Bagaimana Cara Mengambil Keuntungan Dari Euro yang Melemah?

Setiap mata uang memiliki kesempatan atau potensi untuk melemah dibandingkan dengan mata uang lainnya. Kondisi ini juga sepenuhnya berlaku untuk mata uang utama seperti dolar A.S., euro, yuan, dolar Kanada, dolar Australia, poundsterling Inggris dan mata uang lainnya. Hanya saja biasanya mata uang utama lebih sulit melemah jika dibandingkan mata uang pada umumnya.

Jika sebelumnya kita sudah pernah membahas mengenai bagaimana cara mengambil keuntungan dari melemahnya dolar A.S. maka kali ini kita akan mengulas mengenai cara mengambil keuntungan dari melemahnya euro. Melemahnya euro secara keseluruhan bisa menguntungkan negara lain, tapi kali ini kita akan mengulas keuntungan yang bisa Anda peroleh sebagai WNI. Simak ulasannya berikut ini ya..

1. Biaya Traveling ke Eropa Lebih Murah

Salah satu keuntungan utama dari melemahnya euro adalah biaya perjalanan atau traveling menjadi lebih murah. Kondisi ini berlaku jika nilai euro menurun dibandingkan dengan mata uang lokal (misalkan rupiah). Dengan menurunnya nilai tukar euro maka Anda yang akan berlibur ke Eropa dan harus menukar uang rupiah ke euro akan mendapatkan nominal euro yang lebih banyak jika dibandingkan saat euro naik.

Secara keseluruhan, entah itu euro ataupun mata uang lainnya jika nilai tukarnya turun maka para traveler menjadi salah satu yang paling diuntungkan. Jadi saat  nilai tukar euro turun, apakah Anda siap untuk berlibur ke Eropa?

2. Belanja Produk Eropa Lebih Murah

Di Indonesia sendiri saat ini Anda bisa menemukan produk-produk impor dengan sangat mudah. mulai dari produk China, Jepang, Korea, Eropa hingga Amerika bisa dengan mudah Anda temui di pasar. Nilai tukar euro yang menurun dibandingkan dengan rupiah akan membuat konsumen Indonesia mendapatkan produk Eropa dengan harga yang lebih murah. Penurunan nilai tukar euro ini mungkin tidak terlalu berdampak signifikan terhadap produk ritel yang dijual eceran karena konsumen tidak akan terlalu merasakan perbedaannya dan bahkan beberapa konsumen tidak tahu atau tidak peduli terhadap efek nilai tukar euro yang turun.

Tapi faktanya barang-barang seperti produk elektronik, kendaraan dan barang yang bernilai tinggi akan terlihat perbedaan harga nya saat euro turun. Anda bisa memanfaatkan turunnya nilai tukar euro ini dengan membeli kendaraan ataupun barang buatan Eropa yang tentunya berharga lebih murah dibandingkan biasanya.

3. Keuntungan Hipotek

Selain kedua keuntungan di atas sebenarnya ada keuntungan lain dari melemahnya euro.  Tapi ini lebih tepat berlaku untuk Amerika Serikat. Saat euro jatuh dan panik melanda karena krisis utang luar negeri Eropa, hal ini akan membuat suku bunga di Amerika Serikat turun. Kondisi ini tentu menguntungkan bagi orang Amerika yang mencari hipotek untuk membeli rumah.

Sebagaimana modal global dikonversikan ke dolar A.S. maka ini bisa disebut sebagai denominasi asset. Hal ini diinvestasikan dalam instrument keuangan paling likuid, biasanya adalah obligasi pemerintah A.S.. Permintaan yang cukup tinggi ini akan mendorong harga untuk terus naik dan suku bunga menjadi turun. Kondisi ini tentu menjadi angin segar bagi pembeli dan juga warga Amerika dengan suku bunga hipotek yang telah disesuaikan.

Nah setelah mengetahu tentang beberapa keuntungan di atas, sekarang Anda tahu kan apa yang harus dilakukan jika suatu saat nilai euro menurun? Yuk bersikap bijak sebagai trader forex dan juga konsumen.. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

Asal Usul Diciptakanya Uang

Berdasarkan buku sejarah dan cerita guru, kakek, dan nenek kita, uang tidak begitu saja hadir di sekitar kita. Manusia memerlukan waktu ber abad-abad untuk menciptakan suatu alat tukar yang sah dan dinamakan uang. Kemudian, setelah uang ada, muncul kembali beberapa jenis uang, dengan nilai dan nama yang agak berbeda antara satu yang lain.

Uang

Uang

Oleh karenanya, kita mengenal aktivitas transaksi antar mata uang tersebut, agar memudahkan aktivitas bertransaksi. Di Indonesia, mata uang asing disebut juga dengan valas. Dan valas ini, bisa kita dapati dari money changer, ataupun para pemegangnya.

Namun, apakah anda tahukah persis dari mana uang ini berasal? Dan, bagaimanakah mata uang yang ada di dunia akhirnya bisa dijadokan salah satu patokan standard kekuatan perekonomian dunia saat ini? Oke, untuk menjawabnya, artikel ini akan menceritakan tentang sejarah uang, beserta perjalanannya hingga era sekarang. Selamat menyimak ya!

 

 

Sejarah Awal Terciptanya Uang

Sebagaimana yang kami sebutkan pada paragraph pembuka tadi, awal mula manusia itu sebetulnya tidak mengenal uang. Hidupnya hanya berkelompok membentuk perkumpulan kecil, dan hidup secara nomaden. Di kelompok-kelompok ini, ia harus memenuhi kebutuhannya 100% dari alam liar. Mereka akan melakukan perburuan jika mereka lapar, dan akan selalu berpindah tempat bila hasil perburuannya sudah tidak ada. Dan ini terus terjadi sampai beberapa ratus tahun.

 

Memasuki Era Barter

Seiring dengan berjalanya waktu, manusia pasti berkembang. Orang-orang yang awalnya sering melakukan perburuan ke alam tadi memiliki kebutuhan lebih, dan menginginkan sesuatu yang lebih baik, dengan cara yang baik. Lantas, manusiapun mulai saling bertukar barang.

Kala itu, ini dianggap cukup praktis. Sebab, setiap orang bisa mendapat apa yang mereka inginkan dengan lebih mudah, lewat transaksi pertukaran barang. Misalkan, ada orang yang tidak punya kelapa, sedangkan yang lain memilikinya, dan membutuhkan umbi-umbian. Maka pertukaran ini akan terjadi, tanpa merugikan salah satu pihak. Misalnya 5 buah umbi ditukar dengan 2 buah kelapa. Begitulah gambarannya kira-kira.

Semakin orang bergantung dengan sistem barter ini, semakin terdapat masalah baru yang harus dipecahkan. Diantaranya adalah, kesulitan dalam menemukan orang yang memiliki barang yang diingini, dan orang yang mau menukarkan barang kepunyaanya, serta kesulitan untuk mendapatkan barang yang dapat dipertukarkan satu sama lain dengan nilai pertukaran yang seimbang. Dengan kata lain, orang zaman dahulu kesulitan untuk mempertukarkan benda yang hampir sama nilainya, sehingga transaksi hanya dilakukan dengan dasar saling setuju saja.

Untuk mengatasinya, mulai timbul pikiran-pikiran untuk memakai benda-benda tertentu untuk dipergunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran tersebut adalah benda-benda yang diterima oleh umum (bersifat generally accepted), benda-benda yang dipilih tadi bernilai tinggi (sulit untuk diperoleh atau memiliki unsur magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer untuk dikonsumsi sehari-hari, semisal garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar yang sah, maupun sebagai alat untuk membayar upah para pekerja.

 

Menjamah Uang Logam

Meskipun nilai nilai tukar dari barang sudah ada, tetap saja kesulitan yang dihasilkan masih ada di depan mata. Kekurangan bahan alat tukar hingga pemecahan sebuah nilai dari barang-barang tersebut belum ditemukan.

Hingga akhirnya, orang-orang mulai bersepakat untuk menggantikan tradisi barter ini dengan melakukan transaksi memakai logam. Para pemimpin masa lalu mempersilahkan pihak manapun untuk membuat uang. Menempa dan membuat nilai secara individual adalah hal yang wajar saat itu. Sejalan dengan perjalanan uang logam, mulai timbul masalah baru yakni keberadaan logam di atas muka bumi semakin menipis. Alhasil, uang logampun akan sulit untuk didapatkan.

 

Era Uang Kertas

Mata Uang Rupiah

Mata Uang Rupiah

Karena uang yang berbahan campuran logam, emas, dan perak mulai sulit untuk didapat, solusi terbaru adalah membuat alat tukar menukar yang terbuat dari kertas. Pembuatan uang kertas ini, pada awalnya hanya berwujud sertifikat atas nilai emas yang disimpan. Akan tetapi, lambat laun orang-orang modern lebih memilih untuk menggunakan uang kertas sebagai alat tukar saja.

Beragam nominalpun dicetak. Tiap negara juga memiliki mata uangnya sendiri. Namun, uang kertas ini hanya boleh dicetak lembaga pencetak uang kertas yang berwenang saja. Untuk menghindari pemalsuan uang, pemerintah tiap negara mengatur desain uang kertas ini dengan sedemikian rupa. Hingga, kita mengenal pecahan rupiah yang memiliki logo, gambar, dan nominal yang bisa dilihat, diraba, dan ditrawang seperti yang beredar di zaman sekarang.

 

Kesimpulan

Asal usul mata uang dibuat, adalah berdasarkan dari kebutuhan manusia akan hasil yang belum mereka dapatkan. Dengan kemajuan jaman seperti sekarang ini, sistem barter mampu digantikan dengan uang kertas yang notabene hanya sebagai alat bukti transaksi tanpa ada nilai pengganti. Semakin banyak uang yang tercetak, semakin kecil nilai yang dihasilkan. Semua pencetakan uang kertas di awasi oleh negara. Individual tak diperbolehkan menciptaan mata uang.

Mata Uang Teraman di Dunia

Masalah dengan mata uang adalah tentang pilihan teraman biasanya tidak memberikan keuntungan besar. Meski begitu, mari kita lihat mata uang teraman di dunia. Sebenarnya ada satu mata uang kejutan yang memang memiliki potensi kenaikan signifikan dalam jangka panjang.

Pendekatan Masa yang Akan Datang

Mari kita hapus nilai tukar dari hari ke hari melalui persamaan dan ambil pendekatan ke depan. Dolar A.S. merupakan teka-teki terbesar bagi investor saat ini, namun ada alasan logis pada tingkah lakunya, Suku bunga cenderung meningkat akhir tahun ini. Dengan pelonggaran kuantitatif yang mendekati ke depan, investor menumpuk kembali ke dolar A.S. Tapi ini tidak akan membantu euro melawan dolar A.S..

Bank Sentral Eropa (ECB) berencana untuk membeli $ 1,16 triliun obligasi publik dan sektor swasta pada tahun 2016. Hal ini terutama akan dilakukan di negara-negara yang besar seperti Jerman, Prancis dan Italia. Selain Jerman, zona euro menderita pengangguran tinggi, dan sangat diharapkan bahwa menyuntikkan uang ke perekonomian akan memberikan bantuan.

Bank of Japan (BOJ) baru-baru ini menaikkan pembelian obligasi pemerintah tahunan menjadi 80 triliun yen dari 60-70 triliun yen. Orang Jepang berjuang keras melawan deflasi. Sayangnya, mereka tidak menyadari bahwa anda tidak dapat menghentikan deflasi, terutama bila anda memiliki konsumen tertua di dunia. Sekali lagi, langkah ini tidak akan membantu yen Jepang terhadap dolar A.S.

Berdasarkan poin di atas, kita dapat melihat bahwa dolar A.S. cenderung menghargai (untuk saat ini), dan euro serta yen Jepang akan berisiko tinggi. Berkenaan dengan euro, Swiss National Bank (SNB) baru-baru ini meninggalkan patokan mata uangnya ke euro – sebuah tanda tidak percaya diri.

Dolar Amerika

Menyangkut dolar A.S. sepertinya akan menjadi taruhan yang bagus saat ini, namun dolar A.S. adalah catatan Federal Reserve. Sekarang pertimbangkan bahwa Federal Reserve memiliki $ 2,2 triliun utang surat berharga dan $ 1,5 triliun pada sekuritas berbasis mortgage.

Dolar A.S. saat ini berada dalam mode bullish, dan kemungkinan akan bertahan dalam jumlah besar. Di sisi lain, sementara Federal Reserve mampu membebaskan semua orang, akhirnya, siapa yang akan menerima dana dari Federal Reserve? Jawaban atas pertanyaan itu bisa membuat Anda kesal, karena jawabannya kemungkinan besar akan menjadi pembayar pajak. Konon, Amerika Serikat sangat pandai menemukan cara untuk menang dan tidak ada yang tahu ide kreatif apa yang akan muncul nanti. Mudah-mudahan, solusi kreatif akan ditemukan. Tapi apakah itu sesuatu yang ingin Anda taruhkan? Mungkin tidak.

Norwegia dan Singapura

Krone Norwegia telah dikenal sebagai mata uang yang aman, sebagian besar terjadi karena Norwegia tidak memiliki hutang bersih. Krone Norwegia juga merupakan mata uang mandiri yang tidak terkait dengan kegagalan negara lain. Krone belum berkinerja baik akhir-akhir ini karena data ekonomi tidak memenuhi harapan dan turunnya harga rumah. Namun, dengan sistem yang disiplin dan bertanggung jawab, ini seharusnya tetap menjadi taruhan jangka panjang yang bagus.

Lalu ada dolar Singapura, yang selama ini menarik bagi investor. Ini karena Singapura sekarang dipandang sebagai tempat untuk menyembunyikan uang dengan alasan pajak. Mungkin ada peluang di sini, tapi karena investasi ini tidak didasarkan pada sesuatu yang berkelanjutan, pertimbangkan untuk menghindarinya.

Emas

Menurut Dictionary.com, definisi mata uang adalah sebagai berikut: “Segala bentuk uang yang sebenarnya digunakan sebagai alat tukar.” Oleh karena itu, emas berlaku. Atribut terbaik untuk emas: dapat dibeli dan disimpan, mudah dikonversi ke hampir semua mata uang, sangat likuid, persediaan terbatas.

Poin terakhir ini sangat penting karena memisahkan emas dari semua mata uang kertas (tidak didukung oleh komoditas fisik) di seluruh dunia. Banyak orang ingin kembali ke standar emas, tapi yang lain akan berpendapat bahwa standar emas juga tidak berhasil.

Kesimpulan

Mata uang yang sempurna itu tidak ada. Jika Anda ingin berinvestasi dalam dolar A.S. maka Anda sebaiknya bertindak cerdas. Jika Anda ingin berinvestasi dalam krone Norwegia maka ini aman tapi tidak terlalu berhasil. Lalu bagaimana dengan dolar singapura? Ini mugkin menarik tapi tidak berdasarkan kebijakan yang jujur. Emas mungkin adalah taruhan terbaik..

Pahami Efek Tidak Langsung Nilai Tukar

Rata-rata orang mengalami nilai mata uang yang cukup stabil dari hari ke hari. Harga secangkir kopi setiap pagi adalah $ 1,50, pembayaran bunga tetap mobil dan hipotek sama setiap bulannya, dan untuk pekerja yang digaji, bahkan gaji pun identik. Fakta bahwa nilai mata uang terus berfluktuasi dalam kaitannya dengan mata uang lainnya sepertinya hanya menjadi masalah saat merencanakan perjalanan luar negeri atau menemukan sesuatu yang menakjubkan di eBay dan dipaksa untuk membayarnya dalam euro.

Nilai Tukar Mempengaruhi Berapa Banyak Anda Membayar Barang

Di era globalisasi ini, barang dari negara lain seperti biasanya lebih laku daripada barang yang diproduksi di dalam negeri. Nilai tukar memiliki dampak signifikan terhadap harga yang anda bayar untuk produk impor. Mata uang domestik yang lemah berarti harga yang anda bayar untuk barang asing pada umumnya akan meningkat secara signifikan.

Perubahan harga produk impor bergantung pada bagaimana mata uang negara pengekspor (yaitu, dari mana produk ini telah bersumber) saat melawan mata uang domestik. Pada bulan April 2015, dolar A.S. memerintah sepenuhnya terhadap semua mata uang, yang akan mengakibatkan konsumen Amerika membayar harga yang lebih rendah untuk mobil Jerman atau barang elektronik Jepang. Tetapi karena mata uang yang berbeda memiliki kinerja yang bervariasi terhadap dolar A.S., hubungan lintas mata uang akan sedikit lebih rumit.

Misalnya, euro telah anjlok 21,4 persen terhadap dolar A.S. dalam periode 12 bulan sampai 24 April 2015, sementara dolar Kanada turun hanya 9,5 persen terhadap dolar A.S selama periode ini. Akibatnya, dolar Kanada dihargai sekitar 15 persen terhadap euro selama setahun terakhir, sehingga orang Kanada membayar harga yang agak rendah untuk produk Eropa seperti anggur dan keju.

Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Inflasi, dan Suku Bunga, Pada Tabungan Serta Pinjaman

Mata uang domestik yang lemah dapat mendorong tingkat inflasi sebuah negara yang merupakan importir besar, karena harga produk luar negeri lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, dan juga untuk mendukung mata uang domestik dan mencegahnya terjun secara tajam. Sebaliknya, mata uang yang kuat menekan inflasi dan memberikan hambatan pada ekonomi yang sama dengan kebijakan moneter yang ketat. Sebagai tanggapan, bank sentral suatu negara dapat bergerak untuk mempertahankan suku bunga rendah atau menguranginya lebih jauh sehingga menghalangi pergerakan mata uang domestik agar tidak terlalu kuat.

Dengan demikian, nilai tukar memiliki dampak tidak langsung terhadap tingkat bunga yang Anda bayar atas hipotek atau pinjaman mobil Anda, atau bunga yang Anda terima dari uang di rekening tabungan atau pasar uang Anda.

Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Prospek Pekerjaan Anda

Mata uang domestik yang lemah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan ekspor dan membuat impor lebih mahal. Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat biasanya diterjemahkan ke dalam prospek pekerjaan yang lebih baik. Mata uang domestik yang kuat dapat memiliki efek sebaliknya, karena memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi prospek pekerjaan.

Nilai Tukar Memiliki Dampak Pada Portofolio Investasi Anda

Fluktuasi nilai tukar dapat memiliki dampak besar pada portofolio investasi Anda, bahkan jika anda hanya memegang investasi dalam negeri. Misalnya, dolar yang kuat pada umumnya mengurangi permintaan global akan komoditas karena harganya terjangkau dalam dolar. Permintaan yang rendah ini dapat mempengaruhi pendapatan dan valuasi bagi produsen komoditas domestik, meskipun sebagian dampak negatif akan dikurangi oleh melemahnya mata uang lokal. Mata uang yang kuat bisa Juga berpengaruh pada penjualan dan keuntungan yang diperoleh di luar negeri.

Mengambil Keuntungan Dari Melemahnya Dolar A.S.

Antara tahun 2003 dan 2008, nilai dolar A.S. jatuh jika dibandingkan terhadap mayoritas mata uang utama. Penurunan akselerasi selama tahun 2007 dan 2008 , berdampak pada investasi domestik dan internasional. Dampak dari jatuh atau naiknya dolar A.S. dalam investasi sangatlah banyak. Yang paling terlihat adalah investor harus memahami bahwa efek ini berdampak pada laporan keuangan.

Efek-efek ini tentu membuat investor harus berhati-hati dalam menentukan langkah bisnisnya dan bagaimana mereka harus mengalokasikan dana investasinya. Sesuai dengan judul artikel ini, mari kita lihat bagaimana cara untuk berinvestasi saat dolar A.S. melemah.

Negara Asal

Di A.S., Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau FASB adalah badan pengatur yang mengamanatkan bagaimana perusahaan memperhitungkan operasi bisnis atas laporan keuangan. FASB telah menetapkan bahwa mata uang utama di mana setiap entitas melakukan bisnisnya disebut sebagai “mata uang fungsional”. Namun mata uang fungsional ini mungkin berbeda dari mata uang pelaporan. Perbedaan ini bisa mengakibatkan kerugian ataupun keuntungan.

Jika dolar A.S. jatuh, maka apa yang akan terjadi di Amerika? Jika Anda berinvestasi di perusahaan yang melakukan sebagian besar bisnisnya di Amerika dan berdomisili di Amerika maka mata uang fungsional dan pelaporan akan menjadi dolar A.S.. sedangkan jika perusahaan memiliki anak perusahaan di Eropa, maka mata uang fungsionalnya akan menjadi euro.

Jadi jika perusahaan mengkonversikan hasil anak perusahaan ke mata uang pelaporan (dolar A.S.) maka nilai tukar dolar/euro harus digunakan. Saat dolar jatuh maka konersi dari euro ke dolar ini akan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi untuk perusahaan.

Mengapa Geografi Penting?

Memahami perlakuan akuntansi bagi anak perusahaan asing adalah langkah awal untuk menentukan bagaimana memanfaatkan pergerakan mata uang. Langkah selanjutnya adalah menangkap arbitrase antara tempat barang dijual dan barang dibuat. Karena Amerika telah bergerak menuju ekonomi jasa dan menjauhi ekonomi manufaktur maka negara-negara penyedia layanan murah telah berhasil menangkap dolar manufaktur tersebut.

Perusahaan Amerika mengambil ini dan mulai melakukan outsourching sebagian besar manufaktur mereka dan bahkan beberapa pekerjaan layanan ke negara penyedia dengan biaya rendah untuk mengeksploitasi biaya murah dan meningkatkan margin. Selama dolar menguat, barang yang dihasilkan dengan mekanisme ini akan murah dan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi ke luar negeri untuk menghasilkan margin yang cukup.

Lalu bagaimana saat dolar jatuh? Menghemat dolar A.S. dan menerima pemasukan dalam mata uang yang kuat atau dengan kata lain mengekspor adalah jalan yang lebih baik untuk perusahaan A.S..

Mengambil Keuntungan dari Jatuhnya Dolar

Mengambil keuntungan pergerakan mata uang dalam jangka pendek dapat dilakukan semudah melakukan investasi dalam mata uang yang Anda yakini akan menunjukkan kekuatan besar terhadap dolar A.S.. Selama jangka waktu investasi Anda, Anda bisa berinvestasi langsung dalam mata uang, atau ETFs.

Sebagai investor non-AS membeli asset di AS khususnya asset berwujud seperti real estate akan sangat murah saat dolar jatuh. Pada akhirnya investor dapat memperoleh keuntungan dari turunnya dolar AS melalui pembelian komoditas atau perusahaan yang mendukung eksplorasi komoditas, produksi dan transportasi.

Untuk memprediksi lamanya depresiasi dolar akan sangat sulit karena banyak faktor yang berkolaborasi untuk mempengaruhi nilai mata uang. Namun, pengetahuan tentang perubahan nilai mata uang terhadap investasi akan memberi Anda kesempatan untuk mendapat keuntungan  baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Harga Komoditi dan Pergerakan Mata Uang

Memprediksi langkah selanjutnya di pasar adalah kunci untuk menghasilkan uang dalam perdagangan. Namun menerapkan konsep sederhana ini ke dalam tindakan jauh lebih sulit dibandingkan dengan apa yang didengar. Trader forex profesional telah lama tahu bahwa trading mata uang memerlukan banyak faktor pendukung di luar dunia forex itu sendiri. Faktanya mata uang tergerak oleh banyak faktor – penawaran dan permintaan, politik, tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi dan masih banyak lagi.

Lebih spesifiknya karena pertumbuhan ekonomi dan ekspor berhubungan langsung dengan industri dalam negeri sebuah negara maka wajar jika beberapa mata uang berkorelasi dengan harga komoditas. Tiga mata uang teratas yang memiliki korelasi paling kuat dengan komoditas adalah dolar Kanada, dolar Australia dan dolar Selandia Baru. Sedangkan mata uang lain yang juga terkena dampak harga komoditas meski memiliki korelaasi lemah adalah franc Swiss dan yen Jepang. Mengetahui tentang mata uang yang berkorelasi dengan komoditas akan membantu trader memahami dan memprediksi pergerakan pasar tertentu.

Minyak dan Dolar Kanada

Selama beberapa tahun terakhir, harga komoditas berfluktuasi secara signifikan. Dengan banyak negara yang mengalami resesi maka tren harga komoditas dapat berarti perbedaan antara penurunan yang lebih dalam dan pemulihan yang lebih cepat. Mengetahui mata uang mana yang terpengaruh oleh komoditas tertentu akan membantu Anda lebih baik dalam mengambil keputusan.

Minyak adalah salah satu kebutuhan mendasar setiap negara hingga saat ini, bahkan mayoritas masyarakat di negara maju tidak bisa hidup tanpanya. Ironisnya penurunan harga minyak akan menjadi mimpi buruk bagi produsen dan menjadi surga bagi para konsumen. Naik turunnya harga minyak dapat disebabkan oleh banyak alasan seperti melemahnya permintaan global dan juga menguat atau melemahnya dolar. Seperti dua sisi mata uang, saat harga minyak melonjak Kanada sebagai eksportir minyak terbesar akan sangat diuntungkan dan sebaliknya Jepang sebagai importir terbesar akan mengalami mimpi buruk.

Dari hari ke hari korelasi antara mata uang Kanada dan minyak bisa turun, namun untuk jangka waktu panjang korelasi akan menguat karena nilai dolar Kanada punya alasan yang bagus untuk peka dengan harga minyak. Kanada adalah jajaran negara produsen miinyak terbesar di dunia. Bahkan Kanada memiliki cadangan minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi. Kedekatan geografis antara Kanada dan Amerika Serika serta ketidakpastian politik di Timur Tengah menjadi alasan utama kenapa Amerika lebih memilih mengimpor minyak dari Kanada.

Minyak dan Ekonomi Jepang

Di sisi lain, ada Jepang yang merupakan negara pengimpor minyak dengan volume yang sangat besar. Jepang menjadi negara pengimpor karena memang kurangnya sumber energi di negeri sakura tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Jepang sangat sensitif terhadap perubahan harga minyak. Selain itu Jepang juga tidak memiliki fleksibilitas untuk beralih ke tenaga nuklir karena mereka masih menjadi pengimpor uranium yang menjadi pembangkit listrik tenaga nuklirnya. Kebutuhan yang sangat besar akan minyak membuat Jepang begitu menderita saat harga minyak melonjak.

Mengejar Emas

Trader emas mungkin juga akan terkejut mendengar bahwa trading dolar Australia sama saja dengan trading emas. Sebagai negara penghasil emas terbesar ketiga, dolar Australia memiliki korelasi positif yang cukup tinggi dengan harga logam mulia ini. secara umum, jika harga emas naik maka dolar Australia juga akan naik. Kedekatan geografis dan budaya antara Australia dan Selandia Baru membuat Australia menjadikannya tujuan utama untuk mengekspor barang. Oleh karena itulah kondisi ekonomi Selandia Baru sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi Australia.

Jadi jika Anda menggunakan harga komoditas dalam trading Anda maka selalu perhatikanlah pergerakan di pasar minyak atau emas. Tidak ada salahnya untuk lebih mengetahui tentang harga komoditas dan bagaimana mereka mengendalikan pergerakan mata uang.

Cara Berinvestasi Dalam Mata Uang

Pasar forex adalah pasar di mana mata uang diperdagangkan selama 24 jam dalam sehari. Ini adalah sebuah mekanisme untuk merubah satu mata uuang ke dalam mata uang lainnya seperti korporasi multinasional yang melakukan bisnis di berbagai negara. Bagaimanapun, pasar juga ditempati oleh para trader yang bertaruh pada pergerakan mata uang relatif terhadap satu sama lainnya.

Pasar forex beroperasi antar individu yang diwakili oleh broker, antara broker dan bank, serta antara bank. Trader mata uang tidak terikat oleh batas margin yang diberlakukan oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran Mata Uang (SEC) pada trader sekuritas. Ini menawarkan potensi leverage yang luar biasa dan kemungkinan keuntungan atau kerugian yang signifikan.

Nah sebagai informasi, berikut ini adalah beberapa cara bagi investor ritel untuk berpartisipasi di pasar mata uang

Akun Trading Standar

Anda bisa membuka akun dengan broker forex dan trading mata uang dari seluruh dunia. Ada beberapa perbedaan dalam bagaimana pasar trading forex beroperasi dibandingkan dengan bursa saham di Amerika Serikat:

  • Mata uang yang ditradingkan berpasangan – Anda akan mempertaruhkan dengan posisi satu mata uang lebih tinggi dibandingkan mata uang yang satunya.
  • Tidak ada pertukaran mata uang yang diatur dan tidak ada pusat kliring untuk trading .
  • Tidak aturan ketat untuk mengambil posisi pendek.
  • Tidak ada batas atas dalam ukuran posisi Anda
  • Broker mata uang biasanya mendapatkan uang dari permintaan-penawaran spread dibandingkan dengan membebankan komisi.

Akun CD dan Tabungan

EverBank menawarkan sertifikat deposito WorldCurrency (CD) yang mendapatkan bunga dengan tarif lokal di negara tertentu. Dan sekelompok CD akan mencakup gabungan berbagai mata uang. Ia juga menawarkan akun mata uang asing yang berfungsi seperti akun pasar uang dan memungkinkan untuk melakukan transfer uang antar mata uang utama.

CD tunduk pada fluktuasi nilai tukar namun ia memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada CD dalam denominasi dolar. Saat CD jatuh tempo maka Anda akan mendapatkan kembali lebih sedikit dolar daripada jumlah yang Anda investasikan, hal ini berlaku jika dolar menguat dibandingkan dengan mata uang asing. Asuransi FDIC melindungi Anda dari kebangkrutan bank tapi tidak dari resiko mata uang.

Obligasi Luar Negeri

Ada reksa dana yang berinvestasi pada obligasi pemerintah luar negeri yang memperoleh bunga dalam mata uang asing. Jika mata uang asing naik nilainya terhadap mata uang lokal Anda, maka kenaikan bunga yang diterima akan meningkat bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Perusahaan Multinasional

Banyak pemegang saham secara tidak langsung berpartisipasi dalam pasar mata uang asing melalui kepemilikan di perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri. Beberapa perusahaan yang dikenal dengan eksposur luar negeri adalah Coca-Cola, McDonald dan Wallmart.

Pendapatan dan kentungan yang diperoleh dari operasi luar negeri akan meningkat jika mata uang asing menguat terhadap dolar. Hal ini karena pendapatan tersebut dikonversikan kembali menjadi dolar yang bertujuan untuk pelaporan keuangan. Sebagai gantinya mata uang asing yang lebih kuat akan menghasilkan lebih banyak dolar.

Sama halnya dengan investasi di bidang lain, investasi dalam mata uang meliibatkan resiko khususnya saat ekonomi bergejolak. Mata uang dipengaruhi oleh peristiwa dunia sepanjang waktu dan koneksi internet serta nirkabel akan memberikan akses instan kepada investor kecil sekalipun. Mata uang memberikan beberapa ukuran diversifikasi bagi orang-orang yang berinvestasi khususnya di sekuritas A.S..

Kenapa Negara Mendevaluasi Mata Uangnya?

Setiap negara di dunia ini memiliki banyak alasan yang mendasari setiap kebijakan yang diambil. Mulai dari kebijakan dalam keamanan hingga ekonomi. Salah satu kebijakan yang disoroti adalah mendevaluasi mata uang. Salah satu negara yang sering dikaitkan dengan devaluasi mata uang adalah China. Namun lagi-lagi China menyangkal tentang mendevaluasi Yuan.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia China tetap menyangkal tuduhan bahwa mereka mendevaluasi Yuan karena ingin menguntungkan perekonomian China. Tuduhan-tuduhan ini disampaikan oleh Donald Trump.

Hal ironic nya adalah bertahun-tahun pemerintahan Amerika Serikat telah menekan China untuk mendevaluasi Yuan, mereka berargumen bahwa ini akan memberikan mereka keuntungan yang tidak adil dalam perdagangan internasional dan menjaga harga mereka untuk modal dan tenaga kerja yang lebih murah. sekarang China bertindak cepat untuk mendevaluasi mata uang mereka. China dituduh membawa ketidaktentuan global di pasar.

Sejak saat mata uang dunia mengabaikan standar emas dan mengizinkan tarif pertukaran untuk ditentukan secara bebas satu sama lainnya. Namun ada banyak devaluasi mata uang yang tidak hanya melukai masyarakat negara itu sendiri tapi juga menyebar ke seluruh dunia. Lalu apa sih yang menjadi alasan sebuah negara mendevaluasi mata uangnya?

Untuk Meningkatkan Ekspor

Di pasar dunia, barang-barang dari satu negara harus bersaing dengan barang dari negara lainnya. produsen mobil di Amerika akan bersaing dengan produsen mobil di Eropa dan Jepang. Jika nilai euro menurun melawan dolar maka harga mobil yang dijual oleh produsen Eropa di Amerika dalam dolar akan sedikit lebih murah daripada sebelumnya. Dengan kata lain, mata uang yang lebih bernnilai akan membuat ekspor lebih mahal untuk dibeli di pasar asing.

Dengan kata lain, eksporter menjadi lebih kompetitif di pasar global. Ekspor akan meningkat dan sebaliknya impor akan menurun. Alasan nya karena permintan untuk barang-barang ekspor suatu negara meningkat di seluruh dunia maka harga akan naik, ini adalah efek normal dari devaluasi.

Untuk Menurunkan Defisit Perdagangan dan Menurunkan Beban Hutang

Ekspor akan meningkat dan impor akan menurun karena ekspor menjadi lebih murah dan impor menjadi lebih mahal. Hal ini membuat perubahan keseimbangan dari pembayaran karena ekspor meningkat dan impor menurun sehingga menurunkan deficit perdagangan. Teori ekonomi bagaimanapun menyatakan bahwa deficit yang terus berjalan tidak sustainable dalam jangka panjang dan dapat mendorong menuju tingkat hutang yang berbahaya. Mendevaluasi mata uang negara dapat membantu mengkoreksi keseimbangan pembayaran dan mengurangi deficit ini.

Bagaimanapun devaluasi juga meningkatkan beban hutan dari denominasi hutang luar negeri ketika dihargai dalam mata uang lokal. Ini adalah masalah besar untuk negara berkembang seperti india atau argentina yang menanggung banyak hutan denominasi dolar dan euro. Hutan-hutang luar negeri ini menjadi lebih sulit untuk diselesaikan. Pemerintah mungkin diinsentifkan untuk menyemangati kebijakan mata uang lemah jika pemerintah menerbitkan hutagn untuk pelayanan dalam basis regular. Jika pembayaran hutang sudah fix maka mata uang yang lebih lemah membuat pembayaran ini lebih murah.

Ringkasan

Devaluasi mata uang dapat digunakan ileh negara yang ingin meraih kebijakan ekonomi. Memiliki mata uang yang lebih lemah dapat membantu meningkatkan ekspor. Menurunkan deficit perdagangan dan mengurangi biaya pembayaran bunga pada hutang pemerintah. Bagaimanapun ada beberapa efek negatif dari devaluasi. Devaluasi membuat ketidakpastian dalam pasar global yang dapat menyebabkan asset pasar jatuh. Jadi kesimpulannya devaluasi mata uang bisa sangat berbahaya disamping beberapa sisi baik yang bisa diperoleh suatu negara.

Beragam Dampak Kurs Rupiah Melemah

Kemerosotan nilai kurs Rupiah yang terus terjadi di beberapa bulan terakhir cukup menjadi perbincangan hangat. Beragam faktor yang menjadi penyebab dari pelemahan kurs rupiah ini. Diantaranya fundamental ekonomi Indonesia yang masih saja rapuh serta sentimen regional Asia dan negara-negara berkembang lain yang terus memburuk sehingga berakibat kepada pelarian modal yang menuju ke luar negri.

Depresiasi, atau pengurangan nilai tukar (kurs) suatu mata uang, seringkali dipandang sebagai sebuah hal yang negatif. Padahal sebenarnya, ada beberapa pihak yang diuntungkan dan ada pula yang dirugikan. Kurs Rupiah yang melemah sebenarnya juga memiliki beragam implikasi bagi masyarakat, baik itu perusahaan maupun individual.

 

Dampak Pelemahan Rupiah

Dampak Pelemahan Rupiah

 

  1. Nilai Gaji Dalam Valuta Dolar AS Meningkat

    Tanpa perlu dijabarkanpun, fakta ini sudah umum dipahami. Kurs Rupiah yang melemah membuat nilai gaji dalam bentuk Dolar AS atau valuta mata uang asing lainnya jadi meningkat ketika ditukarkan dengan Rupiah. Kiriman bulanan TKI sejumlah 500 USD ke keluarganya di Indonesia misalnya. Ketika kurs Rupiah 12,000 per Dolar AS maka uang sejumlah itu hanya akan setara dengan sekitar 6 juta Rupiah; Namun bila kurs Rupiah sudah melemah hingga 13,000 per Dolar AS maka nilainya akan meningkat menjadi sekitar 6,5 juta Rupiah.

    Tentunya, ini dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi keluarga Indonesia yang kebetulan memiliki kerabat yang bekerja di luar negeri, sekaligus membuat lebih banyak lagi orang berkeinginan untuk menjadi TKI.

 

  1. Meningkatkan Daya Saing Produk Asli Indonesia di Luar Negeri

    Sudah umum diketahui juga bahwa dengan pelemahan kurs Rupiah, harga produk Indonesia akan makin terjangkau bagi konsumen yang berdomisili di luar negeri. Secara teoritis, hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar bagi produk-produk buatan Indonesia. Selain itu, perusahaan yang berorientasi ekspor menerima pembayaran dari luar negeri dalam bentuk Dolar AS yang nilainya jadi semakin tinggi seiring dengan melemahnya nilai Rupiah. Dengan sendirinya, kondisi ini dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia.

    Meningkatnya daya saing produk buatan Indonesia di luar negeri ini akan berpotensi memicu ekspor Indonesia dan menguntungkan semua perusahaan yang berorientasi ekspor jika biaya produksi barang-barang ekspor itu sendiri bisa distabilkan dalam kisaran normal dan produk Indonesia juga disukai di luar negeri.

 

  1. Harga Barang Impor Naik

    Salah satu dampak yang langsung terasa ketika kurs Rupiah melemah adalah kenaikan harga barang-barang impor. Sebagian besar sesi perdagangan luar negeri Indonesia tentunya dijalankan dengan perantara Dolar AS, sehingga mahalnya kurs Dolar AS akan membuat harga barang impor juga akan makin mahal. Apakah ini bagus?

    Untuk barang-barang impor dari jenis barang konsumsi, mungkin bagus. Katakanlah harga buah impor naik, maka orang mungkin akan lebih tertarik untuk membeli buah-buahan lokal yang harganya lebih murah dan lebih segar. Jika masyarakat lebih suka terhadap buah lokal, maka impor buah pun akan menurun. Pendapatan para importir buah ikut anjlok, tetapi di saat yang bersamaan akan menambah rejeki bagi petani dan pedagang buah lokal.

    Namun, kenaikan harga barang impor ini tentunya akan amat buruk bagi industri yang berbahan baku impor, semisal industri Tempe dan Tahu. Kebutuhan kedelai Indonesia sebagian besar dipenuhi dari para importer. Sehingga bila kurs Rupiah melemah terus menerus, harga kedelai akan makin menjulang tinggi, dan dampaknya secara otomatis harga Tempe dan Tahu akan naik, serta industrinya terancam gulung tikar.

    Semakin banyak industri berbahan baku impor di negri ini, maka dampak kurs rupiah melemah terhadap perekonomian akan semakin besar. Selain karena perusahaan-perusahaan di industri tersebut terancam tutup, para pegawainya dapat di-PHK, dan pertumbuhan ekonominya juga terancam menjadi lambat. Padahal, jumlah industri yang bahan bakunya impor ini banyak sekali, bukan hanya industri Tempe dan Tahu saja.

 

  1. Beban Hutang Negara Dan Swasta Makin Berat

    Guna menjalankan pembangunan suatu negara, pemerintah seringkali perlu berhutang, baik itu secara langsung ke lembaga atau negara tertentu, maupun dengan cara menerbitkan obligasi (surat utang). Perusahaan-perusahaan swasta juga acap kali perlu berhutang untuk mengembangkan usahanya. Jika hutang-hutang ini diambil dalam bentuk Dolar AS, maka pengembaliannya pun juga harus dilakukan dengan mata uang yang sama, walaupun harga kurs Rupiah saat pengembalian hutang berbeda dengan waktu pemberian hutang.

    Umpamakan perusahaan X mengambil hutang sebesar 1 juta USD saat kurs Rupiah masih 12,000 per Dolar AS, atau dengan kata lain perusahaan X akan mendapatkan dana segar dari sumber hutang sebesar 12 milyar Rupiah. Perjanjiannya adalah, satu tahun kemudian ia harus mampu mengembalikan hutang 1 juta USD itu beserta bunga 2% (20,000 USD). Di awal perjanjian, ia mungkin mengira hanya perlu mengembalikan dana sebesar 12 milyar Rupiah plus bunga 240 juta Rupiah. Namun bila saat jatuh tempo pengembalian hutang tiba ternyata kurs Rupiah mengalami pelemahan hingga 13,000 per Dolar AS, maka besar jumlah yang harus dikembalikan perusahaan X tersebut adalah sebesar 13 milyar Rupiah plus bunga 260 juta Rupiah. Atau dengan kata lain, tingkat beban hutangnya akan berlipat ganda dari pinjaman awal.

    Saat krisis tahun 1997/1998 dulu, sebagian besar hutang negri ini baik hutang negara maupun hutang swasta, berbasis Dolar Amerika Serikat. Akibatnya, saat kurs Rupiah melemah secara drastis, perekonomian langsung jatuh kolaps. Namun selama beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah berusaha lebih banyak berhutang dalam jumlah Rupiah, sehingga risiko krisis menjadi lebih kecil. Walau demikian, sebagian hutang Pemerintah Indonesia masih ada yang berdenominasi valuta Dolar AS, begitu pula banyak sekali jumlah hutang perusahaan swasta dalam mata uang tersebut, sehingga saat kurs Rupiah melemah akan tetap terasa efeknya.

 

Demikianlah sejumlah pengaruh signifikan yang diakibatkan oleh dampak kurs Rupiah melemah. Positif atau negatifnya dapmpak pelemahan nilai tukar dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Selain empat poin diatas, tentu masih ada sejumlah efek minor lain yang mungkin timbul. Namun dampaknya bagi negara merupakan serangkaian gabungan dari semua dampak negatif dan positif itu, sehingga ibarat kalkulasi dalam matematis, apakah itu menguntungkan atau merugikan hasilnya maka akhirnya akan tergantung kepada lebih banyak mana antara positif dan negatifnya, dan itupun masih bervariasi lagi antar sektor ekonomi.

Ini Cara Tukar Uang Yang Sudah Tidak Berlaku

Uang yang berlaku di suatu negara seringkali mengalami perubahan, baik gambarnya, jenis bahan yang dipakai dan tinta yang digunakan, maupun nama mata uang itu sendiri. Setelah uang baru diluncurkan, maka uang lama biasanya akan ditarik dari peredaran secara bertahap, dan setelah beberapa tahun berlalu uang tersebut tidak lagi bisa dipergunakan sebagai sebuah alat tukar yang sah. Apa yang bisa kita lakukan bila kebetulan mendapatkan uang asing ataupun Rupiah yang telah tidak berlaku seperti ini? Mari kita simak artikel kami yang satu ini.

 

Uang Rp100 Sukarno Irian Barat

Uang Rp100 Sukarno Irian Barat

 

  1. Gunakan Uang Tersebut Di Negara Asal

    Amerika Serikat memiliki sejumlah aturan khusus mengenai uangnya. Semua uang kertas Dolar AS yang pernah beredar di pasaran secara hukum dapat digunakan untuk selamanya di negara tersebut, walaupun uang cetakan terbaru sudah diterbitkan. Walau demikian, money changer dan tempat penukaran uang lain di Indonesia seringkali tidak mau menerima uang Dolar AS bertahun emisi lama. Lalu bagaimana? Solusinya, bawa saja Dolar AS tersebut ke negara asalnya, dan gunakan untuk berbelanja atau ditukarkan ke mata uang lain via bank.

 

  1. Tukar Di Bank Sentral Negara Asal

    Bank sentral adalah “bank-nya bank” dan otoritas untuk bidang keuangan suatu negara, sehingga kedudukannya agak berbeda dengan bank biasa. Bank sentral juga lah yang biasanya memegang kekuasaan atas pencetakan serta peredaran uang. Oleh karena itu, peraturan yang ada di beberapa negara mengizinkan penukaran uang yang telah tidak berlaku di bank sentral, walaupun jatuh tempo penukaran yang sebenarnya telah berlalu. Salah satu negara yang menjalankan kebijakan ini adalah negara Inggris.

    Bila Anda memiliki uang Poundsterling yang sudah tidak berlaku lagi, Anda bisa menukarkannya langsung di bank sentral Inggris (Bank of England) yang ada di London, atau mengirimkannya via pos disertai dengan formulir permohonan yang bisa diunduh di situs resmi Bank of England. Sedangkan di Indonesia, Bank Indonesia biasanya menetapkan batas waktu penukaran paling lambat untuk Rupiah terbitan lama yang sudah dicabut dari peredaran, dimana uang cetakan lama tidak akan bisa ditukar lagi dengan uang baru setelah melampaui batas kurun waktu tersebut.

 

  1. Tukar Di Bank Sentral Negara Baru

    Selain tidak berlakunya uang lama karena hadir uang hasil pencetakan yang baru, “mata uang” pun bisa berganti dengan versi yang lebih baru. Indonesia saja dulu sempat berkali-kali berganti mata uang sebelum akhirnya menggunakan mata uang Rupiah. Hal yang sama juga terjadi saat tahun 1949 Taiwan mengganti mata uang negaranya menjadi New Taiwan Dollar dari semula Old Taiwan Dollar.Perubahan mata uang suatu negara juga kadang didahului oleh perubahan suatu negara.

    Contohnya saja keruntuhan Uni Soviet yang membuat negara-negara mantan anggotanya berganti mata uang dari yang semula Soviet Ruble menjadi mata uang lain semisal Russian Ruble, Azerbaijani Manat, dan lain sebagainya. Hal serupa juga terjadi di negara Yugoslavia yang kemudian berubah bentuk menjadi Negara Kesatuan Serbia dan Montenegro, dimana mata uang Dinar Yugoslavia berubah menjadi Dinar Serbia.Karena nama dan struktur dari negara tadi sudah berbeda, maka menukarkan mata uang yang sudah tidak berlaku karena kejadian seperti ini bisa menjadi amat merepotkan. Apabila Anda kebetulan memilikinya, Anda harus menukarkan mata uang lama dengan mata uang baru dahulu sebelum menukarnya dengan mata uang Rupiah. Tetapi ini pun belum tentu bisa dilakukan.

    Bank sentral negara yang baru bisa jadi masih bersedia menukarkan uang lama dengan uang baru, tetapi bisa juga tidak. Umpamanya, Bank Sentral Serbia masih membuka penukaran Dinar Yugoslavia menjadi Dinar Serbia, tetapi Bank Sentral Rusia sudah lagi menerima penukaran lembar Soviet Ruble menjadi Russian Ruble. Nah, kalau bank sentral saja sudah tidak mau menerima, maka satu-satunya jalan bagi kita untuk “mencairkan” uang yang sudah kadaluwarsa begini adalah dengan melalui kolektor.

 

  1. Di Kolektor

    Biarpun sudah tidak dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah, uang tetap dapat memiliki nilai. Ini terjadi karena semakin kuno, langka, dan khas suatu mata uang, maka kualitasnya sebagai barang koleksi akan semakin meningkat. Bahkan, harga selembar uang yang sudah tidak berlaku lagi bisa jauh lebih tinggi ketimbang nilai yang tertera padanya.Namun, tak semua uang yang sudah tidak berlaku akan memiliki nilai dimata kolektor.

    Kolektor hanya tertarik pada uang yang memiliki karakteristik tertentu saja, bukan dengan uang yang banyak ditemukan dimana-mana. Oleh karenanya, sebelum menjual uang yang sudah kadaluwarsa, ada baiknya menyelidiki dulu informasi tentang uang yang dimiliki; apakah itu punya nilai koleksi? Berapakah kisaran harganya di pasar?. Dan lain sebagainya. Untuk sumber Informasinya, bisa anda peroleh dari para pedagang uang kuno dan koin langka secara langsung.

 

Baik, itulah tadi artikel singkat kami tentang Ini Cara Tukar Uang Yang Sudah Tidak Berlaku. Semoga membantu anda dan memperkaya wawasan anda ya.

 

 

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman