4 Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Anda

Bagi trader forex, mengenali risiko itu sepenting menargetkan profit trading. Seorang trader sekelas Paul Tudor Jones bahkan berkata, “Jangan fokus membuat uang, fokuslah melindungi aset yang Anda punya”. Kesimpulannya, untuk dapat berhasil bertahan di pasar forex, manajemen risiko adalah kunci yang wajib dimiliki oleh semua trader.

Tapi masalahnya, banyak trader masih kebingungan dalam menentukan berapakah batas toleransi risiko yang ideal. Menurut pengamatan salah satu penulis dari Babypips, topik ini adalah salah satu pokok bahasan paling populer di banyak forum forex. Beberapa solusi menawarkan angka antara 1% hingga 2%, namun ada pula yang secara khusus menyarankan risiko sebesar 5% per trade bila mengadopsi gaya trading agresif. Sekarang yang menjadi pertanyaan, benarkah menentukan batas risiko bisa dilakukan semudah itu?

Risk Management

Risk Management

Jika Anda tak ingin repot-repot dan lebih suka menempuh jalan pintas, maka anjuran tersebut bisa saja diterapkan. Tapi apabila ingin selalu mendapat profit dalam jangka panjang, maka ukurlah batas toleransi risiko sesuai dengan kondisi personal Anda. Nah, bagaimana cara agar dapat mengukur kesesuaian tersebut? Empat cara jitu berikut akan mengungkap jawabannya untuk anda.

 

1. Kenali Tujuan Trading Yang Anda Miliki

Apakah Anda sudah memiliki penghasilan tetap di luar trading? Ataukah profit trading menjadi satu-satunya sumber pemasukan Anda? Jika bertujuan menjadikan trading sebagai sebuah mata pencaharian utama, maka lebih baik anda memilih ukuran trading yang kecil saja. Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan risiko psikologis yang akan membebani perjalanan trading Anda.

Katakanlah Anda berniat ingin menggantungkan hidup dari trading, maka akan ada semacam keharusan untuk memenuhi target profit yang jumlahnya dapat dipakai untuk membayar tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Trading di bawah tekanan seperti tadi jelas akan membuat mental sangat rentan terhadap rasa takut (fear) dan nafsu menjadi serakah (greed), 2 emosi trading yang kami sebutkan barusan, merupakan 2 buah emosi paling negatif yang bisa menghancurkan akun Anda. Oleh karena itu, akan lebih baik bila Anda memperkecil risiko per trade dengan mengambil ukuran trading yang minim saja. Solusi itu bisa meringankan beban trading Anda, dan mengamankan akun trading anda dari kerugian besar.

Sementara itu, bila hanya sekedar menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan, Anda bisa lebih bebas menentukan batasan toleransi risiko. Karena penghasilan utama tak bersumber dari keuntungan trading, maka kerugian tak akan terlalu berpengaruh pada kondisi finansial Anda. Di samping itu, Anda juga bisa belajar untuk mengatur manajemen risiko dan meningkatkan skill trading dengan lebih leluasa, mengingat tidak ada tuntutan kewajiban untuk memenuhi target trading tertentu.

2. Ukurlah Dari Besaran Modal

Berapa banyak investasi awal yang Anda punya? Inilah pertanyaan kedua yang perlu Anda jawab untuk menentukan batasan toleransi risiko. Jika memulai trading dengan dana besar, maka tak masalah untuk mengambil beberapa lot yang berukuran besar dalam sekali waktu. Namun, jika deposit awal Anda relatif kecil, lebih baik jangan gunakan lot ukuran standard dan mini. Ini dilakukan, tak lain untuk melindungi akun dari risiko perubahan volatilitas harga. Apabila Anda kurang sanggup menyesuaikan besaran modal dengan lot trading, maka peningkatan volatilitas sekecil apapun akan berpotensi untuk mendatangkan risiko margin call.

3. Sesuaikan Dengan Pengalaman Yang Anda Miliki

Apabila sudah malang melintang di dunia forex, Anda akan memiliki kepercayaan diri lebih terhadap insting dan keputusan-keputusan trading. Dalam hal ini, melakukan trading dengan memasang risiko besar tak akan menjadi perkara. Justru dengan meningkatkan ukuran trading, Anda bisa dikatakan telah sanggup untuk “naik kelas” dari sekedar trader pendatang baru, menjadi trader yang berpengalaman.

Namun sebaliknya, jangan coba-coba melakukan trading dengan batas toleransi risiko yang besar jika Anda masih kurang berpengalaman. Sebagai catatan, lama pengalaman trading yang ideal tidak ditentukan dari periode tertentu saja, melainkan kemampuan Anda untuk melepaskan diri dari pengaruh emosi. Jadi, meski sudah lama berkecimpung sebagai trader sekalipun, Anda kurang disarankan untuk memperbesar ukuran trading bila masih sering membuat keputusan berdasarkan emosi pribadi.

4. Kondisikan Risiko Trading Sesuai Kenyamanan Pribadi

Tahukah Anda? ukuran risiko tidaklah bersifat statis karena nantinya dapat disesuaikan dengan kenyamanan trading Anda. Contohnya, Anda bisa menerapkan batasan risiko per trade di angka 1% sebagai awalan. Jika dalam beberapa waktu sesudah trading Anda merasa terbebani dengan ukuran tersebut, maka sah-sah saja untuk memperkecil volume risiko tersebut.

Disisi lain, Anda juga bisa memperbesar ukuran trading bila prospek profit dirasa kurang ‘menyulut motivasi’. Hanya saja, pastikan keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara baik dengan memperhitungkan ketiga aspek sebelumnya. Karena jika tidak, itu artinya Anda hanya akan memperbesar ukuran trading tanpa adanya basis yang jelas, atau hanya mengejar profit karena faktor greed semata.

 

Akhir Kata

Apapun yang dikatakan para trader di luar sana? Tidak ada formula pasti dalam menentukan batas risiko paling ideal bagi tiap trader. Ukuran risiko 5% dari jumlah modal mungkin dapat ditolerir bagi trader profesional, namun bisa jadi terlalu besar untuk ukuran trader pemula. Jadi sebaiknya, ukurlah sendiri batas toleransi risiko anda berdasarkan kondisi personal. Dengan cara itulah, Anda dapat mengoptimalkan hasil trading untuk mendapat konsistensi profit yang diinginkan.

Speak Your Mind

*

*

Forex dan Valas adalah suatu Perdagangan yang Beresiko Tinggi, yang mungkin tidak cocok untuk sebagian Trader yang Belum Berpengalaman