakan Harga Dalam Forex

 

Trader. Merupakan sebuah julukan untuk mereka yang melakukan aktivitas perdagangan untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks ini, trader yang kami maksud adalah tader forex. Yang pada prakteknya, seorang trader pasti pernah mengalami kejatuhan. Entah itu skala kecil, ataupun skala besar.

Apa sih hal yang paling penting yang harus dipahami bagi seorang trader? Jawabanya, relative. Bila mengutip pendapat salah satu rekan trader, apapun wawasan yang di pemahami oleh seorang trader baik itu sistem ataupun cara tradingnya, yang paling penting, hasil akhirnya hijau.

 

Pergerakan Perubahan Harga

Pergerakan Perubahan Harga

 

Dengan pendapat yang penting hijau tadi, saya cukup sependapat. Hanya saja menurut saya pribadi, kita mesti mempunyai pemahaman ataupun system trading yang bisa dipertanggung jawabkan. Well, bukan maksud saya membuat segalanya jadi ruwet.

Hanya saja, walaupun modal yang kita kelola tersebut modal kita sendiri, tetap saja, apabila kita menganggap bidang forex trading merupakan sebuah bidang bisnis, maka segala keputusan yang akan kita ambil sudah sepantasnya dilandasi dengan beragam pertimbangan yang rasional.

Baik, kembali ke masalah pemahaman mendasar yang tadi. Salah satu hal yang krusial bagi seorang trader adalah memahami pola pergerakan harga. Tentu saja dari hasil pemahaman tersebut, kemudian akan bisa diambil kesimpulan tentang posisi apakah yang akan diambil, tergantung berapa TP dan berapa SL.

Dalam dunia forex, ada banyak jenis trader. Diantaranya, trader yang tergolong kedalam golongan yang bertrader secara fundamentalist, dan ada pula yang tradingnya dengan konsepsi technicalist.

Bagi para trader fundamentalist, memahami pergerakan harga dapat dilakukan dengan memantau news dan prediksi awal mengenai reaksi market terhadap news tersebut.  Sedangkan bagi para trader technicalist, pemahaman akan pergerakan harga tentu saja akan lebih mengacu pada data-data historis. Tentunya sesuai dengan keyakinan dasar, bahwa segala sesuatunya terjadi berdasarkan kejadian dan peristiwa yang telah lalu dan bahwa history amat mungkin untuk selalu berulang.

 

Hal ini termasuk juga dalam hal pola pergerakan harga. Bagi seorang trader technicalist, untuk memahami pola pergerakan harga ini, diperlukan untuk mengenal komponen-komponen yang ada dalam pergerakan harga sebagai berikut:

  • Trend – kecenderungan untuk mengalami pergerakan dalam satu arah
  • Volatilitas – besarnya tingkat fluktuasi secara periodik
  • Momentum – tingkat percepatan serta perlambatan
  • Siklus – kecenderungan untuk selalu bergerak dalam pola siklus tertentu yang memiliki kecenderungan berulang
  • Kekuatan Pasar – jumlah transaksi yang mendukung gerakan-gerakan tersebut
  • Support dan Resistance – kecenderungan untuk naik ataupun turun ke tingkat tertentu dan kemudian sebaliknya, dapat terjadi berulang kali

 

Pemahaman akan hal-hal tersebut adalah suatu keharusan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat ketika sedang bertrading. Tidak perlu khawatir tentang dari mana sumber kita memperoleh data maupun cara mengolah data yang kita butuhkan tersebut. Dapat dikatakan, kita ini amatlah beruntung karena berada di jaman yang segala macam informasi dari berbagai sumber bisa dengan mudah diolah dan disajikan secara real-time sehingga kita mampu melakukan trading dengan mudah serta menyenangkan.

Kita dapat memanfaatkan trading platform maupun bantuan software untuk menghandle masalah data ataupun pengolahan data. Anda dapat tinggal klik saja untuk menampilkan indikator apapun yang anda inginkan, yang pada dasarnya menyajikan informasi tentang berbagai komponen pergerakan harga di atas. Tidak perlu memusingkan tentang bagaimana cara membuat indicator tersebut (terkecuali bagi anda yang memang menginginkan untuk membuat custom indicator sendiri).

Yang terpenting adalah bagaimana anda dapat memahami apa yang ditunjukkan oleh indicator tersebut. Terdapat banyak sekali indicator yang dapat anda pakai untuk membaca komponen-komponen di atas. Misalnya untuk membaca trend, anda dapat memakai Parabolic SAR, atau bisa juga dengan opsi Moving Average. Untuk voltilitas dan momentum, anda dapat menggunakan MACD, RSI dan juga sejenisnya. Untuk siklus dan support-resistant anda dapat menggunakan Fibonacci ataupun pivot. Dan untuk kekuatan pasar, anda bisa melihatnya langsung di candlestick.

Amat Simple bukan? Berkat kemajuan teknologi, semuanya sudah tersedia diujung jari. Dan tugas anda hanyalah memilih dan memahami semua komponen indicator tersebut. Bila anda sudah dapat “berkomunikasi” dengan baik dengan indicator tersebut, mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman anda terhadap data serta indicator tersebut akan terasa labih mudah.

Dengan menggunakan dasar yang kuat dalam pengambilan suatu keputusan, apapun hasil yang kita peroleh, akan dapat diambil manfaatnya. Dan manfaat tersebut tentunya makin mendekatkan kita kearah profit yang kita idam-idamkan. Kalaupun berakhir dengan loss, dari situ dapat kita ambil pelajaran agar di lain waktu tidak terulang kembali kesalahan dalam hal pengambilan langkah ataupun keputusan yang sama dengan yang sebelumnya.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang memahami komponen pergerakan harga dalam forex. Semoga cukup membantu, dan semoga anda makin dekat dengan kesuksesan. Terimakasih, see you next post!

 

Tips : Jangan Berinvestasi Melebihi Kemampuan

 

Berinvestasi merupakan kegiatan penanaman modal. Banyak orang yang menganggap bahwa kegiatan ini membutuhkan banyak dana bagi setiap investor perseorangan. Oleh karenanya tidak sedikit pribadi yang dengan suka rela menginvestasikan lebih dari separuh hartanya untuk dijadikan modal untuk berinvestasi, seperti trading ke dunia forex.

Pendapat ini tidak sepenuhnya salah. Untuk memperoleh profit yang besar, ada kalanya kita mesti menanam modal dengan jumlah yang besar pula. Namun tak jarang, orang yang memiliki modal pas-pasan dapat meraup untung yang lumayan dikala trading di forex, dengan catatan orang tersebut menjalankan strategy trading yang tepat.

Kegiatan trading memang membutuhkan modal, tapi sebaiknya jangan sampai Anda memaksakan diri Anda untuk mengeluarkan lebih banyak uang lagi untuk memulai trading. Agar dapat dikatakan berhasil, tidak hanya modal yang menentukan tingkat kesuksesan. Bukan pula dari disiplin, keuletan, dan tekun bertrading dengan lebih giat. Melainkan, seberapa besarkah tingkat kesiapan Anda mampu menerima risiko di dalam berinvestasi.

Kalau sekarang kita bisa melakukan trading, bisa mendapatkan profit, dan dapat menjalankan aktivitas transaksi secara lancar itu karena adanya modal. Ada dana yang dapat kita manfaatkan untuk mulai berdagang di dunia forex. Tanpa disadari, banyak dari kita yang membutuhkan modal besar untuk melakukanya. Sayangnya, banyak trader yang menghabiskan modalnya hanya untuk sekedar mengejar keuntungan saja, tanpa terlebih dahulu melihat risiko yang ada dibalik setiap transaksinya.

 

 

Jangan Berinvestasi Melebihi Kemampuan

Jangan Berinvestasi Melebihi Kemampuan

 

 

Memakai Modal Dalam Jumlah Besar?

Katakanlah Anda adalah seorang trader yang sudah handal dalam bertrading. Lalu, Anda mencoba meminjam uang ke bank sejumlah 100 juta rupiah. Ketika Anda mendapat tekanan dan mengalami rugi, apakah Anda mampu mengembalikan dana setelah kerugian dengan segera? Tentu saja belum tentu. Banyak trader akan mejadi kehilangan kendali dan semangat untuk terus menerus mengambil keuntungan setelah mengalami moment loss besar yang pertama.

Lain halnya bila Anda menggunakan modal pribadi. Modal yang sebelumnya tidak pernah dipakai. Padahal Anda tahu sendiri jika uang yang tidak pernah dipakai itu pun tidak ada. Kalaupun dana dari tabungan, itu adalah dana yang nantinya akan terpakai untuk simpanan masa depan. Jadi sebenarnya, tidak ada dana yang bisa disebut nganggur atau dana istirahat. Yang ada adalah dana cadangan yang dapat dipergunakan di hari-hari mendatang dan harus selalu tersedia untuk menjamin kehidupan kita di masa yang akan datang.

Jadi, persiapkanlah diri dari risiko berapa modal yang harus dikeluarkan. Jika menggunakan 100 juta dirasa terlalu besar, maka kecilkan nilai nominalnya menjadi 50 juta. Kalaupun 50 juta masih tetap kebesaran, sebaiknya minimalisir kembali menjadi 25 juta. Kalau Anda masih merasa 25 juta masih kebesaran, perkecil lagi ke angka 10 juta, 5 juta, 2 juta, atau bahkan $1 agar aman.

 

Menaruh Di Satu Tempat?

Jaman dahulu kita memang belum mengenal apa itu investasi. Tapi saat ini, setiap orang harus mengerti tentang dunia investasi. Jika Anda memiliki banyak uang dan ingin menginvestasikanya, amat disarankan untuk tidak menginvestasikan seluruhnya.

Misalnya begini, saat ini Anda punya modal 50 juta rupiah. Jangan dimasukan seluruhnya ke forex untuk dipakai trading. Bagi-bagi lah ke beberapa bidang investasi lain. Misalnya ke obligasi, saham, atau investasi property lainya. Jadi ketika forex sedang mengalami kendala atau mendapat rintangan, Anda masih memiliki “backup” yang dapat menunjang pemasukan Anda dari sektor investasi lain.

 

Dalam bertrading, sebaiknya Anda mencari teman atau rekanan untuk diajak berdiskusi sewaktu-waktu. Hal ini sangatlah penting. Disamping untuk menjadi penyemangat dalam bertrading, seorang teman juga bisa dijadikan referensi tambahan, serta cerminan langkah yang bisa kita pilih di masa mendatang.

Bila sewaktu-waktu diantara teman Anda ada yang bilang “Wah bos, saya tadi habis rugi besar nih, kemarin kena loss $1000. Sudah habis nih modal saya”. Anda dapat melihat, mereka yang berkata seperti itu umumnya tidak memiliki investasi lain. Seandainya saja masih ada hasil lain yang menjamin penghasilan mereka, maka kerugian di forex tidak akan terlalu membebani dirinya saat merugi. Disisi lain, sebagai teman Anda dapat memberikanya beberapa nasehat sedari awal.

Bilamana sudah terlanjur merugi, janganlah pernah mengeluh. Segeralah berhenti dari rasa resah, dan jangan bersedih. Kesedihan tidak akan merubah apapun. Sebaiknya Anda beristirahat sejenak, lalu mencoba peruntungan pada bidang investasi lain atau di bidang lain. Seiring dengan berjalanya waktu, uang Anda akan kembali terkumpul dengan segera.

 

Kesimpulan

Agar sukses dalam trading forex, pilihlah cara yang paling smart untuk menghasilkan keuntungan. Tidak ada jalan yang lebih baik dibandingkan berusaha bijak dalam melakukan investasi. Bagilah porsi investasi Anda, dan jangan sampai Anda melebihi kemampuan dalam mengeluarkan dana. Semakin cepat Anda mendapatkan profit, sebaiknya semakin cepat pula Anda kembali menginvestasikanya ke tempat lain. Dana Anda akan lebih mudah berkembang seiring dengan naik turunya putaran roda perekonomian.

 

Berita Ekonomi Yang Wajib Disimak Trader Forex 2

 

Membaca adalah aktivitas yang amat penting. Lewat membaca, kita bisa menyimak banyak informasi yang sedang terjadi. Kita bisa mendapatkan banyak hal mulai dari pengetahuan baru, isu politik, hingga perkembangan ekonomi yang sedang berlangsung di dunia internasional. Kegiatan ini juga amat penting untuk dilakukan secara rutin oleh semua pemain forex agar bisa meraup profit yang besar.

Artikel yang satu ini merupakan lanjutan dari artikel kami sebelumnya yang membahas tentang hal yang sama. Di artikel kali ini, saya akan kembali memberikan beberapa saran tentang beberapa sumber berita yang wajib Anda simak sebagai seorang trader forex.

 

Berita Forex

Berita Forex

 

  1. Retail SalesRetail Sales memberikan catatan seluruh total penjualan barang, namun tidak termasuk sector jasa yang mengukurnya tergolong sulit. Retail Sales adalah salah satu indikator yang baik untuk dijadikan acuan untuk mengukur suatu tingkatan pengeluaran dari para konsumen.

    Biasanya bila AEI (Averaga Earning Index) sedang mengalami kenaikan maka Retail Sales juga akan turut meningkat. Hal ini dikarenakan naiknya upah. Dan ini pasti akan diikuti dengan meningkatnya sektor konsumsi. Bila Retail Sales naik, maka nilai mata uang juga akan naik. Retail Sales dikeluarkan tiap tanggal 12 disetiap bulannya pada pukul 13.30 GMT.

  2. Trade BalanceTrade Balance merupakan selisih antara nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor yang dimiliki oleh suatu negara. Nilai minus akan menunjukan indicator impor lebih besar dibanding ekspornya dan bila positif berarti menngindikasikan nilai ekspor lebih besar dibandingkan impor.

    Kebanyakan negara berkembang yang sedang gencar melakukan ekspansi perdagangan, biasanya memiliki Trade Balance yang negatif. Dalam dunia pasar uang, semakin positif nilai dari Trade Balance, akan semakin menguatkan nilai mata uang dari negara yang bersangkutan.

  3. ISM Manufacturing Index (ISM-MI)Insititute of Supply Management Manufacturing Index adalah sebuah indikator terbesar untuk indikator fundamental yang mampu mengukur suatu nilai indeks manufaktur. Berita ini dikeluarkan pada hari kerja pertama pada setiap bulannya. ISM-MI sendiri merupakan hasil survey lebih dari 20 industri manufaktur dan melibatkan 300 orang purchasing manager di Amerika. Dampak dari laporan ini kurang lebih sama. Bila ISM-MI sedang mengalami kenaikan, tentu saja nilai mata uang negara yang bersangkutan akan merangkak naik.
  4. Money SupplyIndikator ini mampu mengukur mengenai tiga aspek. Yakni jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam bentuk kertas ataupun koin, besaran pinjaman bank kepada masyarakat dan jumlah perubahan nilai hutang yang masih belum dilunasi oleh pemerintah. Naiknya Money Supply biasanya dapat menyebabkan nilai mata uang dari negara yang bersangkutan menguat.
  5. Consumer Confidence Index (CCI)CCI merupakan salah satu indikator yang mengukur level kepercayaan sekitar 5000 konsumen yang telah disurvey secara acak. Dalam surveynya, pandangan mereka terhadap prospek ekonomi kedepan amat diperhatikan. CCI dikeluarkan setiap hari Selasa setiap akhir bulan pada pukul 15.00 GMT.

    Bila CCI sedang mengalami kenaikan, kepercayaan konsumen semakin meningkat terhadap proses perkembangan ekonomi. Dan ini bisa mengakibatkan mata uang Negara tersebut meningkat nilainya. CCI tergolong kedalam Moderate Volatility Expected indicator.

  6. Interest Rate StatementPada setiap bulanya, Bank Sentral pada tiap negara akan selalu memberikan pengumuman perihal kebijakan kenaikan ataupun penurunan tingkat suku bunga bank sentral. Ini penting sebagai patokan bagi bank-bank lain yang ada di negara tersebut.

    Suku bunga tersebut pada akhirnya akan menentukan besaran suku bunga kredit, deposito, tabungan, dan berbagai kebijakan pinjam-meminjam yang lain pada sektor perbankan di negara itu. Sehingga, bisa dikatakan bahwa kebijakan suku bunga adalah salah satu aksi final Bank Sentral atas berbagai kondisi perekonomian yang sedang terjadi di negaranya.

    Pasar uang termasuk jenis instrument investasi yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga. Ini akan amat terdampak terutama apabila sedang terjadi perubahan tingkat suku bunga yang sebelumnya tidak diprediksi oleh pasar.

    Sederhananya, apabila kenaikan suku bunga terjadi, maka bisa dikatakan bahwa nilai mata uang dari suatu negara akan meningkat dengan drastis. Dan apabila terjadi penurunan, maka akan terjadi penurunan nilai mata uang secara dengan drastis pula.

    Kebanyakan negara maju mampu untuk menahan laju suku bunganya guna menghambat terparkirnya dana di Bank yang tidak dimanfaatkan untuk menjadi investasi di sektor riil. Sebaliknya, pada negara berkembang pemerintah biasanya mencetak terlalu banyak uang kertas untuk membiayai kegiatan pembangunan infrastruktur, dan perbaikan sektor kenegaraan lainya.

    Untuk itu diperlukan suatu kebijakan suku bunga yang lebih kompetitif agar menarik uang yang sudah terlalu banyak beredar dipasar dengan cara membuat patokan bunga tabungan dan deposito. Cara ini terbilang lebih menarik dibandingkan dengan pungutan pajak yang biasa dilakukan dalam aktivitas ekonomi suatu negara.

 

Selain kesemua referensi berita yang saya cantumkan, sebenarnya masih banyak sumber berita yang bisa Anda simak untuk meningkatkan potensi pendapatan Anda di dunia forex. Namun, bila Anda menyimak sumber referensi berita diatas secara rutin, saya kira sudah cukup untuk menjadi bekal Anda dalam menghadapi kejamnya trading di dunia forex.

Referensi Berita Ekonomi Yang Wajib Disimak Trader Forex

 

Menjadi seorang trader forex, memang penuh tantangan. Selain harus memiliki bekal pengetahuan dasar untuk melakukan trading, trader forex juga dituntut untuk mengetahui banyak informasi agar bisa menghindari kerugian yang tiba-tiba. Maka dari itu, seorang trader harus selalu update tentang perkembangan berita terbaru serta isu-isu ekonomi lainya.

Walaupun terdengar sulit dan sedikit merepotkan, hal ini bisa membawa manfaat untuk pribadi trader sendiri. Dari berita yang ia peroleh, sedikit banyak trader bisa terbantu untuk memilih suatu keputusan. Bila keputusan ini tepat, sudah pasti akan mendapatkan profit bila tak menemukan kendala yang berarti saat proses trading.

Sebagai penulis, saya pribadi ingin memberikan beberapa saran tentang berita ekonomi yang wajib untuk disimak oleh para trader forex. Berdasarkan survey yang saya lakukan, berita ini cukup memberikan efek terhadap besaran profit trading jangka panjang dari seorang trader.

 

Referensi Berita Forex

Referensi Berita Forex

 

Berikut ini list beberapa berita ekonomi yang perlu anda simak, lengkap dengan keterangan singkat dan efeknya dalam dunia forex khususnya mata uang:

 

  1. Average Earning Index (AEI)Berita ekonomi ini biasanya dikeluarkan oleh negara Inggris dan Kanada. AEI selalu memberikan berita informasi pendapatan kepada para pekerja dan hubunganya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lain yang disebut RPI (Retail Prices Index).Apabila terjadi kasus AEI naik lebih cepat dibandingkan RPI, maka ini adalah suatu indikasi bahwa upah tenaga kerja mengalami kenaikan lebih cepat daripada kenaikan harga pada barang. Hal ini memang cukup baik bagi perekonomian sebuah Negara, namun berdampak negatif terhadap tingkat inflasi.

    Pada forex trading, apabila tingkat inflasi mengalami kenaikan, maka mata uang akan cenderung menguat. Hal ini dikarenakan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bila AEI mengalami kenaikan, mata uang akan ikut naik juga. AEI ini tergolong high volatility expected indicator.

 

  1. Chicago Purchasing Manager’s Index (PMI)Berita yang satu ini merupakan indikator fundamental yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat. Chicago PMI biasanya memberikan informasi naik atau turunya tingkat pengeluaran para purchasing manager yang ada di kota Chicago yang kebanyakan ada di industri manufaktur. Naiknya indikator ini mengindikasikan menguatnya mata uang USD. PMI tergolong ke dalam high volatility expected indicator.

 

  1. Consumer Price Index (CPI)Inggris dan Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling sering mengalami kenaikan dan penurunan nilai mata uang yang disebabkan oleh berita CPI ini. CPI sendiri, merupakan indiakator penentu dari suatu tingkat inflasi dititik konsumen.CPI ini turut membantu dalam menentukan berapa besaran tingkat kepercayaan konsumen dalam sebulan untuk melakukan pembelian. Apabila CPI naik, maka secara otomatis mata uang negara yang bersangkutan juga akan ikut naik.

    CPI tergolong indikator medium volatility expected. Tetapi, apabila perhitungan CPI dilakukan diluar sektor makanan dan energy, maka CPI dapat tergolong ke high volatility expected fundamental indicator. Hal ini dikarenakan kedua sektor tersebut merupakan sektor yang paling rentan berubah dari waktu ke waktu. CPI biasa direlease sekitar tanggal 13 setiap bulannya pada 13.30 GMT.

 

  1. Gross Domestic Product (GDP)Hampir semua orang tahu tentang apa itu GDP. Produk Domestik Bruto merupakan salah satu indikator fundamental yang teramat penting untuk dipantau dalam keseharian aktivitas transaksi forex. Bila GDP sedang mengalami kenaikan, maka mata uangpun akan menguat dikarenakan tingkat produksi dari sebuah negara juga meningkat.

 

  1. Non Farm Payrolls NFPBerita ini merupakan salah satu berita yang paling ditunggu oleh kebanyakan trader fundamental. Non Farm Payroll ini dikeluarkan oleh Amerika Seriket dan muncul pada sebulan sekali di hari Jumat minggu pertama.Non Farm Payrolls mengukur tingkat besaran sebuah pengeluaran pemerintah dalam pembayaran gaji pegawai diluar sektor pertanian dibanding bulan sebelumnya. Meningkatnya Non Farm Payrolls dapat mengakibatkan nilai mata uang menguat dengan drastis dalam hitungan puluhan hingga beberapa ratus point. Jadi, NFP ini dapat anda golongkan ke dalam indikator very high volatility expected.
  2. Producers Price Index (PPI)PPI adalah indikator pengukur tingkat inflasi yang sama halnya dengan CPI. Bedanya, bila CPI berada di sisi konsumen maka PPI akan mengukur tingkat inflasi dari produsen. Kenaikan harga bahan baku, biaya transportasi serta berbagai komponen produksi menjadi bagian dari teknis perhitungan PPI.Jika PPI mengalami kenaikan maka nilai mata uang akan menguat. PPI biasa dikeluarkan pada sekitar tanggal 11 setiap bulan pukul 13.30 GMT. PPI ini tergolong ke dalam high voltility expected indicator.

 

Selain 6 berita ekonomi tadi, sebenarnya masih banyak berita ekonomi yang bisa wajib disimak oleh trader forex. Kami akan meneruskan artikel ini ke bagian 2 (Berita Ekonomi Yang Wajib Disimak Trader Forex #2). Terimakasih telah menyimak artikel tentang Referensi Berita Ekonomi Yang Wajib Disimak Trader Forex ini, semoga sukses.

Strategi Trading 4 x 1

Kali ini saya ingin sedikit membahas tentang salah satu alternatif strategi trading yang saya kutip dari “Bird Watching In The Lion Country” dari Dirk Du Troit. Saya merasa cukup tertarik untuk membahas strategi ini karena ini relatif lebih mudah untuk diaplikasikan. Selain itu, apa yang disarankan untuk dilakukan dalam strategi ini memanglah suatu hal yang tergolong masuk akal.

Selain strategi yang akan saya tulis ini, sebenarnya masih banyak lagi pilihan strategi yang bisa anda terapkan di trading Anda. Tentunya, anda berhak menilai, dan memilih mana strategi yang ingin Anda terapkan ataupun strategi yang hanya sekedar Anda baca saja. Langsung saja, inti dari strategi trading 4 x 1 ini ada 4 point. Apa saja? Silahkan disimak ya.

 

Strategi Trading 4 x 1

Strategi Trading 4 x 1

 

  1. One CurrencyMaksudnya disini adalah, kita disarankan untuk berkonsentrasi pada sebuah mata uang atau satu pair tertentu. Tak cukup focus, kita juga mesti memahami benar tinglah laku dan sifat dari pair yang kita tradingkan. Mulai dari sifat pergerakanya, range hariannya serta semua faktor yang mempengaruhi pergerakan dari pair tersebut. Singkatnya, pahamilah bentul-betul “watak” dari pair tersebut. Kalaupun kita ingin melakukan trading di beberapa pairs, ambillah pair-pair yang masih memiliki “ikatan saudara” sepeti misalnya: GBP/JPY, GBP/USD dan USD/JPY atau bisa juga GBP/USD, EUR/USD dan EUR/GBP.Mengapa?

    Untuk mempermudah kita dalam memahami seluruh perilaku dari tiap pair tersebut. Secara logika, pair-pair yang bersaudara tersebut akan saling mempengaruhi pola pergerakan satu sama lain. Walau untuk mengenal dan memahami perilaku sebuah pair secara mendalam itu memerlukan trik tersendiri, jika kita sudah paham dan mengenal betul perilaku sebuah pair kita akan akrab dengan semua kejutan yang mungkin terjadi diluar prediksi.

 

  1. One Lot
    Maksud dari one lot ini memang tak harus diterjemahkan langsung sebagai kita harus trading dalam 1 lot saja. Intinya disini ialah, gunakan margin yang rendah saja sehingga akan relatif aman untuk menahan pergerakan pair yang mungkin saja tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Lantas, berapakah rentang margin yang aman?Walaupun ada yang bilang ini juga tergantung dengan style dari masing-masing trader, saya menyarankan untuk menggunakan margin pada rentan 5-20% saja. Salah seorang mentor saya sempat menyarankan untuk menggunakan margin 1% per posisi dengan running position (posisi/transaksi yang masih berjalan) antara 5 hingga 20 posisi. Akan tetapi ada beberapa teman trader yang lain ada yang menggunakan 10% margin per transaksi dengan running position kisaran 2-3 posisi saja.Semua memang tergantung selera Anda. Hanya saja, margin management disini sangat perlu untuk diperhatikan supaya ketahanan margin kita tetap terjaga. Dan tentunya, sangat disarankan untuk sebisa mungkin menghindari Margin Call.

 

  1. One Direction
    Kali ini kita disarankan untuk mengikuti major trend atau trend utama yang sedang berlaku dan menghindari open position yang berlawanan arah pada pair yang sama. Alasannya, untuk memudahkan kita melakukan kontrol posisi. Dirk Du Troit menggambarkan, bahwa jika kita melakukan open position dengan arah yang berbeda dalam sebuah pair, itu sama saja seperti bermain catur melawan diri kita sendiri.Sebab, tidaklah mungkin kita bisa meraup untung yang besar bila kita hanya trading secara tidak konsisten seperti itu. Toh, semua pasti sepakat dengan kalimat “Hidup itu pilihan”. Ini juga berlaku dalam penentuan arah Anda di dunia trading. Semakin tidak konsisten Anda dalam melangkah, semakin sulit pula Anda mendapat untung besar.

 

  1. One Percent
    Maksudnya disini, sebisa mungkin tetapkan target yang masuk akal. Biarpun target yang Anda pasang jumlahnya sedikit tidak mengapa, asalkan anda tetap mendapatkan profit. Tidak usah meragu untuk menutup posisi dan menutup platform trading Anda kalau memang sudah dirasa cukup profit untuk satu hari ataupun suatu periode tertentu. Walaupun sedikit, keuntungan tersebut tetaplah bernilai positive.Point terakhir ini juga mengingatkan kepada kita untuk meredam sifat serakah. Tetapkanlah target harian atau mingguan yang Anda suka. Kalau dalam pelaksanaanya sudah tercapai target, segeralah tutup trading platform dan tinggalkan trading desk anda sesegera mungkin.

 

Traders, apa yang tadi saya bahas di atas memang hanya sebuah alternatif strategi trading yang mungkin bisa Anda terapkan. Setiap strategi memang memiliki kelebihan dan kelemahanya tersendiri. Namun, itu semua tentunya kembali lagi kepada masing-masing trader. Tiap trader itu unik, dan semua berhak untuk menentukan apa strategi yang dirasa paling cocok untuk diterapkanya secara pribadi.

Sedikit saran dari saya, nikmati aja setiap proses yang Anda jumpai dalam trading.  Jangan sampai trading menjadi beban dalam benak Anda. Karena bagaimanapun juga, kondisi psikologis traders sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan trading ini.

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman