Aturan George Soros Tentang Manajemen Resiko

Aturan George Soros Tentang Manajemen Resiko – Dalam meniti karir sebagai trader forex, ada banyak hal yang harus anda pelajari dan ketahui. Beberapa orang trader mungkin lebih memilih untuk mencoba pendidikan formal untuk menjadi trader yang siap secara mental dan teknik. Tapi beberapa orang lain mungkin lebih memilih belajar trading forex secara otodidak. Apapun pilihan anda, hasil akhir yang akan anda peroleh sangat bergantung pada proses yang anda lalui. Ini harus benar-benar anda tanamkan dalam pikiran anda.

Aturan George Soros Tentang Manajemen Resiko

Dari sekian banyak hal yang harus anda pelajari, manajemen resiko menjadi salah satu yang utama. Sama halnya dengan menjalankan sebuah perusahaan dalam bidang apapun, resiko akan selalu menghantui anda. Dalam trading forex, resiko terlihat dan terasa lebih nyata karena ketidaktentuan kondisi pasar. Nah, sebelum anda terjun ke dalam pasar forex pastikan anda sudah menguasai manajemen resiko dengan baik.

Salah satu hal yang bisa anda lakukan untuk memiliki manajemen resiko yang baik adalah dengan mempelajarinya. Ada banyak cara yang bisa anda tempuh untuk menguasai manajemen resiko, di mana salah satunya adalah dengan belajar dari trader forex profesional. Jika anda mencari mentor manajemen resiko maka George Soros bisa menjadi jawabannya. Trader forex yang satu ini dikenal sebagai salah satu trader forex paling sukses di dunia. Anda jelas memilih jalan yang benar dengan mengambil satu atau beberapa nasehat yang diberikannya. Berikut ini adalah 3 aturan George Soros tentang manajemen

resiko yang harus anda ketahui:

  1. Kaya Karena Mengetahui Kesalahan

“Saya hanya kaya karena saya tahu ketika saya salah. Pada dasarnya, saya bisa bertahan dalam forex dengan mengenali kesalahan saya.”

Apakah anda penasaran, bagaimana George Soros bisa menjadi salah satu trader forex terkaya saat itu? Alasannya sangat simpel yaitu Soros mampu mengenali dan mengetahui kesalahannya. Bayangkan saja Soros memiliki karir sebagai trader forex yang tidak hanya berakhir dengan kesuksesan. Soros juga pernah mengalami kerugian yang mungkin bisa membuat trader lain merasa ciut nyali. Tapi satu yang juga harus anda ingat, Soros pernah membuat geger dunia dengan “Black Wednesday” nya.

  1. Perbaikan Itu Penting

“Pendekatan saya dapat berhasil bukan dengan membuat prediksi yang valid, tetapi dengan bersedia memperbaiki yang salah.”

Dari pernyataan di atas jelas, trader sukses pun pernah melakukan kesalahan bahkan mungkin tidak hanya sekali. Tapi sekali lagi, mereka memiliki sesuatu yang berbeda dari trader lain. Soros tidak hanya mengandalkan prediksi valid yang cukup sulit dilakukan dalam trading forex. Lebih dari itu Soros mau dan mampu memperbaiki kesalahan yang sudah pernah dibuatnya. Soros tidak ingin jatuh dilubang yang sama untuk kedua kalinya dengan memperbaiki apa yang salah.

  1. Bagaimana Jika Situasi Semakin Buruk?

“Semakin buruk sebuah situasi terjadi, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya, dan semakin besar potensi untuk membuatnya menjadi sangat baik.”

Di balik sebuah resiko buruk selalu ada hal baik yang bisa diambil, termasuk juga dalam trading forex. Jika anda berada dalam suatu kondisi yang buruk, anda jelas tidak memiliki banyak waktu untuk memperbaikinya bukan? Meski begitu, faktanya, dibalik keterbatasan waktu itu ada sebuah potensi besar untuk membuat kondisi buruk menjadi sangat baik. Semuanya bergantung kembali pada strategi dan keputusan yang anda ambil.

Nah, semoga informasi mengenai aturan George Soros tentang manajemen resiko di atas bermanfaat untuk anda..

Tips Psikologi Trading Dari George Soros

Tips Psikologi Trading Dari George Soros – Saat memasuki pasar forex, tentu ada banyak hal yang harus anda persiapkan. Salah satunya adalah aspek psikologis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa faktor psikologis bisa sangat berpengaruh terhadap hasil trading yang anda lakukan. Nah, apa saja yang akan atau sudah anda lakukan untuk mempersiapkan aspek ini? Membaca buku, bertanya pada ahli atau anda berdiskusi dengan trader forex lainnya?

Tips Psikologi Trading Dari George Soros

Dari sekian banyak hal yang bisa anda lakukan, mempersiapkan aspek psikologis dalam trading forex dengan mengambil tips dari trader sukses lain sepertinya patut anda pertimbangkan. Ini karena sebagai trader sukses tentu mereka memiliki poin-poin penting atau tips-tips tersendiri dalam menjalani karir tradingnya. Faktanya ada cukup banyak trader-trader sukses yang bisa anda jadikan panutan. Khusus dalam tips psikologi, anda bisa mengikuti tips dari George Soros berikut ini:

  1. Fokus Pada Banyaknya Uang yang Anda Dapat Atau Hilangkan

Dalam melakukan trading forex, ada 3 kemungkinan hasil yang bisa anda peroleh. Kemungkinan pertama adalah profit, kedua adalah rugi dan yang ketiga adalah impas atau BEP.  Ketiganya menjadi sesuatu yang tidak bisa anda hindari.

Menurut George Soros, “yang penting bukan apakah anda benar atau anda salah, tapi berapa banyak uang yang anda buat ketika anda benar dan berapa banyak uang yang anda lepas ketika anda salah.”

Jadi jangan fokus pada salah atau benarnya anda dalam menjalankan trading, mengingat semua trader memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan kesalahan. Jadi mulai sekarang cobalah rubah fokus anda.

  1. Keserakahan Lebih Baik Dari Ketakutan

Sebenarnya dua jenis emosi ini (keserakahan dan ketakutan) itu sama-sama tidak baik dan seharusnya dihilangkan saat melakukan trading forex. Hal ini karena keserakahan dan ketakutan sama-sama bisa menghancurkan trading anda. Selain itu anda harus tahu bahwa pasar selalu ada di sisi keserakahan dan ketakutan.

Tapi menurut George Soros, “Pasar selalu berada di sisi keserakahan (greed) dan ketakutan (fear). Dari dua hal itu, keserakahan masih lebih baik daripada ketakutan, selama keserakahan itu tidak di luar kendali.”.

Jadi jika dua emosi ini disejajarkan faktanya keserakahan masih lebih baik daripada ketakutan. Namun, kondisi ini hanya bisa terjadi jika keserakahan masih berada dalam kendali. Dengan kata lain, jika keserakahan sama-sama tidak terkendali maka jelas keduanya harus dijauhkan dari diri anda.

  1. Jangan Malu Mengakui Kesalahan

Manusia itu tempatnya salah dan khilaf. Selain itu manusia juga tidak ada yang sempurna di dunia ini. Setiap manusia memiliki sisi baik dan sisi buruk, semuanya bergantung pada bagaimana anda dalam menjalani hidup. Ini juga berlaku dalam trading forex. Seberapapun percaya dirinya anda, jangan pernah lupa bahwa anda memiliki jatah gagal dalam hidup.

Saat mengalami kegagalan, kerugian atau mendapat sesuatu yang tidak diingikan, satu-satunya hal yang harus anda lakukan adalah menerimanya.

Ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh George Soros, menurutnya “Kita menyadari bahwa tak sempurna merupakan kondisi manusia. Maka kita tidak perlu malu jika kita salah, malulah jika kita gagal untuk memperbaiki kesalahan kita.”

Dari pernyataan George Soros jelas terlihat bahwa harga diri manusia terkadang terlalu tinggi hingga bisa menjadi salah satu penyebab kegagalan. Bayangkan jika anda gagal dalam trading kemudian anda menolak kegagalan maka apa yang terjadi? Jelas anda tidak bisa fokus pada trading, anda juga tidak bisa mengevaluasi di mana letak kesalahan yang sudah anda buat di trading yang sebelumnya.

Ingat, bahwa sekalipun seorang George Soros dan para trader forex profesional lain, mereka pernah mengalami kegagalan dalam hidup khususnya dalam trading forex. Lalu apa yang membedakan mereka dengan trader forex lain? Bedanya, mereka mengakui kesalahan dan mau memperbaikinya.

Nah, semoga tips psikologi trading dari George Soros di atas bermanfaat untuk anda semua..

Trading Valas Terbesar yang Pernah Ada

Pasar forex adalah pasar terbesar di dunia karena mata uang berpindah tangan setiap kali barang dan jasa diperdagangnya antar negara. Tipisnya ukurang transaksi yang terjadi antar negara memberikan peluang arbitrase untuk spekulan, karena nilai mata uang fluktuasi setiap menitnya. Biasanya spekulan membuat banyak perdagangan untuk keuntungan yang kecil, tapi terkadang suatu posisi yang besar membutuhkan keuntungan yang besar juga. Dan jika ada yang salah maka kerugian besar telah menanti. Berikut ini adalah 3 trading valas terbesar yang pernah ada:

George Soros Vs Poundsterling Inggris

Pound Inggris dibayang-bayangi oleh Jerman yang memimpin di tahun 1990 meskipun kedua negara sangat berbeda dalam hal ekonomi. Jerman adalah negara yang lebih kuat meskipung mengalami kesulitan karena perpisahan negaranya, namun Inggris ingin tetap menjaga nilai pound di atas angka 2.7. Untuk mencapai standar ini Inggris mengalami suku bunga yang sama tingginya dengan inflasi, padahal sebagai syarat memasuki European Exchange Rate Mechanism Inggris harus menjaga tingkat bunga tetap di angka 2.7.

Banyak spekulan termasuk Soros bertanya-tanya berapa lama nilai tukar tetap bisa melawan kekuatan pasar? Dan akhirnya mereka mulai mengambil posisi pendek terhadap poundsterling. Soros meminjam banyak untuk bertaruh pada penurunan pound. Lalu inggris menaikkan suku bunga menjadi dua digit untuk menarik investor.

Membayar biaya bunga, bagaimanapun pemerintah Inggris yang menyadari bahwa akan rugi milyaran mencoba untuk menopang Pound. Akhirnya Inggris harus menarik dana dari ERM dan nilai Pound  anjlok. Soros setidaknya membuat $1 juta melalui trading ini.

Stanley Druckenmiller Bertaruh Dua Kali

Stanley Druckenmiller menghasilkan milyaran dengan membuat dua taruhan panjang dalam mata uang yang sama selama bekerja sebagai trader untuk Perusahaan Keuangan George Soros. Taruhan pertama Druckenmillers datang saat Tembok Berlin runtuh. Kesulitan yang dihadapi oleh Jerman Barat dan Jerman Timur menekan Jerman ke tingkat yang ekstrim. Awalnya Druckenmiller menempatkan taruhan jutaan dollar pada reli selanjutnya sehingga Soros menyuruhnya untuk meningkatkan menjadi 2 miliar. Hal ini dimainkan sesuai rencana dan menjadi bernilai jutaan dollar.

Mungkin karena keberhasilan pada taruhan pertama, Druckenmiller membuat rencana agar jerman menandai bagian integral dari trading valas terbesar dalam sejarah. Beberapa tahun kemudia saat Soros sibuk  melanggar Bank Sentral Inggris, Druckenmiller membeli saham inggris karena dia percaya Inggris harus memangkas suku bunga kresit agar merangsang bisnis. Dengan pemikiran yang sama Druckenmiller membeli obligasi Jerman dengan harapan investor akan pindah ke obligasi karena saham Jerman menunjukkan pertumbuhan yang kurang baik. Inilah trading paling lengkap yang pernah ada ditambah taruhan utama Soros terhadap poundsterling.

Andy Krieger Vs Kiwi

Pada tahun 1987, Andy Krieger, seorang trader valas di Brankers Trust yang berusia 32 tahun, mengamati mata uang dengan hati-hati berlomba melawan dollar mengikuti tragedy Minggu Hitam. Investor dan perusahaan rama-ramai keluar dari dollar Amerika dan fokus ke mata uang lain yang menderita sedikit kerusakan pada tragedy pasar ini. Mata uang yang menjadi target Krieger adalah dollar New Zealand atau biasa disebut kiwi.

Menggunakan teknik yang relatif masih baru, Krieger mengambil posisi rendah melawan kiwi seharga ratusan milyar dollar. Faktanya, permintaan penjualannya dikatakan melebihi suplai uang Mew Zealand. Tekanan penjualan yang dikombinasikan dengan buruknya sirkulasi mata uang menyebabkan kiwi jatuh tajam. Ini menjadikan kerugian naik turun antara 3 sampai 5% sementara Krieger membuat milayaran untuk perusahannya.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman