Yuk Cari Tahu Peran Penting Bank Dalam Pasar Forex

Sebagai calon trader ataupun trader profesional dalam trading forex, Anda harus tahu bahwa bank ,memegang peran dan fungsi yang paling penting dalam dunia forex.  Bahkan dalam setiap negara bank menjadi salah satu poros utama perekonomian suatu negara. Sebagai rakyat suatu negara, Anda sama sekali tidak bisa mengabaikan fakta ini.

Anda tentu juga tahu bahwa ada Pasar Uang Antar Bank atau biasa disingkat PUAB. Pasar ini juga berperan penting dalam perputaran mata uang di perdagangan internasional lho. Dalam hal ini jika transaksi yang dilakukan tidak besar maka nasabah bisa menjalankannya sendiri, namun jika transaksi berskala besar maka bank akan mengambil alih untuk menjalankan transaksi.

Pada dasarnya fungsi bank tidak bisa dilepaskan dari fungsi utama Bank Sentral sebagai pengendali supply uang di pasar dan masyarakat. Bank Sentral juga berperan pada terjadinya inflasi yang berkaitan dengan suku bunga.

Peranan bank dalam pasar forex sama sekali tidak bisa diabaikan, karena pasar forex sendiri merupakan pasar antar satu bank dengan bank lainnya. Cakupan area bank inipun tidak hanya antar negara tapi sudah mencakup seluruh dunia. Tentu hal ini menunjukkan bahwa ada begitu banyak sekali tujuan dan kepentingan dari tiap bank dalam melakukan transaksi di pasar. Namun satu hal yang pasti harus Anda ingat yaitu bahwa dalam melakukan transaksi jual beli apapun, bank pasti tetap mencari keuntungan.

Nah sebagai informasi untuk Anda yang mungkin belum tahu, berikut ini adalah 3 peran penting bank dalam pasar Forex yang harus Anda ketahui:

  1. Fasilitator

Peran pertama dari bank dalam pasar forex adalah sebagai fasilitator. Bank memegang peran penting untuk memfasilitasi semua transaksi mata uang dari klien mereka. Transaksi yang dimaksud di sini bukan hanya transaksi besar perusahaan multinasional yang membutuhkan layanan penukaran valas tetapi juga transaksi skala kecil seperti kebutuhan penukaran uang oleh para wisatawan.

  1. Hedger

Apakah Anda tahu hedger itu apa? Hedger adalah kegiatan bank untuk melindungi agar asset-aset klien mereka tidak berkurang. Klien-klien yang dimaksud di sini seperti para perusahaan multinasional yang bergerak di bidang ekspor-impor. Perusahaan-perusahaan seperti ini akan menitipkan beberapa asetnya berupa uang kepada pihak bank. Fluktuasi yang terjadi di pasar forex tentu membuat nilai asset-aset ini berubah. Nah di sinilah tugas hedger bank berjalan. Bank akan menjaga dan mempertahankan agar nilai asset tidak berkurang.

  1. Spekulan

Bank didirikan tidak hanya untuk melayani masyarakat saja, tapi juga untuk memperoleh keuntungan. Karena itulah, pada setiap kesempatan, bank akan melaukan spekulasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh oleh bank ini akan membuat bank tetap sehat. Apakah Anda tahu bahwa bank juga berinvestasi di pasar forex menggunakan dana khusus yang mereka alokasikan sendiri? Sama dengan  instansi lain, bank juga memiliki analis dan ekonom bersertifikat resmi yang memiliki jam terbang tinggi sebagai seorang trader profesional jadi permainan di pasar forex bisa berjalan dengan mulus.

Perbedaan antara bank sebagai trader dengan trader ritel lain dalam pasar forex adalah skala inveestasinya. Skala investasi bank dalam pasar forex tentu lebih besar dan bisa memberikan dampak yang besar pula terhadap suatu mata uang.

Nah sekarang Anda tahu kan, peran penting apa yang dimiliki oleh bank dalam pasar forex. Yuk bagikan opini Anda di kolom komentar..

Mengenal Swiss National Bank (SNB)

 

Swiss National Bank (SNB) merupakan sebuah bank sentral yang dimiliki oleh negara Swiss. Bank yang satu ini juga merupakan salah satu bank sentral yang mengeluarkan mata uang utama yang perlu untuk dipahami oleh trader forex. SNB yang didirikan pada tahun 1907 merupakan bank sentral yang independen dan berwenang dalam menetapkan serangkaian kebijakan moneter untuk negara Swiss, menerbitkan mata uang Swiss Franc (CHF) dan menjaga kestabilan perekonomian Swiss agar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain itu, SNB juga melakukan transaksi pembayaran atas nama pemerintah Swiss, melakukan penyimpan dan mengelola cadangan devisa milik pemerintah.

Nama resmi dari SNB sendiri ada dalam 4 bahasa sesuai dengan bahasa resmi yang memang berlaku di Swiss yaitu “Schweizerische Nationalbank” (Jerman), “Banque Nationale Suisse” (Perancis), “Banca Nazionale Svizzera” (Italia) dan “Banca Naziunala Svizra” (Romawi). SNB sendiri mempunyai dua kantor pusat yang berlokasi di kota Bern dan di kota Zurich.

Tugas utama dari SNB seperti apa yang ditetapkan oleh undang-undang perbankan nasional Swiss. Tugasnya yaitu, menjaga tingkat kestabilan harga yang ada di dalam negri. Dalam hal ini, mata uang harus dipertahankan pada posisi nilai tukar yang wajar sehingga mempunyai daya beli yang optimal. Bank sentral juga harus mampu mengatasi keadaan inflasi ataupun deflasi yang terjadi dengan mengatur tingkat acuan dari suku bunga.

Strategi kebijakan moneter SNB sendiri menetapkan target tingkat inflasi atau deflasi yang memang diukur dengan perubahan data Consumer Price Index (CPI), yaitu tak lebih dari 2% per tahunya. Bank sentral memberikan perkiraan targetan inflasi setiap kwartal dan menetapkan tingkat suku bunga berdasarkan London Interbank Offered Rate (Libor) untuk jangka waktu 3 bulan pada mata uang Swiss Franc yang juga turut diumumkan setiap kwartalnya.

 

Swiss National Bank

Swiss National Bank

 

Kebijakan pematokan dari nilai tukar Swiss Franc terhadap Euro

Guna mempertahankan level nilai tukar Swiss Franc yang wajar, pada 6 September 2011 SNB menetapkan suatu kebijakan untuk mematok nilai tukar mata uang Swiss Franc terhadap mata uang Euro sehingga 1 EUR = 1.2000 CHF. Hal ini dilakukan menyusul makin menguatnya CHF atas mata uang EUR. Karena dalam perkembangan yang selanjutnya, EUR akan mengalami depresiasi yang signifikan terhadap mata uang USD, maka per tanggal 15 Januari 2015 SNB mencabut patokan tersebut guna menghindari pelemahan nilai mata uang CHF terhadap nilai mata uang USD lebih lanjut.

 

Komposisi cadangan devisa dari negara Swiss

SNB melakukan penyimpanan dan mengelola cadangan devisa yang dimiliki oleh pemerintah Swiss yang terdiri atas mata uang asing terutama US Dollar, Euro, emas, bond surat berharga, dan instrument lainya. Pembelian mata uang asing dalam jumlah yang cukup signifikan sudah dilakukan guna menjaga nilai tukar CHF sehingga jumlah mata uang asing akan naik dengan tajam dan mencapai level 90% dari total jumlah cadangan devisa. Sementara emas hanya mencakup 7%, kemudian sisanya diisi oleh bond dan surat berharga lainya.

Sekitar 55% dari saham SNB yang dimiliki oleh institusi keuangan publik termasuk semua bank lokal yang ada di Swiss dan sisanya diperdagangkan di bursa saham Swiss. Sebagian besar saham dimiliki oleh investor perorangan.

Badan eksekutif SNB terdiri atas dewan gubernur yang bertanggung jawab terhadap serangkaian kebijakan moneter yang diluncurkan, strategi management asset dan kestabilan dari sistem keuangan. Ketua dewan gubernur saat ini adalah seorang yang bernama Thomas J. Jordan yang berkantor di kota Zurich. Sementara untuk wakil ketuanya, Jean-Pierre Danthine berkantor di kota Bern.

Untuk sebagian orang, posisi kantor pusat yang ada di dua kota ini cukup mengherankan. Namun ternyata, ini memang disengaja oleh pihak Swiss National Bank. Walaupun secara kasat mata hubungan pekerjaan yang dimiliki oleh ketua dan wakilnya seakan terkendala oleh jarak yang memisahkan, namun nyatanya hal ini tidak memberikan efek apapun dalam hal kinerja dari bank sentral yang satu ini. Swiss National Bank mampu membuktikan hal ini lewat catatan rekaman kinerja dan laporan hasil keuangan yang dimiliki oleh negara yang satu ini.

Seperti yang kita tau, Swiss merupakan salah satu negara yang perekonomianya paling maju di negara Eropa. Tanpa melihat luas negara yang tidak terlalu luas, dan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, Swiss mampu membuat negara di sekelilingnya salut terhadapnya. Tingkat kesejahteraan dan keamanan negara Swiss pun cukup membuat kagum masyarakat dunia. Tentunya, ini salah satu indikator yang baik untuk para investor ataupun trader forex yang ingin menginvestasikan dananya. Alasanya, dengan ekonomi Swiss yang relative stabil, investor dan trader akan lebih mudah untuk meraup keuntungan dibandingkan dengan negara lain yang perekonomianya terombang ambing.

Itulah tadi artikel singkat kami tentang mengenal Swiss National Bank. Semoga bermanfaat untuk anda!

Belajar Dari Yield Curve Control BoJ 2016

 

Rapat Kebijakan Bank of Japan (BoJ) pada tanggal 21 September 2016 lalu mencatat sejarah dimana bank sentral yang satu ini memperkenalkan kerangka kebijakan baru, Yield Curve Control (YCC). Ini agak berbeda dari kebijakan moneter konvensional seperti mengatur tingkat suku bunga, menggelar operasi pasar terbuka ataupun program pembelian obligasi. Karenanya, banyak yang bertanya-tanya, apakah itu Yield Curve Control? Kenapa Yen sempat anjlok setelah YCC diumumkan ke publik? Untuk mengetahui ini, Mari kita simak artikel berikut ini.

 

Yield Curve, Alat Pemantau Indikasi Krisis Ekonomi

Menurut pandangan profesor Stephen Mihm dari University of Georgia, Yield Curve ini digunakan untuk menilai tingkat suku bunga masa depan dengan cara mem-plot (plotting) return yang dibayarkan oleh obligasi berkualitas sama dengan pertanggal jatuh tempo (maturity) yang berbeda-beda. Yield Curve biasanya membentuk sebuah lengkungan ke atas, karena obligasi berjangka pendek akan memberikan tingkat return lebih rendah ketimbang obligasi yang jatuh temponya lebih jauh di masa depan. Namun, walau begitu hal ini bisa berubah saat kondisi ekonomi diproyeksikan akan memburuk dan para trader mengantisipasi terjadinya perlambatan pertumbuhan dan juga suku bunga yang lebih rendah.

Mihm sempat mencatat dalam kolomnya di BloombergView bahwa Yield Curve dari obligasi dunia akhir-akhir ini cenderung membentuk garis ketimbang lengkungan kurva. Bahkan, hingga pertengahan tahun 2016 ini, Yield Curve obligasi AS berada pada posisi paling lurus-nya semenjak tahun 2007, sedangkan obligasi yang dimiliki Inggris paling lurus semenjak 2008. Tahun-tahun tersebut tentunya menandai awal mula krisis finansial dan resesi, sehingga banyak orang amat meyakini bahwa kondisi Yield Curve saat ini merupakan awal dari sebuah perlambatan ekonomi besar, meskipun sebagian pihak yang lain menganggapnya tak lebih sebagai respon sementara terhadap langkah-langkah bank sentral dalam merespon krisis.

Pendapat bahwa Yield Curve dapat memprediksikan masa depan sudah ada sejak 1960an ketika Ruben Kessel dari National Bureau of Economic Research (NBER) memantau bahwa perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang akan cenderung menyempit menjelang era resesi. Di tahun 1970, Marty Leibowitz dari Salomon Brothers pun mulai melacak jejak yield obligasi dalam bentuk kurva, tidak lagi memperlakukan setiap jenis obligasi yang ada secara terpisah.

Meskipun demikian, Mihm mengingatkan bahwa kekuatan prediktif Yield Curve akan bervariasi dari waktu ke waktu. Menurut simpulan yang kami dapat dari beberapa studi ilmiah, kegunaan Yield Curve berhubungan terbalik dengan tingkat kredibilitas otoritas moneter. Ketika pasar berpikir bahwa tingkat inflasi bisa lepas dari kendali karena pemegang kebijakan yang kurang kompeten, Yield Curve bisa berfungsi dengan baik sebagai alat pemantau indikasi akan terjadinya krisis. Akan tetapi, saat inflasi cukup terkendali dengan baik, Yield Curve tidak akan bisa dijadikan patokan yang handal.

 

Yield Curve

Yield Curve

 

Yield Curve Control

Dari pembahasan tadi, bisa disimpulkan bahwa Yield Curve Control merupakan kerangka kebijakan di mana BoJ akan senantiasa berusaha untuk mengendalikan kemiringan yang ada pada Yield Curve. Bagaimana caranya? Bank sentral biasanya dapat mempengaruhi yield lewat pembelian obligasi. Jika sasaranya adalah Yield Curve, maka artinya BoJ akan menakar ulang program pembelian dari obligasinya dengan membagi-bagi apakah mereka akan lebih banyak melakukan pembelian obligasi jangka pendek atau melakukan pembelian terhadap obligasi jangka panjang.

Lalu, mengapa pengumuman Yield Curve Control membuat nilai Yen ambruk di semua pair dan USD/JPY melonjak tajam? Singkat kata, itu karena saat diumumkan, tak sesuai dengan perkiraan. Walaupun, jika ditelaah lebih lanjut dengan menggunakan kepala dingin, akan terlihat jika Yield Curve Control ini kemungkinan tak akan merubah situasi dan kondisi secara signifikan. Bedanya, hanyalah bahwa BoJ kini tak lagi menjalankan program “inflation-targeting”, melainkan yield-targeting. Akan tetapi, arah kebijakan moneter Jepang masih akan cukup longgar. Terlebih lagi, inflasi belum akan bergeming, dan prospek pertumbuhan ekonomi-nya akan tetap nihil, dan BoJ tetap berhasrat untuk melemahkan nilai tukar Yen. Maka dari itu, tak mengherankan bila respon yang nampak di pasar beberapa jam sesudah pengumuman menjadi seperti itu.

Pengumuman BoJ sendiri, sebenarnya menyatakan bahwa mereka akan memakai dana dalam jumlah tak terbatas untuk menjaga stabilitas yield JGB 10-tahun diatas level nol. Segera setelah pengumuman, yield JGB itu meroket ke angka 0.005%, langsung terjun bebas ke angka -0.023%. Menurut Boris Schlossberg dari pihak BK Asset Management, digesernya fokus ke yield-targeting ini merpakan pengakuan BoJ secara tersirat atas program suku bunga negatif-nya yang saat ini tidak berfungsi dengan baik. Harapan BoJ agar tingkat suku bunga negatif mampu memicu aktivitas pembiayaan operasional bank-bank ternyata gagal dan bank-bank malah makin malas menyalurkan dana yang dimilikinya ke masyarakat.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang Belajar Dari Yield Control BoJ 2016. Semoga bermanfaat.

 

 

Mengenal Reserve Bank of New Zealand (RBNZ)

 

 

New Zealand, merupakan negara terbesar nomor dua di benua Australia. Dimata orang awam, New Zealand terkenal akan obyek wisata alamnya yang khas dan menyejukan mata. Disamping itu, hasil produksi peternakanya juga cukup melimpah. Tak cukup itu saja, New Zealand memiliki roda perekonomian yang kuat sehingga mata uang yang disahkan oleh negaranya bernilai istimewa di dunia forex. Mata uang New Zealand adalah Dollar Selandia baru. Ia dikeluarkan oleh bank sentral yang diberi amanah oleh negri itu.

Dengan mengetahui kebijakan moneter dari bank sentral, trader forex dapat mengantisipasi langkah apa yang akan dijalankan guna memperkuat ataupun memperlemah mata uang untuk memperbaiki perekonomian dari negara tersebut. Sebagai salah satu bank sentral yang perekonomian negaranya cukup kuat, Reserve Bank of New Zealand atau RBNZ (bank sentral Selandia Baru) merupakan bank yang amat layak untuk dicermati.

RBNZ berdiri sejak tahun 1934 dan memiliki alamat kantor pusat di Wellington. Bank sentral ini tentunya beroperasi atas dasar undang-undang yang dikeluarkan oleh Reserve Bank of New Zealand Act 1989. Seperti halnya dengan bank sentral negara-negara mata uang utama lainya, keseluruhan operasi dari bank sentral Selandia Baru dipimpin oleh seorang gubenur yang diberikan tanggung jawab atas nilai tukar dan ketersediaan dari mata uang Dollar Selandia Baru (NZD) serta kebijakan moneter guna menjaga kestabilan harga secara menyeluruh.

RBNZ tidak melayani jasa keuangan ke publik dan tidak pula memberikan jaminan terhadap simpanan yang tersimpan di bank-bank komersial (asuransi deposito). RBNZ 100% kepunyaan pemerintah Selandia Baru. Gubernur aktif RBNZ saat artikel ini ditulis adalah Graeme Wheeler yang sudah mulai menjabat sejak 26 September 2012. Ia diketahui menggantikan Dr Alan Bollard yang sebelumnya menjalankan amanah yang dimilikinya pada posisi yang sama.

 

RBNZ

RBNZ

 

 

Tugas Utama RBNZ

RBNZ membuat sekaligus menjalankan kebijakan moneter guna menjaga kestabilan tingkat harga secara keseluruhan, menjamin ketersediaan serta distribusi mata uang NZD sekaligus menciptakan sistem keuangan yang efisien. Untuk itu, bank sentral melakukan upaya monitoring dan pengawasan pada sistem keuangan, melakukan beberapa operasi pasar jika diperlukan, menjaga besaran cadangan devisa dan menerbitkan mata uang.

 

Policy Targets Agreement (PTA)

PTA merupakan sebuah kesepakatan antara menteri keuangan Selandia Baru dengan gubernur RBNZ mengenai target-target besaran ekonomi guna mencapai kestabilan tingkat harga semisal yang sudah diharapkan. PTA atau perubahannya akan diumumkan kepada publik. PTA yang terakhir dibuat oleh menteri keuangan yang bernama Bill English dan gubernur RBNZ Graeme Wheeler pada tanggal 20 September 2012.

 

Target Inflasi

Berdasarkan PTA terakhir yang kami dapat, target inflasi rata-rata bank sentral untuk jangka waktu menengah berada diantara 1% hingga 3%, dengan berfokus pada kisaran angka 2% sebagai midpointnya. Acuan stabilitas harga merupakan data Consumer Price Index yang sengaja dirilis oleh Biro Statistik dari Selandia Baru per kwartal. Bank sentral tentunya akan bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan tingkat inflasi sesuai target dan akan bertindak sesuai dengan kebijakan moneter yang akan diambil. Bilamana angka inflasi menembus batas-batas yang memang ditargetkan, tindakan tersebut akan langsung dituangkan ke dalam Monetary Policy Statements yang dipublish tiap kwartal atau sekali dalam periode 3 bulan.

 

Tingkat suku bunga atau Official Cash Rate (OCR)

OCR merupakan tingkat suku bunga pinjaman yang ditentukan oleh bank sentral sebagai sebuah upaya untuk mencapai target inflasi seperti apa yang tertuang ke dalam PTA. OCR diberlakukan pertama kali di bulan Maret 1999 dan semenjak itu selalu ditinjau ulang per 8 kali setiap tahun. Gubernur RBNZ selalu menentukan suku bunga setelah mengadakan konsultasi dengan beberapa personel banker senior dan para penasehatnya. Sejak tahun 1999, tingkat suku bunga tertinggi RBNZ adalah sekitar 8.25% pada Juli 2007 dan yang terendah di level 2.50% pada bulan April 2009.

Disamping itu, bank sentral juga merilis Financial Stability Report tiap 2 kali dalam setahun yang berisi tentang evaluasi pandangan bank sentral tentang tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua hal tadi tentunya akan sangat mempengaruhi keputusan untuk menentukan tingkatan suku bunga pada periode berikutnya.

 

Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral tentunya melalui proses yang panjang. Bahkan, membutuhkan lebih dari satu kali rapat kerja guna menjaga kestabilan ekonomi negara. Dari kebijakan tadi, tentunya akan membawa pergerakan harga valuta pertukaran mata uang. Dan sebagai seorang trader, kita bisa memanfaatkan situasi ini untuk menghindari kerugian, ataupun mendapatkan keuntungan. Bila kita sudah melihat celah untuk memeroleh profit, jangan ragu untuk menerapkan strategi trading yang memang telah anda percaya dan anda uji sendiri.

Itulah tadi artikel singkat kami tentang mengenal Reserve Bank of New Zealand. Semoga bermanfaat, dan membantu anda untuk selangkah lebih dekat dengan kesuksesan anda. Terimakasih, see you next post!

Mengenal Bank Of Canada (BoC)

 

Dunia yang terbagi atas 5 benua memang cukup luas untuk kita semua. Di tiap benua, terdapat negara yang memiliki status perekonomian yang relative kuat. Bahkan, ada beberapa negara yang mata uangnya amat diperhitungkan dimata seorang trader yang ada di ranah forex. Salah satunya, Kanada.

Kanada sendiri berada di benua Amerika. Bila dilihat dari peta, ia berada tepat di sebelah utara negara adidaya, Amerika Serikat. Walau tak sekuat negri paman sam tadi, Kanada memiliki roda perekonomian yang cukup maju. Sehingga, tiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentralnya patut untuk anda simak. Dengan menyimak tiap kebijakan yang dibuat oleh bank sentral dari negri yang mata uangnya mendunia, sedikit banyak anda akan dapat memprediksikan arah pergerakan dari mata uang valas. Bila pergerakanya sudah lebih mudah untuk diprediksi, anda dapat mencegah terjadinya kerugian dan memaksimalkan potensi untuk meraup keuntungan dari dunia forex.

Namun, agar lebih mantap dalam menyimak kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Of Canada, anda sebaiknya menyimak artikel ini. Selamat menyimak.

 

Mengenal Bank Of Canada (BoC)

Mengenal Bank Of Canada (BoC)

 

Bank of Canada (BoC)?

Bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan ataupun jasa keuangan. Produk utama yang biasa dilayani oleh bank berupa simpaan giro, tabungan, maupun simpanan yang bersifat deposito. Bank juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk simpan pinjam atau kredit bagi warga masyarakat yang amat membutuhkan dana pinjaman. Dan setiap bank biasanya akan mengacu kepada bank sentral yang mengatur urusan moneter dari negaranya, seperti halnya dengan bank yang ada di negara kanada.

Salah satu bank sentral negara yang mata uangnya tergolong ke mata uang utama dunia, adalah Bank of Canada (BoC). BoC merupakan bank sentral Canada yang berdiri sejak tahun 1934 dan kantor pusatnya terletak di Ottawa. BoC ini dipimpin oleh seorang gubernur yang sengaja ditunjuk oleh dewan direktur untuk masa jabatan selama 7 tahun. Gubernur BoC saat ini bernama Stephen Poloz yang sudah menjabat sejak Juni 2013 dan menggantikan peran Mark Carney.

Hampir sama dengan semua bank sentral negara lain, tugas utama dari BoC adalah membuat dan menjalankan berbagai kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi setiap institusi keuangan termasuk bank-bank komersial, mencetak sekaligus mengedarkan mata uang Canada (Dollar Canada), serta menjadi agen tunggal untuk urusan fiskal dari pemerintah Canada.

Yang terpenting diantara ke 4 tugas yang sempat kami sebutkan tadi adalah membuat kebijakan moneter sesuai dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya, termasuk dengan menetapkan tingkat suku bunga dan menjalankan program kebijakan quantitative easing (QE). Kebijakan moneter tersebut diambil dengan tujuan meningkatkan perekonomian negara Canada dan khususnya kesejahteraan setiap warga negara Canada. Intinya, bank sentral mengatur sistem keuangan dan sistem kredit untuk menjaga tingkat daya beli (purchasing power) mata uang Dollar Canada agar tidak mengalami pemerosotan.

 

Fokus kebijakan moneter BoC

Fokus kebijakan moneter dari BoC adalah untuk menjaga tingkat inflasi tetap stabil, rendah, dan bisa diperkirakan. Bank sentral amatlah yakin bahwa dengan menjaga tingkat inflasi yang rendah namun tetap stabil, kinerja perekonomian akan dapat meningkat, demikian pula standard hidup dari penduduk Canada. Keadaan yang seperti itu akan menarik investasi jangka panjang yang pada akhirnya akan meningkatkan output, penyerapan tenaga kerja dan tingkat pendapatan negara. Disamping itu, tingkat inflasi yang rendah nan stabil akan menjaga kemampuan daya beli penduduk, terutama bagi mereka yang jumlah penghasilanya tetap termasuk yang ke mereka yang hanya hidup dari pensiun.

Untuk mengendalikan tingkat inflasi dari negrinya, sejak tahun 1991 BoC bersama pemerintah Canada menentukan target inflasi yang selalu ditinjau kembali setiap 5 tahun. Tingkat inflasi akan ditentukan berdasarkan data yang tertera pada Consumer Price Index year-over-year (inflasi tahunan).Yang berlaku saat ini adalah yang sudah disepakati pada Nopember 2011 dengan target inflasi sekitar 2.0% sebagai target tengah (midpoint) dengan batas bawah sekitar 1.0% dan batas atas sebesar 3.0%. Target ini tentunya akan ditinjau kembali pada akhir tahun 2016.

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, bank sentral akan menetapkan suku bunga (overnight rate) sesuai dengan perubahan tingkat inflasi yang terjadi di lapangan. Suku bunga ini akan ditetapkan 8 kali dalam setahun, dan saat ini berada pada kisaran 1.00% per tahun. Kebijakan moneter penting lainya adalah nilai tukar mata uang Dollar Canada yang sengaja dibuat agar bisa fleksible atau floating. Ini dianggap amat cocok untuk keadaan ekonomi Canada dengan fokus utama pada pengendalian tingkat inflasi.

Pada saat krisis keuangan global mengguncang perekonomian dunia di tahun 2008, BoC menjalankan program stimulus (QE) hingga mencapai 78.3 milyard Dollar Canada. Namun program tersebut sudah berakhir semenjak krisis berhasil dilalui.

 

Itulah tadi artikel singkat dari kami tentang mengenal bank of Canada. Setelah membaca artikel tadi, kami amat berharap bisa memperkaya wawasan anda. Sehingga, anda bisa selangkah lebih dekat untuk meraih kesuksesan. Terimakasih telah menyimak artikel ini, see you next post.

Mengenal Reserve Bank of Australia (RBA)

 

Dengan mengenal misi dan visi bank sentral tiap negara yang memiliki mata uang utama, trader forex dapat mengantisipasi kebijakan apa yang akan diberlakukan guna memperkuat ataupun memperlemah mata uang agar bisa melakukan memperbaiki perekonomian dari negara tersebut. Salah satu bank sentral yang mesti diketahui adalah Reserve Bank of Australia atau RBA, yang merupakan bank sentral negara Australia.

Kita semua sama-sama mengetahui dollar Australia (AUD) telah mulai dilirik banyak trader. Dan sudah mulai diperhitungkan dalam perdagangan forex dunia semenjak lebih dari 10 tahun lalu, seiring dengan peningkatan volume ekspor Australia akibat pertumbuhan ekonomi negri tirai bambu yang membumbung.

Negri China adalah salah satu mitra dagang utama Australia. Range dan volume trading valuta AUD/USD dari tahun ke tahun juga kian meningkat, dan saat ini range trading harianya hampir setara dengan EUR/USD, bahkan kadang mampu meluber.

 

Reserve Bank of Australia

Reserve Bank of Australia

 

Mengenang Masa Lalu

Dalam tubuh Reserve Bank of Australia, kedua Board (Dewan) terdiri atas anggota Bank, Departemen Keuangan, serta lembaga pemerintah Australia lain, bersama pemimpin institusi lain yang merupakan bagian dari system ekonomi negara. Struktur Reserve Bank Board masih saja tetap begitu sejak 1951, dengan pengecualian terhadap beberapa perubahan dalam jumlah anggota Dewan. Gubernur Reserve Bank of Australia sendiri ditunjuk oleh Menteri Keuangan yang berwenang. Ia ditugaskan untuk memimpin Payment Systems dan Reserve Bank Board dan saat terdapat ketidak setujuan antar kedua Dewan, Gubernur akan mengambil alih dengan mudahnya.

Dari pertengahan abad ke-19 hingga tahun 1890-an, prospek pembentukan bank nasional akan terus bertumbuh. Tahun 1911, Commonwealth Bank berdiri, tetapi masih tidak memiliki hak untuk mencetak uang, yang merupakan kekuasaan yang masih dipegang oleh Menteri Keuangan. Sebuah pergerakan dengan menggunakan kembali standar emas sempat terjadi setelah Perang Dunia I, ketika John Garvan memimpin berbagai dewan untuk mengkontrak persediaan uang guna melakukan hal itu, dan standar emas yang dikeluarkan dalam pound sterling Britania serta pound Australia di tahun 1925.

Selama Depresi Besar, pound Australia menjadi tidak bernilai, begitu pula pound sterling, dan berpindah dari standar emas sesuai dengan Commonwealth Bank Act pada tahun 1932. Undang-undang tahun 1945 membawa kepada regulasi bank pribadi yang ditentang oleh H.C. Coombs, dan ketika ia menjadi Gubernur di tahun 1949, ia memberikan mereka kontrol yang lebih besar terhadap institusi mereka. Ketika lembaga keuangan menerapkan saran kepada Coombs agar memiliki nilai suku bunga, yang membolehkan pihak Bank lebih bergantung pada system operasi pasar terbuka.

 

RBA sendiri mulai beroperasi sebagai bank sentral Australia sejak per 14 Januari 1960 dan menyusul undang-undang Reserve Bank yang menghapus fungsi dari Commonwealth Bank sebagai bank sentral negara persemakmuran yang berada dibawah pemerintah Inggris. Hampir sama dengan bank sentral negara lain. Misi utama dari RBA adalah menjaga kestabilan dari mata uang AUD, ikut berperan dalam menciptakan lapangan kerja di negaranya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kualitas kesejahteraan dari warga negara Australia sendiri.

Misi tersebut dilakukan dengan menentukan tingkat acuan suku bunga yang sesuai dengan target inflasi jangka menengah, menjaga stabilitas sistem keuangan agar tetap kokoh, menciptakan sistem pembayaran yang efisien serta menerbitkan mata uang sebagai sebuah alat pembayaran yang sah. Selain itu, RBA juga memberikan jasa layanan perbankan guna keperluan pemerintah Australia dan pengelolaan emas dan mata uang asing sebagai cadangan devisa yang hingga kini diperkirakan mencapai lebih dari AUD 100 milyard.

Dalam praktiknya RBA lebih berfokus pada pengendalian tingkat inflasi melalui berbagai kebijakan yang direlease dan senantiasa disesuaikan. Saat ini, prioritas tugas utamanya adalah mencapai target rate inflasi tahunan antara 2% hingga 3%. Angka-angka target ini mulai dicanangkan pada sekitar tahun 1993 oleh gubernur RBA kala itu, Bernie Fraser. Dengan selalu menjaga target laju inflasi, para petinggi RBA yakin bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu panjang dan nilai tukar AUD yang cukup wajar.

Suku bunga tadi bisa ditetapkan atas dasar konsensus antara para anggota dewan gubernur yang mengelola RBA. Tingkat suku bunga dari RBA saat ini ada di kisaran 2.50% sejak pemotongan 25 basis point terakhir yang dilakukan pihaknya pada 7 Agustus 2013 lalu. Sejak Desember 2007, RBA merilis semua notulen rapatnya sekitar 2 minggu setelah pengumuman tingkat suku bunga.

 

Lokasi kantor pusat RBA bertempat di Sydney dengan beberapa kantor cabang yang memang tersebar di berbagai kota seperti Adelaide, Melbourne, Brisbane, Perth dan Canberra. Gubernur RBA saat artikel ini ditulis adalah Glenn Stevens yang mulai menjabat sejak tanggal 18 September 2006 dan telah berakhir pada 17 September 2016. Stevens sendiri menggantikan Ian Macfarlane.

 

Itulah tadi artikel singkat kami tentang Reserve Bank of Australia. Semoga bisa menambah wawasan anda, dan mempermudah anda dalam meraih kesuksesan ya.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman