Pahami Efek Tidak Langsung Nilai Tukar

Rata-rata orang mengalami nilai mata uang yang cukup stabil dari hari ke hari. Harga secangkir kopi setiap pagi adalah $ 1,50, pembayaran bunga tetap mobil dan hipotek sama setiap bulannya, dan untuk pekerja yang digaji, bahkan gaji pun identik. Fakta bahwa nilai mata uang terus berfluktuasi dalam kaitannya dengan mata uang lainnya sepertinya hanya menjadi masalah saat merencanakan perjalanan luar negeri atau menemukan sesuatu yang menakjubkan di eBay dan dipaksa untuk membayarnya dalam euro.

Nilai Tukar Mempengaruhi Berapa Banyak Anda Membayar Barang

Di era globalisasi ini, barang dari negara lain seperti biasanya lebih laku daripada barang yang diproduksi di dalam negeri. Nilai tukar memiliki dampak signifikan terhadap harga yang anda bayar untuk produk impor. Mata uang domestik yang lemah berarti harga yang anda bayar untuk barang asing pada umumnya akan meningkat secara signifikan.

Perubahan harga produk impor bergantung pada bagaimana mata uang negara pengekspor (yaitu, dari mana produk ini telah bersumber) saat melawan mata uang domestik. Pada bulan April 2015, dolar A.S. memerintah sepenuhnya terhadap semua mata uang, yang akan mengakibatkan konsumen Amerika membayar harga yang lebih rendah untuk mobil Jerman atau barang elektronik Jepang. Tetapi karena mata uang yang berbeda memiliki kinerja yang bervariasi terhadap dolar A.S., hubungan lintas mata uang akan sedikit lebih rumit.

Misalnya, euro telah anjlok 21,4 persen terhadap dolar A.S. dalam periode 12 bulan sampai 24 April 2015, sementara dolar Kanada turun hanya 9,5 persen terhadap dolar A.S selama periode ini. Akibatnya, dolar Kanada dihargai sekitar 15 persen terhadap euro selama setahun terakhir, sehingga orang Kanada membayar harga yang agak rendah untuk produk Eropa seperti anggur dan keju.

Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Inflasi, dan Suku Bunga, Pada Tabungan Serta Pinjaman

Mata uang domestik yang lemah dapat mendorong tingkat inflasi sebuah negara yang merupakan importir besar, karena harga produk luar negeri lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, dan juga untuk mendukung mata uang domestik dan mencegahnya terjun secara tajam. Sebaliknya, mata uang yang kuat menekan inflasi dan memberikan hambatan pada ekonomi yang sama dengan kebijakan moneter yang ketat. Sebagai tanggapan, bank sentral suatu negara dapat bergerak untuk mempertahankan suku bunga rendah atau menguranginya lebih jauh sehingga menghalangi pergerakan mata uang domestik agar tidak terlalu kuat.

Dengan demikian, nilai tukar memiliki dampak tidak langsung terhadap tingkat bunga yang Anda bayar atas hipotek atau pinjaman mobil Anda, atau bunga yang Anda terima dari uang di rekening tabungan atau pasar uang Anda.

Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Prospek Pekerjaan Anda

Mata uang domestik yang lemah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan ekspor dan membuat impor lebih mahal. Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat biasanya diterjemahkan ke dalam prospek pekerjaan yang lebih baik. Mata uang domestik yang kuat dapat memiliki efek sebaliknya, karena memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi prospek pekerjaan.

Nilai Tukar Memiliki Dampak Pada Portofolio Investasi Anda

Fluktuasi nilai tukar dapat memiliki dampak besar pada portofolio investasi Anda, bahkan jika anda hanya memegang investasi dalam negeri. Misalnya, dolar yang kuat pada umumnya mengurangi permintaan global akan komoditas karena harganya terjangkau dalam dolar. Permintaan yang rendah ini dapat mempengaruhi pendapatan dan valuasi bagi produsen komoditas domestik, meskipun sebagian dampak negatif akan dikurangi oleh melemahnya mata uang lokal. Mata uang yang kuat bisa Juga berpengaruh pada penjualan dan keuntungan yang diperoleh di luar negeri.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman