Persamaan Trader Pecundang dan Pemenang

Dalam dunia forex, kita biasa mendengar istilah trader. Ya. Trader adalah sebutan untuk orang yang melakukan aktivitas jual beli di dunia forex. Dan, barang kali anda adalah salah satu dari dari golongan orang yang saya sebutkan tadi.

Trader sendiri memiliki 2 sebutan tambahan. Ada yang dinamakan sebagai trader pecundang, dan juga trader pemenang. 2 trader ini mempunyai perbedaan yang cukup jelas. Padahal, keduanya sama-sama seorang trader. Tidak hanya sekedar pada pola kehidupannya saja, keyakinannya pun ikut turut ambil bagian dalam mempengaruhi kehidupan yang mereka jalani.

 

Winner vs Loser

Winner vs Loser

 

Ada sebuah perbedaan yang amat mencolok antara trader pecundang dan trader pemenang. Akan tetapi, kedua jenis trader ini juga memiliki kesamaan dalam hal karakter serta pemahaman yang hampir mirip. Pada kenyataannya, banyak trader pemenang lebih suka diam menutup mulut.

Diam saat mendapat profit, serta diam dari kekalahan karena posisinya loss. Beberapa dari mereka yang menang biasanya akan menutup diri dan merahasiakan tentang dirinya. Jadi, bila Anda ingin menemukan mereka, berkenalanlah dengan teman-teman dekatnya. Sebabnya, tak lain karena mereka lebih tertutup ketimbang trader yang lain.

Kembali lagi ke trader pecundang dan trader pemenang. Bila dilihat sekilas, keduanya memiliki nasib yang amat berbeda. Namun siapa sangka bahwa mereka ternyata memiliki beberapa kemiripan seperti yang sudah kami tuliskan di bawah ini.

 

1. Punya Keinginan Kuat

Banyak kesamaan yang dimiliki antara trader yang satu dengan yang lain. Tak peduli trader tersebut si trader pemenang atau pecundang, persamaan yang paling terlihat adalah mereka selalu memiliki cara unik untuk bisa melakukan trading. Bagi seorang pemenang maupun sebagai pecundang, mereka sejatinya memiliki perasaan yang sama. Perasaan tersebut kadang kala sering berdebar-debar, atau mempunyai keinginan yang cukup menggebu. Selain itu, mereka memiliki potensi untuk mengambil risiko pada level yang sama.

Baik trader pecundang ataupun pemenang, mereka memiliki percaya diri yang cukup kuat dan tangguh. Tak jarang, mereka melakukan transaksi yang ekstrim. Namun terkadang, analisa trader pecundang lebih sering meleset. Namun ini wajar mengingat trading hanya menawarkan dua pilihan, loss atau profit. Mereka juga memiliki maksud dan tujuan yang sama, untuk mendapat profit serta amat berharap untuk bisa melipat gandakan uang yang dimilikinya. Baik pecundang maupun pemenang, keduanya memiliki keinginan yang sama kuatnya untuk bisa bertahan diforex.

 

2. Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari para trader biasanya lebih cenderung menutup diri dari dunia luar, bahkan dari lingkungannya. Akhirnya, mereka tak mempunyai banyak teman, selain dari kalangan trader. Hal yang lebih parah, mereka bahkan tidak memiliki sahabat dekat dari jenis kelamin yang berbeda. Tak ada hal yang dapat dilakukan dalam mengenali gejala seperti ini. Tetapi faktanya, trader pecundang dan trader pemenang lebih cenderung mencari teman yang jenis kelaminnya sama.

Biasanya para trader hanya memiliki satu atau dua teman dekat yang memiliki jenis kelamin sama. Karena faktor inilah trader tersebut tidak bisa memperkenalkan dirinya ke dunia luar. Alasannya sepele, mereka terlalu tertutup untuk menjalin pertemanan. Kecenderungan untuk menutup diri ini meamang cukup besar. Dan ini, menjadikan teman-teman yang kenal dengan dirinya, kurang begitu dekat saat bercengkrama. Mereka cenderung lebih asyik dengan dunianya sendiri ketimbang dengan aktivitas sosialisasi dengan dunia sekitar. Dengan kata lain, kedua trader ini sama-sama memiliki kelemahan dalam hal sosialisasi terhadap lingkungan bermasyarakat.

Bukan karena mereka tidak pintar bicara, bukan pula karena mereka sulit untuk memperkenalkan diri. Namun trader cenderung menutup karena cara pandang mereka akan chart terlalu fokus. Sehingga, secara tidak langsung, ia membentuk dirinya untuk tidak memperhatikan dunia sekitar. Walaupun hal ini hanya sebagai analisa yang mungkin saja bisa salah, namun rata-rata trader yang telah disurvey dan uji coba dilapangan membuktikan, trader lebih senang hidup dengan dunia tradingnya dibandingkan dengan dunia lainnya.

Selain itu, mereka juga memiliki sisi gelap yang senantiasa ada pada setiap perjalanannya. Sisi buruk ini dipandang sebagai sisi yang mempunyai dua batas secara nyata. Mereka memikirkan semuanya dengan amat kaku dalam menjalani hidup. Karena dari pergerakan pasar yang biasa mereka temui, hanya terdapat dua buah kemungkinan profit atau loss. Tidak ada istilah setengah profit atau setengah loss dalam kamus mereka. Jadi, mereka akan selalu melihat dunia sekitarnya seperti hitam dan putih. Tidak ada warna yang lain dan hadir pada transaksi yang mereka jalani. Keadaan seperti inilah yang memaksa trader bertindak sebagai ekstrimisme dalam menghadapi kejamnya pasar, dan secara tidak sadar merubah karakter pribadinya di dunia nyata.

 

Setujukah Anda mengenai persamaan trader yang kami tulis tadi? Bila ada komentar, sampaikan di kolom komentar ya! Terimakasih karena sudah menyimak!

Speak Your Mind

*

*

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman