Yuk Kenali Sinyal Trading Dari Price Action

Yuk Kenali Sinyal Trading Dari Price Action – Sesuai dengan namanya, sinyal trading merupakan sebuah isyarat yang muncul sebagai penanda trader buka posisi buy atau sell serta menampilkan setting level stop loss dan level target profit. Sinyal trading biasanya dibuat dan dianalisa manual ataupun dikirim otomatis melalui software trading atau robot. Oleh karena itu, masing-masing trader biasanya telah memiliki sinyal trading dari dua cara tersebut, atau bisa juga melalui sms, email, serta alat atau media komunikasi lainnya.

Mengenali Sinyal Trading Dari Price Action

Jika pada beberapa artikel lain sudah banyak dijelaskan mengenai cara mengenali sinyal trading melalui banyak cara. Kali ini, kita akan coba sedikit mengulas cara mengenali sinyal trading dari price action pada chart chart trading. Umumnya, sinyal trading ada yang valid ada pula yang tidak. Hal ini bisa terlihat dari tinggi rendahnya probabilitas. Trading yang memiliki probabilitas tinggi biasanya dianggap valid. Nah, sebagai informasi tambahan berikut ini ada beberapa cara mengenali sinyal trading dari price action.

  1. Tentukan Letak Pin Bar Dengan ‘Ekor’ Yang Menonjol Keluar Dan Menunjukkan Kondisi False Break

Apabila anda menemukan sebuah pin bar reversal bersamaan dengan penolakan pada level support atau resistance baik yang statis maupun ketika ‘ekor’ pin bar tersebut tampak menonjol keluar garis. Maka formasi ini menunjukkan sinyal trading dengan probabilitas tinggi, atau sinyal cukup valid.

  1. Pin bar reversal dengan ‘ekor’ sangat panjang merupakan sinyal trading yang cukup valid

Munculnya ‘ekor’ pada pin bar merupakan factor yang penting. Semakin panjang ‘ekor’, makin kuat level harga mengalami penolakan. Hal ini berarti, pasar akan mendorong harga naik keatas atau turun. Memang, tidak semua bar candlestick yang memiliki ‘ekor’ panjang  bisa digunakan sebagai acuan sinyal trading. Akan tetapi, ‘ekor’ yang panjang tentu lebih signifikan dari pada ekor pendek.

  1. Jangan Menebak akan Terjadi “Breakout”

Menebak breakout berupa bull trap atau bear trap hanya akan menempatkan anda pada posisi tidak menguntungkan. Coba perhatikan pola candlestick dan formasi setup price action yang terbentuk dengan benar. Jangan cepat tergoda dengan kemungkinan breakout yang akan terjadi, terlebih jika harga sudah melewati batas-batas level support atau resistance-nya.

Celakanya banyak trader yang menganggap jika kondisi tersebut merupakan sinyal trading tanpa melihat price action-nya. Jika trader sudah terjebak pada anggapan tersebut, maka mereka akan gagal melakukan trading.

  1. Pin Bar ‘Ekor Panjang’ Sebagai Sinyal Reversal

Salah satu hal yang sering diangga pada pin bar ‘ekor panjang’ adalah bahwa pergerakan uptrend atau downtrend yang tiba-tiba mengalami penolakan pada formasi candlestick-nya dengan pola doji. Ini semua adalah sebuah isyarat akan terjadinya pergerakan reversal (berbalik arah) bahkan kemungkinan pembalikan arah trend (trend reversal). Biasanya sinyal trading ini cukup valid pada time frame daily. Meskipun tanpa faktor pendukung yang mutlak, nyatanya sinyal ini benar-benar akurat.

  1. Pin Bar ‘Ekor Panjang’ Dipercaya Sebagai Sinyal Penerusan Arah Trend (Trend Continuation)

Apabila ‘ekor’ pada pin bar bergerak searah dengan trend utama maka pada pin bar yang mengindikasikan penerusan trend, ‘ekor’ akan bergerak berlawanan arah dengan trend utama. Perlu anda ketahui bahwa ‘ekor panjang’ yang terjadi ini mencerminkan sentimen pelaku pasar yang semula mendorong pergerakan harga menjadi berbalik arah melawan trend, tetapi karena suatu sebab sentimen pasar berbalik.

  1. Sinyal Penerusan Arah Pada Level Support Dan Resistance

Berbeda dengan beberapa contoh sebelumnya, pin bar sebagai sinyal trading sebenarnya tidak harlu ditandai dengan ekor panjang dan berpola doji. Melainkan juga pin bar yang mendapat penolakan dari level support atau resistance. Semakin kuat level support atau resistance akan semakin valid pula sinyal tersebut. Jika anda telah membuka posisi berdasarkan sinyal dari pin bar sebelumnya, maka sinyal yang akan terjadi sesudahnya adalah sinyal trading baru.

  1. Hindari Entry Dengan Pin Bar Pada Kondisi Pergerakan Harga ‘Choppy’

Keadaan Choppy sering terjadi setelah pergerakan trend harga yang cukup panjang, akan terjadi breakout ataupun saat akan terjadi pembalikan arah trend (trend reversal). Biasanya, setup pin bar tidak hanya sekali terbentuk, melainkan beberapa kali dengan formasi yang hampir sama sehingga tidak menunjukkan adanya perbedaan.

  1. Gunakan Indikator Moving Average Sebagai Konfirmasi Apabila ragu

Ragu ketika melakukan trading adalah sesuatu yang wajar. Anda tentu ingin menentukan keputusan yang tepat sehingga tidak ada loss saat trading. Hal ini juga berlaku ketika menentukan faktor pendukung garis horisontal level support atau resistance yang bukan level kunci pada setup pin bar yang terbentuuk cukup bagus. Jika anda benar-benar ragu, anda bisa menggunakan indikator moving average sebagai pendukung untuk memperoleh konfirmasi. Moving average akan menunjukkan level support dinamis atau resistance dinamis.

Selain ke-8 cara di atas, masih ada satu cara lagi yang bisa anda gunakan untuk mengenali sinyal trading dari price action yaitu menghindari entry pada time frame di bawah harian tanpa faktor pendukung.

 

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman