Bagaimana Inflasi Mempengaruhi Nilai Tukar Dua Negara?

Bagaimana Inflasi Mempengaruhi Nilai Tukar Dua Negara ? – Tingkat inflasi di suatu negara ternyata bisa berdampak besar terhadap nilai mata uang yang dimilikinya dengan mata uang negara lain. Namun, inflasi hanyalah salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang dikombinasikan untuk mempengaruhi nilai tukar suatu negara.

Inflasi lebih cenderung memiliki efek negatif yang signifikan, terhadap nilai mata uang dan nilai tukar mata uang asing dari pada efek positif. Tingkat inflasi yang rendah tidak menjamin nilai tukar yang baik bagi sebuah negara. Namun nilai inflasi yang tinggi sangat mungkin berpengaruh negatif pada nilai tukar negara lain.

Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar

Inflasi terkait erat dengan suku bunga, dan dapat berpengaruh pada nilai tukar. Suatu negara bisa saja berusaha menyeimbangkan suku bunga dan inflasi. Namun keterkaitan keduanya sangat kompleks dan seringkali sulit untuk dikelola. Suku bunga rendah memacu belanja konsumen, dan pertumbuhan ekonomi, sehingga umumnya berpengaruh positif terhadap nilai mata uang.

Jika kegiatan belanja konsumen meningkat hingga sampai pada titik dimana permintaan melebihi pasokan, inflasi mungkin bisa saja terjadi. Meskipun begitu, suku bunga yang rendah umumnya tidak akan menarik investasi asing, yang memungkinkan terjadinya peningkatan permintaan untuk mata uang suatu negara.

Pengaruh Stabilitas Ekonomi dan Politik Negara Juga Berpengaruh

Penentuan nilai akhir dan nilai tukar mata uang suatu negara adalah sesuatu yang ingin dirasakan untuk bisa memegang mata uang negara tersebut. Persepsi ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya stabilitas pemerintahan dan ekonomi suatu negara.

Pertimbangan pertama yang selalu investor lakukan dalam hal mata uang adalah sebelum mendapatkan keuntungan, mereka akan lebih memilih memperhatikan keamanan untuk menahan aset tunai mata uang. Jika sebuah negara dianggap tidak stabil secara politik, ekonomi, adanya devaluasi secara tiba-tiba, ataupun perubahan nilai mata uang terhadap negara lain. Maka bisa jadi investor akan cenderung menghindar dari mata uang negara tersebut.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Selain inflasi, sebenarnya ada ada faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang suatu negara. Beberapa diantaranya pertumbuhan ekonomi, kesinambungan perdagangan, tingkat suku bunga dan tingkat hutang suatu negara. Investor akan terus memantau suatu negara utamanya pada indicator ekonomi untuk membantu menentukan nilai tukar1.

Dari sekian banyak faktor tersebut, anda tidak bisa menebak mana yang paling dominan berpengaruh, karena keadaan tersebut dapat berubah sewaktu waktu. Pada suatu titik bisa saja suku bunga berpengaruh besar terhadap nilai tukar, dan pada waktu lainnya bisa saja inflasi yang berpengaruh besar, kita tidak akan tahu.

Nilai tukar relatif terjadi pada mata uang modern, di mana hampir tidak ada mata uang yang memiliki nilai intrinsic. Satu-satunya nilai mata uang yang dimiliki suatu negara adalah nilai yang dirasa relatif terhadap nilai mata uang negara lain. Keadaan ini dapat berdampak pada inflasi dan nilai tukar suatu negara.

Misalnya saja sebuah negara memiliki nilai inflasi yang dianggap tinggi oleh para ekonom. Namun jika pada kondisi ini ternyata masih lebih rendah dari negara lain lain, maka nilai relatif mata uangnya bisa tetap dianggap lebih tinggi dari mata uang negara lain, begitupula sebaliknya.

Meskipun inflasi menjadi permasalahan yang sering dialami oleh banyak negara, dan berpengaruh pada berbagai hal termasuk nilai tukar. Namun jika suatu negara memiliki pemahaman dan strategi yang tepat, maka semuanya bisa teratasi dengan baik. Dengan begitu kegiatan perekonomian dapat terus berjalan normal tanpa ada hambatan apapun.

Speak Your Mind

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman