Kutukan Yang Ada Di Dunia Trading

Banyak trader yang tidak tahu bahwa terdapat suatu kutukan di dalam forex trading. Dimana orang yang terkena kutukan akan gampang merasa terlena, dan baru akan kembali ingat bila sudah terlanjur berada terjebak ke dalam kungkungan kutukan tersebut. Sudah beberapa situs yang memperingatkan untuk berhati-hati dalam memainkan perdagangan khususnya pada perdagangan forex trading. Pada artikel ini, kami akan membahas tentang beberapa kutukan forex dan bagaimana cara untuk mencegahnya.

 

Kutukan Trading

Kutukan Trading

 

Kalau orang yang terluka di kulit, pasti akan terlihat lukanya. Orang yang tersayat pada pisau pasti terlihat sayatannya. Dan orang yang bertinju di atas ring akan terlihat dengan jelas bekas pukulannya. Namun, jika orang tersebut sedang terkena kutukan, maka orang tersebut tidak akan menyadarinya. Inilah bahayanya kutukan itu, dan sering kali trader akan tersadar dikala mereka sudah dalam pengaruh kutukan.

 

Lantas, apa saja sih kutukan itu? Setidaknya akan diulas tentang 3 jenis kutukan yang paling terlihat, di antaranya adalah:

 

1. Membisikkan ketakutan 

Bagi siapa saja yang sering merasa ketakutan secara psikologis, sering merasakan menggigil, maka ada kemungkinan bahwa mereka sudah terkena sindrom kutukan. Tanpa diketahui dengan jelas apa dan kenapa rasa takut mampu menghinggapi korban. Namun, yang jelas ketakutan sudah merasuk kedalam diri trader.

Ada sebuah akibat yang menyebabkan mereka menjadi takut. Pengalaman bertahun-tahun yang dialami ketika sedang melakukan trading menyebabkan hasil yang mempengaruhi faktor psikologis. Mereka takut untuk Margin Call lagi, takut untuk mengambil profit yang besar lagi, dan merasa takut untuk kembali mengambil peluang.

Pada saat latihan trading di awal dahulu, Anda mencoba mengklik buy atau klik sell. Tiba-tiba anda mendapatkan profit yang besar. Padahal, waktu itu tidak banyak sistem trading yang anda ketahui dengan baik, tidak banyak indikator yang sudah dipelajari, namun bisa menghasilkan profit yang menakjubkan tanpa harus memakai setumpuk analisa. Ubahlah pemikiran Anda seperti halnya saat masa-masa latihan dahulu, tidak takut untuk melakukan analisa, tidak takut untuk melakukan transaksi, serta tidak takut untuk membuat kesalahan yang tidak dapat terprediksi.

2. Memberikan Angan-angan dan Harapan

Banyak dari mereka yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia forex masih saja belum memperoleh kekayaan. Banyak dari mereka yang cenderung hidup dengan pas-pasan dari hasil trading. Sudah barang tentu trading yang ditekuni saat ini adalah berupa angan-angan agar di masa depan bisa kaya raya dari hasil yang bisa didapatkan di dunia forex. Namun yang terjadi, loss demi loss selalu saja menghampirinya.

Harapan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan latihan dan pembelajaran yang juga tak sesuai dengan harapan. Dibutuhkan pengorbanan hingga mencapai kondisi yang diangan-angankan tersebut. Anda harus rela jika waktu terbuang, rela jika uang menghilang, dan rela tenaganya dikuras dan berkurang setiap saat. Cobalah mempunyai harapan yang realistis yang diimbangi dengan berlatih menuju angan-angan tersebut. Jika latihan anda tidak sesuai dengan tujuan, maka tinggalkan cara itu dan pilihlah untuk dapat tetap dekat dengan angan-angan dan harapan yang Anda idam-idamkan sebelumnya.

 

3. Memotivasi Keserakahan

Semua trader pastinya akan tergiur untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Tidak ada atasan atau bos yang harus memberikan aturan. Tapi Anda bebas untuk melakukan transaksi berapapun besarnya, atau berapapun modalnya, trading akan tetap memberi keuntungan sesuai jumlah lot yang Anda masukan. Namun terkadang, mereka yang ingin cepat kaya berusaha untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dengan serakah.

Banyak trader yang jatuh dan bangkrut karena sifat serakah. Banyak trader yang tidak bisa mengendalikan volume transaksi yang mereka lakukan karena serakah. Dan banyak pula trader yang terfloating karena sifat serakah. Gunakanlah Money Management dan aturan management risiko untuk menghindari keburukan sifat keserakahan tersebut. Semakin Anda mengikuti perasaan serakah yang Anda punya, efek yang akan didapat hanya berupa kebangkrutan dikemudian hari.

Kesimpulan Yang Bisa Dipetik

Banyak orang yang terjun ke dunia trading tidak bisa terlepas begitu saja dari masalah psikologis dan perasaan yang bisa muncul sewaktu-waktu. Adanya keserakahan, angan-angan yang tinggi, dan adanya ketakutan, membuat diri Anda seperti sedang berada di dalam suatu kutukan yang tidak dapat berhenti. Kenali dan gunakan media penangkal semisal manajement trading.

Manajement trading ini sendir terdiri atas management lot, management risiko, dan management modal. Sekilas memang terdengar kompleks, namun akan mudah bila anda nanti sudah terbiasa. Bila anda sama sekali belum belajar tentang ini, cobalah untuk mencari referensi bacaan, atau cobalah untuk berkonsultasi ke yang sudah lebih seniot.

Percayalah, tidak ada sesuatu hal yang terlalu sulit untuk dipelajari dari sebuah buku panduan. Bila anda nanti sudah bisa menguasai manajemen trading, hampir dapat dipastikan kutukan tersebut tak akan menghampiri Anda. Dan anda, akan selangkah lebih dekat lagi dengan kesuksesan.

Kesalahan Trader Menurut Pakar Psikologi

Artikel ini kami kutip dari tulisan Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D., salah satu trader aktif yang juga merupakan seorang professor dalam bidang psikologi di Behavioral Sciences, SUNY Upstate Medical University. Selain menjadi seorang trader dan juga professor, ia diketahui juga merupakan seorang penulis. Beberapa kali ini menjadi seorang kolumnis di beberapa website trading, dan juga membuat buku. Bukunya yang paling terkenal antara lain ‘The Psychology of Trading’ (Wiley, 2002).

Sebagai seorang trader, mungkin anda sudah mengetahui jika aktivitas trading cukup berkaitan dengan aspek psikologis. Dan seringkali , seorang trader membuat kesalahan dan justru mencetak kerugian saat sedang bertrading. Anda penasaran apa saja kesalahan trader tadi? Bila iya, mungkin anda bisa menyimak artikel singkat berikut tentang kesalahan para trader menurut pengamatan yang dilakukan oleh pakar psikologi terhadap sejumlah trader yang datang untuk berkonsultasi kepadanya.

Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D

Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D

“Kesan yang saya dapatkan, para trader pada umumnya melakukan 3 kesalahan dasar. Saat mereka datang ke saya untuk mencari solusi untuk psikologi, sebenarnya masalah dasarnya masih belum sampai ke taraf psikologi yang serius. Karena saya juga merupakan seorang trader, saya juga pernah merasakan untung dan pernah pula mengalami rugi. Maka dari itu, saya bisa memaparkan hal yang berikut ini: “

 

  1. Tidak memiliki sistem trading yang cukup valid 

    Mereka yakin bahwa masalah yang dialami dalam bertrading adalah faktor psikologi semisal tidak disiplin, atau kurang bersabar dalam menjalani sesi trading. Tetapi, setelah saya mengajukan beberapa pertanyaan, masalah utamanya ternyata tidak memiliki sistem trading yang benar-benar valid, paling tidak menurut keyakinan yang mereka miliki. Mereka gelisah dan selalu ragu ketika bertrading karena pada dasarnya mereka tidak tahu pasti tentang apa yang sedang dilakukan. Keraguan juga timbul karena mereka mengira apakah benar sistem trading yang dipakai akan seperti yang diharapkan.Keraguan yang terus-menerus pastinya akan menyebabkan kegelisahan. Dan apakah Anda bisa melakukan trading dengan benar dan dalam keadaan psikologis yang demikian?  Ketika saya tanyakan, mereka terus terang mengatakan belum pernah sekalipun melakukan usaha backtest terhadap metode atau strategi tradingnya yang merupakan bagian dasar dari sistem trading. Jadi, bagaimana mungkin mereka tahu alur drawdown yang diharapkan bila mereka tidak mengetahui keandalan dari sistem tradingnya untuk waktu lampau? Bagaimana mereka dapat mengharapkan sistemnya akan berjalan pada pergerakan harga yang tengah berlangsung secara real-time saat ini?

    Trader yang mencari solusi psikologi sementara mereka tak menguasai metode trading yang dipakai mengingatkan saya kepada sepasang suami istri yang senang mencari solusi psikologi karena mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Setelah saya teliti, ternyata mereka pada dasarnya memang tidak compatible satu sama lain. Jika sudah begini, hal seperti apa yang dapat mereka komunikasikan?

 

  1. Berganti-ganti metode atau cara dalam melakukan analisa 

    Kesalahan kedua yang saya temukan adalah mencoba untuk mengganti metode atau cara menganalisa sebelum mengetahui persis tentang penerapan metode tersebut pada kondisi pasar yang sedang terjadi. Bila Anda mengalami hal yang demikian, maka Anda perlu membuat sebuah jurnal trading guna mengetahui metode trading yang paling pas untuk anda, dan kemudian Anda tidak harus menggunakan banyak metode saat sedang bertrading. Anda akan menjadi kurang yakin dan tegang bila berganti-ganti metode. Meskipun tujuan trading adalah memperoleh profit dalam kurun waktu yang relative singkat, tetapi pendekatan yang ingin ‘sekali gebrak’ tersebut tak bisa diterapkan.

 

  1. Selalu berpikir negatif sesudah pernah mengalami kerugian 

    Anda pernah jatuh rugi, tetapi mungkin juga pernah meraup untung. Anda selalu ingat saat Anda rugi karena sebenarnya Anda takut untuk merugi. Jika Anda takut merugi, pikiran Anda tentang trading akan senantiasa negatif. Kalaupun Anda mengalami hal ini, sebaiknya Anda mengambil istirahat sejenak untuk tidak menjalani sesi trading hingga Anda yakin betul bahwa kerugian yang anda alami merupakan bagian dari permainan (seperti apa yang sering diucapkan oleh para trader besar). Lakukan segera motivasi diri hingga Anda dapat segera berpikir positif. Selama 15 tahun ini saya melakukan konseling dan juga therapi untuk sekitar 130 orang client per tahun dengan teknik motivasi diri yang saya jelaskan ini.

 

 

Selain dari faktor psikologi yang dijelaskan oleh Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D tadi, sebenarnya masih ada lagi beberapa kesalahan sepele dari aspek psikologi yang sering dilakukan oleh para trader. Walau demikian, secara umum kesalahan psikologis tadi bisa dicegah, dan dihindari. Salah satu cara yang paling efektive adalah dengan menjaga diri sendiri dari lingkungan yang cenderung memiliki energy negative baik itu dalam hal ucapan, etos trading, dan lain sebagainya. Bila semua kesalahan sudah bisa anda atasi, kesuksesan sudah berada di depan mata.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang Kesalahan Trader Menurut Pakar Psikologi. Terimakasih sudah menyimak, sampai jumpa!

 

Tips Memisahkan Emosi Dari Trading Forex

Seperti yang Anda tahu bahwa dalam trading forex ada banyak sekali cara yang bisa ditempuh untuk bisa meraih kesuksesan. Salah satu teori yang terkenal adalah “mengontrol emosi adalah salah satu kunci sukses dalam trading”. Hingga saat ini teori ini sangat diyakini dan memang terbukti terjadi di dalam pasar forex.

Meskipun setuju dengan teori tersebut, namun kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa mengontrol emosi dalam trading forex itu sangatlah sulit. Memang bukan mustahil tapi tidak smeua orang bisa melakukannya. Bahkan beberapa orang yang berhasil mengontrol emosinya harus menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendalami ilmu psikologi. Sedangkan beberapa lainnya harus menghabiskan waktu untuk jatuh bangun dalam trading sambil mencari cara terbaik untuk mengontrol emosinya. Lalu Anda sebagai sorang trader berada di tahap mana saat ini? Apakah Anda sudah bisa mengontrol emosi dengan baik? atau malah sebaliknya.

Kali ini kita kembali dengan pembahasan ringan mengenai beberapa tips untuk mengontrol emosi Anda saat melakukan trading forex. Mungkin beberapa tips berikut ini bisa sangat membantu Anda daam memisahkan emosi dari trading Anda:

Simpan Jurnal

Banyak trader sadar akan pentingnya untuk masuk ke dalam trading mereka, namun mereka tidak benar-benar mempraktekkan apa yang mereka dapat. Nilainya tidak hanya untuk analisis offline dari tindakan Anda, tapi juga untuk membuat keputusan yang tepat. Jadi, update jurnal Anda dalam real time dan tulis apa yang Anda ingin lakukan sebelum melakukan pergerakan. Keharusan untuk mengekspresikan intense Anda ke jurnal akan menolong Anda menentukan pergerakan dan memverifikasi jika Anda akan melakukan hal yang benar atau tidak.

Berpikir Ulang

Seperti apa perasaan Anda ketika telah mengambil keputusan yang tepat tentang membuka trading, menutup trading atau tindakan lainnya? Terasa hebat. Tapi jangan lakukan secepatnya. Cobalah untuk berpikir ulang tentang hal itu sekali lagi untuk membuat Anda yakin bahwa tindakan ini diambil berdasarkan nafsu atau keinginan buta semata yang mungkin bisa saja mengarahkan Anda pada keputusan yang salah. Gairah, semangat menggebu-gebu tidak sepenuhnya buruk, namun mereka perlu diverifikasi terlebih dahulu.

Hitung Hingga 10

Jalan lain untuk memisahkan emosi dari tindakan dalam trading forex adalah dengan menghitung 1 hingga 10 dengan perlahan. Hal ini mungkin terdengar konyol namun sekali Anda mencoba maka Anda akan tahu tentang kebenaran tips ini. Dalam waktu menghitung 1 hingga 10 ini Anda akan bisa menenangkan diri dan emosi dari perasaan euphoria yang bisa mengarahkan Anda ke dalam keputusan yang putus asa. Jangan sekalipun memutuskan sesuatu setelah mengalami guncangan atau kekagetan terhadap berita ekonomi yang baru saja dirilis.

Tetap Berpegang Teguh Dengan Rencana Anda

Kita tentu sama-sama tahu bahwa tips keempat ini bisa dibilang sangat sering dilontarkan dalam ulasan tentang trading forex. Percaya atau tidak, hal ini memang benar dan sangat berguna ketika diterapkan dengan tepat. Ini terlalu mudah untuk membuat keputusan tepat waktu untuk mendukung rencana Anda saat ini karena ada kesempatan satu waktu tambahan  yang berada di bawah kendali rencana Anda. Berhati-hatilah dalam melangkah agar Anda tidak terpeleset dengan peraturan yang And abuat sendiri. Jadi cek tindakan Anda yang berhubungan dengan rencana Anda sebelum membuat pergerakan, tidak peduli seberapa menjanjikan hal itu bagi Anda.

Lalu apakah menurut Anda, selama ini Anda sudah menekan emosi selama melakukan trading? Appakah Anda mampu memisahkan emosi Anda dari pergerakan trading di pasar?

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman