Kenapa Negara Mendevaluasi Mata Uangnya?

Setiap negara di dunia ini memiliki banyak alasan yang mendasari setiap kebijakan yang diambil. Mulai dari kebijakan dalam keamanan hingga ekonomi. Salah satu kebijakan yang disoroti adalah mendevaluasi mata uang. Salah satu negara yang sering dikaitkan dengan devaluasi mata uang adalah China. Namun lagi-lagi China menyangkal tentang mendevaluasi Yuan.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia China tetap menyangkal tuduhan bahwa mereka mendevaluasi Yuan karena ingin menguntungkan perekonomian China. Tuduhan-tuduhan ini disampaikan oleh Donald Trump.

Hal ironic nya adalah bertahun-tahun pemerintahan Amerika Serikat telah menekan China untuk mendevaluasi Yuan, mereka berargumen bahwa ini akan memberikan mereka keuntungan yang tidak adil dalam perdagangan internasional dan menjaga harga mereka untuk modal dan tenaga kerja yang lebih murah. sekarang China bertindak cepat untuk mendevaluasi mata uang mereka. China dituduh membawa ketidaktentuan global di pasar.

Sejak saat mata uang dunia mengabaikan standar emas dan mengizinkan tarif pertukaran untuk ditentukan secara bebas satu sama lainnya. Namun ada banyak devaluasi mata uang yang tidak hanya melukai masyarakat negara itu sendiri tapi juga menyebar ke seluruh dunia. Lalu apa sih yang menjadi alasan sebuah negara mendevaluasi mata uangnya?

Untuk Meningkatkan Ekspor

Di pasar dunia, barang-barang dari satu negara harus bersaing dengan barang dari negara lainnya. produsen mobil di Amerika akan bersaing dengan produsen mobil di Eropa dan Jepang. Jika nilai euro menurun melawan dolar maka harga mobil yang dijual oleh produsen Eropa di Amerika dalam dolar akan sedikit lebih murah daripada sebelumnya. Dengan kata lain, mata uang yang lebih bernnilai akan membuat ekspor lebih mahal untuk dibeli di pasar asing.

Dengan kata lain, eksporter menjadi lebih kompetitif di pasar global. Ekspor akan meningkat dan sebaliknya impor akan menurun. Alasan nya karena permintan untuk barang-barang ekspor suatu negara meningkat di seluruh dunia maka harga akan naik, ini adalah efek normal dari devaluasi.

Untuk Menurunkan Defisit Perdagangan dan Menurunkan Beban Hutang

Ekspor akan meningkat dan impor akan menurun karena ekspor menjadi lebih murah dan impor menjadi lebih mahal. Hal ini membuat perubahan keseimbangan dari pembayaran karena ekspor meningkat dan impor menurun sehingga menurunkan deficit perdagangan. Teori ekonomi bagaimanapun menyatakan bahwa deficit yang terus berjalan tidak sustainable dalam jangka panjang dan dapat mendorong menuju tingkat hutang yang berbahaya. Mendevaluasi mata uang negara dapat membantu mengkoreksi keseimbangan pembayaran dan mengurangi deficit ini.

Bagaimanapun devaluasi juga meningkatkan beban hutan dari denominasi hutang luar negeri ketika dihargai dalam mata uang lokal. Ini adalah masalah besar untuk negara berkembang seperti india atau argentina yang menanggung banyak hutan denominasi dolar dan euro. Hutan-hutang luar negeri ini menjadi lebih sulit untuk diselesaikan. Pemerintah mungkin diinsentifkan untuk menyemangati kebijakan mata uang lemah jika pemerintah menerbitkan hutagn untuk pelayanan dalam basis regular. Jika pembayaran hutang sudah fix maka mata uang yang lebih lemah membuat pembayaran ini lebih murah.

Ringkasan

Devaluasi mata uang dapat digunakan ileh negara yang ingin meraih kebijakan ekonomi. Memiliki mata uang yang lebih lemah dapat membantu meningkatkan ekspor. Menurunkan deficit perdagangan dan mengurangi biaya pembayaran bunga pada hutang pemerintah. Bagaimanapun ada beberapa efek negatif dari devaluasi. Devaluasi membuat ketidakpastian dalam pasar global yang dapat menyebabkan asset pasar jatuh. Jadi kesimpulannya devaluasi mata uang bisa sangat berbahaya disamping beberapa sisi baik yang bisa diperoleh suatu negara.

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman