Pentingnya Frekuensi Trading dalam Trading Forex

Pentingnya Frekuensi Trading dalam Trading Forex – Saat pertama kali masuk ke pasar forex, apa yang ada di pikiran anda? Uang, kekayaan, takut, bersemangat atau perasaan dan harapan lainnya? Faktanya, cukup banyak trader yang langsung terfokus dengan opini bahwa trading bisa mendatangkan begitu banyak uang untuk mereka. Dan salah satu jalan untuk membenarkan opini itu adalah dengan meningkatkan frekuensi trading mereka agar peluang profit juga semakin tinggi. FYI,frekuensi trading yang kita bahas di sini lebih cenderung ke manual trader, bukan trader dengan software atau robot forex ya.

Frekuensi Trading Dalam Trading Forex

Kenyataannya, para trader forex yang memiliki frekuensi trading tinggi lebih sering merasa stress dan frustasi . Ini karena pada dasarnya mereka memang “memaksa” masuk ke pasar di setiap kesempatan yang ada. Entah itu kesempatan dengan probabilitas tinggi atau rendah.

Semakin sering anda masuk ke pasar, maka semakin besar pula potensi anda untuk melakukan kesalahan. Godaan yang datang dari pergerakan harga pada time frame rendah memang cukup sulit untuk ditolak. Tapi semua ini kembali lagi pada kontrol diri masing-masing. Sebelumnya ikut tergoda, anda harus tahu bahwa trader yang berbasis chart harian dengan frekuensi trading relatif rendah akan menghasilkan profit konsisten dalam jangka waktu panjang.

Ingat, jika anda meningkatkan kualitas trading dengan mengurangi frekuensi trading maka potensi rasio risk-reward anda juga akan meningkat. Trader yang memiliki frekuensi trading relatif rendah memiliki waktu yang cukup untuk menjalankan tradingnya. Satu lagi yang harus anda tahu, profesi trader forex tidaklah sama dengan profesi lain yang semakin lama anda bekerja maka semakin banyak uang yang anda dapat. Dalam trading forex, frekuensi trading yang berlebih bisa membawa bencana.

Lalu Kenapa Trader Terlalu Sering Masuk Pasar?

Pertanyaan di atas sangat perlu untuk dijawab, karena faktanya ada banyak sekali trader yang memiliki frekuensi trading tinggi. Berdasarkan beberapa survey dan penelitian yang dilakukan, mayoritas trader yang terlalu sering masuk pasar disebabkan oleh kepercayaan diri yang berlebih. Mendapat keuntungan beruntun atau mendapat keuntungan besar dalam satu kali trading seringkali menjadi sumber dari percaya diri yang berlebih. Selain itu, kondisi trader yang tidak memiliki trading plan juga menjadi penyebab lain kenapa mereka menjadi terlalu sering masuk ke pasar.

Tahukah anda bahwa mayoritas trader yang frekuensi trading dalam forex cukup tinggi terlalu terobsesi dengan profit. Ada atau tidaknya trading plan, bagi mereka profit adalah hal utama daam kalkulasi tradingnya. Sekarang, anda coba saja lihat rata-rata hasil trading dari para day trader atau trader lain yang masuk pasar lebih dari sekali dalam sehari. Mayoritas dari trader-trader ini terobsesi dengan trading time frame rendah dan frekuensi trading yang tinggi yang menyebabkan hasil trading mereka negatif. Rata-rata hasil mereka ada di bawah trader yang frekuensi tradingnya lebih sedikit.

Faktanya, para ahli lebih merekomendasikan para trader untuk menghindari obsesi pada profit, leverage yang terlalu tinggi dan juga over-trading. Ingat, bahwa trading merupakan segala sesuatu tentang probabilitas. Jadi sebisa mungkin, anda harus memiliki sinyal setup trading yang valid jika anda memang berkeinginan untuk masuk ke pasar dengan probabilitas rendah. Atau amannya, silakan anda menunggu kesempatan di mana probabilitas cukup tinggi untuk bisa masuk ke pasar dan menjalankan strategi trading yang sudah anda buat.

Semoga ulasan tentang frekuensi trading dalam trading forex di atas bermanfaat untuk anda..

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman